DataBase System
TUGAS 1
| Kontak | : \(\downarrow\) |
Nama : Ferdinand Nathaniel Widjaya
NIM : 20214920006
Email|
: ferd.widjaya@gmail.com
Instagram | : https://www.instagram.com/ferd_nw/
RPubs | : https://rpubs.com/ferdnw/
What is A Database?
Database atau dalam Bahasa Indonesianya, Basis Data merupakan sebuah Kumpulan Informasi atau Data yang tersimpan secara terstruktur di dalam sebuah system yang sekarang menggunakan komputer yang bisa di akses setiap saat. Bisa dibilang Database merupakan sebuah fondasi dari sebuah system karena dari situlah semua informasi untuk system dapat berjalan berasal.
History of Database
Database sudah ada sejak sebelum komputer diciptakan. Database yang di maksud adalah kumpulan file kertas yang ada di suatu tempat yang bisa di akses kapan saja saat dibutuhkan yang pasti aksesnya masih Manual. Data yang tersimpan di lemari, laci, dan tempat lainnya tentunya boros tempat, susah di cari dan beresiko tinggi mengalami kerusakan tanpa sempat di backup.
The Beginning of Database
Ketika Komputer sudah ditemukan, mulailah sebuah gagasan untuk memindahkan data fisik ke dalam system komputer. Pada tahun 1960 an, Charles W. Bachman men-design database system terintegrasi, yang diberi nama Integrated Data Store dan Information Management System yang ditemukan oleh IBM. Model awal yang diciptakan berbentuk seperti System Pohon dimulai dari Akar menuju atas. Setelah itu pada pertengahan 1960-an ditemukanlah The CODASYL yang bisa diaplikasikan dan menavigasi data dalam network yang besar.
The 1970s : Relational Database
Edgar Codd, seorang pekerja di bagian pengembangan harddisk IBM merasa kurang puas dengan system database yang ada saat itu karena dirasa kurang efektif dalam pencariannya, mem-publish “A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks”. Yang menjadi sebuah titik balik dalam perkembangan system Database. ’Relational Database” adalah database yang dapat menunjukkan atau menghubungkan beberapa “tabel” yang berbeda dibandingkan yang terpisah-pisah seperti model sebelumnya. Sehingga lebih mudah dicari dan lebih hemat storage, jauh lebih efisien dan merupakan cikal bakal Database era modern.
Sayangnya, IBM menolak mentah-mentah inovasi cemerlang tersebut. Untungnya, pada 1973 Michael Stonebreaker dan Eugene Wong dari University of California, Berkeley. Mengambil ide Codd dan mengembangkannya menjadi sebuah project INGRES (Interactive Graphics and Retrieval System). Project tersebut sukses mendemonstrasikan konsep Relational Database yang lebih efficient. INGRES dijalankan menggunakan query language yang disebut QUEL.
Melihat kesuksesan INGRES, IBM tentunya jealous dengan hal tersebut dan pada 1974 mengembangkan System R, sebuah Database yang menggunakan structured query language (SQL).
The 1980s : The Growth and Standardization of Database
Model Database Relational seperti INGRES dan System R berkembang pesat, dimana system yang sebelumnya sudah ditinggalkan. SQL berkembang menjadi lebih advanced pada dekade ini sampai dilakukan standarisasi oleh American National Standard Institute (ANSI) pada 1986 dan International Standardization Organization (ISO) pada 1987.
Setelah standarisasi tersebut, QUEL mulai ditinggalkan karena dinilai kurang efektif dibandingkan SQL yang sudah lebih berkembang. SQL Menjadi bahasa standard Database bahkan sampai sekarang ini masih digunakan.
Munculnya Object Oriented DataBase Management System (OODBMS) pada pertengahan 1980-an yang melihat isi database tersebut sebagai “Object” menandakan berkembang pesatnya dunia database.
