UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Secara sederhana vektor merupakan deret angka. Vektor bisa jadi berupa data yang kita miliki atau sengaja kita buat untuk tujuan simulasi matematika. Urutan angka-angka ini bisa memiliki interval konstan, contoh: titik waktu pada analisis reaksi kimia, atau dapat pula intervalnya bersifat acak seperti pada simulasi Monte Carlo.
Operator colon (“:”) dapat digunakan untuk membuat sequence vector. Operator tersebut berfungsi sebagai pemisah antara nilai awal dan akhir deret bilangan. Interval nilai sequence yang terbentuk adalah `. Berikut adalah contoh bagaimana cara membuat sequence vector menggunakan operator colon:
# vektor benilai 1 s/d 10
1:10
## [1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
# vektor bernilai 10 s/d -1
10:-1
## [1] 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 -1
Perlu diperhatikan bahwa dalam aplikasinya operator colon memiliki prioritas tinggi untuk dilakukan komputasi terlebih dahulu dibandingkan operator matematika. Perhatikan sintaks berikut:
n = 10
# membuat vektor bernilai 0 s/d 9
1:n-1
## [1] 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
# membuat vektor bernilai 1 s/d 9
1:(n-1)
## [1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jika kita menginginkan interval antar angka selain 1, kita dapat menggunakan fungsi seq(). Format sintaks tersebut adalah sebagai berikut:
seq(from, to, by)
from, to : angka awal dan akhir atau nilai maksimum dan minimum deret bilangan yang diinginkan. by : interval antar nilai
Misalkan kita akan membuat deret bilangan dari 3 sampai 8 dengan interval antar deret sebesar 0,5. Berikut adalah sintaks yang digunakan:
seq(from=3,to=8,by=0.5)
## [1] 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 8.0