Rancangan model Klasifikasi untuk memprediksi apakah kanker payudara termasuk tumor ganas atau tumor jinak menggunakan dataset default yang bisa dimuat dari R yaitu “BreastCancer”. Metode klasifikasi yang digunakan adalah Naive Bayes Classifier, Random Forest Classifier dan Decision Tree Classifier. Melalui rancangan ini diharapkan memberikan hasil dari 3 metode klasifikasi tersebut sehingga menghasilkan metode klasifikasi terbaik yang dapat diimplementasikan.
Masukkan Paket yang berisi dataset BreastCancer
library(mlbench)
Memuat Dataset dari BeastCancer
data("BreastCancer")
Kita akan melihat struktur dari dataset BreastCanser, Terdapat 10 Variabel dengan jumlah total observasinya 699.
str(BreastCancer)
'data.frame': 699 obs. of 11 variables:
$ Id : chr "1000025" "1002945" "1015425" "1016277" ...
$ Cl.thickness : Ord.factor w/ 10 levels "1"<"2"<"3"<"4"<..: 5 5 3 6 4 8 1 2 2 4 ...
$ Cell.size : Ord.factor w/ 10 levels "1"<"2"<"3"<"4"<..: 1 4 1 8 1 10 1 1 1 2 ...
$ Cell.shape : Ord.factor w/ 10 levels "1"<"2"<"3"<"4"<..: 1 4 1 8 1 10 1 2 1 1 ...
$ Marg.adhesion : Ord.factor w/ 10 levels "1"<"2"<"3"<"4"<..: 1 5 1 1 3 8 1 1 1 1 ...
$ Epith.c.size : Ord.factor w/ 10 levels "1"<"2"<"3"<"4"<..: 2 7 2 3 2 7 2 2 2 2 ...
$ Bare.nuclei : Factor w/ 10 levels "1","2","3","4",..: 1 10 2 4 1 10 10 1 1 1 ...
$ Bl.cromatin : Factor w/ 10 levels "1","2","3","4",..: 3 3 3 3 3 9 3 3 1 2 ...
$ Normal.nucleoli: Factor w/ 10 levels "1","2","3","4",..: 1 2 1 7 1 7 1 1 1 1 ...
$ Mitoses : Factor w/ 9 levels "1","2","3","4",..: 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 ...
$ Class : Factor w/ 2 levels "benign","malignant": 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 ...
Setelah itu kita akan melihat level dari variabel Class untuk mengetahui berapa jenis tumor yang ada di dataset.
levels(BreastCancer$Class)
[1] "benign" "malignant"
untuk melihat lebih jelas dan lebih detail mengenai dataset BreastCanser, bisa menggunakan fungsi summary()
summary(BreastCancer)
Id Cl.thickness Cell.size Cell.shape Marg.adhesion Epith.c.size Bare.nuclei Bl.cromatin
Length:699 1 :145 1 :384 1 :353 1 :407 2 :386 1 :402 2 :166
Class :character 5 :130 10 : 67 2 : 59 2 : 58 3 : 72 10 :132 3 :165
Mode :character 3 :108 3 : 52 10 : 58 3 : 58 4 : 48 2 : 30 1 :152
4 : 80 2 : 45 3 : 56 10 : 55 1 : 47 5 : 30 7 : 73
10 : 69 4 : 40 4 : 44 4 : 33 6 : 41 3 : 28 4 : 40
2 : 50 5 : 30 5 : 34 8 : 25 5 : 39 (Other): 61 5 : 34
(Other):117 (Other): 81 (Other): 95 (Other): 63 (Other): 66 NA's : 16 (Other): 69
Normal.nucleoli Mitoses Class
1 :443 1 :579 benign :458
10 : 61 2 : 35 malignant:241
3 : 44 3 : 33
2 : 36 10 : 14
8 : 24 4 : 12
6 : 22 7 : 9
(Other): 69 (Other): 17
Dari hasil summary kita bisa melihat jumlah NA atau bisa disebut nilai yang hilang yakni sejumlah 16
Nilai yang hilang adalah masalah yang sering terjadi dari kumpulan data. Untuk kasus ini nilai yang hilang bisa diatasi dengan menggunakan library mice untuk mengatasi 16 nilai yang hilang dengan memasukkan nilai yang hilang dengan nilai yang paling sesuai dengan mempertimbangkan kesembilan kolom lainnya dalam dataset.
