Prodi : Teknik Informatika
Lembaga : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Regresi Linear Berganda adalah model regresi linear dengan melibatkan lebih dari satu variable bebas atau predictor. Dalam bahasa inggris, istilah ini disebut dengan multiple linear regression.
Disini data diambil dari Excel. Excel adalah salah satu jenis file eksternal yang sering digunakan untuk menyimpan data. Kita dapat menggunakan package {readxl} dengan fungsi read_excel() untuk import data dari file Excel. Argumen path = adalah lokasi dan nama file Excel yang akan kita gunakan.
Data Covid dan Google Mobility Indekslibrary(readxl)## Warning: package 'readxl' was built under R version 4.1.2
datacovidmobility <- read_excel(path = "dataAgustus.xlsx")
datacovidmobility## # A tibble: 31 x 13
## Nama_provinsi Tanggal POSITIF Dirawat Sembuh Meninggal
## <chr> <dttm> <dbl> <dbl> <dbl> <dbl>
## 1 DKI Jakarta 2021-08-01 00:00:00 817354 6485 789261 12209
## 2 DKI Jakarta 2021-08-02 00:00:00 818764 5777 791422 12363
## 3 DKI Jakarta 2021-08-03 00:00:00 820365 5299 793928 12433
## 4 DKI Jakarta 2021-08-04 00:00:00 823346 4916 796381 12514
## 5 DKI Jakarta 2021-08-05 00:00:00 825657 4419 799151 12629
## 6 DKI Jakarta 2021-08-06 00:00:00 827842 3974 802373 12682
## 7 DKI Jakarta 2021-08-07 00:00:00 829850 3219 806924 12750
## 8 DKI Jakarta 2021-08-08 00:00:00 831499 3075 808087 12770
## 9 DKI Jakarta 2021-08-09 00:00:00 832226 2926 809087 12783
## 10 DKI Jakarta 2021-08-10 00:00:00 833651 3024 810308 12824
## # ... with 21 more rows, and 7 more variables: SelfIsolation <dbl>,
## # retail_and_recreation_percent_change_from_baseline <dbl>,
## # grocery_and_pharmacy_percent_change_from_baseline <dbl>,
## # parks_percent_change_from_baseline <dbl>,
## # transit_stations_percent_change_from_baseline <dbl>,
## # workplaces_percent_change_from_baseline <dbl>,
## # residential_percent_change_from_baseline <dbl>
Data Covid Self Isolation dan Google Mobility Indeksdatacovidmobility <- read_excel(path = "dataSelfIsolationBulanAgustus21.xlsx")
datacovidmobility## # A tibble: 31 x 8
## Tanggal SelfIsolation retail_and_recreation_per~ grocery_and_pha~
## <dttm> <dbl> <dbl> <dbl>
## 1 2021-08-01 00:00:00 9399 -42 -5
## 2 2021-08-02 00:00:00 9202 -32 2
## 3 2021-08-03 00:00:00 8705 -34 -1
## 4 2021-08-04 00:00:00 9535 -34 -2
## 5 2021-08-05 00:00:00 9458 -37 -6
## 6 2021-08-06 00:00:00 8813 -31 2
## 7 2021-08-07 00:00:00 6957 -36 2
## 8 2021-08-08 00:00:00 7567 -39 -5
## 9 2021-08-09 00:00:00 7430 -32 -2
## 10 2021-08-10 00:00:00 7495 -35 -6
## # ... with 21 more rows, and 4 more variables:
## # parks_percent_change_from_baseline <dbl>,
## # transit_stations_percent_change_from_baseline <dbl>,
## # workplaces_percent_change_from_baseline <dbl>,
## # residential_percent_change_from_baseline <dbl>
summary() atau ringkasan data digunakan untuk mencari nilai statistik lima serangkai (minimum, Q1, Q2 atau median, Q3, maksimum).
