Lembaga : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Teknik Informatika.
Jika pembaca melakukan operasi dengan vektor, operasi akan diterapkan ke setiap elemen vektor. Contoh disediakan pada sintaks di bawah ini:
pendapatan <- c(2000, 1800, 2500, 3000)
names(pendapatan) <- c("Andi", "Joni", "Lina", "Rani")
pendapatan
## Andi Joni Lina Rani
## 2000 1800 2500 3000
# Kalikan pendapatan dengan 3
pendapatan*3
## Andi Joni Lina Rani
## 6000 5400 7500 9000
Seperti yang dapat dilihat, R mengalikan setiap elemen dengan bilangan pengali. Kita juga dapat mengalikan vektor dengan vektor lainnya.Contohnya disajikan pada sintaks berikut:
# membuat vektor dengan panjang
# sama dengan dengan vektor pendapatan
coefs <- c(2, 1.5, 1, 3)
# Mengalikan pendapatan dengan vektor coefs
pendapatan*coefs
## Andi Joni Lina Rani
## 4000 2700 2500 9000
Berdasarkan sintaks tersebut dapat terlihat bahwa operasi matematik terhadap masing-masing vektor dapat berlangsung jika panjang vektornya sama. Berikut adalah fungsi lain yang dapat digunakan pada operasi matematika vektor.
max(x) # memperoleh nilai maksimum x
min(x) # memperoleh nilai minimum x
range(x) # memperoleh range vektor x
length(x) # memperoleh jumlah vektor x
sum(x) # memperoleh total penjumlahan vektor x
prod(x) # memeperoleh produk elemen vektor x
mean(x) # memperoleh nilai mean vektor x
sd(x) # standar deviasi vektor x
var(x) # varian vektor x
sort(x) # mengurutkan elemen vektor x dari yang terbesar
Contoh penggunaan fungsi tersebut disajikan beberapa pada sintaks berikut:
# Menghitung range pendapatan
range(pendapatan)
## [1] 1800 3000
# menghitung rata-rata dan standar deviasi pendapatan
mean(pendapatan)
## [1] 2325
sd(pendapatan)
## [1] 537.7
Vektor bisa jadi berupa data yang kita miliki atau sengaja kita buat untuk tujuan simulasi matematika. Urutan angka-angka ini bisa memiliki interval konstan, contoh: titik waktu pada analisis reaksi kimia, atau dapat pula intervalnya bersifat acak seperti pada simulasi Monte Carlo.
Operator colon (“:”) dapat digunakan untuk membuat sequence vector. Operator tersebut berfungsi sebagai pemisah antara nilai awal dan akhir deret bilangan. Interval nilai sequence yang terbentuk adalah `. Berikut adalah contoh bagaimana cara membuat sequence vector menggunakan operator colon:
# vektor benilai 1 s/d 10
1:10
## [1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
# vektor bernilai 10 s/d -1
10:-1
## [1] 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 -1
Perlu diperhatikan bahwa dalam aplikasinya operator colon memiliki prioritas tinggi untuk dilakukan komputasi terlebih dahulu dibandingkan operator matematika. Perhatikan sintaks berikut:
n = 10
# membuat vektor bernilai 0 s/d 9
1:n-1
## [1] 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
# membuat vektor bernilai 1 s/d 9
1:(n-1)
## [1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jika kita menginginkan interval antar angka selain 1, kita dapat menggunakan fungsi seq(). Format sintaks tersebut adalah sebagai berikut:
seq(from, to, by)
from, to: angka awal dan akhir atau nilai maksimum dan minimum deret bilangan yang diinginkan.
by: interval antar nilai
Misalkan kita akan membuat deret bilangan dari 3 sampai 8 dengan interval antar deret sebesar 0,5. Berikut adalah sintaks yang digunakan:
seq(from=3,to=8,by=0.5)
## [1] 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 8.0
Referensi
https://bookdown.org/moh_rosidi2610/Metode_Numerik/calculation.html#seq