Teknik Informatika

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Suhartono, M.Kom


Anda sering menemukan skenario di mana Anda harus membandingkan besarnya angka terlepas dari apakah mereka positif, negatif, imajiner, atau kompleks atau tidak. Sayangnya, perbandingan langsung tidak menghasilkan hasil yang berarti. Misalnya, -21 kurang dari 19, tetapi magnitudo -21 lebih besar dari magnitudo 19. Besarnya itu disebut nilai mutlak.

R abs() adalah fungsi Matematika built-in yang digunakan untuk menghitung nilai absolut. Selain itu, fungsi abs() mengembalikan nilai positif dari data numerik tertentu atau ekspresi.

Nilai Mutlak pada R

Untuk menghitung nilai mutlak dalam R, gunakan metode abs(). Fungsi abs() mengambil bilangan real atau nilai numerik sebagai vektor, matriks, atau kerangka data dan mengembalikan nilai mutlak.

Abs () adalah metode built-in yang digunakan untuk mendapatkan nilai mutlak di mana ia mengubah nilai negatif menjadi nilai positif, dan jika ada nilai positif, maka itu tidak berubah.

Fungsi abs() selalu mengembalikan angka positif bahkan ketika nilai input negatif atau bilangan kompleks.

Syntax

abs(value)

Parameters

fungsi abs() mengembalikan nilai mutlak

Return Value

Fungsi abs() mengembalikan output angka asli jika angka tersebut adalah nilai positif. Namun, ia mengembalikan negatif dari angka asli jika angka itu adalah nilai negatif.

Example to find absolute value in R

answer1 <- abs(-21)
answer2 <- abs(19)
answer3 <- abs(-46)

answer1
## [1] 21
answer2
## [1] 19
answer3
## [1] 46

Anda dapat melihat bahwa fungsi abs() mengubah nilai negatif menjadi nilai positif.

Calculate the absolute value of the vector in R

data1 <- abs(c(11, -21, 19))
data2 <- abs(c(-18, 29, -46))

data1
## [1] 11 21 19
data2
## [1] 18 29 46

Compute absolute value of a Matrix in R

To calculate the absolute value of the matrix, use the R abs() method.

mtrx <- matrix(c(-21, 19, -51, 29, -46, 18),
 nrow = 3,
 ncol = 2,
 byrow = TRUE)

mtrx
##      [,1] [,2]
## [1,]  -21   19
## [2,]  -51   29
## [3,]  -46   18
cat("Absolute value of matrix", "\n")
## Absolute value of matrix
abs_mtrx <- abs(mtrx)
abs_mtrx
##      [,1] [,2]
## [1,]   21   19
## [2,]   51   29
## [3,]   46   18

Apply abs() function to data.frame

Kita dapat menggunakan fungsi abs() untuk menemukan nilai mutlak kolom dalam bingkai data.

Kami akan membuat bingkai data menggunakan matriks di atas dan fungsi as.data.frame().

mtrx <- matrix(c(-21, 19, -51, 29, -46, 18),
 nrow = 3,
 ncol = 2,
 byrow = TRUE)

cat("The matrix is: ", "\n")
## The matrix is:
mtrx
##      [,1] [,2]
## [1,]  -21   19
## [2,]  -51   29
## [3,]  -46   18
df <- as.data.frame(mtrx)
cat("The data frame is: ", "\n")
## The data frame is:
df
##    V1 V2
## 1 -21 19
## 2 -51 29
## 3 -46 18
abs_df <- abs(df)
cat("The absolute value of data frame is: ", "\n")
## The absolute value of data frame is:
abs_df
##   V1 V2
## 1 21 19
## 2 51 29
## 3 46 18

Dalam contoh ini, pertama, kita telah mendefinisikan matriks dan kemudian menggunakan metode as.data.frame() untuk mengkonversi R Matrix ke Data Frame dan kemudian menggunakan fungsi abs() ke nilai mutlak.

Calculate Absolute Values of a data frame column in R

Untuk menghitung nilai mutlak kolom bingkai data, gunakan fungsi abs(). Kami akan menggunakan bingkai data di atas untuk menunjukkan contohnya.

mtrx <- matrix(c(-21, 19, -51, 29, -46, 18),
 nrow = 3,
 ncol = 2,
 byrow = TRUE)

cat("The matrix is: ", "\n")
## The matrix is:
mtrx
##      [,1] [,2]
## [1,]  -21   19
## [2,]  -51   29
## [3,]  -46   18
df <- as.data.frame(mtrx)
cat("The data frame is: ", "\n")
## The data frame is:
df
##    V1 V2
## 1 -21 19
## 2 -51 29
## 3 -46 18
df_col_abs <- df
df_col_abs$V1 <- abs(df_col_abs$V1)
df_col_abs
##   V1 V2
## 1 21 19
## 2 51 29
## 3 46 18

Application of abs() function

Fungsi abs() dalam R memungkinkan untuk membandingkan skala angka positif dan negatif. Misalnya, ars. Aplikasi dunia nyata akan membandingkan jarak yang ditempuh oleh dua atau lebih kendaraan yang menuju ke arah yang berbeda.

Nilai mutlak secara grafis mewakili garis vektor pada garis angka dari nol ke titik yang diwakili vektor. Dengan demikian, bys. Dengan memberikan perbedaan absolut atau besarnya output fungsi, dapat memberikan perbedaan absolut nyata dalam skala antara berbagai jenis angka.

# absolute value function in r
a= c(4,5)
b = c(4,-5)
c = 8
d = -8
abscn = function(x) {
if (length(x) == 1) z = abs(x) else z = sqrt(x[1]^2 + x[2]^2)
 return(z)
}
abscn(a)
## [1] 6.403124
abscn(b)
## [1] 6.403124
abscn(c)
## [1] 8
abscn(d)
## [1] 8

Conclusion

Dalam tutorial ini, Anda telah belajar tentang nilai mutlak, bagaimana mengambil nilai mutlak dalam R dari 1) vektor, 2) matriks, dan 3) kolom dalam dataframe. Secara khusus, Anda telah belajar bagaimana menggunakan fungsi abs() untuk mengubah nilai negatif menjadi positif dalam vektor, matriks, dan dataframe. I really hope you learned something. Stay safe!

Closed

That is it for the R absolute value tutorial.