1 Pengantar

Pada bulan September 2022, Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencetak penguatan harga hingga mencapai level tertinggi baru sepanjang masa pada penutupan perdagangan saham sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Selasa 13 September 2022 yang juga mendorong pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Sepanjang bulan September 2022 berjalan, saham BBCA telah menguat 3,63% dari Rp 8.200 menjadi Rp 8.500. Sedangkan terhitung sejak akhir tahun 2021 lalu, saham BBCA telah menguat 16,43% dari Rp 7.300 menjadi Rp 8.500.Hal ini menandakan saham BBCA menjadi salah satu emiten dalam grup LQ45 yang secara positif mendukung pergerakan IHSG dalam periode perbaikan ekonomi di tengah guncangan ekonomi global yang disebabkan oleh pandemi COVID-19.

Mini-paper ini bertujuan untuk mengamati dan menganalisis perkembangan tren dari pergerakan harga saham BBCA, terlebih berfokus pada aktivitas volume perdagangan yang dipengaruhi oleh transaksi asing. Selain itu, mini-paper ini juga dapat memberikan harga rekomendasi wajar untuk range transaksi investor pasar modal pemula dengan memperhitungkan pergerakan saham harian BBCA selama tiga tahun dari periode 2019 s.d 2021.

2 Background

2.1 Sejarah Singkat

PT Bank Central Asia Tbk atau yang banyak dikenal sebagai BCA merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor perbankan dan telah menjadi bank swasta terbesar di Indonesia.

2.2 Pendirian

PT Bank Central Asia Tbk atau yang banyak dikenal sebagai BCA merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor perbankan dan telah menjadi bank swasta terbesar di Indonesia. BCA didirikan pada pada tanggal 21 Februari 1957 oleh Sudono Salim dan memiliki kantor pusat yang beralamat di Menara BCA, Grand Indonesia, Jl. M.H Thamrin No. 1, Jakarta 10310.

2.3 Pengembangan

BCA mengembangkan berbagai produk dan layanan maupun pengembangan teknologi informasi, dengan menerapkan online system untuk jaringan kantor cabang, dan meluncurkan Tabungan Hari Depan (Tahapan) BCA.

Pada tahun 1990-an BCA mengembangkan alternatif jaringan layanan melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri atau Automated Teller Machine). ATM pada masa itu pertama kali memang dikembangkan oleh Bank BCA.

Pada tahun 1991, BCA mulai menempatkan 50 unit ATM di berbagai tempat di Jakarta. Pengembangan jaringan dan fitur ATM dilakukan secara intensif.

BCA bekerja sama dengan institusi terkemuka, antara lain PT Telkom untuk pembayaran tagihan telepon melalui ATM BCA. BCA juga bekerja sama dengan Citibank agar nasabah BCA pemegang kartu kredit Citibank dapat melakukan pembayaran tagihan melalui ATM BCA.

2.4 Data Cleansing

Sebelum melakukan pengolahan data, terlebih dahulu dataset yang telah dikumpulkan dimasukan ke dalam sistem environtment R-Studio. Setelah proses data input telah dilakukan maka proses data cleaning dapat dilakukan. Pertama, struktur dan tipe data harus diidentifikasi terlebih dahulu dalam melakukan data cleaning.

