Database System


*Kontak *: \(\downarrow\)**
Email
Instagram https://www.instagram.com/cvnopp_/
RPubs https://rpubs.com/calvinriswandy/

Buatlah artikel mengenai sejarah perkembangan sistem basis data

Pendahuluan

Apakah itu basis data?

Basis data sendiri terdiri dari dua kata yaitu kata “Basis” dan “Data”. “Basis” adalah markas ataupun gudang, tempat berkumpul. Sedangkan “Data” yaitu formasi informasi global nyata yg mewakili suatu objek, mirip insan, barang, serta lain-lain yang direkam ke pada bentuk angka, bentuk alfabet , simbol, teks, bunyi, gambar atau juga kombinasinya.

Jadi arti berasal basis data adalah deretan terorganisasi dari data–data yg saling berhubungan sedemikian rupa sehingga dapat mudah disimpan, dimanipulasi, dan dipanggil oleh penggunanya. Atau Definisi Basis data juga dapat diartikan sebagai deretan data yang terdiri dari satu atau lebih tabel yang terintegrasi satu sama lain, dimana setiap user diberi kewenangan untuk dapat mengakses data pada tabel-tabel tersebut.

Tujuan Basis Data

-Kecepatan serta kemudahan dalam menyimpan, memanipulasi atau juga menampilkan kembali data tersebut.

-Efisiensinya ruang penyimpanan, karena dengan basis data, redudansi data akan bisa dihindari.

-Keakuratan (Accuracy) data.

-Ketersediaan (Availability) data.

-Kelengkapan (Completeness) data, Bisa melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada table.

-Keamanan (Security) data, dapat menentukan pemakai yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek yang ada didalamnya serta menentukan jenis -jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.

-Kebersamaan Pemakai (Sharability), Pemakai basis data bisa lebih dari satu orang, tetapi tetap menjaga atau menghindari masalah baru seperti: inkonsistensi data (karana data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan) dan juga kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk menggunakan data tersebut.

Buatlah artikel mengenai sejarah perkembangan sistem basis data

Tahun 1960-an (Awal)

Database terkomputerisasi dimulai pada 1960-an, ketika penggunaan komputer menjadi pilihan yang lebih hemat biaya untuk organisasi swasta. Sejarah komputer dan database saling terkait. Ketika harga turun, menjadi lebih mudah untuk memindahkan penyimpanan data dan database ke komputer.

Sejarah database dimulai dengan dua contoh komputerisasi paling awal. Charles Bachman merancang database komputerisasi pertama pada awal 1960-an. Database pertama ini dikenal sebagai Integrated Data Store, atau IDS. Ini segera diikuti oleh Sistem Manajemen Informasi, database yang dibuat oleh IBM.

Tahun 1970-an (Database Relational)

Mungkin salah satu peristiwa paling berpengaruh dalam sejarah database terjadi pada tahun 1970-an. Pada dekade inilah E. F. Codd merilis makalahnya “A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks”. Makalah ini menciptakan istilah ‘database relasional’ pada awal dekade, dan memicu pengembangan cara baru ini untuk menyimpan dan mengakses data.

Sebuah database relasional adalah salah satu yang menunjukkan hubungan antara catatan data yang berbeda. Tidak seperti rekan-rekan navigasi mereka, database relasional akan dicari. Mereka juga akan lebih hemat ruang, yang berarti mengurangi biaya penyimpanan data.

Yang terjadi selanjutnya adalah penciptaan INGRES oleh Michael Stonebreaker dan Eugene Wong di University of California, Berkeley. INGRES, kependekan dari Interactive Graphics and Retrieval System, adalah model basis data relasional, yang membuktikan kelayakan ide Codd. INGRES menggunakan bahasa query yang disebut QUEL.

IBM kemudian merilis pandangan mereka tentang database relasional. Dikenal sebagai System R, itu adalah yang pertama dalam sejarah database yang menggunakan bahasa query terstruktur (SQL).

Tahun 1980-an (Pertumbuhan dan Standarisasi)

Tahun 1980-an dalam sejarah database menandai masa pertumbuhan. Khususnya, itu adalah waktu pertumbuhan untuk model database relasional. Model navigasi sebelumnya memudar, sementara komersialisasi sistem relasional melihat jenis database ini meningkat dalam penggunaan dan popularitas.

Tahun 1980-an juga melihat SQL menjadi bahasa standar yang digunakan untuk database, yang masih kita gunakan sampai sekarang. Peristiwa penting lainnya untuk sejarah database adalah munculnya sistem manajemen database berorientasi objek (OODBMS). Konsep ini muncul pada pertengahan tahun 80-an. Database objek akan melihat data sebagai ‘objek’. Mereka akan bekerja dengan bahasa pemrograman yang mendukung pendekatan ‘berorientasi objek’.

