Jurusan : Teknik Informatikan

Lembaga : Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang

Visualisasi Data

Visualisasi data merupakan bagian yang sangat penting untuk mengkomunikasikan hasil analisa yang telah kita lakukan.

R memiliki library visualisasi yang sangat beragam, baik yang merupakan fungsi dasar pada R maupun dari sumber lain seperti ggplot dan lattice. Seluruh library visualisasi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

3.1 Visualisasi Data Menggunakan Fungsi plot()

Fungsi plot() merupakan fungsi umum yang digunakan untuk membuat plot pada R. Format dasarnya adalah sebagai berikut:

plot(x, y, type=“p”)

Note :

  1. X dan Y : titik koordinat plot Berupa variabel dengan panjang atau jumlah observasi yang sama.

  2. Type : jenis grafik yang hendak dibuat. Nilai yang dapat dimasukkan antara lain :

-   "p" : membuat plot titik atau scatterplot. Nilai ini merupakan default pada fungsi plot().

-   "l" : membuat plot garis.

-   "b" : membuat plot titik yang terhubung dengan garis.

-   "o" : membuat plot titik yang ditimpa oleh garis.

-   "h" : membuat plot garis vertikal dari titik ke garis y=0.

-   "s" : membuat fungsi tangga.

-   "n" : tidak membuat grafik plot sama sekali, kecuali plot dari axis. Dapat digunakan untuk mengatur tampilan suatu plot utama yang diikuti oleh sekelompok plot tambahan.

Untuk lebih memahaminya berikut adalah contoh sintaks dan hasil plot yang disajikan

# membuat vektor data
x <- c(1:10); y <- x^2
# membagi jendela grafik menajdi 2 baris dan 4 kolom
par(mfrow=c(2,4))
# loop
type <- c("p","l","b","o","h","s","n")
for (i in type){
plot(x,y, type= i,
main= paste("type=", i))
}

Selanjutnya kita akan mencoba membuat kembali data yang akan kita plotkan. Data pada contoh kali ini merupakan data suatu fungsi matematika. Berikut adalah sintaks yang d digunakan:

set.seed(123)
x <- seq(from=0, to=10, by=0.1)
y <- x^2*exp(-x/2)*(1+rnorm(n=length(x), mean=0, sd=0.05))
par(mfrow=c(1,2),
# mengatur margin grafik
mar=c(4,4,1.5,1.5),
# mengatur margin sumbu
mex=0.8,
# arah tick sumbu koordinat
tcl=0.3)
plot(x, y, type="l")
plot(x, y, type="o")

Fungsi lain yang dapat digunakan untuk membuat kurva suatu persamaan matematis adalah fungsi curve(). Berbeda dengan fungsi plot() yang perlu menspesifikasi objek pada sumbu x dan y, fungsi curve() hanya perlu menspeksifikasi objek sumbu x saja. Format fungsi curve() adalah sebagai berikut:

curve(expr, from = NULL, to = NULL, add = FALSE)

Note :

  • expr: persamaan matematika

  • from dan to: nilai awal dan akhir (maksimum atau minimum)

  • add: nilai logik yang menentukan apakah kurva perlu ditambahkan kedalam kurva sebelumnya.

Berikut adalah contoh visualisasi menggunakan fungsi curve():

par(mfrow=c(1,2),
# mengatur margin grafik
mar=c(4,4,1.5,1.5),
# mengatur margin sumbu
mex=0.8,
# arah tick sumbu koordinat
tcl=0.3)
# Grafik kiri
curve(expr=x^2*exp(-x/2),
from=0, to=10)
# Grafik kanan
plot(x, y, pch=19, cex=0.7,
xlab="Waktu (detik)",
ylab="Sinyal Intensitas")
curve(expr=x^2*exp(-x/2),
from=0, to=10, add=TRUE)

Figure 3.3: Visualisasi menggunakan fungsi curve (sebelah kiri) dan visualisasi menggunakan fungsi plot dan curve (sebelah kanan)

Daftar Pustaka

  1. https://bookdown.org/moh_rosidi2610/Metode_Numerik/dataviz.html