# Data Input and Checking Data
saham <- read.csv("data_input/saham_bbca.csv")
str(saham)
## 'data.frame':    479 obs. of  24 variables:
##  $ date                 : chr  "2019-07-29T00:00:00" "2019-07-30T00:00:00" "2019-07-31T00:00:00" "2019-08-01T00:00:00" ...
##  $ previous             : int  30975 30950 31100 30950 31050 30825 30000 29400 30050 30025 ...
##  $ open_price           : int  31100 31025 30950 30950 30800 31075 29400 29875 30050 30275 ...
##  $ first_trade          : int  31100 31025 31100 30950 30825 31075 29400 29875 30050 30275 ...
##  $ high                 : int  31150 31250 31200 31350 31025 31075 29775 30250 30400 30600 ...
##  $ low                  : int  30800 30950 30900 30925 30800 30000 28825 29525 29900 30275 ...
##  $ close                : int  30950 31100 30950 31050 30825 30000 29400 30050 30025 30325 ...
##  $ change               : int  -25 150 -150 100 -225 -825 -600 650 -25 300 ...
##  $ volume               : int  13701900 7645100 12825800 15645600 12597900 18184800 36659200 18420400 11659100 9623700 ...
##  $ value                : num  4.25e+11 2.38e+11 3.98e+11 4.87e+11 3.89e+11 ...
##  $ frequency            : int  4855 4765 5938 6747 5819 10609 21231 11813 6419 6182 ...
##  $ index_individual     : num  17686 17771 17686 17743 17614 ...
##  $ offer                : int  31000 31100 31050 31175 30850 30225 29425 30075 30050 30350 ...
##  $ offer_volume         : int  11200 1148200 1000 3200 400 3300 290400 3400 6700 40900 ...
##  $ bid                  : int  30950 31075 30950 31050 30825 30000 29400 30050 30025 30325 ...
##  $ bid_volume           : int  1250400 1900 1223000 19500 1027000 1267600 1227200 2465800 3598700 1092400 ...
##  $ listed_shares        : num  2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 ...
##  $ tradeble_shares      : num  2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 ...
##  $ weight_for_index     : num  2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 ...
##  $ foreign_sell         : int  4199100 3859500 7957300 6683700 9195000 14047600 31806700 11587400 6717800 5402500 ...
##  $ foreign_buy          : int  3782800 4278300 8680200 13290800 2639100 3717100 9755600 10458200 6910600 4252500 ...
##  $ non_regular_volume   : int  6607083 8274494 10022093 7091288 2103060 3710723 269 477829 512198 1704527 ...
##  $ non_regular_value    : num  2.06e+11 2.57e+11 3.11e+11 2.21e+11 6.52e+10 ...
##  $ non_regular_frequency: int  39 44 57 35 32 35 6 34 64 29 ...

Dari output diatas kita dapat melihat bahwa tipe data tanggal (date) diidentifikasi oleh sistem sebagai karakter, oleh sebab itu kita perlu mengubahnya menjadi format tipe tanggal melalui operasi yang dilakukan dibawah. Selain tipe data tanggal (date) yang memerlukan perubahan, variabel data lainnya dinilai sudah sesuai dengan tipe jenis data yang dibutuhkan dalam melakukan operasi analisis data.

#Mengubah tipe data tanggal menggunakan explicit coercion
saham$date <- as.Date(saham$date)

#Mengecek struktur tipe data pasca pengubahan explicit coercion
str(saham)
## 'data.frame':    479 obs. of  24 variables:
##  $ date                 : Date, format: "2019-07-29" "2019-07-30" ...
##  $ previous             : int  30975 30950 31100 30950 31050 30825 30000 29400 30050 30025 ...
##  $ open_price           : int  31100 31025 30950 30950 30800 31075 29400 29875 30050 30275 ...
##  $ first_trade          : int  31100 31025 31100 30950 30825 31075 29400 29875 30050 30275 ...
##  $ high                 : int  31150 31250 31200 31350 31025 31075 29775 30250 30400 30600 ...
##  $ low                  : int  30800 30950 30900 30925 30800 30000 28825 29525 29900 30275 ...
##  $ close                : int  30950 31100 30950 31050 30825 30000 29400 30050 30025 30325 ...
##  $ change               : int  -25 150 -150 100 -225 -825 -600 650 -25 300 ...
##  $ volume               : int  13701900 7645100 12825800 15645600 12597900 18184800 36659200 18420400 11659100 9623700 ...
##  $ value                : num  4.25e+11 2.38e+11 3.98e+11 4.87e+11 3.89e+11 ...
##  $ frequency            : int  4855 4765 5938 6747 5819 10609 21231 11813 6419 6182 ...
##  $ index_individual     : num  17686 17771 17686 17743 17614 ...
##  $ offer                : int  31000 31100 31050 31175 30850 30225 29425 30075 30050 30350 ...
##  $ offer_volume         : int  11200 1148200 1000 3200 400 3300 290400 3400 6700 40900 ...
##  $ bid                  : int  30950 31075 30950 31050 30825 30000 29400 30050 30025 30325 ...
##  $ bid_volume           : int  1250400 1900 1223000 19500 1027000 1267600 1227200 2465800 3598700 1092400 ...
##  $ listed_shares        : num  2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 ...
##  $ tradeble_shares      : num  2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 ...
##  $ weight_for_index     : num  2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 2.44e+10 ...
##  $ foreign_sell         : int  4199100 3859500 7957300 6683700 9195000 14047600 31806700 11587400 6717800 5402500 ...
##  $ foreign_buy          : int  3782800 4278300 8680200 13290800 2639100 3717100 9755600 10458200 6910600 4252500 ...
##  $ non_regular_volume   : int  6607083 8274494 10022093 7091288 2103060 3710723 269 477829 512198 1704527 ...
##  $ non_regular_value    : num  2.06e+11 2.57e+11 3.11e+11 2.21e+11 6.52e+10 ...
##  $ non_regular_frequency: int  39 44 57 35 32 35 6 34 64 29 ...

