Komputasi Statistika
Tugas 1
Nama : Sherly Taurin Siridion
NIM : 20194920011
Email : sherlytaurinsiri@gmail.com
RPubs : https://rpubs.com/sherlytaurin/
Github : https://github.com/sherlytaurin/
Jurusan : Statistika
Address : ARA Center, Matana University Tower
Jl. CBD Barat Kav, RT.1, Curug Sangereng, Kelapa Dua, Tangerang, Banten 15810.
1 Berikan pendapat anda mengenai Pengertian Data, Jenis-Jenis Data, dan mengapa data itu penting!
1.1 Pengertian Data
Menurut saya, data dalah kumpulan fakta yang ada yang dikumpulkan dengan cara tertentu dan diolah menjadi suatu informasi yang dapat digunakan untuk pertimbangan dan pengambilan keputusan.
1.2 Jenis-jenis Data
Data dikelompokkan menjadi berbagai jenis. Yaitu:
1.2.1 Berdasarkan Cara Memperoleh
Berdasarkan cara memperolehnya, data dibagi menjadi 2, yaitu:
Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dan dikumpulkan langsung dari objek yang diteliti oleh pihak yang melakukan penelitian.Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak atau sumber lain yang telah ada. Dengan kata lain, penulis tidak mengumpulkan data langsung dari objek yang diteliti.
1.2.2 Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi dua macam. Yaitu:
Data Internal
Data Internal adalah data yang diperoleh langsung dari suatu organisasi atau tempat dilakukannya penelitian.Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang diperoleh dari luar lingkup organisasi atau tempat dilakukannya penelitian. Biasanya jenis data ini digunakan sebagai pembanding antar organisasi.
1.2.3 Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, data dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data deskriptif atau data yang tidak berbentuk angka yang biasanya dinyatakan dalam bentuk verbal, simbol, atau gambar. Data jenis ini dapat diperoleh dengan wawancara, kuisioner, observasi, studi literatur, dan sebagainya. Data kualitatif umumnya bersifat subjektif karena biasanya memiliki sudut pandang yang berbeda dari para penafsirnya.Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh dari suatu penelitian, pengukuran, atau observasi. Data kuantitatif ini bersifat objektif karena setiap orang yang membaca atau melihat data ini akan menafsirkan dengan sudut pandang yang sama. Biasanya data ini bersifat statistik.
1.2.4 Waktu Pengumpulan
Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibagi menjadi 2 macam. Yaitu:
Data Cross Section
Data cross section adalah data yang diambil pada satu periode waktu tertentu, sehingga dibutuhkan data diwaktu lain jika ingin melkuka perbandingan.Data Berkala
Data berkala adalah data yang diambil secara kontinu dari waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan dari objek yang sedang diamati atau diobservasi. Data jenis ini akan diamati pola perubahannya dari periode ke periode yang kemudian akan digunakan untuk membuat perencanaan atau mengambil keputusan.
1.3 Mengapa Data itu Penting
Menurut saya, data itu penting karena data mengandung fakta yang ada. Selain itu statistikawan percaya bahwa data memiliki pola tersendiri yang bila dikumpulkan, kita dapat memprediksi kejadian kedepannya. Dengan itu kita bisa meminimalisir resiko yang ada dan dapat memaksimalkan hasil agar sesuai dengan yang diinginkan.
2 Jelaskan Pengertian dan 4 Jenis Skala Pengukuran dalam Statistika, dan berikan masing-masing contohnya!
Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur. Ada 4 jenis skala dalam pengukuran dalam statistika, yaitu:
2.1 Skala nominal
Skala nominal merupakan jenis skala pengukuran yang termasuk kedalam kategori atau kelompok dari suatu subyek. Misalnya, variabel jenis kelamin, pengelompokan jenis kelamin umumnya hanya menjadi 2. Yaitu laki-laki (L) dan perempuan (P) yang diberi kode 1 dan 2. Angka tersebut hanya berfungsi sebagai label kategori, tanpa memiliki nilai numerik seperti angka sejati. Uji statistik yang sesuai dengan skala nominal adalah uji yang mendasarkan pada jumlah seperti modus dan distribusi frekuensi.
