Dosen Pengampu : "Prof. Dr. Suhartono, M.Kom"
Mata Kuliah : "Kalkulus"
Prodi : "Teknik Informatika"
Lembaga : "Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang"
Proses perhitungan akan ditangani oleh fungsi khusus. R akan memahami urutannya secara benar. Kecuali kita secara eksplisit menetapkan yang lain. Sebagai contoh jalankan sintaks berikut
22/7*(1/2+1/5)
## [1] 2.2
bandingkan dengan sintaks berikut
(15+10)*3
## [1] 75
Berdasarkan kedua hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketika kita tidak menetapkan urutan perhitungan menggunakan tanda kurung, R akan secara otomatis akan menghitung terlebih dahulu perkalian atau pembangian. pada (contoh syntak 1) karena tidak ada tanda kurung maka secara otomatis R akan menghitung yang perkalian terlebih dahulu kemudian baru akan ditambahkan. sebaliknya pada(contoh syntak 2)karena pada operasi tersebut terdapat kurung maka yang akan didahulukan adalah yang di dalam kurung yaitu pertambahan lalu baru dikalikan.
-Addition, untuk operasi penjumlahan (+)
100+290
## [1] 390
-Substraction, untuk operasi pengurangan(-)
100-50
## [1] 50
-Multiplication, untuk operasi perkalian(*)
15*5
## [1] 75
-Division, untuk operasi pembagian(/)
50/6
## [1] 8.333333
-Eksponentiation, untuk operasi pemangkatan(^)
6^3
## [1] 216
-Modulus, Untuk mencari sisa pembagian(%%)
80%%7
## [1] 3
-Integer, Untuk mencari bilangan bulat hasil pembagian saja dan tanpa sisa pembagian(%/%)
89%/%11
## [1] 8