Dalam RStudio, kita dapat membuat:
Tabel Contingency dua arah dengan Fungsi table( ) dari data.frame.
Tabel Contingency tiga Arah atau lebih dengan Fungsi ftable( ) untuk membentuk tabel contingency tiga arah dari data.frame.
Data dalam bentuk tabel distribusi frequensi dengan fungsi table().
Penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frequensi relatif digunakan fungsi table()/length().
Tabel Distribusi Frekuensi untuk Data Berkelompok digunakan fungsi cut( ) untuk membuat suatu interval. Argumen break digunakan untuk menentukan batas-batas interval.
Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini beberapa contoh penerapannya.
Tabel Kontingensi merupakan tabel yang digunakan untuk mengukur hubungan (asosiasi) antara dua variable kategorik dimana tabel tersebut merangkum frekuensi bersama dari observasi pada setiap kategori variable.
Contoh pertama, masukkan data pendidikan dan jenis kelamin. Kemudian sajikan data tersebut ke dalam sebuah frame.
pendidikan <- c("S1","S1","S1","S1","S1","S2","S2","S2","S2","S2")
jenis_kelamin <- c("laki-laki","laki-laki","laki-laki","perempuan","perempuan","perempuan","perempuan","perempuan","perempuan","laki-laki")
data_frame <- data.frame(pendidikan,jenis_kelamin)
data_frame
## pendidikan jenis_kelamin
## 1 S1 laki-laki
## 2 S1 laki-laki
## 3 S1 laki-laki
## 4 S1 perempuan
## 5 S1 perempuan
## 6 S2 perempuan
## 7 S2 perempuan
## 8 S2 perempuan
## 9 S2 perempuan
## 10 S2 laki-laki
Kemudian buatlah tabel kontingensinya.
table(data_frame)
## jenis_kelamin
## pendidikan laki-laki perempuan
## S1 3 2
## S2 1 4
Lalu kita modifikasi data di atas menjadi seperti berikut.
hobi <- c("membaca","membaca","membaca","membaca","memasak","membaca","membaca","memasak","membaca","memasak")
status <- c("sudah menikah","sudah menikah","belum menikah","sudah menikah","sudah menikah","belum menikah","sudah menikah","belum menikah","belum menikah","sudah menikah")
data_frame <- data.frame(jenis_kelamin,pendidikan,status,hobi)
data_frame
## jenis_kelamin pendidikan status hobi
## 1 laki-laki S1 sudah menikah membaca
## 2 laki-laki S1 sudah menikah membaca
## 3 laki-laki S1 belum menikah membaca
## 4 perempuan S1 sudah menikah membaca
## 5 perempuan S1 sudah menikah memasak
## 6 perempuan S2 belum menikah membaca
## 7 perempuan S2 sudah menikah membaca
## 8 perempuan S2 belum menikah memasak
## 9 perempuan S2 belum menikah membaca
## 10 laki-laki S2 sudah menikah memasak
Sehingga tabel kontingensinya berubah menjadi seperti ini.
ftable(data_frame)
## hobi memasak membaca
## jenis_kelamin pendidikan status
## laki-laki S1 belum menikah 0 1
## sudah menikah 0 2
## S2 belum menikah 0 0
## sudah menikah 1 0
## perempuan S1 belum menikah 0 0
## sudah menikah 1 1
## S2 belum menikah 1 2
## sudah menikah 0 1
Distribusi frekuensi adalah daftar nilai data (bisa nilai individual atau nilai data yang sudah dikelompokkan ke dalam selang interval tertentu) yang disertai dengan nilai frekuensi yang sesuai.
Contoh pertama, masukkan data berikut lalu tampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel distribusi frekuensi relative.
bilangan <- c(1,2,3,2,3,3,4,5,3,2,3,4,5,5,5,5,3,2,1,3)
length(bilangan)
## [1] 20
table(bilangan)
## bilangan
## 1 2 3 4 5
## 2 4 7 2 5
Contoh kedua, masukkan data berikut lalu tampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
bilangan <- c(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,10,9,8,4,3,2)
distribusi_frekuensi <- cut(bilangan, breaks=c(1,5,10), include.lowest=TRUE, right=FALSE)
tabel <- table(distribusi_frekuensi)
tabel
## distribusi_frekuensi
## [1,5) [5,10]
## 7 9
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Tentang saya, silakan kunjungi: