Universitas : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Jurusan : Teknik Informatika

Visualisasi Lainnya

Visualisasi lainnya yang sering digunakan antara lain: histogram, density plot, bar plot, dan box plot.

Visualisasi menggunakan fungsi curve (sebelah kiri) dan visualisasi menggunakan fungsi plot dan curve (sebelah kanan)

Bar Plot

Barplot pada R dapat dibuat menggunakan fungsi barplot(). Untuk lebih memahaminya berikut disajikan contoh barplot menggunakan dataset VADeaths. Untuk memuatnya jalankan sintaks berikut:

VADeaths

Contoh bar plot untuk variabel Rural Male disajikan pada Gambar 3.4:

par(mfrow=c(1,2)) barplot(VADeaths[, "Rural Male"], main="a") barplot(VADeaths[, "Rural Male"], main="b", horiz=TRUE)


par(mfrow=c(1,1))

Kitadapatmengubahwarnapadamasing-masingbar, baikoutlinebarmaupun box pada bar. Selain itu kita juga dapat mengubah nama grup yang telah dihasilkan sebelumnya. Berikut sintaks untuk melakukannya dan output yang dihasilkan pada Gambar 3.5:

barplot(VADeaths[, "Rural Male"], # ubah warna ouline menjadi steelblue border="steelblue", # ubah wana box col= c("grey", "yellow", "steelblue", "green", "orange"), # ubah nama grup dari A sampai E names.arg = LETTERS[1:5], # ubah orientasi menajadi horizontal horiz=TRUE)

Untuk bar plot dengan multiple group, tersedia dua pengaturan posisi yaitu stacked bar plot(menunjukkan proporsi penyusun pada masing-masing grup) dan grouped bar plot(melihat perbedaan individual pada masing-masing grup). Pada Gambar 3.6 dan Gambar 3.7 , disajikan kedua jenis bar plot tersebut.

# staked barplot(VADeaths, col = c("lightblue", "mistyrose", "lightcyan", "lavender", "cornsilk"), legend = rownames(VADeaths))

Figure 3.5: Kustomisasi bar plot

Figure 3.6: Stacked bar plot

# grouped barplot(VADeaths, col = c("lightblue", "mistyrose", "lightcyan", "lavender", "cornsilk"), legend = rownames(VADeaths), beside = TRUE)

Histogram dan Density Plot

Fungsi hist() dapat digunakan untuk membuat histogram pada R. Secara sederhana fungsi tersebut didefinisikan sebagai berikut:

hist(x, breaks="Sturges")

Catatan:

• x: vektornumerik

• breaks: breakpoints antar sel histogram

Pada dataset trees akan dibuat histogram variabel Height. Untuk melakukannya jalankan sintaks berikut:

hist(trees$Height)

Output yang dihasilkan disajikan pada Gambar

Density plot pada R dapat dibuat menggunakan fungsi density(). Berbeda dengan fungsi hist(), fungsi ini tidak langsung menghasilkan grafik densitas. Fungsi density() hanya menghitung kernel densitas pada data.

Box plot

Box plot pada R dapat dibuat menggunakan fungsi boxplot(). Berikut adalah sintaks untuk membuat boxplot variabel Sepal.Lenght pada dataset iris dan output yang dihasilkan pada Gambar

boxplot(iris$Sepal.Length)

Boxplot juga dapat dibuat berdasarkan variabel factor. Hal ini berguna untuk melihat perbedaan ditribusi data pada masing-masing grup. Pada sintaks berikut dibuat boxplot berdasarkan variabel Species. Output yang dihasilkan disajikan pada Gambar

boxplot(iris$Sepal.Length~iris$Species, # ubah warna outline menjadi steelblue border = "steelblue", # ubah warna box berdasarkan grup col= c("#999999", "#E69F00", "#56B4E9"))

Kitajugadapatmengubahwarnaoutlinedanboxpadaboxplot. Berikutadalah contohsintaksyangdigunakanuntukmelakukannyadanoutputyangdihasilkan disajikan pada Gambar

boxplot(iris$Sepal.Length~iris$Species, # ubah warna outline menjadi steelblue border = "steelblue", # ubah warna box berdasarkan grup col= c("#999999", "#E69F00", "#56B4E9"))