Dari output diatas, kita telah berhasil mengubah dataset menjadi bentuk tipe data yang sudah sesuai untuk pelaksanaan proses analisis data.

Untuk proses selanjutnya, kita sudah bisa melakukan proses analisis data dengan mengamati pergerakan dan perkembangan dari saham BBCA .

2.5 Data Trend

Dengan menggunakan dataset saham BBCA dari tahun 2019-2021, kita dapat mengamati pergerakan dan perkembangan dari saham BBCA.

summary(saham)
##       date               previous       open_price     first_trade   
##  Min.   :2019-07-29   Min.   :22150   Min.   :    0   Min.   :    0  
##  1st Qu.:2020-01-16   1st Qu.:29938   1st Qu.:27700   1st Qu.:27688  
##  Median :2020-07-14   Median :31350   Median :31100   Median :31100  
##  Mean   :2020-07-14   Mean   :31000   Mean   :24306   Mean   :24304  
##  3rd Qu.:2021-01-13   3rd Qu.:32725   3rd Qu.:32763   3rd Qu.:32750  
##  Max.   :2021-07-09   Max.   :36725   Max.   :36725   Max.   :36725  
##       high            low            close           change         
##  Min.   :24000   Min.   :21625   Min.   :22150   Min.   :-2175.000  
##  1st Qu.:30088   1st Qu.:29500   1st Qu.:29938   1st Qu.: -250.000  
##  Median :31500   Median :31000   Median :31350   Median :    0.000  
##  Mean   :31358   Mean   :30670   Mean   :31001   Mean   :    0.678  
##  3rd Qu.:33000   3rd Qu.:32400   3rd Qu.:32788   3rd Qu.:  250.000  
##  Max.   :36900   Max.   :35800   Max.   :36725   Max.   : 3900.000  
##      volume              value             frequency     index_individual
##  Min.   :   369300   Min.   :1.193e+10   Min.   :   51   Min.   :12657   
##  1st Qu.: 11468800   1st Qu.:3.522e+11   1st Qu.: 6838   1st Qu.:17107   
##  Median : 15367300   Median :4.859e+11   Median :11014   Median :17914   
##  Mean   : 18353169   Mean   :5.602e+11   Mean   :12961   Mean   :17715   
##  3rd Qu.: 21640650   3rd Qu.:6.545e+11   3rd Qu.:16845   3rd Qu.:18736   
##  Max.   :107594300   Max.   :3.393e+12   Max.   :50751   Max.   :20986   
##      offer        offer_volume          bid          bid_volume     
##  Min.   :    0   Min.   :      0   Min.   :    0   Min.   :      0  
##  1st Qu.:29913   1st Qu.:   5250   1st Qu.:29825   1st Qu.:   3400  
##  Median :31350   Median :  80200   Median :31300   Median :  50600  
##  Mean   :30885   Mean   : 471194   Mean   :30671   Mean   : 336053  
##  3rd Qu.:32713   3rd Qu.: 625000   3rd Qu.:32650   3rd Qu.: 303800  
##  Max.   :36725   Max.   :7645000   Max.   :36675   Max.   :7278500  
##  listed_shares       tradeble_shares     weight_for_index     foreign_sell     
##  Min.   :2.441e+10   Min.   :2.441e+10   Min.   :2.441e+10   Min.   :     200  
##  1st Qu.:2.441e+10   1st Qu.:2.441e+10   1st Qu.:2.441e+10   1st Qu.: 6583400  
##  Median :2.441e+10   Median :2.441e+10   Median :2.441e+10   Median : 9872900  
##  Mean   :2.441e+10   Mean   :2.441e+10   Mean   :2.441e+10   Mean   :11934989  
##  3rd Qu.:2.441e+10   3rd Qu.:2.441e+10   3rd Qu.:2.441e+10   3rd Qu.:14095700  
##  Max.   :2.441e+10   Max.   :2.441e+10   Max.   :2.441e+10   Max.   :96048700  
##   foreign_buy        non_regular_volume non_regular_value  
##  Min.   :     8900   Min.   :     269   Min.   :7.857e+06  
##  1st Qu.:  6830250   1st Qu.:  632310   1st Qu.:1.935e+10  
##  Median :  9598600   Median : 2114495   Median :6.523e+10  
##  Mean   : 11674215   Mean   : 3798594   Mean   :1.143e+11  
##  3rd Qu.: 13440750   3rd Qu.: 5533402   3rd Qu.:1.607e+11  
##  Max.   :100286500   Max.   :29842462   Max.   :9.065e+11  
##  non_regular_frequency
##  Min.   :  4.0        
##  1st Qu.: 16.0        
##  Median : 23.0        
##  Mean   : 34.4        
##  3rd Qu.: 39.0        
##  Max.   :590.0