Tahun 1990-an (Internet)

Hari-hari awal manajemen database berorientasi objek tidak melihat ide itu sebagai ide yang populer. Hal ini sebagian disebabkan oleh biaya dan waktu yang diperlukan untuk menulis ulang database yang ada untuk mendukung pendekatan tersebut. Namun, sistem database berorientasi objek tumbuh lebih populer di tahun 90-an.

Peristiwa penting lainnya yang mempengaruhi sejarah database di tahun 90-an adalah penciptaan World Wide Web. Investasi tinggi dalam bisnis online memicu permintaan untuk sistem database client-server. Dengan demikian, internet membantu mendorong pertumbuhan eksponensial industri database pada 1990-an.

Hasil penting dari ini adalah penciptaan MySQL pada tahun 1995, yang open source. Ini berarti menyediakan alternatif sistem database yang ditawarkan oleh perusahaan besar seperti Oracle dan Microsoft. MySQL masih digunakan oleh banyak orang hingga saat ini.

Tahun 2000-an (Awal Mengenal NOSQL)

Pada tahun 1998, istilah NoSQL (tidak hanya bahasa query terstruktur) diciptakan. Ini mengacu pada database yang menggunakan bahasa query selain SQL untuk menyimpan dan mengambil data. Database NoSQL berguna untuk data tidak terstruktur, dan mereka melihat pertumbuhan di tahun 2000-an.

Ini adalah perkembangan penting dalam sejarah database karena NoSQL memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat dari kumpulan data yang lebih besar dan lebih bervariasi. Basis data NoSQL lebih fleksibel daripada basis data relasional tradisional yang telah meningkat satu dekade sebelumnya.

Tahun 2010-an (Database terdistribusi dan keamana cyber)

Tahun 2010-an adalah dekade peningkatan kesadaran data, dengan munculnya data besar dan peningkatan penekanan pada perlindungan data. Dan tren ini secara alami menginformasikan sejarah database.

Setelah mendapatkan namanya satu dekade sebelumnya, data besar adalah kata kunci utama tahun 2010-an dan data besar berarti database besar untuk menampungnya. Dengan kebutuhan untuk mengumpulkan, mengatur, dan memanfaatkan rim data yang begitu besar, perangkat lunak otomatisasi telah berkembang menjadi alat yang populer saat berinteraksi dengan database.

Ini adalah dekade di mana nilai data benar-benar menyentuh kesadaran publik. Dan, dengan itu, pentingnya menjaga keamanan data. Perundang-undangan seperti GDPR dan arahan NIS hanya berfungsi untuk lebih menyoroti pentingnya menjaga data dan juga database terlindungi dengan baik dan aman.

Saat Ini

Saat ini, database ada di mana-mana dan digunakan untuk meningkatkan kehidupan kita sehari-hari. Dari penyimpanan cloud pribadi hingga memprediksi cuaca, banyak layanan yang kami gunakan saat ini dimungkinkan karena basis data. Saat ini, ada banyak pemain baru di ruang database non-relasional yang menawarkan solusi spesifik. Beberapa database relasional saat ini termasuk raksasa seperti Oracle, MySQL, dan DB2.

Apakah Kelebihan dan kekurangan dari sistem basis data SQL dan NoSQL?

Kelebihan SQL

  • Memiliki kemampuan dalam managemen user dan tiap user dapat diatur hak akses pada database oleh database administrator.
  • Memiliki security data yang baik dan kemampuan back up data, rollback data, dan recovery data.
  • Memudahkan koneksi dengan komputer client yang pembangunan aplikasinya menggunakan software yang sama dengan platform MS-SQL, misalnya Microsoft Visual Basic.
  • Standar pada suatu tabel jelas dan terstruktur.
  • Mampu mengolah data dalam jumlah besar dan mampu membuat database mirroring dan clustering.

Kekurangan SQL

  • Hanya dapat diimpelementasikan pada 1 unit server dan jika ingin memperbesar skala, maka anda harus menambah daya CPU, SSD, RAM dan perangkat lainnya pada satu server.
  • Software berlisensi dan memiliki harga yang mahal bagi perusahaan kecil dan menengah
  • Hanya mampu berjalan pada satu platform system operasi yaitu Microsoft Windows.

Kelebihan NoSQL

  • Memiliki kemampuan scaling yang baik, karena kemampuannya pada suatu kondisi.
  • Penanganan data skema dan struktur data pada NoSQL mudah ditangani tanpa harus merubah konsistensi data pada database, karena skema data pada NoSQL tidak fixed seperti halnya pada SQL.
  • Biaya maintenance terjangkau, karena tidak membutuhkan database administrator dengan skill yang tinggi.

Kekurangan NoSQL

  • Tiap record atau row merupakan data yang unik dan tidak bisa digantikan data yang lain
  • Setiap baris data konsisten, yang mana data akan tetap konsisten setelah di eksekusi dan server maupun client akan melihat data yang sama.
  • Setelah transaksi selesai, akibat dari perubahan record akan tersimpan secara permanen dan solid.
  • Tidak saling terkait antara transaksi record satu dengan lainnya.