summary(datacovidmobility)## Tanggal SelfIsolation
## Min. :2021-08-01 00:00:00 Min. :4980
## 1st Qu.:2021-08-08 12:00:00 1st Qu.:5531
## Median :2021-08-16 00:00:00 Median :6290
## Mean :2021-08-16 00:00:00 Mean :6728
## 3rd Qu.:2021-08-23 12:00:00 3rd Qu.:7531
## Max. :2021-08-31 00:00:00 Max. :9535
## retail_and_recreation_percent_change_from_baseline
## Min. :-42.00
## 1st Qu.:-34.00
## Median :-31.00
## Mean :-31.16
## 3rd Qu.:-28.00
## Max. :-22.00
## grocery_and_pharmacy_percent_change_from_baseline
## Min. :-13.000
## 1st Qu.: -5.500
## Median : -2.000
## Mean : -2.161
## 3rd Qu.: 0.000
## Max. : 6.000
## parks_percent_change_from_baseline
## Min. :-67.0
## 1st Qu.:-54.0
## Median :-50.0
## Mean :-50.9
## 3rd Qu.:-47.0
## Max. :-41.0
## transit_stations_percent_change_from_baseline
## Min. :-61.00
## 1st Qu.:-51.00
## Median :-47.00
## Mean :-47.84
## 3rd Qu.:-45.00
## Max. :-39.00
## workplaces_percent_change_from_baseline
## Min. :-73.00
## 1st Qu.:-39.50
## Median :-35.00
## Mean :-34.03
## 3rd Qu.:-23.50
## Max. :-14.00
## residential_percent_change_from_baseline
## Min. : 7.00
## 1st Qu.:11.50
## Median :14.00
## Mean :13.61
## 3rd Qu.:16.00
## Max. :22.00
Untuk membuat matriks scatterplot kita hanya perlu memasukkan objek datacovidmobility kedalam fungsi pairs(). Berikut adalah sintaks yang digunakan dan output yang dihasilkan
pairs(datacovidmobility)Kita juga dapat melakukan drop terhadap panel bawah grafik tersebut, yaitu dengan memasukkan argumen lower.panel=NULL.
pairs(datacovidmobility, lower.panel=NULL)Fungsi plot() merupakan fungsi umum yang digunakan untuk membuat plot pada R.
plot(datacovidmobility$SelfIsolation ~ datacovidmobility$Tanggal, data = datacovidmobility)plot(datacovidmobility$SelfIsolation ~ datacovidmobility$
retail_and_recreation_percent_change_from_baseline+datacovidmobility$
grocery_and_pharmacy_percent_change_from_baseline+datacovidmobility$
parks_percent_change_from_baseline+datacovidmobility$
transit_stations_percent_change_from_baseline+datacovidmobility$
workplaces_percent_change_from_baseline+datacovidmobility$
residential_percent_change_from_baseline, data = datacovidmobility)Korelasi merupakan keterhubungan antar variabel. Untuk mengukur seberapa jauh hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain kita dapat menggunakan fungsi cor().
a. Korelasi variabel y dengan x1cor(datacovidmobility$SelfIsolation,datacovidmobility$
retail_and_recreation_percent_change_from_baseline)## [1] -0.6641938
b. Korelasi variabel y dengan x2cor(datacovidmobility$SelfIsolation,datacovidmobility$
grocery_and_pharmacy_percent_change_from_baseline)## [1] -0.11134
c. Korelasi variabel y dengan x3cor(datacovidmobility$SelfIsolation,datacovidmobility$
parks_percent_change_from_baseline)## [1] -0.467805
d. Korelasi variabel y dengan x4cor(datacovidmobility$SelfIsolation,datacovidmobility$
transit_stations_percent_change_from_baseline)## [1] -0.5454202
e. Korelasi variabel y dengan x5cor(datacovidmobility$SelfIsolation,datacovidmobility$
workplaces_percent_change_from_baseline)## [1] -0.2105684
f. Korelasi variabel y dengan x6cor(datacovidmobility$SelfIsolation,datacovidmobility$
residential_percent_change_from_baseline)## [1] 0.3890096
Dari hasil seluruh output di atas dapat disimpulkan bahwa untuk tingkat keterhubungan antara variabel y dengan x1, x2, x3, x4, dan x5 tidak memiliki hubungan sama sekali karena nilai yang dihasilkan berjumlah kurang dari 0. Sedangkan untuk tingkat keterhubungan antara variabel y dan x6 tidak sangat terhubung karena nilai yang dihasilkan di bawah 0,4.
