Mengenal Metode Akurasi dan Presisi, serta Eror Numerik pada RStudio
Nurul Izzah, Prof. Dr. Suhartono, M.Kom
7 November 2021
Lembaga : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Jurusan : Teknik Informatika
1. Akurasi dan Presisi
Perhatikan gambar berikut:
Pada Gambar terdapat 4 buah kondisi ketika kita menembakkan beberapa perluru pada sebuah sasaran. Tujuan kita disini adalah untuk menembak bagian tengah sasaran tersebut.
Pada Gambar (a) dan (c) pada Gambar merupakan gambar yang menunjukkan seseorang telah berhasil mengenai bagian tengah sasaran tersebut dapat kita katakan pula tembakan pada kedua gambar tersebut akurat. Akurat dalam hal ini dapat diartikan suatu kondisi dimana kedekatan lubang peluru dengan pusat sasaran. Secara umum akurasi diartikan sebagai tingkat kedekatan pengukuran kuantitas terhadap nilai sebenarnya.
Terdapat dua buah cara untuk mengukur akurasi. Metode pengukuran akurasi antara lain: error absolut dan error relatif.
Eror absolut merupakan nilai absolut dari selisih antara nilai sebenarnya \(x\) dengan nilai observasi \(x'\). Eror aboslut dapat dituliskan menggunakan persamaan:
\[ ∈A = |x-x'| \]
Pengukuran lain yang sering digunakan untuk mengukur akurasi adalah eror relatif. Berbeda dengan eror absolut, eror relatif membagi selisih antara nilai sebenarnya \(x\) dan nilai observasi \(x'\) dengan nilai sebenarnya. Hasil yang diperoleh merupakan nilai tanpa satuan. Persamaan eror relatif disajikan pada persamaan :
\[ ∈R= |x-x' / x| \]
Dalam suatu pengukuran, hal lain yang perlu diperhatikan selain akurasi adalah presisi. Presisi adalah sejauh mana pengulangan pengukuran dalam kondisi yang tidak berubah mendapat hasil yang sama. Berdasarkan Gambar, Gambar (a) dan (b) menunjukkan kepresisian yang tinggi. Hal ini terlihat dari jarak antara lubang peluru yang saling berdekatan dan mengelompok.
Berdasarkan Gambar, dapat kita simpulkan bahwa dalam suatu sistem pengukuran akan terdapat 4 buah kondisi. Pengukuran akurat dan presisi (Gambar (a)), tidak akurat namun presisi (Gambar (b)), akurat namun tidak presisi (Gambar (c)), dan tidak akurat serta tidak presisi (Gambar (d)).
Dari kondisi-kondisi tersebut, akan meuncul yang dinamakan error. Dalam analisa numerik error atau kesalahan menjadi hal yang perlu diperhatikan.
2. Eror Numerik
Kesalahan numerik merupakan error atau kesalahan yang timbul akibat adanya proses pendekatan atau hampiran. Kesalahan numerik terjadi karena tiga hal, antara lain:
Kesalahan bawaan (inherent error), merupakan kesalahan data yang timbul akibat adanya pengkuran, human error seperti kesalahan pencatatan, atau tidak memahami hukum-hukum fisik dari data yang diukur.
Kesalahan pembulatan (round-off error), adalah kesalahan yang terjadi karena adanya pembulatan. Contoh: 3,142857143… menjadi 3,14.
Kesalahan pemotongan (truncation error), adalah kesalahan yang ditimbulkan pada saat dilakukan pengurangan jumlah angka signifikan.
Sumber :
Rosidi, M. Metode Numerik Menggunakan R untuk Teknik Lingkungan. https://bookdown.org/moh_rosidi2610/Metode_Numerik/numericmethod.html#acuracy
https://bookdown.org/moh_rosidi2610/Metode_Numerik/numericmethod.html#numerror
summary(cars)## speed dist
## Min. : 4.0 Min. : 2.00
## 1st Qu.:12.0 1st Qu.: 26.00
## Median :15.0 Median : 36.00
## Mean :15.4 Mean : 42.98
## 3rd Qu.:19.0 3rd Qu.: 56.00
## Max. :25.0 Max. :120.00