Lembaga :Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Prodi :Teknik Informatika

Visualisasi Data Menggunakan Fungsi plot

Fungsi plot() merupakan fungsi umum yang digunakan untuk membuat plot pada R. Format dasarnya adalah sebagai berikut:

plot(x, y, type="p")

Catatan:

● x dan y: titik koordinat plot Berupa variabel dengan panjang atau jumlah observasi yang sama.

● type: jenis grafik yang hendak dibuat. Nilai yang dapat dimasukkan antara lain:

type=“p” : membuat plot titik atau scatterplot. Nilai ini merupakan default pada fungsi plot().

type=“l” : membuat plot garis.

type=“b” : membuat plot titik yang terhubung dengan garis.

type=“o” : membuat plot titik yang ditimpa oleh garis.

type=“h” : membuat plot garis vertikal dari titik ke garis y=0.

type=“s” : membuat fungsi tangga.

type=“n” : tidak membuat grafik plot sama sekali, kecuali plot dari axis. Dapat digunakan untuk mengatur tampilan suatu plot utama yang diikuti oleh sekelompok plot tambahan.

contoh untuk masing-masing grafik tersebut. Berikut adalah contoh sintaks dan hasil plot yang disajikan pada Gambar berikut ini:

# membuat vektor data 

x <- c(1:10); y <- x^2
 
 # membagi jendela grafik menajdi 2 baris dan 4 kolom 
 
 par(mfrow=c(2,4))
 
 # loop
 
 type <-   c("p","l","b","o","h","s","n")
 
 for (i in type){ 
 
   plot(x,y, type= i,
   
   main= paste("type=",  i)) }

        Gambar 3.1: Plot berbagai jenis setting type

contoh kali ini merupakan data suatu fungsi matematika. Berikut adalah sintaks yang digunakan:

 set.seed(123)
x <- seq(from=0, to=10, by=0.1)
y <- x^2*exp(-x/2)*(1+rnorm(n=length(x), mean=0, sd=0.05))

par(mfrow=c(1,2),
    
    # mengatur margin grafik
    
    mar=c(4,4,1.5,1.5), 
    
    # mengatur margin sumbu 
    
    mex=0.8,
    
    # arah tick sumbu koordinat 
    
    tcl=0.3) 

plot(x, y, type="l")

plot(x, y, type="o")

                  Gambar 3.2: Plot Fungsi Matematika

Fungsi lain yang dapat digunakan untuk membuat kurva suatu persamaan matematis adalah fungsi curve(). Berbeda dengan fungsi plot() yang perlu menspesifikasi objek pada sumbu x dan y, fungsi curve() hanya perlu menspesifikasi objek sumbu x saja. Format fungsi curve() adalah sebagai berikut:

curve(expr, from = NULL, to = NULL, add = FALSE)

Berikut adalah contoh visualisasi menggunakan fungsi curve():

par(mfrow=c(1,2), 
    
    # mengatur margin grafik
    
    mar=c(4,4,1.5,1.5),
    
    # mengatur margin sumbu
    mex=0.8,
    
    # arah tick sumbu koordinat
    tcl=0.3)

# Grafik kiri 

curve(expr=x^2*exp(-x/2),
      
  from=0, to=10)

# Grafik kanan 

plot(x, y, pch=19, cex=0.7,
     xlab="Waktu (detik)",
     
     ylab="Sinyal Intensitas") 

curve(expr=x^2*exp(-x/2),
      
      from=0, to=10, add=TRUE)

         Gambar 3.3: Visualisasi menggunakan fungsi curve (sebelah kiri) dan                     visualisasi menggunakan fungsi plot dan curve (sebelah kanan)