Berikut cara melakukan permodelan regresi linier berganda.
model <- lm(datacovidmobility$SelfIsolation ~ datacovidmobility$Tanggal, data = datacovidmobility)Selanjutnya dengan model yang telah dibuat di atas, kita akan menggunakan fungsi summary() untuk menjelaskan atau mereview hasil dari model tersebut. Dan dengan ringkasan summary(model) kita dapat melihat informasi terperinci tentang kinerja dan koefisian model.
summary(model)##
## Call:
## lm(formula = datacovidmobility$SelfIsolation ~ datacovidmobility$Tanggal,
## data = datacovidmobility)
##
## Residuals:
## Min 1Q Median 3Q Max
## -1121.2 -383.9 -133.1 417.1 1079.7
##
## Coefficients:
## Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
## (Intercept) 2.836e+06 1.995e+05 14.21 1.34e-14 ***
## datacovidmobility$Tanggal -1.737e-03 1.225e-04 -14.18 1.42e-14 ***
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Residual standard error: 527 on 29 degrees of freedom
## Multiple R-squared: 0.8739, Adjusted R-squared: 0.8696
## F-statistic: 201 on 1 and 29 DF, p-value: 1.422e-14
Di atas merupakan rincian dari model yang telah dibuat.
Di posisi paling atas terdapat lm formula adalah datacovidmobility$SelfIsolation ~ datacovidmobility$Tanggal, data = datacovidmobility.
Lalu di bawahnya terdapat 5 nilai residual, sebelumnya kita perlu tahu bahwa Residual adalah perbedaan antara nilai nyata dan nilai prediksi. Yang mana semakin kecil nilai residual maka semakin baik atau benar model yang kita buat. Berikut nilai-nilai residual yang dihasilkan:
Nilai minimum = -1121.2
Nilai maximum = 1079.7
Nilai median = -133.1
Nilai quartil 1 = -383.9
Nilai quartil 3 = 417.1
Dari nilai-nilai tersebut dapat kita lihat bahwa dalam konteks ini berupa nilai minimum, maximum, median, quartil 1 dan quartil 3. Dapat kita simpulkan bahwa model yang telah kita buat belum bisa dikatakan baik atau benar karena nilai-nilai yang dihasilkan tidak mendekati nol.
Di bawah nilai residual terdapat koefisien, yang mana dalam koefisien tersebut terdapat nilai intersep, dan tanggal. Selain itu juga terdapat nilai-p dari koefisien
Selanjutnya terdapat dua R2 yaitu:
Multiple R-squared (pelipatan daripada variabel): 0.8739. Hal ini menunjukkan bahwa 0.008739% variasi variabel respon, y, dapat dijelaskan oleh variabel prediktor, x.
Multiple R-squared tidak dapat berkurang saat kita menambahkan lebih banyak variabel independen ke model yang kita buat.
Adjusted R-squared (tidak pelipatan pada variabel): 0.8696.
Adjusted R-squared lebih baik ada penambahan variabel. Jadi jika kita menambahkan lebih dari satu variabel ke model, itu hanya meningkat jika itu mengurangi kesalahan prediksi secara keseluruhan
ANOVA (analysis of variance) adalah pengujian yang dilakukan dengan membandingkan varians. Dengan membandingkan varians tersebut, dapat diketahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dari tiga atau lebih kelompok. Asumsi normalitas pada ANOVA adalah pada residual yaitu selisih antara Y Prediksi dengan Y Aktual. Tepatnya residual dapat dihitung sebagai berikut: Y Aktual – Y Prediksi. Dimana Y Aktual adalah Y sesungguhnya atau kenyataan. Sedangkan Y prediksi adalah Y hasil persamaan ANOVA.
