Pada artikel sebelumnya, telah dibahas tentang materi pertidaksamaan linear dan di aplikasi RStudio. Oleh karena itu, artikel ini akan melanjutkan materi di artikel sebelumnya yaitu berisi soal - soal pertidaksamaan linear yang kemudian akan dicarikan solusi untuk penyelesaiannya dengan menggunakan grafik dan tabel di aplikasi RStudio ini.
Soal - soal ini saya ambil dari buku Dr. Suhartono (2015) yang berjudul Memahami Kalkulus Dasar Menggunakan Wolfram Mathematica 9 yaitu pada halaman 22 sampai 27.
1. -6 < 2x + 3 < -1
2. 3x + 2 < 5x + 1 < 16
3. x^2 + x - 12 < 0
4. (x + 5)/(2x - 1) ≤ 0
5. (x - 2)/(x + 4) < 2
Penyelesaiannya :
Penyelesaian Secara Manual
-6 < 2x + 3 < -1
-6 -3 < 2x + 3 - 3 < -1 -3
-9 < 2x < -4
-9/2 < x < -2
sehingga x > -9/2 dan x < -2
Himpunan penyelesaiannya (HP) = {-9/2 < x < -2}
Dari penyelesaian manual diatas dapat disimpulkan bahwa Himpunan penyelesaiannya (HP) adalah {-9/2 < x < -2}, sehingga yang bagian tersebut yang seharusnya diarsir.
Rumus tabel
# Rumus Membuat Tabel
root_table <- function(f, a, b, N=10){
h <- abs((a+b)/N)
x <- seq(from=a, to=b, by=h)
fx <- rep(0, N+1)
for(i in 1:(N+1)){
fx[i] <- f(x[i])
}
data <- data.frame(x=x, fx=fx)
return(data)
}
Membuat Tabel
# Membuat Tabel
tabel <- root_table(f=function(x){2*x + 3},
a=-5, b=0, N=10)
print(tabel)
## x fx
## 1 -5.0 -7
## 2 -4.5 -6
## 3 -4.0 -5
## 4 -3.5 -4
## 5 -3.0 -3
## 6 -2.5 -2
## 7 -2.0 -1
## 8 -1.5 0
## 9 -1.0 1
## 10 -0.5 2
## 11 0.0 3
Membuat Vektor
# Membuat Vektor
x <- c(-5:5); y <- 2*x +3
Membuat Grafik
plot(x, y, type="o")
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa dalam grafik terdapat himpunan penyelesaian (HP) variabel x yaitu {-9/2 < x < -2} yang seharusnya diarsir. Namun, hal itu tidak tampak di grafik tersebut karena pada R Studio hanya dapat menggambar grafik tanpa arsiran saja.
Penyelesaiannya :
Penyelesaian Secara Manual
3x + 2 < 5x + 1 < 16
# Himpunan Penyelesaian Pertama
3x + 2 < 5x + 1
5x - 3x > 2 - 1
2x > 1
x > 1/2
# Himpunan Penyelesaian Kedua
5x + 1 < 16
5x < 16 -1
5x < 15
x < 3
sehingga x > 1/2 dan x < 3
Himpunan penyelesaiannya (HP) = {1/2 < x < 3}
Dari penyelesaian manual diatas dapat disimpulkan bahwa Himpunan penyelesaiannya (HP) adalah {-9/2 < x < -2}, sehingga yang bagian tersebut yang seharusnya diarsir.
Penyelesaiannya :
Penyelesaian Secara Manual
x^2 + x - 12 < 0
# Menggunakan pemfaktoran
x^2 + x - 12 < 0
(x + 4)(x - 3)< 0
# Pembuat nol pertama
x + 4 = 0
x = -4
# Pembuat nol pertama
x - 3 = 0
x = 3
# Uji titik (0,0)
sehingga himpunan penyelesaiannya (HP) = {-4 < x < 3}
Dari penyelesaian manual diatas dapat disimpulkan bahwa Himpunan penyelesaiannya (HP) adalah {-4 < x < 3}, sehingga yang bagian tersebut yang seharusnya diarsir.
Rumus tabel
# Rumus Membuat Tabel
root_table <- function(f, a, b, N=10){
h <- abs((a+b)/N)
x <- seq(from=a, to=b, by=h)
fx <- rep(0, N+1)
for(i in 1:(N+1)){
fx[i] <- f(x[i])
}
data <- data.frame(x=x, fx=fx)
return(data)
}
Membuat Tabel
# Membuat Tabel
tabel <- root_table(f=function(x){x^2 + x - 12},
a=-5, b=0, N=10)
print(tabel)
## x fx
## 1 -5.0 8.00
## 2 -4.5 3.75
## 3 -4.0 0.00
## 4 -3.5 -3.25
## 5 -3.0 -6.00
## 6 -2.5 -8.25
## 7 -2.0 -10.00
## 8 -1.5 -11.25
## 9 -1.0 -12.00
## 10 -0.5 -12.25
## 11 0.0 -12.00
Membuat Tabel
# Membuat Tabel
tabel <- root_table(f=function(x){x^2 + x - 12},
a=0, b=5, N=10)
print(tabel)
## x fx
## 1 0.0 -12.00
## 2 0.5 -11.25
## 3 1.0 -10.00
## 4 1.5 -8.25
## 5 2.0 -6.00
## 6 2.5 -3.25
## 7 3.0 0.00
## 8 3.5 3.75
## 9 4.0 8.00
## 10 4.5 12.75
## 11 5.0 18.00
Membuat Vektor
# Membuat Vektor
x <- c(-5:5); y <- x^2 + x - 12
Membuat Grafik
plot(x, y, type="o")
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa dalam grafik terdapat himpunan penyelesaian (HP) variabel x yaitu {-4 < x < 3} yang seharusnya diarsir. Namun, hal itu tidak tampak di grafik tersebut karena pada R Studio hanya dapat menggambar grafik tanpa arsiran saja.