Contoh:
- Jenis kelamin (Laki-laki dan Perempuan)
- Tingkat kedewasaan (anak-anak, remaja, dan dewasa)
- Suku (Batak, Bugis Jawa dll)
- Golongan Darah (O, A, B, AB)
- Agama
2.2 Skala ordinal
Skala ordinal merupakan salah satu jenis skala pengukuran dimana lambang-lambang bilangan hasil pengukurannya berupa urutan atau tingkatan. Uji statistik yang sesuai adalah modus, median, distribusi frekuensi dan statistik non-parametrik seperti rank order correlation.
Contoh:
- Urutan pemenang
- Tingkat kebahagiaan
- Tingkat kepuasan pelangan
- Peringkat Kelas
2.3 Skala Interval
Skala interval merupakan jenis skala pengukuran yang mempunyai karakteristik mirip dengan skala ordinal yaitu memiliki urutan tertentu. Sifat lain yang melekat pada skala interval adalah adanya satuan skala (scale unit). Uji statistik yang sesuai adalah semua uji statistik kecuali uji yang mendasarkan pada rasio seperti koefisien variasi.
Contoh:
- Nilai Ujian beberapa mahasiswa misalnya A,B,C,D,dan E diukur dengan ukuran interval pada skala prestasi dengan ukuran 1,2,3,4,5. Maka, dapat dikatakan bahwa beda prestasi A dan C adalah 3-1 = 2, dan beda prestasi C dan E adalah 5-3 = 2. Tetapi tidak bisa dikatakan bahwa prestasi mahasiswa E adalah 5 kali prestasi A.
- Data tentang suhu 4 benda, A,B,C,dan D yang masing-masingnya 20,30,60, dan 70 derajat. Maka data tersebut adalah data dengan skala pengukuran interval karena dapat diranking dan peneliti dapat tahu secara pasti perbedaan antara satu dengan data yang lainnya. Bila dihitung, benda A dan B memiliki selisih 10 derajat. Tetapi dalam skala interval ini, kita tidak dapat mengatakan bahwa suhu benda C 2 kali lebih panas dari benda B.
- Kecerdasan Intelektual yang dinyatakan dalam IQ. Rentang IQ 100 hingga 110 memiliki jarak yang sama dengan 110 hingga 120. Tetapi tidak dapat dinyatakan bahwa orang yang memiliki IQ 180 lebih cerdas 2 kali dari orang yang memiliki IQ 90.
2.4 Skala rasio
Skala rasio adalah jenis skala pengukuran yang menghasilkan data dengan mutu yang paling tinggi. Perbedaan skala rasio dengan skala interval terletak pada keberadaan nilai nol (based value). Pada skala rasio, nilai nol bersifat mutlak, tidak seperti pada skala interval. Data yang dihasilkan oleh skala rasio adalah data rasio. Tidak ada pembatasan terhadap alat uji statistik yang sesuai.
Contoh:
- A dan B adalah mahasiswa univ Z yang nilai mata kuliahnya masing masing 50 dan 100. Ukuran rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai B 2 kali nilai A.
- Jika ada 3 orang, A, B, dan C memiliki pendapatan masing-masing 10.000, 20.000, dan 40.000, maka dengan ukuran rasio dapat dikatakan bahwa pendapatan orang C 4 kali lipat pendapatan orang A yang berarti rasio A dan C adalah 1:4.
- Berat badan bayi yang diukur dengan skala rasio, misal bayi A beratnya 1 kg dan bayi B 3kg. Itu berarti bayi B memiliki rasio berat badan 3 kali dari berat badan bayi A.
3 Jelaskan pengertian Pupulasi dan Sampel!
Populasi adalah semua individu atau unit yang menjadi bagian dari objek penelitian atau ketertarikan. Sedangkan sampel adalah sebagian kecil individu atau unit yang dipilih dari populasi. Sampel sering kali digunakan karena populasi kerap kali terlalu besar dan tidak memungkinkan bagi kita untuk melakukan pengukuran satu-persatu. Oleh sebab itu dilakukan pengambilan sampel dengan metode statistik tertentu agar sampel dapat benar-benar mewakili populasinya.