anova(model)## Analysis of Variance Table
##
## Response: datacovidmobility$SelfIsolation
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## datacovidmobility$Tanggal 1 55834805 55834805 201.04 1.422e-14 ***
## Residuals 29 8054363 277737
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
plot(datacovidmobility$SelfIsolation ~ datacovidmobility$
Tanggal,
data = datacovidmobility, col = "green", pch = 20, cex = 1.5,
main = "Data Covid Self Isolation di DKI Jakarta dan Google Mobility Index")
abline(model) #Add a regression lineDari Plot di atas perlu kita ketahui bahwa titik-titik hijau yang ada pada grafik tersebut adalah data real dan garis hitam di dalam kotak adalah data prediksi.
plot(cooks.distance(model), pch = 16, col = "green") #Plot the Cooks Distances.plot(model)AIC dan BIC banyak digunakan dalam kriteria pemilihan model. AIC berarti Kriteria Informasi Akaike dan BIC berarti Kriteria Informasi Bayesian. Meskipun kedua istilah ini membahas pemilihan model, keduanya tidak sama. Seseorang dapat menemukan perbedaan antara dua pendekatan pemilihan model.
AIC(model)## [1] 480.474
BIC(model)## [1] 484.776
head(predict(model), n = 11)## 1 2 3 4 5 6 7 8
## 8978.508 8828.461 8678.415 8528.368 8378.321 8228.274 8078.227 7928.181
## 9 10 11
## 7778.134 7628.087 7478.040
plot(head(predict(model), n = 10))head(resid(model), n = 11)## 1 2 3 4 5 6
## 420.49194 373.53871 26.58548 1006.63226 1079.67903 584.72581
## 7 8 9 10 11
## -1121.22742 -361.18065 -348.13387 -133.08710 394.95968
coef(model)## (Intercept) datacovidmobility$Tanggal
## 2.835860e+06 -1.736652e-03
Tabel di bawah merupakan semua proses yang telah dilakukan, sehingga terbuat tabel yang ada nilai residuals dan nilai protected.
datacovidmobility$residuals <- model$residualsdatacovidmobility$predicted <- model$fitted.values
datacovidmobility## # A tibble: 31 x 10
## Tanggal SelfIsolation retail_and_recreation_per~ grocery_and_pha~
## <dttm> <dbl> <dbl> <dbl>
## 1 2021-08-01 00:00:00 9399 -42 -5
## 2 2021-08-02 00:00:00 9202 -32 2
## 3 2021-08-03 00:00:00 8705 -34 -1
## 4 2021-08-04 00:00:00 9535 -34 -2
## 5 2021-08-05 00:00:00 9458 -37 -6
## 6 2021-08-06 00:00:00 8813 -31 2
## 7 2021-08-07 00:00:00 6957 -36 2
## 8 2021-08-08 00:00:00 7567 -39 -5
## 9 2021-08-09 00:00:00 7430 -32 -2
## 10 2021-08-10 00:00:00 7495 -35 -6
## # ... with 21 more rows, and 6 more variables:
## # parks_percent_change_from_baseline <dbl>,
## # transit_stations_percent_change_from_baseline <dbl>,
## # workplaces_percent_change_from_baseline <dbl>,
## # residential_percent_change_from_baseline <dbl>, residuals <dbl>,
## # predicted <dbl>
scatter.smooth(x=datacovidmobility$Tanggal, y=datacovidmobility$SelfIsolation,
main="Tanggal ~ SelfIsolation")boxplot(datacovidmobility$SelfIsolation, main="SelfIsolation",
boxplot.stats(datacovidmobility$SelfIsolation)$out)plot(density(datacovidmobility$SelfIsolation), main="Google Mobility Index: Self Isolation",
ylab="Frequency")coefs <- coef(model)
plot(SelfIsolation ~ Tanggal, data = datacovidmobility)
abline(coefs)
text(x = 12, y = 10, paste('expression = ', round(coefs[1], 2), '+',
round(coefs[2], 2), '*SelfIsolation'))Adanya korelasi antar variabel dapat dilakukan melalui visualisasi menggunakan scatterplot dan perhitungan matematis menggunakan metode Pearson untuk metode parametrik dan metode rangking Spearman dan Kendall untuk metode non-parametrik. Pada R uji korelasi dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi cor.test(). Format fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
