Lembaga: “Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang”

Fakultas: “Sains dan Teknologi”

Jurusan: “Teknik Informatika”

Metode Tertutup

Metode tertutup disebut juga metode bracketing. Disebut sebagai metode tertutup karena dalam pencarian akar-akar persamaan non-linier dilakukan dalam suatu selang [a,b] [ a , b] .

Metode Tabel

Penyelesaian persamaan non-linier menggunakan metode tabel dilakukan dengan membagi persamaan menjadi beberapa area, dimana untuk
x = [ a , b] dibagi sebanyak
N bagian dan pada masing-masing bagian dihitung nilai
f ( x ) sehingga diperoleh nilai
f ( x ) pada setian
N bagian.

Bila nilai
f ( x k ) = 0 atau mendekati nol, dimana
a ≤ k ≤ b , maka dikatakan bahwa
x k adalah penyelesaian persamaan
f ( x ) . Bila tidak ditemukan, dicari nilai
f ( x k ) dan
f ( x k + 1 ) yang berlawanan tanda. Bila tidak ditemukan, maka persamaan tersebut dapat dikatakan tidak mempunyai akar untuk rentang
[ a , b] .

Bila akar persamaan tidak ditemukan, maka ada dua kemungkinan untuk menentukan akar persamaan, yaitu:

Akar persamaan ditentukan oleh nilai mana yang lebih dekat. Bila
f ( x k ) ≤ f ( x k + 1 ) , maka akarnya
x k . Bila
f ( x k + 1 ) ≤ f ( x k ) , maka akarnya
x k + 1 . Perlu dicari lagi menggunakan rentang
x = [ x k , x k + 1] .

 root_table <- function(f, a, b, N=20){
    h <- abs((a+b)/N)
    x <- seq(from=a, to=b, by=h)
    fx <- rep(0, N+1)
    for(i in 1:(N+1)){
      fx[i] <- f(x[i])
    }
    data <- data.frame(x=x, fx=fx)
    return(data)
}

REFERENSI

https://bookdown.org/moh_rosidi2610/Metode_Numerik/rootfinding.html#bracketing