Kolom Id disaring karena tidak diperlukan untuk mendesain pengklasifikasian.
library(mice) #library untuk mengatasi nilai yang hilang
library(caret) #library untuk training dan ploting model
dataset_impute <- mice(BreastCancer[,2:10], print = FALSE) #Menghapus nilai yang hilang dan ID dari dataset
BreastCancer <- cbind(BreastCancer[,11, drop = FALSE], mice::complete(dataset_impute, 1)) # Menambahkan kelas target ke dataset yang diperhitungkan tanpa nilai yang hilang
Kemudian cek kembali dataset yang sudah diperbaiki
summary(BreastCancer)
Class Cl.thickness Cell.size Cell.shape Marg.adhesion Epith.c.size Bare.nuclei Bl.cromatin
benign :458 1 :145 1 :384 1 :353 1 :407 2 :386 1 :412 2 :166
malignant:241 5 :130 10 : 67 2 : 59 2 : 58 3 : 72 10 :133 3 :165
3 :108 3 : 52 10 : 58 3 : 58 4 : 48 2 : 31 1 :152
4 : 80 2 : 45 3 : 56 10 : 55 1 : 47 5 : 30 7 : 73
10 : 69 4 : 40 4 : 44 4 : 33 6 : 41 3 : 29 4 : 40
2 : 50 5 : 30 5 : 34 8 : 25 5 : 39 8 : 21 5 : 34
(Other):117 (Other): 81 (Other): 95 (Other): 63 (Other): 66 (Other): 43 (Other): 69
Normal.nucleoli Mitoses
1 :443 1 :579
10 : 61 2 : 35
3 : 44 3 : 33
2 : 36 10 : 14
8 : 24 4 : 12
6 : 22 7 : 9
(Other): 69 (Other): 17
Install terlebih dahulu library caTools agar bisa digunakan
library(caTools) #library untuk pembagian dataset
set.seed(150)
split=sample.split(BreastCancer, SplitRatio = 0.7) # Membagi Dataset menjadi data training dan data testing
training_set=subset(BreastCancer,split==TRUE) # Dataset Training
test_set=subset(BreastCancer,split==FALSE) # Datset Testing
Kemudian kita akan melihat dimensi dari Data Training yang sudah dibuat
dim(training_set) # Dimensi data training
[1] 490 10
Untuk melihat dimensi dari Data Testing yang sudah dibuat, seperti berikut
dim(test_set)
[1] 209 10
Untuk melihat data yang digunakan untuk prediksi adalah dengan menghapus variabel kedua dari dataset, yakni variabel Class
topredict_set<-test_set[2:10] # Menghapus Target Class
dim(topredict_set)
[1] 209 9
Setelah semua dataset sudah disiapkan, maka langkah selanjutnya adalah mendesain model klasifikasi menggunakan algoritma yang berbeda untuk membandingkan keakuratan dari model algoritma dengan dataset BreastCancer.
Sekarang kita masuk pada Naive Bayes. Naive Bayes classifier merupakan salah satu metoda Machine Learning yang memanfaatkan perhitungan probabilitas dan statistik, yaitu memprediksi probabilitas pada masa depan berdasarkan pengalaman pada masa sebelumnya.
Untuk menggunakan Naive Bayes di Rstudo terlebih dahulu install Paket e1071, kemudian muat librarynya.
library(e1071)
model_naive <- naiveBayes(Class ~ ., data = training_set) #Implementasi Naive Bayes
preds_naive <- predict(model_naive, newdata = topredict_set) #Memprediksi Target Class untuk validasi
(conf_matrix_naive <- table(preds_naive, test_set$Class))
preds_naive benign malignant
benign 129 2
malignant 6 72
Dari hasil Confusion Matrix menunjukkan bahwa pengklasifikasian menggunakan Naive Bayes memprediksi 129 kasus benign / jinak dengan benar dan dua prediksi salah. Demikian pula, Naive Bayes memprediksi 72 kasus malignant / ganas dengan benar dan 6 prediksi salah.
Berikut adalah script untuk mengetahui akurasi dari Metode Klasifikasi Naive Bayes
confusionMatrix(conf_matrix_naive)
Confusion Matrix and Statistics
preds_naive benign malignant
benign 129 2
malignant 6 72
Accuracy : 0.9617
95% CI : (0.926, 0.9833)
No Information Rate : 0.6459
P-Value [Acc > NIR] : <2e-16
Kappa : 0.9173
Mcnemar's Test P-Value : 0.2888
Sensitivity : 0.9556
Specificity : 0.9730
Pos Pred Value : 0.9847
Neg Pred Value : 0.9231
Prevalence : 0.6459
Detection Rate : 0.6172
Detection Prevalence : 0.6268
Balanced Accuracy : 0.9643
'Positive' Class : benign
Hasil menunjukkan untuk keakuratan motode Naive Bayes untuk memprediksi Kanker Payudara sebesar 96.17%
Berikutnya kita akan menggunakan metode Random Forest. Random forest adalah suatu algoritma yang digunakan pada klasifikasi data dalam jumlah yang besar. Klasifikasi random forest dilakukan melalui penggabungan pohon dengan melakukan training pada sampel data yang dimiliki.