Dari informasi yang disajikan dari output diatas, kita mendapatkan informasi singkat mengenai perkembangan tren dari saham BBCA selama 3 tahun terakhir (2019-2021).

Sesuai dari tujuan awal dari mini-paper, kita akan berfokus pada tiga data variabel yang dapat mengilustrasikan perkembangan dan pergerakan tren dari saham BBCA yaitu dengan mengamati transaksi pasar modal pada emiten BBCA. Adapun 3 variabel utama yang akan kita amati yaitu: - Previous: Harga penutupan bursa -> sebagai variabel dependen - Volume: Volume perdagangan (dalam satuan lembar) -> sebagai variabel independen - foreignSell: Total penjualan oleh asing (dalam satuan lembar) -> sebagai variabel independen

Berikutnya kita akan mengamati pergarakan tren emiten saham BBCA dari harga penutupan bursa (previous), besaran volume yang diperdagangkan (volume), dan total penjualan asing (foreign_sell)

  • Trend

Berikutnya kita akan mengamati pergarakan tren emiten saham BBCA dari harga penutupan bursa, sebagai berikut:

#Memanggil library yang diperlukan untuk membuat chart
library(ggplot2)

#Assign data yang akan digunakan
saham.DF <- as.data.frame(saham)

#Membuat chart line
ggplot(saham, aes(x= date, y= previous)) + geom_line()

Dari ouput diatas kita melihat bahwa previous (harga penutupan bursa) yang diperdagangkan terpengaruh oleh perkembangan dari kasus COVID-19 yang mulai berkembang sejak Q1 & Q2 tahun 2020.

Apabila kita melihat dari jumlah lembar saham emiten BBCA yang diperdagangkan dibawah ini:

ggplot(saham, aes(x= date, y= volume)) + geom_line()

Dari output diatas, kita dapat melihat bahwa volume lembar saham emiten BBCA yang diperdagangkan melonjak mulai dari periode Q1 dan Q2 tahun 2020 dimana guncangan ekonomi dari pandemi COVID-19 telah masuk ke Indonesia. Hal ini cukup menjelaskan tentang bagaimana perubahan harga penutupan bursa (previous) yang berubah secara ekstrim disebabkan oleh aktivitas volume lembar saham yang diperdagangkan.

Apabila kita breakdown dan mengupas variabel data volume perdagangan dengan mengamati besaran nilai dari lembar saham yang diperdagangkan oleh asing, kita mendapatkan bahwa:

ggplot(saham, aes(x= date, y= foreign_sell)) + geom_line()

Dari output diatas kita dapat menginterpetasikan bahwa pihak asing melakukan penjualan lembar saham emiten BBCA (foreign_sell) secara signifikan dan masif bertepatan dengan penurunan harga penutupan bursa dan kenaikan volume saham yang diperdagangkan dari emiten saham BBCA, pada saat guncangan ekonomi pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia pada Q1 dan Q2 tahun 2020. Hal ini menyebabkan fenomena capital outflow keluar dari pasar modal Indonesia yang secara bersamaan menyebabkan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Note Hubungan tren ini hanya didasarkan dari pergerakan variabel-variabel diatas memiliki arah pengaruh yang sama (baik volume dan foreign_sell memiliki negatif covariane terhadap harga saham BBCA).

Hal ini dikarenakan penurunan harga saham BBCA diakibatkan oleh meningkatnya volume saham BBCA yang didagangkan di pasar modal dimana kenaikan volume perdagangan ini dipicu oleh pihak asing yang menjual saham BBCA (foreign_sell) pada waktu yang sama

harga_saham <- saham$previous
volume_perdagangan <- saham$volume
foreign_sell <- saham$foreign_sell

cov(harga_saham, volume_perdagangan)
## [1] -9135017094
cov(harga_saham, foreign_sell)
## [1] -6051835182

Akan tetapi hal ini belum cukup membuktikan hubungan di antaranya, dikarenakan hal ini hanya menunjukan hubungan positif/negatif semata namun tidak menunjukan seberapa besar dampaknya. Oleh karena itu, pembahasan dan pembuktian lebih lanjut akan dilanjutkan di bagian analisis data pada section selanjutnya.


