Rincian Tugas Praktikum 1:
Data kategorik dapat disajikan dalam bentuk tabulasi silang/tabel kontingensi maupun disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Suatu survei dilakukan terhadap pengguna dan bukan pengguna jasa-jasa keuangan. Berikut ini tersaji tabulasi silang antara pekerjaan responden dengan skor tingkat kemampuannya dalam pengelolaan keuangan. Bagaimanakah hubungan antar kedua peubah ini?
survei <- matrix(data=c(30,3,44,41,9,62,34,4,74,48,10,48,23,6,14),ncol=5,nrow=3, byrow=FALSE, dimnames=list(c("Rendah","Sedang","Tinggi"), c("Pertanian","PNS","Businessowner","Profesional","Lainnya")))
survei
## Pertanian PNS Businessowner Profesional Lainnya
## Rendah 30 41 34 48 23
## Sedang 3 9 4 10 6
## Tinggi 44 62 74 48 14
Dot chart merupakan grafik yang berbentuk titik yang menunjukkan frekuensi atau proporsi dari suatu kategori. Berikut jenis pengelompokan dot chart yang dapat disajikan:
dotchart(survei,xlab="Frequency",xlim=c(0,100))
dotchart(t(survei),xlab="Frequency",xlim=c(0,100))
n <- sum(survei)
propsurvei <- survei/n
dotchart(propsurvei,xlab="Relative Frequency", xlim=c(0,0.3))
Dot Whisker Chart merupakan grafik yang dikembangkan dari dot chart dengan menambahkan selang kepercayaan proporsi pada titik-titik yang disajikan.
survei <- matrix(data=c(30,3,44,41,9,62,34,4,74,48,10,48,23,6,14),ncol=5,nrow=3, byrow=FALSE, dimnames=list(c("Rendah","Sedang","Tinggi"), c("Pertanian","PNS","Businessowner","Profesional","Lainnya")))
n <- sum(survei)
propsurvei <- survei/n
dotchart(propsurvei,xlab="Proportion",lcolor="white",xlim=c(0,0.3))
sd <- sqrt((1.-propsurvei)*propsurvei/n)
sd <- sd*qnorm(0.975)
hlo <- propsurvei-sd
hhi <- propsurvei+sd
titik <- c(propsurvei[,5],propsurvei[,4],propsurvei[,3],propsurvei[,2],propsurvei[,1])
kiri <- c(hlo[,5],hlo[,4],hlo[,3],hlo[,2],hlo[,1])
kanan <- c(hhi[,5],hhi[,4],hhi[,3],hhi[,2],hhi[,1])
dlx <- cbind(kiri,titik,kanan)
ys <- c(1:3,6:8,11:13,16:18,21:23)
dly <- cbind(ys,ys,ys)
ldl <- length(survei)
for (i in 1:ldl) lines(dlx[i,],dly[i,])
Grafik ini merupakan alternatif penyajian dari dot chart tidak secara tersarang melainkan bersilang.
survei <- matrix(data=c(30,3,44,41,9,62,34,4,74,48,10,48,23,6,14),ncol=5,nrow=3, byrow=FALSE, dimnames=list(c("Rendah","Sedang","Tinggi"), c("Pertanian","PNS","Businessowner","Profesional","Lainnya")))
library(lattice)
dotplot(survei,xlab="Frequency",ylab="Eye Color",as.table=TRUE,groups=FALSE, stack=FALSE,layout=c(1,5),scales=list(alternating=3))
dotplot(survei,xlab="Frequency",ylab="Eye Color",as.table=TRUE, groups=FALSE,stack=FALSE,layout=c(5,1),scales=list(alternating=3))
Grafik ini merupakan penyajian grafik batang dalam bentuk menyamping baik yang menunjukkan nilai frekuensi atau frekuensi relatif.
