UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG,Teknik Informatika
Pada Chapter 2.7 dan Chapter 2.8 telah dijelaskan sekilas bagaimana cara melakukan operasi pada vektor dan matriks. Pada chapter ini, penulis akan menambahkan operasi-operasi lain yang dapat dilakukan pada vektor dan matriks. Dasar-dasar operasi ini selanjutnya akan digunakan sebagai dasar menyusun algoritma penyelesaian sistem persamaan linier.
Untuk lebih memahami operasi tersebut, berikut penulis berikan contoh penerapannya pada R:
u <- seq(1,5)
v <- seq(6,10)
# penjumlahan
u+v
## [1] 7 9 11 13 15
Bagaimana jika kita melakukan operasi dua vektor, dimaana salah satu vektor memiliki penjang yang berbeda?. Untuk memnjawab hal tersebut, perhatikan sintaks berikut:
x <- seq(1,2)
u+x
## Warning in u + x: longer object length is not a multiple of shorter object
## length
## [1] 2 4 4 6 6
Berdasarkan contoh tersebut, R akan mengeluarkan peringatan yang menunjukkan operasi dilakukan pada vektor dengan panjang berbeda. R akan tetap melakukan perhitungan dengan menjumlahkan kembali vektor uu yang belum dijumlahkan dengan vektor xx sampai seluruh elemen vektor uu dilakukan operasi penjumlahan.
Operasi lain yang dapat dilakukan pada vektor adalah menghitung inner product dan panjang vektor. Inner product dihitung menggunakan Persamaan (6.4).
Berikut adalah contoh bagaimana cara menghitung inner product dan panjang vektor menggunakan R:
# inner product
u%*%v
## [,1]
## [1,] 130
## [,1]
## [1,] 130
# panjang vektor u
sqrt(sum(u*u))
## [1] 7.416198
## [1] 7.416