1990s : Internet and World Wide Web on Database
Pada dekade ini, munculnya internet menunjang system database apalagi dalam bidang bisnis dan industri. Sehingga kebutuhan akan database dalam bisnis meningkat signifikan pada periode ini.
Dan pada 1995, David Axmark, Allan Larsson, and Michael Widenius meluncurkan MySQL, open-sourced relational database management system (RDBMS) yang menggunakan basis SQL dan menjadi sebuah dasar database Oracle dan Microsoft. Sampai sekarang SQL menjadi bahasa pemrograman paling populer, digunakan di 55,6% Database yang ada berdasarkan hasil SUrvey StackOverflow di 2020.
2000s : NoSQL
NoSQL (“Not only” Structured Query Language) artinya merujuk kepada Database yang tidak menggunakan SQL untuk pengoperasiannya dimulai pada awal 2000-an dimana mulainya kebutuhan untuk database dalam ukuran yang besar. NoSQL sangat efektif untuk data yang tidak terstruktur, proses yang lebih cepat, efisien dan fleksibel pada ukuran database dan datasheet yang lebih besar. Database berjenis NoSQL ini digunakan oleh company raksasa seperti Twitter, LinkedIn, Facebook, and Google.
System NoSQL membutuhkan spesifikasi komputer yang lebih tinggi daripada database SQL biasa. Karena datanya yang terssebar di berbagai datasheet harus di organize oleh system.
2010s : Distributed and Secured Databases
Dengan semakin berkembangnya jumlah data yang ada secara pesat, memasuki periode Big Data atau data dalam jumlah yang masif. Beberapa pemilik Database menyadari akan keamanan Data yang tersimpan dalam system mereka apabila terjadi suatu event yang tidak diharapkan seperti bencana alam atau serangan hacker.
Strategi yang digunakan adalah Database yang terdistribusi dan memiliki keamanan. Data yang ada dalam suatu system disimpan dalam tempat yang berbeda-beda, bisa itu cloud atau server fisik yang ada di beberapa tempat yang berbeda. Data bisa saja di simpan di Superkomputer yang berbeda atau satu system yang memiliki banyak backup di tempat lain. Berjaga-jaga untuk data agar tidak hilang dalan stau kejhadian seperti kebakaran dan sebagainya.
Hal ini guna mencegah resiko menaruh satu database di satu tempat saja, bisa terjadi kerusakan yang me-wipeout seluruh data yang ada atau memudahkan hacker mencuri semua data dalam sekali serangan.
The Present
System database yang sekarang sangatlah beragam. Database sekarang sudah hampir tidak ada yang menyimpan berkas fisik secara lokal. Semua sudah ada dalam system computer dan cloud. Hampir semua orang memiliki akses kepada database, contohnya kita sebagai orang awam dapat menggunakan microsoft access . Ada juga yang lebih kompleks seperti Oracle, MySQL, PostgreSQL.
Database juga menjadi sesuatu yang vital dalam sebuah system seperti bisnis, kantor dan yang lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan SQL dan No SQL
SQL
Kelebihan
- Proses Grouping yang cepat, sangat cocok untuk Data yang Terstruktur
- Penggunaan SQL yang sudah sangat populer menjadikannya lebih banyak kelas tutorial
- Mudah digunakan
Kekurangan
- Kurang efisien untuk jumlah data yang sangat besar
- Hanya bisa memproses data terstruktur
- Lebih Lambat dibandingkan NoSQL
NoSQL
Kelebihan
- Kecepatan mencari data yang ingin di akses
- Cost efficiency
- Lebih cepat dan fleksibel dalam mengakses data dibanding SQL
- Bisa untuk Data dalam jumlah besar baik yang terstruktur, semi-terstruktur ataupun tidak
Kekurangan
- Bahasa pemrograman database tidak terstandard
- Karena NoSQL relatif baru, jenis produk dan support yang di tawarkan masih sangat sedikit