Boxplot
merupakan ringkasan distribusi sampel yang
disajikan secara grafis yang bisa menggambarkan bentuk distribusi data
(skewness), ukuran tendensi sentral dan ukuran penyebaran (keragaman)
data pengamatan. Terdapat 5 ukuran statistik yang bisa kita baca dari
boxplot
, yaitu: Nilai minimum: nilai observasi
terkecil.
Box plot pada R
dapat dibuat menggunakan fungsi
boxplot()
. Berikut adalah sintaks untuk membuat boxplot
variabel Sepal.Lenght
pada dataset iris
boxplot(iris$Sepal.Length)
Boxplot
juga dapat dibuat berdasarkan variabel factor.
Hal ini berguna untuk melihat perbedaan ditribusi data pada
masing-masing grup. Pada sintaks berikut dibuat boxplot
berdasarkan variabel Species
.
boxplot(iris$Sepal.Length~iris$Species)
Kita juga dapat mengubah warna outline dan box pada boxplot,dengan
menggunakan col
boxplot(iris$Sepal.Length~iris$Species,
# ubah warna outline menjadi steelblue
border = "black",
# ubah warna box berdasarkan grup
col= c("red", "green", "#56B4E9"))
Kita juga dapat membuat boxplot pada multiple group. Data
yang digunakan untuk contoh tersebut adalah dataset
ToothGrowth
. Berikut adalah sintaks untuk memuat dataset
tersebut:
# ubah variable dose menjadi factor
ToothGrowth$dose <- as.factor(ToothGrowth$dose)
# print
head(ToothGrowth)
## len supp dose
## 1 4.2 VC 0.5
## 2 11.5 VC 0.5
## 3 7.3 VC 0.5
## 4 5.8 VC 0.5
## 5 6.4 VC 0.5
## 6 10.0 VC 0.5
Contoh sintaks dan output boxplot multiple group
boxplot(len ~ supp*dose, data = ToothGrowth,
col = c("white", "steelblue"))