Loop menggunakan Apply Family Function

Penggunaan loop dapat membantu kita dalam menghitung perhitungan berulang. Tetapi cara ini tetaplah tidak cukup efisien karena sintaksnya yang cukup panjang. Berikut adalah sintaks yang digunakan untuk menghitung nilai rata-rata pada suatu data set

# subset data iris
sub_iris <- iris[,-5]
# membuat vektor untuk menyimpan hasil loop
a <- rep(NA,4)
# loop
for(i in 1:length(sub_iris)){
  a[i]<-mean(sub_iris[,i])
}
# print
a
## [1] 5.843333 3.057333 3.758000 1.199333
class(a) #cek class a
## [1] "numeric"

Metode alternatif lain untuk melakukan loop suatu fungsi adalah dengan menggunakan Apply function Family. Berikut beberapa fungsi dari apply family yang sering digunakan:

tapply():tagged apply dimana tag menentukan subset dari data

1. Apply

Kita dapat melakukan spesifikasi apakah suatu fungsi hanya akan bekerja pada kolom saja, baris saja atau keudanya.

apply(X, MARGIN, FUN, ...)-> format fungsi apply

X -> matriks atau array

Margin -> menentukan bagaimana fungsi bekerja terhadap matriks atau array. Jika nilai yang diinputkan 1, maka fungsi akan bekerja pada masing-masing baris pada matriks.

Fun -> fungsi yang akan digunakan.

Contoh implementasi pada matriks:

## membuat matriks
x <- cbind(x1 = 3, x2 = c(2:4, 5:7))
x # print
##      x1 x2
## [1,]  3  2
## [2,]  3  3
## [3,]  3  4
## [4,]  3  5
## [5,]  3  6
## [6,]  3  7
class(x) #untuk memeriksa kelas x
## [1] "matrix" "array"
## menghitung mean masing-masing kolom
apply(x, MARGIN=2 ,FUN=mean, trim=0.2, na.rm=TRUE)
##  x1  x2 
## 3.0 4.5
## menghitung range pada masing-masing baris
## menggunakan user define function
apply(x, MARGIN=1,
      FUN=function(x){
        max(x)-min(x)
      })
## [1] 1 0 1 2 3 4

2. Lapply

Output yang dihasilkan juga merupakan list dengan panjang list yang sama dengan yang diinputkan.

lapply(X, FUN, ...) -> format dari lapply

X -> vektor, data frame atau list

FUN -> fungsi yang akan digunakan

contoh implementasi fungsi lapply:

## Membuat list
x <- list(a = 1:5, beta = exp(-3:3), logic = c(TRUE,FALSE,FALSE,TRUE))
x # print
## $a
## [1] 1 2 3 4 5
## 
## $beta
## [1]  0.04978707  0.13533528  0.36787944  1.00000000  2.71828183  7.38905610
## [7] 20.08553692
## 
## $logic
## [1]  TRUE FALSE FALSE  TRUE
class(x) #periksa kelas x
## [1] "list"
## Menghitung nilai mean pada masing-masing baris lits
lapply(x, FUN=mean)
## $a
## [1] 3
## 
## $beta
## [1] 4.535125
## 
## $logic
## [1] 0.5
## Menghitung mean tiap kolom dataset iris
lapply(iris, FUN=mean)
## Warning in mean.default(X[[i]], ...): argument is not numeric or logical:
## returning NA
## $Sepal.Length
## [1] 5.843333
## 
## $Sepal.Width
## [1] 3.057333
## 
## $Petal.Length
## [1] 3.758
## 
## $Petal.Width
## [1] 1.199333
## 
## $Species
## [1] NA
## Mengalikan elemen vektor dengan suatu nilai
y <- c(1:5)
lapply(y, FUN=function(x){x*5})
## [[1]]
## [1] 5
## 
## [[2]]
## [1] 10
## 
## [[3]]
## [1] 15
## 
## [[4]]
## [1] 20
## 
## [[5]]
## [1] 25
## Mengubah output menjadi vektor
unlist(lapply(y, FUN=function(x){x*5}))
## [1]  5 10 15 20 25

3. sapply

Perbedaan sapply() dan lapply() terletak pada output default yang dihasilkan. sapply() menerima input utama berupa list (dapat pula datafrane atau vektor), namun lapply() jenis data output yang dihasilkan adalah vektor

sapply(X, FUN, ..., simplify = TRUE, USE.NAMES = TRUE) -> format dari sapply

X -> vektor, data frame atau list

FUN -> fungsi yang akan digunkan

simplify -> logical. Jika nilainya True maka output yang dihasilkan adalah bentuk sederhana dari vektor, matrix atau array.

