Email          : jirene113@gmail.com
RPubs         : https://rpubs.com/irenegani/
Github        : https://github.com/jocelynirene/
Jurusan      : Statistika
Address     : ARA Center, Matana University Tower
             Jl. CBD Barat Kav, RT.1, Curug Sangereng, Kelapa Dua, Tangerang, Banten 15810.
Merupakan jenis skala pengukuran yang termasuk kedalam kategori atau kelompok dari suatu subjek. Misalnya, dapat Anda lihat pada variabel jenis kelamin, dimana masing-masing diberi kode 1 dan 2. Angka tersebut hanya berfungsi sebagai label kategori, tanpa memiliki nilai numeri seperti angka sejati.
Contoh Skala Nominal:
Uji statistik yang sesuai dengan skala nominal adalah uji yang mendasarkan pada jumlah seperti modus dan distribusi frekuensi.
Merupakan salah satu jenis skala pengukuran dimana lambang-lambang bilangan hasil pengukurannya berupa urutan atau tingkatan. Uji statistik yang sesuai adalah modus, median, distribusi frekuensi dan statistik non-parametrik seperti rank order correlation.
Contoh Skala Ordinal:
Merupakan jenis skala pengukuran yang mempunyau karakteristik mirip dengan skala ordinal yaitu memiliki ukuran tertentu. Sifat lain yang melekat pada skala interval adalah adanya satuan skala (scale unit). Uji statistik yang sesuai adalah semua uji statistik kecuali uji yang mendasarkan pada rasio seperti koefisien variasi.
Contoh Skala Interval:
Merupakan jenis skala pengukuran yang menghasilkan data dengan mutu yang paling tinggi. Perbedaan skala rasio dengan skala interval terletak pada keberadaan nilai nol (based value). Pada skala rasio, nilai nol mutlak, tidak seperti pada skala interval. Data yang dihasilkan oleh skala rasio adalah data rasio. Tidak ada pembatasan terhadap alat uji statistik yang sesuai.
Contoh Skala Rasio:
Populasi merupakan semua individu atau unit yang menjadi bagian dari objek penelitian atau ketertarikan. Sedangkan sampel merupakan sebagian kecil individu atau unit yang dipilih dari populasi. Sampel dibutuhkan karena seringkali populasi yang ada terlalu besar dan tidak memungkinkan untuk kita melakukan pengukuran satu-persatu.
Jenis data dalam penelitian yang dapat diukur, dihitung, serta dapat dideskripsikan dengan menggunakan angka. Umumnya, data seperti ini digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang jelas dan sudah ada instrumen ukurnya. Data kuantitatif memiliki nilai yang lebih mutlak karena ditunjukkan dengan angka, maka dari itu akurasi data mempengaruhi kualitas penelitian kuantitatif.
Data dalam penelitian yang menjelaskan suatu fenomena berdasarkan hal-hal yang umumnya tidak dapat dihitung. Oleh karena itu, data ini disebut data kualitatif karena berdasarkan kualitas dari suatu objek atau fenomena. Umumnya disajikan dengan menggunakan penjelasan deskriptif karena kualitas pada umumnya tidak mampu dijelaskan dalam bentuk angka.
Penelitian kualitatif berfokus pada penjabaran dan mendeskripsikan suatu fenomena berdasarkan aspek kualitasnya yang umumnya tidak dapat diukur dengan ukuran baku.
Sementara itu, penelitian kuantitatif mendapatkan data dari proses deduktif-induktif, yaitu bergantung pada hasil yang diinginkan peneliti. Biasanya peneliti akan berfokus pada data terukur yang nantinya akan dipakai untuk menarik kesimpulan dan memberikan penilaian terhadap objek yang diteliti tersebut.
Data kualitatif umumnya dihasilkan ketika peneliti hendak memfokuskan pada suatu objek penelitian. Data kualitatif akan merekam dan mendeskripsikan semua jenis fenomena yang berkaitan dengan objek penelitian.
Data kualitatif umumnya dihasilkan ketika peneliti hendak memfokuskan pada suatu objek penelitian. Data kualitatif akan merekam dan mendeskripsikan semua jenis fenomena yang berkaitan dengan objek penelitian.
Data kuantitatif bisa didapatkan ketika peneliti hendak memfokuskan pada lebih dari satu objek penelitian, atau satu objek penelitian yang memiliki banyak objek lain didalamnya.
Wujud data kualitatif adalah informasi verbal dan deskriptif mengenai suatu objek. Informasi ini umumnya disajikan dalam bentuk uraian, deskripsi, interpretasi, serta penilaian atas fenomena dan proses selama penelitian dilakukan.
Wujud data kuantitatif adalah informasi numerik yang dapat dihitung dan dikuantifikasi. Data ini lebih bersifat pasti karena disimbolkan dengan angka atau rumus-rumus tertentu.
Data kualitatif umumnya dipakai untuk mendeskripsikan dan menafsirkan fenomena pada objek penelitian yang dipilih. Data kualitatif bisa menggunakan metodologi yang bervariasi, karena ada banyak cara untuk menginterpretasikan data yang bersifat deskriptif. Biasanya, data kualitatif ditujukan untuk menjelaskan secara detail kualitas-kualitas tidak terukur yang ada pada sebuah objek. Contohnya adalah emosi pengendara yang terjebak kemacetan.
Sedangkan, data kuantitatif dipakai guna menguji sebuah teori yang sebelumnya telah dirancang dalam bentuk hipotesis sementara. Oleh karena itu, data yang disajikan pun berupa statistik dan fakta yang mendukung kebenaran teori.
Biasanya, data kuantitatif dipakai untuk mengukur suatu fenomena berdasarkan standar-standar yang sudah ada. Contohnya adalah durasi pengendara terjebak dalam kemacetan, atau indeks kemacetan di suatu kawasan perkotaan.
Pada penelitian kualitatif, orientasinya adalah pada proses dan eksplorasi data. Itulah mengapa hasil penelitian kualitatif juga mendeskripsikan dan menjabarkan proses yang dilalui. Data digunakan sebagai titik tolak untuk menjelaskan proses penelitian hingga sampai pada hasil. Oleh karena itu, penelitian ini umumnya berorientasi pada proses penelitiannya dan bagaimana bisa membentuk landasan teori baru untuk penelitian-penelitian kedepannya.
Pada penelitian kuantitatif, orientasi penelitian berfokus pada hasil yang didapatkan. Tanpa terlalu mengindahkan bagaimana proses untuk mendapatkan data, hasil akhir adalah fokus utama. Data pada penelitian kuantitasi dijadikan sebagai titik tolak untuk penarikan kesimpulan penelitian tersebut, apakah sudah sesuai atau belum dengan hipotesis yang disebutkan diawal. Oleh karena itu, penelitian kuantitatif berorientasi pada pembuktian, validasi, dan memberikan konklusi kepada suatu permasalahan secara absolut dengan data-data yang valid secara ilmu statistika.
Pada penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri dan catatan-catatan serta observasi yang dibuatnya. Hal ini terjadi karena umumnya data yang dihasilkan adalah data deskriptif dan penggambaran mengenai suatu hal.
Sementara itu, pada penelitian kuantitatif, instrumen yang digunakan lebih bervariasi, tergantung pada data statistik seperti apa yang ingin didapatkan. Pada umumnya peneliti menggunakan angket atau kuesioner untuk mengumpulkan data.