Untuk menggunakan fungsi randomForest install terlabih dahulu paket randomForest kemudian muat librarynya.
library(randomForest)
model_rf <- randomForest(Class ~ ., data = training_set, importance=TRUE, ntree = 5) # Implementasi Random Forest
preds_rf <- predict(model_rf, topredict_set)
(conf_matrix_forest <- table(preds_rf, test_set$Class))
preds_rf benign malignant
benign 125 2
malignant 10 72
Dari hasil Confusion Matrix menunjukkan bahwa pengklasifikasian menggunakan Random Forest memprediksi 125 kasus benign / jinak dengan benar dan dua prediksi salah. Demikian pula, Random Forest memprediksi 72 kasus malignant / ganas dengan benar dan 10 prediksi salah.
Berikut adalah script untuk mengetahui akurasi dari Metode Klasifikasi Random Forest.
confusionMatrix(conf_matrix_forest)
Confusion Matrix and Statistics
preds_rf benign malignant
benign 125 2
malignant 10 72
Accuracy : 0.9426
95% CI : (0.9019, 0.97)
No Information Rate : 0.6459
P-Value [Acc > NIR] : < 2e-16
Kappa : 0.8775
Mcnemar's Test P-Value : 0.04331
Sensitivity : 0.9259
Specificity : 0.9730
Pos Pred Value : 0.9843
Neg Pred Value : 0.8780
Prevalence : 0.6459
Detection Rate : 0.5981
Detection Prevalence : 0.6077
Balanced Accuracy : 0.9494
'Positive' Class : benign
Hasil menunjukkan untuk keakuratan motode Random Forest untuk memprediksi Kanker Payudara sebesar 94.26%
Metode selanjutnya yang akan kita gunakan adalah metode DecisionTree. Decision Tree atau bisa disebut dengan pohon keputusan merupakan adalah salah satu pendekatan pemodelan prediktif yang digunakan dalam statistik, penambangan data, dan pembelajaran mesin. Penggunaan pohon keputusan untuk beralih dari pengamatan tentang suatu item ke kesimpulan tentang nilai target item tersebut.
Fungsi rpart digunakan untuk menghitung Decision Tree. install terlabih dahulu paket rpart kemudian muat librarynya.
library(rpart)
model_dtree<- rpart(Class ~ ., data=training_set) #Implementing Decision Tree
preds_dtree <- predict(model_dtree,newdata=topredict_set, type = "class")
#plot(preds_dtree, main="Decision tree created using rpart")
(conf_matrix_dtree <- table(preds_dtree, test_set$Class))
preds_dtree benign malignant
benign 127 5
malignant 8 69
Dari hasil DesicionTree menunjukkan bahwa pengklasifikasian menggunakan DecisionTree memprediksi 127 kasus benign / jinak dengan benar dan 5 prediksi salah. Demikian pula, DecisionTree memprediksi 69 kasus malignant / ganas dengan benar dan 8 prediksi salah.
Mari kita lihat keakuratan metode DecisionTree
confusionMatrix(conf_matrix_dtree)
Confusion Matrix and Statistics
preds_dtree benign malignant
benign 127 5
malignant 8 69
Accuracy : 0.9378
95% CI : (0.896, 0.9665)
No Information Rate : 0.6459
P-Value [Acc > NIR] : <2e-16
Kappa : 0.8652
Mcnemar's Test P-Value : 0.5791
Sensitivity : 0.9407
Specificity : 0.9324
Pos Pred Value : 0.9621
Neg Pred Value : 0.8961
Prevalence : 0.6459
Detection Rate : 0.6077
Detection Prevalence : 0.6316
Balanced Accuracy : 0.9366
'Positive' Class : benign
Hasil menunjukkan untuk keakuratan motode DecisionTree untuk memprediksi Kanker Payudara sebesar 93.78%
Kesimpulan yang bisa diambil dari hasil perbandingan 3 Metode Klasifikasi dalam memprediksi Kanker Payudara berdasarkan dataset default dari BreastCancer adalah metode Naive Bayes lebih baik dalam memprediksi Kanker Payudara dengan akurasi perhitungannya sebesar 96.17%.