USE.NAMES -> jika list memiliki nama pada setiap elemennya, maka nama elemen tersebut akan secara default ditampilkan.

Contoh implemntasi dari sapply

## membuat list
x <- list(a = 1:5, beta = exp(-2:3), logic = c(TRUE,FALSE,FALSE,TRUE))

## menghitung nilai mean setiap elemen
sapply(x, FUN=mean)
##        a     beta    logic 
## 3.000000 5.282682 0.500000
## menghitung nilai mean dengan output list
sapply(x, FUN=mean, simplify=FALSE)
## $a
## [1] 3
## 
## $beta
## [1] 5.282682
## 
## $logic
## [1] 0.5
## summary objek dataframe
sapply(mtcars, FUN=summary)
##              mpg    cyl     disp       hp     drat      wt     qsec     vs
## Min.    10.40000 4.0000  71.1000  52.0000 2.760000 1.51300 14.50000 0.0000
## 1st Qu. 15.42500 4.0000 120.8250  96.5000 3.080000 2.58125 16.89250 0.0000
## Median  19.20000 6.0000 196.3000 123.0000 3.695000 3.32500 17.71000 0.0000
## Mean    20.09062 6.1875 230.7219 146.6875 3.596563 3.21725 17.84875 0.4375
## 3rd Qu. 22.80000 8.0000 326.0000 180.0000 3.920000 3.61000 18.90000 1.0000
## Max.    33.90000 8.0000 472.0000 335.0000 4.930000 5.42400 22.90000 1.0000
##              am   gear   carb
## Min.    0.00000 3.0000 1.0000
## 1st Qu. 0.00000 3.0000 2.0000
## Median  0.00000 4.0000 2.0000
## Mean    0.40625 3.6875 2.8125
## 3rd Qu. 1.00000 4.0000 4.0000
## Max.    1.00000 5.0000 8.0000
## summary objek list
a <- list(mobil=mtcars, anggrek=iris)
sapply(a, FUN=summary)
## $mobil
##       mpg             cyl             disp             hp       
##  Min.   :10.40   Min.   :4.000   Min.   : 71.1   Min.   : 52.0  
##  1st Qu.:15.43   1st Qu.:4.000   1st Qu.:120.8   1st Qu.: 96.5  
##  Median :19.20   Median :6.000   Median :196.3   Median :123.0  
##  Mean   :20.09   Mean   :6.188   Mean   :230.7   Mean   :146.7  
##  3rd Qu.:22.80   3rd Qu.:8.000   3rd Qu.:326.0   3rd Qu.:180.0  
##  Max.   :33.90   Max.   :8.000   Max.   :472.0   Max.   :335.0  
##       drat             wt             qsec             vs        
##  Min.   :2.760   Min.   :1.513   Min.   :14.50   Min.   :0.0000  
##  1st Qu.:3.080   1st Qu.:2.581   1st Qu.:16.89   1st Qu.:0.0000  
##  Median :3.695   Median :3.325   Median :17.71   Median :0.0000  
##  Mean   :3.597   Mean   :3.217   Mean   :17.85   Mean   :0.4375  
##  3rd Qu.:3.920   3rd Qu.:3.610   3rd Qu.:18.90   3rd Qu.:1.0000  
##  Max.   :4.930   Max.   :5.424   Max.   :22.90   Max.   :1.0000  
##        am              gear            carb      
##  Min.   :0.0000   Min.   :3.000   Min.   :1.000  
##  1st Qu.:0.0000   1st Qu.:3.000   1st Qu.:2.000  
##  Median :0.0000   Median :4.000   Median :2.000  
##  Mean   :0.4062   Mean   :3.688   Mean   :2.812  
##  3rd Qu.:1.0000   3rd Qu.:4.000   3rd Qu.:4.000  
##  Max.   :1.0000   Max.   :5.000   Max.   :8.000  
## 
## $anggrek
##   Sepal.Length    Sepal.Width     Petal.Length    Petal.Width   
##  Min.   :4.300   Min.   :2.000   Min.   :1.000   Min.   :0.100  
##  1st Qu.:5.100   1st Qu.:2.800   1st Qu.:1.600   1st Qu.:0.300  
##  Median :5.800   Median :3.000   Median :4.350   Median :1.300  
##  Mean   :5.843   Mean   :3.057   Mean   :3.758   Mean   :1.199  
##  3rd Qu.:6.400   3rd Qu.:3.300   3rd Qu.:5.100   3rd Qu.:1.800  
##  Max.   :7.900   Max.   :4.400   Max.   :6.900   Max.   :2.500  
##        Species  
##  setosa    :50  
##  versicolor:50  
##  virginica :50  
##                 
##                 
## 

4. vapply

vapply() merupkan bentuk lain dari sapply(). Perbedaannya terdapat pada proses kecepatan fungsi ini lebih cepat dari sapply(). Kita dapat menambahkan argumen FUN.VALUE pada fungsi ini.

vapply(X, FUN, FUN.VALUE, ..., USE.NAMES = TRUE) -> format dari vapply

X -> vektor, data frame atau list

FUN -> fungsi yang akan digunakan.