3 Analisis Data 1: Harga Wajar Saham

Setelah memahami pergerakan dan perkembangan dari emiten saham BBCA, maka selanjutnya akan memudahkan kita untuk melakukan identifikasi harga saham wajar untuk saham BBCA dengan menggunakan refrensi pergerakan saham harian dari 3 tahun terakhir (2019-2021). Adapun melakukan analisis data, kita akan membagi menjadi dua tahapan yaitu: - Analisis Data Terpusat
- Analisis Data Persebaran

Setelah itu, barulah kita akan menggabungkan temuan dari kedua tahapan analisis diatas untuk membentuk harga saham wajar emiten BBCA.

3.1 Analisis Data Terpusat

Pertama kita perlu mencari nilai rata-rata atau nilai tengah untuk menentukan pusat tengah dari dataset saham emiten BBCA.

#Menentukan nilai rata-rata/nilai tengah 

mean(saham$previous)
## [1] 31000.1
median(saham$previous)
## [1] 31350

Setelah kita mendapatkan pusat tengah data, maka selanjutnya kita dapat melakukan ilustrasi persebaran data dengan menggunakan chart. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah dataset kita memiliki persebaran yang normal.

previous <- saham$previous

hist(previous, breaks = 25)
abline(v = mean(previous), col = "red")
abline(v = median(previous), col = "blue")

Dari output diatas kita telah mendapatkan output persebaran data dari harga penutupan bursa untuk saham emiten BBCA.

Dari persebaran diatas kita mendapatkan bahwa dataset dari variabel harga penutupan bursa untuk saham emiten BBCA tergolong distribusi normal, dimana bagian kanan dan kiri dari nilai pusat data cukup terdistribusi secara seimbang dilihat dari besaran nilai.

3.2 Analisis Data Persebaran

Pada analisis data terpusat sebelumnya, kita telah mendapatkan nilai mean dan median sebesar 31000.1 dan 31350. Walaupun dari ilustrasi distribusi data pada bar chart memiliki persebaran data yang cukup terdistribusi normal, namun tidak menutup kemungkinan bahwa ada beberapa outlier yang mempengaruhi perhitungan tersebut. Oleh karena itu, kita dapat menggunakan trimmed mean, yaitu rata-rata dengan terlebih dahulu memotong x persen nilai terkecil dan terbesar dari data. Misal kita menggunakan trimmed mean 10%, artinya: data yang sudah diurutkan akan dipotong sebesar 10% di ujung kiri dan 10% di ujung kanan. Kemudian dihitung rata-ratanya.

#Trim Mean: Meminimalisir Outlier
mean(previous, trim = 0.1)
## [1] 31187.99

Maka kita mendapatkan trimmed mean sebesar 31187.99 untuk harga emiten saham BBCA. Kemudian kita menggunakan standard deviation untuk menentukan apakah suatu nilai dikatakan menyimpang dari rata-rata namun masih dikatakan dalam batas kewajaran. Dalam hal ini kita menggunakan Standard Deviation sebagai batas atas dan batas bawah dalam menentukan harga emiten saham BBCA dengan menggunakan harga pergerakan bursa harian dalam 3 tahun terakhir (2019-2021).

sd(saham$previous)
## [1] 2542.832

Didapatkan dari operasi diatas Standar Deviasi bernilai 2542.832. Setelah mendapatkan standar deviasi, langkah selanjutnya kita melakukan perhitungan IQR (Interquartil Range) untuk menentukan posisi dari batas atas dan batas bawah penetapan harga wajar saham BBCA dengan menggunakan harga pergerakan bursa harian dalam 3 tahun terakhir (2019-2021).

#Perhitungan IQR
summary(saham$previous)
##    Min. 1st Qu.  Median    Mean 3rd Qu.    Max. 
##   22150   29938   31350   31000   32725   36725

Diikuti dengan perhitungan batas bawah & batas atas:

#Perhitungan Batas Bawah & Batas Atas
31187.99 + sd(saham$previous) # batas atas
## [1] 33730.82
31187.99 - sd(saham$previous) # batas bawah
## [1] 28645.16

Sehingga kita mendapatkan harga wajar saham emiten BBCA berkisar pada range harga 28645.16 sampai dengan 33730.82 yang didasari dari pergerakan harga bursa harian untuk emiten saham BBCA selama 3 tahun terakhir (2019-2021). Adapun harga batas bawah berada di antara nilai mininum dan kuartil 1 dan batas atas berada di antara nilai kuartil 3 dan batas atas.

