Dosen Pengampu : Prof.Dr. Suhartono M.kom
Jurusan Teknik Informatika
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
1. Pengertian Visualisasi Data
Visualisasi data merupakan bagian yang sangat penting untuk mengkomunikasikan hasil analisa yang telah kita lakukan. Selain itu, komunikasi juga membantu kita untuk memperoleh gambaran terkait data selama proses analisa data sehingga membantu kita dalam memutuskan metode analisa apa yang dapat kita terapkan pada data tersebut.
2. Visualisasi Menggunakan Fungsi plot()
Fungsi plot() merupakan fungsi umum yang digunakan untuk membuat plot pada R. Format dasarnya adalah sebagai berikut:
plot(x, y, type="p")
Catatan:
- x dan y: titik koordinat plot Berupa variabel dengan panjang atau jumlah observasi yang sama.
- type: jenis grafik yang hendak dibuat. Nilai yang dapat dimasukkan antara lain:
- type=“p” : membuat plot titik atau scatterplot. Nilai ini merupakan default pada fungsi plot().
- type=“l” : membuat plot garis.
- type=“b” : membuat plot titik yang terhubung dengan garis.
- type=“o” : membuat plot titik yang ditimpa oleh garis.
- type=“h” : membuat plot garis vertikal dari titik ke garis y=0.
- type=“s” : membuat fungsi tangga.
- type=“n” : tidak membuat grafik plot sama sekali, kecuali plot dari axis. Dapat digunakan untuk mengatur tampilan suatu plot utama yang diikuti oleh sekelompok plot tambahan.
Berikut adalah contoh sintaks dan hasil plot antara lain :
# membuat vektor data
x <- c(1:10); y <- x^2
# membagi jendela grafik menajdi 2 baris dan 4 kolom
par(mfrow=c(2,4))
# loop
type <- c("p","l","b","o","h","s","n")
for (i in type){
plot(x,y, type= i,
main= paste("type=", i))
}
Data pada contoh kali ini merupakan data suatu fungsi matematika. Berikut adalah sintaks yang digunakan:
set.seed(123)
x <- seq(from=0, to=10, by=0.1)
y <- x^2*exp(-x/2)*(1+rnorm(n=length(x), mean=0, sd=0.05))
par(mfrow=c(1,2),
# mengatur margin grafik
mar=c(4,4,1.5,1.5),
# mengatur margin sumbu
mex=0.8,
# arah tick sumbu koordinat
tcl=0.3)
plot(x, y, type="l")
plot(x, y, type="o")
Fungsi lain yang dapat digunakan untuk membuat kurva suatu persamaan matematis adalah fungsi curve(). Berbeda dengan fungsi plot() yang perlu menspesifikasi objek pada sumbu x dan y, fungsi curve() hanya perlu menspesifikasi objek sumbu x saja. Format fungsi curve() adalah sebagai berikut:
curve(expr, from = NULL, to = NULL, add = FALSE)
Catatan:
- expr: persamaan matematika
- from dan to: nilai awal dan akhir (maksimum atau minimum)
- add: nilai logik yang menentukan apakah kurva perlu ditambahkan kedalam kurva sebelumnya.
par(mfrow=c(1,2),
# mengatur margin grafik
mar=c(4,4,1.5,1.5),
# mengatur margin sumbu
mex=0.8,
# arah tick sumbu koordinat
tcl=0.3)
# Grafik kiri
curve(expr=x^2*exp(-x/2),
from=0, to=10)
# Grafik kanan
plot(x, y, pch=19, cex=0.7,
xlab="Waktu (detik)",
ylab="Sinyal Intensitas")
curve(expr=x^2*exp(-x/2),
from=0, to=10, add=TRUE)
Referensi :
https://bookdown.org/moh_rosidi2610/Metode_Numerik/interpolation.html#poliinterpolation