FUN.VALUE -> vektor, template dari return value FUN.

USE.NAMES -> jika list memiliki nama pada setiap elemennya, maka nama elemen tersebut akan tampil secara default

Contoh implimentasi dari vapply()

## membuat list
x <- sapply(2:6, seq)
x # print
## [[1]]
## [1] 1 2
## 
## [[2]]
## [1] 1 2 3
## 
## [[3]]
## [1] 1 2 3 4
## 
## [[4]]
## [1] 1 2 3 4 5
## 
## [[5]]
## [1] 1 2 3 4 5 6
## membuat ringkasan data pada tiap elemen list
vapply(x, fivenum,
       c(Min. = 0, "1st Qu." = 0, 
         Median = 0, "3rd Qu." = 0, Max. = 0))
##         [,1] [,2] [,3] [,4] [,5]
## Min.     1.0  1.0  1.0    1  1.0
## 1st Qu.  1.0  1.5  1.5    2  2.0
## Median   1.5  2.0  2.5    3  3.5
## 3rd Qu.  2.0  2.5  3.5    4  5.0
## Max.     2.0  3.0  4.0    5  6.0
## membuat ringkasan data pada tiap kolom dataframe
vapply(mtcars, summary,
       c(Min. = 0, "1st Qu." = 0, 
         Median = 0, "3rd Qu." = 0, Max. = 0, Mean=0))
##              mpg    cyl     disp       hp     drat      wt     qsec     vs
## Min.    10.40000 4.0000  71.1000  52.0000 2.760000 1.51300 14.50000 0.0000
## 1st Qu. 15.42500 4.0000 120.8250  96.5000 3.080000 2.58125 16.89250 0.0000
## Median  19.20000 6.0000 196.3000 123.0000 3.695000 3.32500 17.71000 0.0000
## 3rd Qu. 20.09062 6.1875 230.7219 146.6875 3.596563 3.21725 17.84875 0.4375
## Max.    22.80000 8.0000 326.0000 180.0000 3.920000 3.61000 18.90000 1.0000
## Mean    33.90000 8.0000 472.0000 335.0000 4.930000 5.42400 22.90000 1.0000
##              am   gear   carb
## Min.    0.00000 3.0000 1.0000
## 1st Qu. 0.00000 3.0000 2.0000
## Median  0.00000 4.0000 2.0000
## 3rd Qu. 0.40625 3.6875 2.8125
## Max.    1.00000 4.0000 4.0000
## Mean    1.00000 5.0000 8.0000

5. tapply

tapply() sangat berguna jika pembaca ingin menghitung suatu nilai misalnya mean berdasarkan group data atau factor.

tapply(X, INDEX, FUN = NULL, ..., simplify = TRUE) -> format dari tapply

X -> vektor, data frame atau list

INDEX -> list satu atau beberapa factor yang memiliki panjang sama dengan X

FUN -> fungsi yang akan digunakan

simplify -> logical. Jika nilainya True maka output yang dihasilkan akan berbentuk skalar

contoh implemetasi dari tapply() :

## membuat tabel frekuensi
groups <- as.factor(rbinom(32, n = 7, prob = 0.7))

tapply(groups, groups, length)
## 19 21 22 23 
##  1  2  2  2
# atau
table(groups)
## groups
## 19 21 22 23 
##  1  2  2  2
## membuat tabel kontingensi
# menghitung jumlah breaks berdasarkan faktor jenis wool
# dan tensi level
tapply(X=warpbreaks$breaks, INDEX=warpbreaks[,-1], FUN=sum)
##     tension
## wool   L   M   H
##    A 401 216 221
##    B 254 259 169
# menghitung mean panjang gigi babi hutan berdasarkan
# jenis suplemen dan dosisnya
tapply(ToothGrowth$len, ToothGrowth[,-1], mean)
##     dose
## supp   0.5     1     2
##   OJ 13.23 22.70 26.06
##   VC  7.98 16.77 26.14
# menghitung mpg minimum berdasarkan jumlah silinder pada mobil
tapply(mtcars$mpg, mtcars$cyl, min, simplify=FALSE)
## $`4`
## [1] 21.4
## 
## $`6`
## [1] 17.8
## 
## $`8`
## [1] 10.4