a. uji korelasi variabel y dengan x1cor.test(datacovidmobility$
retail_and_recreation_percent_change_from_baseline,
datacovidmobility$SelfIsolation)##
## Pearson's product-moment correlation
##
## data: datacovidmobility$retail_and_recreation_percent_change_from_baseline and datacovidmobility$SelfIsolation
## t = -4.7846, df = 29, p-value = 4.615e-05
## alternative hypothesis: true correlation is not equal to 0
## 95 percent confidence interval:
## -0.8244898 -0.4052232
## sample estimates:
## cor
## -0.6641938
b. uji korelasi variabel y dengan x2cor.test(datacovidmobility$
grocery_and_pharmacy_percent_change_from_baseline,
datacovidmobility$SelfIsolation)##
## Pearson's product-moment correlation
##
## data: datacovidmobility$grocery_and_pharmacy_percent_change_from_baseline and datacovidmobility$SelfIsolation
## t = -0.60334, df = 29, p-value = 0.551
## alternative hypothesis: true correlation is not equal to 0
## 95 percent confidence interval:
## -0.4480053 0.2529808
## sample estimates:
## cor
## -0.11134
c. uji korelasi variabel y dengan x3cor.test(datacovidmobility$
parks_percent_change_from_baseline,
datacovidmobility$SelfIsolation)##
## Pearson's product-moment correlation
##
## data: datacovidmobility$parks_percent_change_from_baseline and datacovidmobility$SelfIsolation
## t = -2.8503, df = 29, p-value = 0.00796
## alternative hypothesis: true correlation is not equal to 0
## 95 percent confidence interval:
## -0.7052426 -0.1360102
## sample estimates:
## cor
## -0.467805
d. uji korelasi variabel y dengan x4cor.test(datacovidmobility$
transit_stations_percent_change_from_baseline,
datacovidmobility$SelfIsolation)##
## Pearson's product-moment correlation
##
## data: datacovidmobility$transit_stations_percent_change_from_baseline and datacovidmobility$SelfIsolation
## t = -3.5043, df = 29, p-value = 0.001507
## alternative hypothesis: true correlation is not equal to 0
## 95 percent confidence interval:
## -0.7540327 -0.2368558
## sample estimates:
## cor
## -0.5454202
e. uji korelasi variabel y dengan x5cor.test(datacovidmobility$
workplaces_percent_change_from_baseline,
datacovidmobility$SelfIsolation)##
## Pearson's product-moment correlation
##
## data: datacovidmobility$workplaces_percent_change_from_baseline and datacovidmobility$SelfIsolation
## t = -1.16, df = 29, p-value = 0.2555
## alternative hypothesis: true correlation is not equal to 0
## 95 percent confidence interval:
## -0.5256856 0.1553639
## sample estimates:
## cor
## -0.2105684
f. uji korelasi variabel y dengan x6cor.test(datacovidmobility$
residential_percent_change_from_baseline,
datacovidmobility$SelfIsolation)##
## Pearson's product-moment correlation
##
## data: datacovidmobility$residential_percent_change_from_baseline and datacovidmobility$SelfIsolation
## t = 2.274, df = 29, p-value = 0.03055
## alternative hypothesis: true correlation is not equal to 0
## 95 percent confidence interval:
## 0.04021242 0.65329800
## sample estimates:
## cor
## 0.3890096
Berdasarkan seluruh output yang dihasilkan, metode Pearson menghasilkan output berupa nilai t uji, derajat kebebasan, nilai p-value, rentang estimasi nilai korelasi berdasarkan tingkat kepercayaan, dan estimasi nilai korelasi.