Dosen Pengampu : Prof.Dr. Suhartono M.kom
Jurusan Teknik Informatika
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Pengertian Matriks
Matrix (matriks) merupakan kumpulan data yang memiliki baris dan kolom (i,j), dimana i adalah baris dan j adalah kolom. Isi didalam suatu matriks disebut elemen atau anggota. Dalam suatu matriks hanya dapat memuat 1 jenis tipe data. Untuk membuat suatu matriks dapat dibuat dengan perintah matrix().
Untuk membuat matrix bisa berasal dari sebuah vektor, dengan mengatur berapa jumlah baris (nrow=) dan berapa jumlah kolomnya (ncol=). Contohnya sebagai berikut :
matrix(1:20,nrow=5,ncol = 4)
## [,1] [,2] [,3] [,4]
## [1,] 1 6 11 16
## [2,] 2 7 12 17
## [3,] 3 8 13 18
## [4,] 4 9 14 19
## [5,] 5 10 15 20
matrix(c(10,20,30,40,50,60),nrow=2)
## [,1] [,2] [,3]
## [1,] 10 30 50
## [2,] 20 40 60
matrix(c(rep(1,4),rep(2,4)),ncol = 4)
## [,1] [,2] [,3] [,4]
## [1,] 1 1 2 2
## [2,] 1 1 2 2
Kalau diperhatikan pembuatan matriks dari vektor penyusunan urutannya kebawah atau berdasarkan kolomnya, sehingga untuk mengubah urutannya bisa menambahkan parameter tambahan yaitu byrow=TRUE. perhatikan contoh dibawah ini.
dv<-c(10,20,30,40,50,60)
matrix(dv,2,3)
## [,1] [,2] [,3]
## [1,] 10 30 50
## [2,] 20 40 60
matrix(dv,2,3,byrow=TRUE)
## [,1] [,2] [,3]
## [1,] 10 20 30
## [2,] 40 50 60
Mengubah vektor menjadi matrix bisa juga dilakukan dengan mengubah dimensi dari vektor itu sendiri. kita tahu bahwa dimensi dari matrix berupa baris dan kolom yang lebih dari satu. untuk merubah dimensi dari sebuah vektor bisa menggunakan fungsi dim, seperti contoh berikut:
mydata <- c(2.9, 3.4, 3.4, 3.7, 3.7, 2.8, 2.8, 2.5, 2.4, 2.4)
dim(mydata)
## NULL
Pada contoh diatas, dimensi dari mydata. Jika mengecek menggunakan fungsi dim() akan menghasilkan NULL, yang menandakan bahwa mydata adalah vektor. selanjutnya kita ubah dimensi mydata, yang akan menghasilkan sebuah matrix.
dim(mydata)<-c(5,2)
mydata
is.vector(mydata)
is.matrix(mydata)
Untuk mengubah kembali mydata dari matriks menjadi vektor dapat menggunakan fungsi yang sama
dim(mydata)<-NULL
mydata
## [1] 2.9 3.4 3.4 3.7 3.7 2.8 2.8 2.5 2.4 2.4
Mengakses element suatu matriks dapat menggunakan kurung siku [baris,kolom], dengan mengakses indeks dari baris atau kolom yang diinginkan.
m2<-matrix(c(1,3,2,5,-1,2,2,3,9),ncol=3,byrow=T)
m2
## [,1] [,2] [,3]
## [1,] 1 3 2
## [2,] 5 -1 2
## [3,] 2 3 9
Mencari index baris dan kolom yang memiliki nilai tertentu, misalnya seperti ini.
#dimana posisi elemen yang lebih besar dari 2
which(m2>2,arr.ind = TRUE)
## row col
## [1,] 2 1
## [2,] 1 2
## [3,] 3 2
## [4,] 3 3
mydata <- c(2.9, 3.4, 3.4, 3.7, 3.7, 2.8, 2.8, 2.5, 2.4, 2.4)
dim(mydata)<-c(5,2)
class(mydata)
## [1] "matrix" "array"
#mengetahui class suatu data
dim(mydata)
#mengetahui dimensi suatu matrix
nrow(mydata)
#mengetahui jumlah baris suatu matrix
ncol(mydata)
#mengetahui jumlah kolom suatu matrix
Referensi :
https://swanstatistics.com/matriks-menggunakan-r-studio-part-1/