Dosen Pengampu : "Prof. Dr. Suhartono, M.Kom"

Mata Kuliah : "Kalkulus"

Prodi : "Teknik Informatika"

Lembaga : "Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang"

Matriks

Matriks adalah sekumpulan bilangan yang disusun berdasarkan baris dan kolom, serta ditempatkan di dalam tanda kurung. Nah, tanda kurungnya ini bisa berupa kurung biasa "( )" atau kurung siku "[ ]", ya. Suatu matriks diberi nama dengan huruf kapital, seperti A, B, C, dan seterusnya.

Oh iya, kamu tau kan bedanya baris dan kolom? Baris itu susunannya horizontal atau ke samping, sedangkan kolom susunannya vertikal atau dari atas ke bawah.

Misalnya nih, matriks di atas tadi, kita beri nama matriks A. Maka

klik disini jika gambar tidak muncul

Penamaan baris dan kolom dibuat urut, ya. Jadi, baris ke-1 dimulai dari atas, urut ke bawah. Sementara itu, kolom ke-1 dimulai dari kiri ke kanan.

Matriks seperti Excel sheet yang berisi banyak baris dan kolom (kumpulan be-
brapa vektor). Matriks digunakan untuk menggabungkan vektor dengan tipe
yang sama, yang bisa berupa numerik, karakter, atau logis. Matriks digu-
nakan untuk menyimpan tabel data dalam R. Baris-baris matriks pada umum-
nya adalah individu / pengamatan dan kolom adalah variabel

membuat matriks

Untuk membuat matriks kita dapat menggunakan fungsi cbind() atau rbind(). Berikut adalah contoh sintaks untuk membuat matriks.

# membuat vektor numerik
col1 <- c(5, 6, 7, 8, 9)
col2 <- c(2, 4, 5, 9, 8)
col3 <- c(7, 3, 4, 8, 7)
# menggabungkan vektor berdasarkan kolom
my_data <- cbind(col1, col2, col3)
my_data
##      col1 col2 col3
## [1,]    5    2    7
## [2,]    6    4    3
## [3,]    7    5    4
## [4,]    8    9    8
## [5,]    9    8    7
# Mengubah atau menambahkan nama baris
rownames(my_data) <- c("row1", "row2",
"row3", "row4",
"row5")
my_data
##      col1 col2 col3
## row1    5    2    7
## row2    6    4    3
## row3    7    5    4
## row4    8    9    8
## row5    9    8    7

catatan penting!!!

Catatan:

. cbind(): menggabungkan objek R berdasarkan kolom


. rbind(): menggabungkan objek R berdasarkan baris


. rownames(): mengambil atau menetapkan nama-nama baris dari objek seperti-matriks


. colnames(): mengambil atau menetapkan nama-nama kolom dari objek seperti-matriks "'


Kita dapat melakukan tranpose (merotasi matriks sehingga kolom menjadi baris dan sebaliknya) menggunakan fungsi t(). Berikut adalah contoh penerapannya:

t(my_data)
##      row1 row2 row3 row4 row5
## col1    5    6    7    8    9
## col2    2    4    5    9    8
## col3    7    3    4    8    7

Selain melalui pembentukan sejumlah objek vektor, kita juga dapat membuat matriks menggunakan fungsi matrix(). Secara sederhana fungsi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:

matrix(data = NA, nrow = 1, ncol = 1, byrow = FALSE,
dimnames = NULL)
##      [,1]
## [1,]   NA

Catatan: . data: vektor data opsional . nrow, ncol: jumlah baris dan kolom yang diinginkan, masing- masing. . byrow: nilai logis. Jika FALSE (default) matriks diisi oleh kolom, jika tidak, matriks diisi oleh baris. . dimnames: Daftar dua vektor yang memberikan nama baris dan kolom masing-masing. "'

Dalam kode R di bawah ini, data input memiliki panjang 6. Kita ingin mem- buat matriks dengan dua kolom. Kita tidak perlu menentukan jumlah baris (di sini nrow = 3). R akan menyimpulkan ini secara otomatis. Matriks diisi kolom demi kolom saat argumen byrow = FALSE. Jika kita ingin mengisi matriks den- gan baris, gunakan byrow = TRUE. Berikut adalah contoh pembuatan matriks menggunakan fungsi matrix().

data <- matrix(
data = c(1,2,3, 11,12,13),
nrow = 2, byrow = TRUE,
dimnames = list(c("row1", "row2"),
c("C.1", "C.2", "C.3"))
)
data
##      C.1 C.2 C.3
## row1   1   2   3
## row2  11  12  13

Untuk mengetahui dimensi dari suatu matriks, kita dapat menggunakan fungsi ncol() untuk mengetahui jumlah kolom matriks dan nrow() untuk mengetahui jumlah baris pada matriks. Berikut adalah contoh penerapannya:

# mengetahui jumlah kolom
ncol(data)
## [1] 3
# mengetahui jumlah baris
nrow(data)
## [1] 2

Jika ingin memperoleh ringkasan terkait dimensi matriks kita juga dapat mengunakan fungsi dim() untuk mengetahui jumlah baris dan kolom matriks. Berikut adalah contoh penerapannya:

dim(data) # jumlah baris dan kolom
## [1] 2 3

referensi