Dosen Pengampu : Prof. Dr. Suhartono,M.Kom

Lembaga : UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Jurusan : Teknik Informatika

Tipe Dan Struktur Data

R adalah bahasa pemrograman dan perangkat lunak untuk analisis statistika dan grafik yang awalnya dibuat oleh Ross Ihaka dan Robert Gentleman dan akhirnya lanjutkan oleh R Development Core Team. R sangat baik digunakan untuk permodelan linier dan nonlinier, uji statistik parametrik dan nonparametrik, klasifikasi, klasterisasi, dan lainnya dan juga baik dalam visualisasi data. R dan Python saat ini adalah 2 platform yang paling populer untuk Data Science.

Dalam Bahasa pemrograman, tipe data adalah klasifikasi yang menentukan jenis nilai variabel apa yang ada dan jenis operasi matematika, relasional, atau logika apa yang dapat digunakan tanpa menyebabkan kesalahan.

Data pada R dapat dikelompokan berdasarkan beberapa tipe. Tipe data pada R disajikan pada Tabel berikut ini :

Tipe Data         Contoh            Keterangan
Logical TRUE      FALSE            Nilai Boolean
Numeric        12.3, 5, 999      Segala jenis angka
Integer        23L, 97L, 3L        Bilangan integer 
Complex         2i, 3i, 9i         Bilangan kompleks
Character    ‘a’, “b”, “123”     Karakter dan string
Factor        1, 0, “Merah”     Dapat berupa numerik
Raw             "Hello"               Raw Bytes

Sintaks berikut adalah contoh dari tipe data pada R. Untuk mengetahui tipa data suatu objek kita dapat menggunakan perintah class()

Logical
apel <- TRUE
class(apel)
[1] "logical"
Numeric
x <- 2.3
class(x)
[1] "numeric"
Integer
y <- 2L
class(y)
[1] "integer"
Compleks
z <- 5+2i
class(z)
[1] "complex"
string
w <- "saya"
class(w)
[1] "character"
Raw
xy <- charToRaw("hello world")
class(xy)
[1] "raw"

Keenam jenis data tersebut disebut sebagai tipe data atomik. Hal ini disebabkan karena hanya dapat menangani satu tipe data saja. Misalnya hanya numeric atau hanya integer. Selain menggunakan fungsi class(), kita dapat pula menggunakan fungsi is_numeric(), is.character(), is.logical(), dan sebagainya berdasarkan jenis data apa yang ingin kita cek. Berbeda dengan fungsi class(), ouput yang dihasilkan pada fungsi seperti is_numeric() adalah nilai Boolean sehingga fungsi ini hanya digunakan untuk mengecek apakah jenis data pada objek sama seperti yang kita pikirkan. Sebagai contoh disajikan pada sintaks berikut:

data <- 25

Cek apakah objek berisi data numerik
is.numeric(data)
[1] TRUE
Cek apakah objek adalah karakter
is.character(data)
[1] FALSE

Kita juga dapat mengubah jenis data menjadi jenis lainnya seperti integer menjadi numerik atau sebaliknya. Fungsi yang digunakan adalah as.numeric() jika ingin mengubah suatu jenis data menjadi numerik. Fungsi lainnya juga dapat digunakan sesuai dengan kita ingin mengubah jenis data objek menjadi jenis data lainnya.

Integer
apel <- 2L
Ubah menjadi numerik
as.numeric(apel)
[1] 2
Cek
is.numeric(apel)
[1] TRUE
Logical
nangka <- TRUE
Ubah logical menjadi numeric
as.numeric(nangka)
[1] 1
Karakter
minum <- "minum"
ubah karakter menjadi numerik
as.numeric(minum)
Warning: NAs introduced by coercion
[1] NA

Penting!!!

Konversi karakter menjadi numerik akan menghasilkan output NA (not available). R tidak mengetahui bagaimana cara merubah karakter menjadi bentuk numerik.

Berdasarkan Tabel 2, vektor karakter dapat dibuat menggunakan tanda kurung baik double quote (””) maupun single quote (”).Jika pada teks yang kita tuliskan mengandung quote maka kita harus menghentikannya menggunakan tanda ( ). Sbegai contoh kita ingin menuliskan ‘My friend’s name is “Adi”, pada sintaks akan dituliskan:

'My friend\`s name is "Adi"'
[1] "My friend`s name is \"Adi\""

Atau

"My friend's name \"Adi\""
[1] "My friend's name \"Adi\""

Struktur data diklasifikasikan berdasarkan dimensi data dan tie data di dalamnya (homogen atau heterogen).

Table Struktur Data R :

Dimensi    Homogen      Heterogen
1d      Atomik vektor     List
2d        Matriks       Dataframe
nd         Array

Berdasarkan Tabel tersebut dapat kita lihat bahwa objek terbagi atas dua buah struktur data yaitu homogen dan heterogen. Objek dengan struktur data homogen hanya dapat menyimpan satu tipe atau jenis data saja (numerik saja atau factor saja), sedangkan objek dengan struktur data heterogen akan dapat menyimpan berbagai jenis data.

REFERENSI

https://medium.com/@jrendz/pemrograman-r-dasar-1993e95d7e04

file:///C:/Users/hp/Downloads/Metode_Numerik%20(1).pdf