Biasanya, hari Senin bukanlah hari yang banyak orang nantikan. Akan tetapi, sebagai pendukung FC Barcelona, Senin pagi, 21 Maret 2022, adalah pagi yang menyenangkan, setelah Barca – sebutan FC Barcelona – berhasil memenangi El Clasico melawan musuh bebuyutannya, Real Madrid, dengan skor telak 4 gol tanpa balas. Saya berusaha untuk melihat-lihat reaksi dari hasil pertandingan tersebut di dunia maya, dan kemudian saya menemukan artikel ini
Dari artikel tersebut, beberapa fakta yang menarik perhatian saya adalah sebagai berikut:
Berdasarkan fakta-fakta di atas, muncul suatu dugaan (hipotesis) di pikiran saya, yaitu bahwa Xavi membawa FC Barcelona tampil lebih baik. Karena saya cukup penasaran, maka saya melakukan sedikit browsing di Internet untuk mencari data-data performa Barca sepanjang musim, untuk kemudian melakukan sedikit analisis terkait performa Barca di La Liga musim ini, yaitu sampai game ke-28 tanggal 21 Maret 2022 dan berikut hasilnya:
Lazimnya, sepakbola adalah olahraga dengan skor kecil, di mana sering terjadi pertandingan yang berakhir dengan skor misalnya 1-0, 1-1, atau bahkan 0-0. Maka dari itu, kemampuan sebuah tim untuk menciptakan peluang sangat penting untuk memenangkan setiap pertandingan.
Di sini, saya akan membandingkan kualitas penciptaan peluang Barca sejak diasuh oleh Xavi dengan sebelum Xavi melatih Barca (di sini disebut dengan “pre-Xavi”), dalam 3 aspek, yaitu:
Secara singkat, xG adalah seberapa besar peluang dari sebuah shot untuk menjadi gol dengan melihat karakteristik dan proses terciptanya shot tersebut. Semakin tinggi nilai xG, maka peluang untuk menciptakan goal akan makin besar.
Berikut adalah grafik xG Barca per game di La Liga 2021/2022
## dataset = https://understat.com/team/Barcelona/2021
Kemudian, berikut adalah perbandingan distribusi xG per game berdasarkan periode kepelatihan
Dari boxplot di atas, dapat dilihat bahwa Barca mengalami peningkatan xG di bawah asuhan Xavi. Artinya, kualitas peluang yang diciptakan makin baik, sehingga makin meningkatkan harapan terciptanya gol untuk Barca.
Sederhananya, SCA menggambarkan proses yang terjadi sebelum menciptakan peluang, misalnya umpan, pelanggaran, dsb. Semakin tinggi angka SCA, maka peluang yang dihasilkan akan semakin banyak, sehingga kemungkinan untuk mencetak gol semakin tinggi.
Berikut adalah grafik SCA Barca per game di La Liga 2021/2022
## dataset = barca_creation_fbref.csv
Kemudian, berikut adalah perbandingan distribusi xG per game berdasarkan pelatih Barca
Boxplot di atas menunjukkan bahwa Barca mengalami peningkatan SCA di bawah asuhan Xavi, sehingga jumlah peluang yang dihasilkan makin banyak, dan meningkatkan kemungkinan terjadinya gol.
Ini adalah rata-rata jarak dari shot yang diciptakan diukur dari gawang lawan. Semakin dekat dengan gawang, maka kualitas shot dan kemungkinan mencetak gol akan meningkat.
Berikut adalah perbandingan distribusi Average Shot Distance berdasarkan periode kepelatihan
## dataset = barca_shooting_fbref.csv
Pie chart di atas menunjukkan bahwa jarak rata-rata shot yang dibuat oleh para pemain Barca di bawah asuhan Xavi semakin dekat dengan gawang, sehingga memperbesar peluang terjadinya gol untuk Barca.
Olahraga adalah pertunjukan dari potensi fisik yang optimal yang dimiliki oleh manusia. Di sepakbola, kondisi fisik terlibat dalam banyak hal, mulai dari tingkat konsentrasi, daya jelajah, mentalitas, yang semuanya akan mempengaruhi hasil akhir pertandingan. Umumnya, tim dengan kondisi fisik yang prima sepanjang laga akan berpeluang untuk memenangkan pertandingan.
