1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ujian masuk kampus merupakan hal yang cukup sakral atau penting bagi siswa SMA di Indonesia. Biasanya, para siswa melakukan berbagai upaya agar mendapatkan skor ujian yang tinggi. Salah satu upaya yang paling sering dianggap efektif adalah mengikuti bimbel atau bimbingan belajar di berbagai lembaga kursus. Karena dua tahun belakangan terjadi pandemi COVID-19, maka ada banyak kegiatan yang terpaksa harus dilakukan secara daring termasuk kegiatan pembelajaran lembaga bimbel. Keefektifan dari pembelajaran secara online di lembaga bimbel tentu masih dipertanyakan, maka dari itu topik ini akan mengangkat apakah ada perbedaan antara keefektifan pembelajaran di lembaga bimbel secara daring dan luring. Efektifitas pembelajaran di lembaga bimbel akan diputuskan berdasarkan perbandingan skor UTBK dari siswa yang belajar di lembaga bimbel secara daring dengan siswa yang belajar di lembaga bimbel secara luring (tatap muka)
1.2 Tinjauan Pustaka
1.2.1 Uji Asumsi Normalitas (Shapiro Wilk)
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, nilai residual atau variabel pengganggu terdistribusi secara normal atau tidak (Sulisyono, 2018). Uji normalitas yang diterapkan pada regresi dalam rangka menghasilkan model yang optimal (BLUE) yaitu salah satunya pengujian normalitas pada faktor gangguan ui (disturbance) yang dihasilkan dari model regresi, regresi linier normal klasik mengasumsikan bahwa tiap distribusi probabilitas gangguan (ui) didistribusikan secara normal dengan rata-rata nol dan varians σ2 (Richie, 2017). Uji normalitas dengan metode Saphiro Wilk digunakan untuk mengolah data sampel berukuran kecil, dengan syarat data berskala interval atau rasio, data tunggal yang belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi, dan data sampel yang diambil secara acak.
1.2.2 Uji t
Menurut Gujarati (2003), uji t merupakan suatu prosedur yang mana hasil sampel dapat digunakan untuk verifikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis nul (H0). Sedangkanmenurut Ghozali (2018:98), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Keputusan untuk menerima atau menolak H0 dibuat berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh dari data. Hal yang penting dalam hipotesis penelitian yang menggunakan data sampel dengan menggunakan uji t adalah masalah pemilihan apakah menggunakan dua sisi atau satu sisi. Uji hipotesis dua sisi dipilih jika kita tidak punya dugaan kuat atau dasar teori yang kuat dalam penelitian, sebaliknya kita memilih satu sisi jika peneliti mempunyai landasan teori atau dugaan yang kuat
1.2.3 Uji T Tidak Berpasangan (Unpaired)
Menguji hipotesis dua sampel independen adalah menguji kemampuan generalisasi rata-rata data dua sampel yang tidak berkorelasi.
2 Data
Data yang digunakan adalah data fiktif. Data terdiri dari 14 sampel berpasangan yang berisi metode pembelajaran siswa di lembaga bimbel yaitu A (daring) dan B (luring) serta nilai/skor UTBK yang berhasil dicapai siswa.
3 SOURCE CODE
3.1 Library yang Digunakan
> library(rmarkdown)
> library(tinytext)
Error in library(tinytext): there is no package called 'tinytext'
> library(prettydoc)
> library(readxl)
> library(equatiomatic)
> library(ggpubr)
> library(FSA)
> library(car)
> library(PairedData)3.2 Import Data
> library(readxl)
> Skor_UTBK <- read_excel("Skor UTBK.xlsx")
> View(Skor_UTBK)3.3 Melihat Data
> attach(Skor_UTBK)
> head(Skor_UTBK)
# A tibble: 6 x 2
Lembaga Nilai
<chr> <dbl>
1 A 789
2 A 256
3 B 532
4 B 985
5 A 643
6 B 654
> summary(Skor_UTBK)
Lembaga Nilai
Length:14 Min. :256.0
Class :character 1st Qu.:588.2
Mode :character Median :666.0
Mean :692.6
3rd Qu.:864.0
Max. :985.0 3.4 Uji Normalitas
>
> with(Skor_UTBK, shapiro.test(Nilai[Lembaga == "A"]))
Shapiro-Wilk normality test
data: Nilai[Lembaga == "A"]
W = 0.94895, p-value = 0.7201
>
>
> with(Skor_UTBK, shapiro.test(Nilai[Lembaga == "B"]))
Shapiro-Wilk normality test
data: Nilai[Lembaga == "B"]
W = 0.91247, p-value = 0.4132
>
> qqPlot(Skor_UTBK$Nilai)[1] 2 4
3.5 Uji T unpaired
>
> t.test(Nilai ~ Lembaga, data = Skor_UTBK, var.equal = TRUE)
Two Sample t-test
data: Nilai by Lembaga
t = -0.73424, df = 12, p-value = 0.4769
alternative hypothesis: true difference in means between group A and group B is not equal to 0
95 percent confidence interval:
-340.6317 168.9174
sample estimates:
mean in group A mean in group B
649.7143 735.5714
>
> ggbarplot(Skor_UTBK, x = "Lembaga", y = "Nilai", ylim = c(0,1000), add = "mean_se", xlab = "Jenis Lembaga", ylab = "Skor UTBK") +
+ geom_text(x = 2.1, y = 1000, label = "Uji=t, p < 0,05")4 Hasil dan Pembahasan
4.1 Uji Normalitas
Dari Q-Q plot yang terbentuk terlihat bahwa titik-titik berada tidak jauh dari garis dengan sudut 45 derajat antara sumbu X dan Y di kuadran I. Maka dapat disimpulkan bahwa secara grafis tidak ada indikasi pelanggaran normalitas dan dari statistik uji, diperoleh bahwa kedua sampel memiliki nilai-p yang lebih besar dari 0,05 maka keputusan yang diambil adalah terima H0. Dengan taraf nyata 5% dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal, asumsi normalitas terpenuhi.
4.2 Uji T Unpaired
Berdasarkan statistik uji t, diperoleh nilai-p sebesar 0.4769 yang mana lebih besar dari 0,05. Maka keputusan yang diambil adalah terima H0. Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua sampel
5 Kesimpulan
Dari hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor UTBK yang mengikuti pembelajaran di lembaga bimbel secara daring dengan siswa yang mengikuti pembelajaran di lembaga bimbel secara luring. Secara logika, tentu hal tersebut sangat masuk akal karena peraihan skor UTBK bukan hanya dipengaruhi oleh metode pembelajaran, melainkan juga faktor lain seperti ketekunan siswa dalam belajar dan berdoa.
6 Daftar Pustaka
Hidayat, Anwar. (2013). Pengertian dan Rumus Uji Shapiro Wilk. Diakses dari https://www.statistikian.com/2013/01/saphiro-wilk.html
Ginting, Suriani. (2012). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil,2(1), 39-47.