Contoh dari populasi dan sampel adalah:
- Ketika membuat sirup disebuah gelas. Kita melarutkan sirup kedalam air yang ada digelas. Setelah itu kita akan mencicipinya. Dalam hal ini, sampelnya adalahnya air sirup yang kita cicip, sedangkan populasinya adalah keseluruhan air sirup di gelas itu. Dengan itu kita bisa menyimpulkan tingkat kemanisan air sirup yang kita buat.
- Di toko kue, kerap kali penjualnya menyediakan potongan kecil kuenya untuk dicicip oleh calon pembeli. Potongan kue kecil itu adalah sampelnya. Sedangkan populasinya adalah kue yang dijual penjual kue tersebut. Dengan adanya potongan kecil itu, calon pembeli bisa menyimpulkan rasa kue yang dijual tanpa harus membelinya terlebih dahulu dan digunakan untuk mengambil keputusan ingin membeli atau tidak.
5 Jelaskan perbedaan data Kuantitatif dan data kualitatif dari sisi penelitian!
Dalam penelitian, data kuantitatif dan data kualitatif memiliki perbedaan masing-masing, dimana apa yang ada di kualitatif, tidak dapat diukur atau digambarkan dengan kuantitatif. Begitu juga sebaliknya.
Berikut ada beberapa perbedaaan data kuantitatif dan kualitatif dipenelitian:
5.1 Desain Penelitian
- Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri dapat berkembang selama proses penelitian berlangsung.
- Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitian kuantatif sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.
5.2 Analisis Data
- Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung.
- Kuantitatif dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan.
5.3 Istilah Subjek Penelitian
- Kualitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan narasumber.
- Kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan responden.
5.4 Cara Memandang Fakta
- Kualitatif: Penelitian kualitatif memandang “Fakta/Kebenaran” tergantung pada cara peneliti menginterpretasikan data. Hal ini dikarenakan ada hal-hal kompleks yang tidak bisa sekedar dijelaskan oleh angka, seperti perasaan manusia. Penelitian kuantitatif berangkat dari data yang kemudian dijelaskan oleh teori-teori yang dianggap relevan, untuk menghasilkan suatu teori yang menguatkan teori yang sudah ada.
- Kuantitatif: Penelitian kuantitatif memandang “Fakta/Kebenaran” berada pada objek penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apapun yang ditemukan di lapangan, itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori menuju data.
5.5 Pengumpulan Data
- Kualitatif: Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur oleh hitam putih kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti mengorek data sedalam-dalamnya atas hal-hal tertentu. Sehingga, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali informasi spesifik dari narasumber yang dipilih.
- Kuantitatif: Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen penelitian berupa tes/kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan kategori/kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian kuantitatif ditentukan oleh banyaknya responden penelitian yang terlibat.
5.6 Representasi Data
- Kualitatif: Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti akan sebuah fenomena, sehingga laporan penelitian akan lebih banyak mengandung deskripsi.
- Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif dipresentasikan dalam bentuk hasil penghitungan matematis. Hasil penghitungan dianggap sebagai fakta yang sudah terkonfirmasi. Keabsahan penelitian kuantitatif sangat ditentukan oleh validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan.
5.7 Implikasi Hasil Riset
- Kualitatif: Hasil penelitan kualitatif memiliki implikasi yang terbatas pada situasi-situasi tertentu. Sehingga, hasil penelitian kualitatif tidak bisa digeneralisasi dalam setting berbeda.
- Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang berlaku secara umum (generalized). Kapanpun dan di manapun, fakta itu berlaku.
5.8 Macam Metode
- Kualitatif: Fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis, grounded theory.
- Kuantitatif: Eksperimen, survey, korelasi, regresi, analisis jalur, expost facto.
5.9 Tujuan Penelitian
- Kualitatif: Memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori, mendeskripikan realitas dan kompleksitas sosial.
- Kuantitatif: Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti.
5.10 Jenis Data
- Kualitatif: Deskriptif dan eksploratif
- Kuantitatif: Numerik dan statistik