Penyelesaiannya :
Penyelesaian Secara Manual
(x + 5)/(2x - 1) ≤ 0
# Nilai Nol Bagian Pembilang
x + 5 = 0
x = -5
# Nilai Nol Bagian Penyebut
2x - 1 = 0
x = 1/2
# Nilai Nol Bagian Penyebut != 0
2x - 1 != 0
x != 1/2
# Uji titik (0,0)
sehingga himpunan penyelesaiannya (HP) = {-5 ≤ x < 1/2}
Dari penyelesaian manual diatas dapat disimpulkan bahwa Himpunan penyelesaiannya (HP) adalah {-5 ≤ x < 1/2}, sehingga yang bagian tersebut yang seharusnya diarsir.
Rumus tabel
# Rumus Membuat Tabel
root_table <- function(f, a, b, N=10){
h <- abs((a+b)/N)
x <- seq(from=a, to=b, by=h)
fx <- rep(0, N+1)
for(i in 1:(N+1)){
fx[i] <- f(x[i])
}
data <- data.frame(x=x, fx=fx)
return(data)
}
Membuat Tabel
# Membuat Tabel
tabel <- root_table(f=function(x){(x + 5)/(2*x - 1)},
a=-5, b=0, N=10)
print(tabel)
## x fx
## 1 -5.0 0.0000000
## 2 -4.5 -0.0500000
## 3 -4.0 -0.1111111
## 4 -3.5 -0.1875000
## 5 -3.0 -0.2857143
## 6 -2.5 -0.4166667
## 7 -2.0 -0.6000000
## 8 -1.5 -0.8750000
## 9 -1.0 -1.3333333
## 10 -0.5 -2.2500000
## 11 0.0 -5.0000000
Membuat Tabel
# Membuat Tabel
tabel <- root_table(f=function(x){(x + 5)/(2*x - 1)},
a=0, b=5, N=10)
print(tabel)
## x fx
## 1 0.0 -5.000000
## 2 0.5 Inf
## 3 1.0 6.000000
## 4 1.5 3.250000
## 5 2.0 2.333333
## 6 2.5 1.875000
## 7 3.0 1.600000
## 8 3.5 1.416667
## 9 4.0 1.285714
## 10 4.5 1.187500
## 11 5.0 1.111111
Membuat Vektor
# Membuat Vektor
x <- c(-5:0.5); y <- (x + 5)/(2*x - 1)
Membuat Grafik
plot(x, y, type="o")
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa dalam grafik terdapat himpunan penyelesaian (HP) variabel x yaitu {-5 ≤ x < 1/2} yang seharusnya diarsir. Namun, hal itu tidak tampak di grafik tersebut karena pada R Studio hanya dapat menggambar grafik tanpa arsiran saja.
Penyelesaiannya :
Penyelesaian Secara Manual
(x - 2)/(x + 4) < 2
((x - 2)/(x + 4)) - 2 < 0
(x - 2 - 2(x + 4))/(X + 4) < 0
(x - 2 - 2x - 8)/(x + 4) < 0
(-x - 10)/(x + 4) < 0
# Nilai Nol Bagian Pembilang
-x - 10 = 0
x = -10
# Nilai Nol Bagian Penyebut
x + 4 = 0
x = -4
# Nilai Nol Bagian Penyebut != 0
x + 4 != 0
x != -4
# Uji titik (0,0)
sehingga himpunan penyelesaiannya (HP) = {x < -10 atau x > -4}
Dari penyelesaian manual diatas dapat disimpulkan bahwa Himpunan penyelesaiannya (HP) adalah {-5 ≤ x < 1/2}, sehingga yang bagian tersebut yang seharusnya diarsir.
Rumus tabel
# Rumus Membuat Tabel
root_table <- function(f, a, b, N=10){
h <- abs((a+b)/N)
x <- seq(from=a, to=b, by=h)
fx <- rep(0, N+1)
for(i in 1:(N+1)){
fx[i] <- f(x[i])
}
data <- data.frame(x=x, fx=fx)
return(data)
}
Membuat Tabel
# Membuat Tabel
tabel <- root_table(f=function(x){(-x - 10)/(x + 4)},
a=-10, b=0, N=10)
print(tabel)
## x fx
## 1 -10 0.0
## 2 -9 0.2
## 3 -8 0.5
## 4 -7 1.0
## 5 -6 2.0
## 6 -5 5.0
## 7 -4 -Inf
## 8 -3 -7.0
## 9 -2 -4.0
## 10 -1 -3.0
## 11 0 -2.5
Membuat Vektor
# Membuat Vektor
x <- c(-15:10); y <- (-x - 10)/(x + 4)
Membuat Grafik
plot(x, y, type="o")
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa dalam grafik terdapat himpunan penyelesaian (HP) variabel x yaitu {x < -10 atau x > -4} yang seharusnya diarsir. Namun, hal itu tidak tampak di grafik tersebut karena pada R Studio hanya dapat menggambar grafik tanpa arsiran saja.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa R Studio dapat menyelesaikan soal-soal pertidaksamaan linear.
Demikian, solusi penyelesaian soal-soal pertidaksamaan linear pada R Markdown di aplikasi R Studio. Semoga bermanfaat.