4 Analisis Data 2: Korelasi Hubungan Tren

Melanjutkan pembahasan dari bagian section 1 pada sub-bab Trend Data, kita mengetahui bahwa baik volume dan foreign_sell memiliki negatif covariane terhadap harga saham BBCA (previous). Namun hal ini tidak menunjukan seberapa besar dampaknya dan hanya menunjukan hubungan arah trend semata (menunjukan apakah hubungan positif atau negatif). Oleh karena itu, tahap selanjutnya adalah melakukan uji korelasi terhadap variabel yang bersangkutan.

#Mencari Korelasi: Harga Saham (Dependent Variable) & Volume Perdagangan (Independent Variable)
cor(harga_saham, volume_perdagangan)
## [1] -0.3140526
#Mencari Korelasi: Harga Saham (Dependent Variable) & Foreign_Sell (Independent Variable)
cor(harga_saham, foreign_sell)
## [1] -0.2652465
#Scater Plot: Harga Saham (Dependent Variable) & Volume Perdagangan (Independent Variable)
plot(harga_saham, volume_perdagangan)
abline(lm(volume_perdagangan ~ harga_saham), # garis linear `lm` 
       col = 'blue') # warna garis

#Scater Plot: Harga Saham (Dependent Variable) & Foreign_Sell (Independent Variable)
plot(harga_saham, foreign_sell)
abline(lm(foreign_sell ~ harga_saham), # garis linear `lm` 
       col = 'red') # warna garis

Berdasarkan hasil output diatas, kita mendapatkan hasil bahwa Harga_Saham (previous) sebagai variabel dependent memiliki hubungan negatif yang lemah terhadap volume_perdagangan (volume) sebesar -0.3140526 dan foreign_sell sebesar -0.2652465

knitr::include_graphics("assets/correlation-coef.jpg")

Hal ini menunjukan bahwa penurunan Harga_Saham (previous) emiten saham BBCA turut dipengaruhi oleh faktor-faktor variabel lain di luar variabel observasi yang digunakan dalam mini-paper ini (volume & foreign_sell). Oleh karena itu, penelitian di masa depan diharapkan untuk menggunakan variabel-variabel lain yang cakupannya lebih luas untuk dapat mereprsentasikan hasil yang lebih baik.

5 Kesimpulan

Seperti yang telah diketahui PT Bank Central Asia Tbk atau yang banyak dikenal sebagai BCA atau emiten saham BBCA merupakan bank swasta terbesar di Indonesia dan sekaligus merupakan bagian dari grup emiten saham LQ45 yang merupakan penyokong pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sebagai salah satu emiten saham yang diminati oleh investor dalam dan luar negeri maka tentunya penentuan range harga saham wajar batas atas dan bawah menjadi hal yang penting. Dalam penelitian pertama, hasil menunjukan harga wajar saham emiten BBCA berkisar pada range harga 28645.16 sampai dengan 33730.82 yang didasari dari pergerakan harga bursa harian untuk emiten saham BBCA selama 3 tahun terakhir (2019-2021). Adapun harga batas bawah berada di antara nilai mininum dan kuartil 1 dan batas atas berada di antara nilai kuartil 3 dan batas atas.

Dalam perkembangannya, BCA juga turut mengalami dampak dari guncangan ekonomi global yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 yang menyebabkan penurunan dan fluktuasi terhadap Harga_Saham (previous) BBCA. Hasil penelitian kedua, menunjukan bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh volume_perdagangan saham BBCA dan jumlah saham BBCA yang dijual oleh asing (foreign_sell) yang memiliki hubungan korelasi negatif terhadap Harga_Saham (previous) BBCA. Walaupun hubungan korelasi menunjukan hubungan negatif yang lemah akan tetapi hal ini menunjukan bahwa terdapat variabel-variabel lain di luar observasi yang turut mempengaruhi penurunan Harga_Saham (previous) BBCA. Oleh sebab itu, diharapkan untuk penelitian selanjutnya di masa depan untuk turut mempertimbangkan indikator saham lain dan variabel makroekonomi eksternal.