Sistem Basis Data

Tugas 1 | Sejarah Basis Data


Sejarah Perkembangan Sistem Basis Data

Dari dulu, proses penyimpanan berkas memang sudah ada tetapi masih dilakukan secara manual. Proses ini dengan cara mengumpulkan berkas berupa kertas.

A caption

A caption

sumber : http://basukirakhmad.blogspot.com/2019/06/arsip-dan-5-sistem-penyimpanannya.html

Ini contoh tempat penyimpanan berkas-berkas tersebut yang sering disebut rak arsip.

A caption

A caption

sumber : https://sepuluhteratas.com/peralatan-arsip-yang-baik-dapat-mendukung-penyimpanan-arsip-secara-maksimal-yaitu-sistem

Ada juga penyimpanan yang lebih sederhana, seperti gambar diatas. Jika kita ingin menggunakan salah satu data, maka kita harus mencari di rak arsip tersebut.

Seiring berjalannya waktu, mulai ada komputer yang bisa menyimpan data atau informasi. Kumpulan data dalam komputer bisa dipakai dengan menggunakan suatu program komputer untuk mendapatkan informasi, hal ini disebut juga database. Untuk mengelola dan memanggil database tersebut bisa menggunakan aplikasi perangkat lunak (Software Database). Fokus utama aplikasi ialah penyimpanan dan manipulasi data.

Tahun 1960

Sistem basis data bermula pada awal tahun 1960, seorang ilmuwan komputer di perusahaan General Electric bernama Charles Bachman telah mendesain generasi pertama DBMS (Database Management System) yang disebut Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store). Dasar untuk model data jaringan dibentuk lalu distandardisasi oleh Conference on Data System Language (CODASYL). Pada tahun 1973 ia menerima penghargaan semacam nobel pada ilmu komputer, ACM Turing Award.

Akhir tahun 1960, International Business Machines Corporation (IBM) mengembangkan IMS (Information Manajemen System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja disebut juga model data hierarki. Dalam waktu yang sama, hasil kerja sama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika mengembangkan system SABRE. Sistem ini memungkinkan user mengakses data yang sama pada jaringan computer.

Tahun 1970

Edgar Frank “Ted” Codd atau dikenal Edgar Codd mengusulkan suatu representasi data baru yang disebut model data relational tepatnya pada tahun 1970 di laboratorium penelitian San Jose. Kemudian di tahun 1980, model relasional menjadi paradigm DBMS paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basis data relasional sebagai bagian proyek Sistem R dari IBM. Di tahun 1980 akhir, SQL di standardisasi dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO). Untuk mengeksekusi bersamaan dalam basisdata maka digunakan program yang disebut transaksi. User menulis programnya dan bertanggung jawab menjalankan program secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.

Tahun 1980

Banyak bidang sistem basis data dikembangkan di akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990. Penelitian di bidang basis data meliputi bahasa query yang powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks semua bagian organisasi. Beberapa vendor memperluas sistemnya dengan kemampuan menyimpan tipe data baru. Vendor tersebut ialah :
1. International Business Machines Corporation (IBM)
2. DataBase 2 (DB2)
3. Oracle8
4. Informix UDS
Tipe data baru berupa image dan text serta kemampuan query yang kompleks. Sistem khusus dikembangkan banyak vendor untuk membuat data warehouse dan mengonsolidasi data beberapa basis data.

Perkembangan ini menjadikan teknologi informasi sebagai kekuatan pendorong bagi reformasi di berbagai bidang, sehingga berdampak pula terhadap pembangunan sosial dan ekonomi sekarang dan di masa mendatang. Era reformasi 1998 membawa dampak yang signifikan dalam perkembangan dunia telekomunikasi, informatika dan internet. Kemajuan teknologi berkembang pesat terutama internet. Perkembangan internet jauh lebih berkembang dibanding 11 tahun silam.

Enterprice resource planning (ERP) dan management resource planning (MRP) menambah lapisan substansial dari fitur beriorentasi aplikasi DBMS utama. Untuk mengidentifikasi kumpulan tugas umum yang dihadapi sejumlah besar organisasi dan menyediakan lapisan aplikasi umum untuk melaksanakan tugas bisa menggunakan paket diantaranya yaitu Baan, Oracle, PeopleSoft, SAP, dan Siebel. Data disimpan dalam DBMS relasional.

Saat Ini

Pada saat ini, DBMS dapat digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakses melalui web browser. Query dapat dibuat melalui form web dan format jawabannya dengan menggunakan markup language semisal HTML untuk mempermudah tampilan pada browser. Semua vendor basis data menambah fitur ini untuk DBMS mereka.

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Sistem Basis Data SQL dan NoSQL

Baik SQL maupun NoSQL berfungsi untuk menyimpan beberapa informasi pada komputer. SQL (Structured Query Language) merupakan bahasa yang digunakan untuk mengatur/mengelola data dalam database relasional. NoSQL merupakan database yang tidak membutuhkan skema dan tidak memiliki relasi untuk setiap tabel. Semua bentuk dokumen dari NoSQL adalah JSON yang mudah dibaca dan dimengerti.

SQL (Structure Query Language)

Kelebihan SQL :
1. Memiliki kemampuan dalam managemen user dan tiap user dapat diatur hak akses pada database oleh database administrator.
2. Memiliki security data yang baik dan kemampuan back up data, rollback data, dan recovery data.
3. Memudahkan koneksi dengan komputer client yang pembangunan aplikasinya menggunakan software yang sama dengan platform MS-SQL, misalnya Microsoft Visual Basic.
4. Standar pada suatu tabel jelas dan terstruktur.
5. Mampu mengolah data dalam jumlah besar dan mampu membuat database mirroring dan clustering.

Kekurangan SQL :
1. Hanya dapat diimpelementasikan pada 1 unit server dan jika ingin memperbesar skala, maka anda harus menambah daya CPU, SSD, RAM dan perangkat lainnya pada satu server.
2. Software berlisensi dan memiliki harga yang mahal bagi perusahaan kecil dan menengah.
3. Hanya mampu berjalan pada satu platform system operasi yaitu Microsoft Windows.

NoSQL (Not Only SQL)

Kelebihan NoSQL :
1. Memiliki kemampuan scaling yang baik, karena kemampuannya pada suatu kondisi.
2. Penanganan data skema dan struktur data pada NoSQL mudah ditangani tanpa harus merubah konsistensi data pada database, karena skema data pada NoSQL tidak fixed seperti halnya pada SQL.
3. Biaya maintenance terjangkau, karena tidak membutuhkan database administrator dengan skill yang tinggi.
4. Sifat NoSQL adalah database horizontal yang semakin melebar ke samping utnuk mengikuti perkembangan data pada jenis yang sama, tetapi terdapat penambahan pada data lain yang tidak dapat dibedakan dengan data sebelumnya serta untuk memperbesar skala, anda hanya perlu melakukan penambahan server DB yang di cluster untuk load balancing.
5. Memiliki kemampuan schema-less, yaitu tidak perlu mendefinisikan fields dan tipedata pada tabel seperti pada mysql.

Kekurangan NoSQL :
1. Tiap record atau row merupakan data yang unik dan tidak bisa digantika data yang lain.
2. Setiap baris data konsisten, yang mana data akan tetap konsisten setelah di eksekusi dan server maupun client akan melihat data yang sama.
3. Setelah transaksi selesai, akibat dari perubahan record akan tersimpan secara permanen dan solid.
4. Tidak saling terkait antara transaksi record satu dengan lainnya.