Di sini, saya akan membandingkan kondisi fisik para pemain Barca sejak diasuh oleh Xavi dengan sebelum Xavi melatih Barca (di sini disebut dengan “pre-Xavi”), dalam 2 aspek, yaitu:
Ini adalah rasio dari jumlah pressing yang dilakukan di tiap 1/3 area lapangan dengan jumlah total pressing yang dilakukan sepanjang pertandingan. Pressing sendiri berarti gangguan yang diberikan pemain Barca kepada pemain lawan yang sedang menguasai bola. Semakin sering pemain lawan menghadapi pressing, maka kemungkinan pemain tersebut akan semakin mudah untuk kehilangan bola, sehingga pemain Barca dapat kembali menguasai bola untuk menciptakan peluang.
Berikut adalah perbandingan distribusi PRA berdasarkan periode kepelatihan
## dataset = barca_defense_fbref.csv
Dari boxplot di atas, dapat dilihat bahwa Barca meningkatkan intensitas dan konsistensi pressing hampir di seluruh area lapangan, sehingga lebih berpeluang untuk merebut bola dari penguasaan lawan.
Ketika kita berhasil melakukan pressing terhadap lawan, maka lawan akan kehilangan bola dan bola menjadi liar. Nah, BWA adalah aksi-aksi yang dilakukan untuk memenangi bola liar yang diperebutkan oleh kedua tim. Mengapa diperebutkan? Karena ketika sebuah tim menguasai bola, maka tim itu punya kesempatan untuk menciptakan peluang, menghasilkan gol, dan pada akhirnya memenangi pertandingan.
Di sini, BWA akan dibagi menjadi 2 aksi, yaitu: 1. Aerial Duel Won (ADW), yaitu persentase duel udara yang dimenangkan tiap pertandingan 2. Recovery, yaitu banyaknya bola liar yang berhasil direbut kembali oleh sebuah tim, selain melalui duel udara
Berikut adalah grafik ADW Barca per game di La Liga 2021/2022
## dataset = barca_duel_fbref.csv
Berikut adalah grafik Recovery Barca per game di La Liga 2021/2022
Dan berikut adalah perbandingan distribusi ADW dan Recovery berdasarkan periode kepelatihan
Boxplot di atas memperlihatkan bahwa Barca meningkatkan BWA di bawah asuhan Xavi, sehingga Barca dapat lebih menguasai bola dan pertandingan.
Grafik-grafik di atas menunjukkan bahwa Barca mengalami peningkatan performa di bawah asuhan Xavi, terutama pada aspek-aspek yang telah dijelaskan di atas. Peningkatan ini tampak pada hasil-hasil pertandingan Barca sejak era Coach Xavi.
Berikut adalah perbandingan track record Barca di La Liga berdasarkan periode kepelatihan
## dataset = barca_shooting_fbref.csv
Kemudian, berikut adalah progres peringkat Barca di klasemen La Liga 2021/2022
## dataset = SP1.csv
Sebagai pendukung Barca, melihat dua grafik terakhir memberikan harapan dan angin segar untuk Barca di masa depan. Harapan ini mungkin akan semakin tinggi, jika melihat komposisi skuad Barca saat ini, yang didominasi oleh pemain muda level top Eropa, dengan beberapa dari mereka menjadi andalan Xavi di setiap pertandingan Barca.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah grafik Age vs Utility Barca, yaitu perbandingan umur para pemain Barca dengan menit bermain yang mereka miliki di La Liga musim ini
## dataset = https://www.transfermarkt.com/fc-barcelona/leistungsdaten/verein/131/reldata/ES1%262021/plus/1
Jadi, setelah melihat analisis di atas mengenai Barca di La liga musim ini, maka hipotesis yang saya buat di awal cukup tepat, yaitu bahwa Xavi membawa FC Barcelona tampil lebih baik. Musim ini mungkin terlalu arogan untuk berkata bahwa FC Barcelona adalah tim sepakbola terhebat di muka bumi, tetapi bagaimana kalau kita tunggu musim depan?