Dosen Pengampu : "Prof. Dr. Suhartono, M.Kom"
Mata Kuliah : "Kalkulus"
Prodi : "Teknik Informatika"
Lembaga : "Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang"
Visualisasi data merupakan bagian yang sangat penting untuk mengkomu- nikasikan hasil analisa yang telah kita lakukan. Selain itu, komunikasi juga membantu kita untuk memperoleh gambaran terkait data selama proses analisa data sehingga membantu kita dalam memutuskan metode analisa apa yang dapat kita terapkan pada data tersebut. R memiliki library visualisasi yang sangat beragam, baik yang merupakan fungsi dasar pada R maupun dari sumber lain seperti ggplot dan lattice. Seluruh library visualisasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pada chapter ini kita tidak akan membahas seluruh library tersebut. Kita akab berfokus pada fungsi visualisasi dasar bawaan dari R. kita akan mempelajari mengenai jenis visualisasi data sampai dengan melakukan kustomisasi pada pa- rameter grafik yang kita buat.
Fungsi plot() merupakan fungsi umum yang digunakan untuk membuat plot pada R. Format dasarnya adalah sebagai berikut:
plot(x, y, type="p")
Catatan:
. x dan y: titik koordinat plot Berupa variabel dengan panjang atau jumlah observasi yang sama.
. type: jenis grafik yang hendak dibuat. Nilai yang dapat dima- sukkan antara lain:
Untuk lebih memahaminya berikut penulis akan sajikan contoh untuk masing- masing grafik tersebut. Berikut adalah contoh sintaks dan hasil plot yang dis- ajikan pada Gambar 3.1:
# membuat vektor data
x <- c(1:20); y <- x^2
# membagi jendela grafik menajdi 2 baris dan 4 kolom
par(mfrow=c(2,4))
# loop
type <- c("p","l","b","o","h","s","n")
for (i in type){
plot(x,y, type= i,
main= paste("type=", i))
}
Pada contoh selanjutnya kita akan mencoba membuat kembali data yang akan kita plotkan. Data pada contoh kali ini merupakan data suatu fungsi matem- atika. Berikut adalah sintaks yang digunakan:
set.seed(123)
x <- seq(from=0, to=10, by=0.1)
y <- x^2*exp(-x/2)*(1+rnorm(n=length(x), mean=0, sd=0.05))
par(mfrow=c(1,2),
# mengatur margin grafik
mar=c(4,4,1.5,1.5),
# mengatur margin sumbu
mex=0.8,
# arah tick sumbu koordinat
tcl=(0.3)
plot(x, y, type="l")
plot(x, y, type="o")
Fungsi lain yang dapat digunakan untuk membuat kurva suatu persamaan matematis adalah fungsi curve(). Berbeda dengan fungsi plot() yang perlu menspesifikasi objek pada sumbu x dan y, fungsi curve() hanya perlu menspe- sifikasi objek sumbu x saja. Format fungsi curve() adalah sebagai berikut:
curve(expr, from = NULL, to = NULL, add = FALSE)
Catatan:
. expr: persamaan matematika . from dan to: nilai awal dan akhir (maksimum atau minimum) . add: nilai logik yang menentukan apakah kurva perlu ditam- bahkan kedalam kurva sebelumnya.
Berikut adalah contoh visualisasi menggunakan fungsi curve():
par(mfrow=c(1,2.5),
# mengatur margin grafik
mar=c(4,4,1.5,1.5),
# mengatur margin sumbu
mex=0.8,
# arah tick sumbu koordinat
tcl=0.3)
# Grafik kiri
curve(expr=x^2*exp(-x/2),
from=0, to=10)
# Grafik kanan
plot(x, y, pch=19, cex=0.7,
xlab="Waktu (detik)",
ylab="Sinyal Intensitas")
Visualisasi menggunakan fungsi curve (sebelah kiri) dan visualisasi menggunakan fungsi plot dan curve (sebelah kanan)
curve(expr=x^2*exp(-x/2),
from=0, to=10, add=TRUE
Visualisasi lainnya yang sering digunakan antara lain: histogram, density plot, bar plot, dan box plot.
Bar Plot Barplot pada R dapat dibuat menggunakan fungsi barplot(). Untuk lebih memahaminya berikut disajikan contoh barplot menggunakan dataset VADeaths. Untuk memuatnya jalankan sintaks berikut:
VADeaths
## Rural Male Rural Female Urban Male Urban Female
## 50-54 11.7 8.7 15.4 8.4
## 55-59 18.1 11.7 24.3 13.6
## 60-64 26.9 20.3 37.0 19.3
## 65-69 41.0 30.9 54.6 35.1
## 70-74 66.0 54.3 71.1 50.0
## Rural Male Rural Female Urban Male Urban Female
## 50-54 11.7 8.7 15.4 8.4
## 55-59 18.1 11.7 24.3 13.6
## 60-64 26.9 20.3 37.0 19.3
## 65-69 41.0 30.9 54.6 35.1
## 70-74 66.0 54.3 71.1 50.0
Contoh bar plot untuk variabel Rural Male disajikan pada Gambar
par(mfrow=c(1,2))
barplot(VADeaths[, "Rural Male"], main="a")
barplot(VADeaths[, "Rural Male"], main="b", horiz=TRUE)
par(mfrow=c(1,1))
Kita dapat mengubah warna pada masing-masing bar, baik outline bar maupun box pada bar. Selain itu kita juga dapat mengubah nama grup yang telah dihasilkan sebelumnya. Berikut sintaks untuk melakukannya dan output yang dihasilkan pada Gambar
barplot(VADeaths[, "Rural Male"],
# ubah warna ouline menjadi steelblue
border="steelblue",
# ubah wana box
col= c("grey", "yellow", "steelblue", "green", "orange"),
# ubah nama grup dari A sampai E
names.arg = LETTERS[1:5],
# ubah orientasi menajadi horizontal
horiz=TRUE)
Untuk bar plot dengan multiple group, tersedia dua pengaturan posisi yaitu stacked bar plot(menunjukkan proporsi penyusun pada masing-masing grup) dan grouped bar plot(melihat perbedaan individual pada masing-masing grup). Pada Gambar 3.6 dan Gambar 3.7 , disajikan kedua jenis bar plot tersebut.
# staked
barplot(VADeaths,
col = c("lightblue", "mistyrose", "lightcyan",
"lavender", "cornsilk"),
legend = rownames(VADeaths))
# grouped
barplot(VADeaths,
col = c("lightblue", "mistyrose", "lightcyan",
"lavender", "cornsilk"),
legend = rownames(VADeaths), beside = TRUE)