Teknik Informatika
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Suhartono, M.Kom
Berikut akan saya lanjutkan membahas mengenai diferensial yang belum saya bahas di bagian sebelumnya.
Turunan tingkat tinggi adalah turunan yang kedua ataupun selanjutnya. Dalam R terdapat formula untuk menyelesaikan soal ini. Berikut contohnya
f= expression(x)
df2= D(D(f,‘x’),‘x’)
df
atau
f= expression(x)
df2= D(df1,‘x’)
df2
Dapat dituliskan pada console R Misalkan dalam turunan itu kita hitung pada titik interval yang sudah ditentukan yakni x=1-5
x<-1:5
f=expression (3*x^2+2)
ff<-D(f,‘x’)
ff
eval(f)
eval(ff)
Maka akan menghasilkan output seperti berikut: `> x<-1:5
`> f=expression (3*x^2+2)
`> ff<-D(f,‘x’)
`> ff
3 * (2 * x)
`> eval(f)
[1] 5 14 29 50 77
`> eval(ff)
[1] 6 12 18 24 30
dapat dituliskan seperti berikut
library(mosaic) jika ada fungsi
f(x)= 3x^4+2x^2+3
maka f’(x) = 3 * (4 * x^3) + 2 * (2 * x)
sehingga
f<- function(x) 3 * (4 * x^3) + 2 * (2 * x)
plotFun(f, x.lim=range(0,10),col=“red”)