survei <- matrix(data=c(30,3,44,41,9,62,34,4,74,48,10,48,23,6,14),ncol=5,nrow=3, byrow=FALSE, dimnames=list(c("Rendah","Sedang","Tinggi"), c("Pertanian","PNS","Businessowner","Profesional","Lainnya")))
barplot(survei,horiz=TRUE,xlab="Frequency",ylab="Pekerjaan",legend = rownames(survei),beside=TRUE,cex.names=0.6,xlim=c(0,100),col=c(2,5,8))
n <- sum(survei)
propsurvei <- survei/n
barplot(propsurvei,horiz=TRUE,xlab="Relative Frequency",ylab="Pekerjaan",legend = rownames(propsurvei),beside=TRUE,cex.names=0.6,xlim=c(0,0.3),col=c(2,5,8))
Grafik ini merupakan alternatif penyajian side by side bar chart dimana penyajian dilakukan secara bertumpuk (stacked) untuk kategori.
survei <- matrix(data=c(30,3,44,41,9,62,34,4,74,48,10,48,23,6,14),ncol=5,nrow=3, byrow=FALSE, dimnames=list(c("Rendah","Sedang","Tinggi"), c("Pertanian","PNS","Businessowner","Profesional","Lainnya")))
barplot(survei,horiz=TRUE,xlab="Frequency",ylab="Pekerjaan",legend = rownames(survei),beside=FALSE,cex.names=0.6,xlim=c(0,150),col=c(2,5,8))
Mosaic chart memiliki penyajian yang mirip dengan stacked bar chart yaitu secara bertumpuk untuk suatu kategori. Namun penyajian tidak berupa nilai frekuensi melainkan persentase dalam suatu kategori.
survei <- matrix(data=c(30,3,44,41,9,62,34,4,74,48,10,48,23,6,14),ncol=5,nrow=3, byrow=FALSE, dimnames=list(c("Rendah","Sedang","Tinggi"), c("Pertanian","PNS","Businessowner","Profesional","Lainnya")))
mosaicplot(t(survei),main=" ", las=1,cex=0.75,color=c(2,5,8))
par(mfrow=c(1,2))
x <- rbinom(100,1,0.2)
barplot(table(x),main="p=0.2")
y <- rbinom(100,1,0.5)
barplot(table(y),main="p=0.5")
par(mfrow=c(1,2))
x <- rbinom(100,8,0.5)
barplot(table(x),main="n=100")
y <- rbinom(1000,8,0.5)
barplot(table(y),main="n=1000")
Misalkan terdapat 12 nasabah asuransi di suatu tempat. Diketahui bahwa proporsi nasabah telat bayar polis ialah 1/6. Jika antar nasabah saling bebas tentukanlah peluang bahwa terdapat 7 sampai 9 nasabah yang telat bayar polis?
Jawaban:
• X banyaknya nasabah asuransi yang telat membayar
• X ~ binomial(n=12, p=1/6)
P(\(7 \leq X \leq 9\))
pbinom (9, size=12, prob =1/6) - pbinom (6, size=12, prob =1/6)
## [1] 0.001291758
par(mfrow=c(1,3))
x <- rpois(1000,1)
barplot(table(x), main="Poisson (1)")
y <- rpois(1000,3)
barplot(table(y),main="Poisson (3)")
z <- rpois(1000,6)
barplot(table(z),main="Poisson (6)")
Misalkan di suatu kota secara rata rata terdapat 2 mesin ATM yang rusak dalam 1 tahun
Jawaban:
a. Misalkan: X= banyaknya mesin atm yang rusak dalam waktu 1 tahun.
Maka X ~ Poisson ( \(\lambda = 1\) )
P (\(X = 0\))
ppois(0,lambda=1)
## [1] 0.3678794
diff (ppois(c(1,2),lambda=2))
## [1] 0.2706706
par(mfrow=c(1,3))
x <- rgeom(1000,0.2)
barplot(table(x), main="Geometrik (0.2)")
y <- rgeom(1000,0.5)
barplot(table(y),main="Geometrik (0.5)")
z <- rgeom(1000,0.8)
barplot(table(z),main="Geometrik (0.8)")
Misalkan suatu bank melakukan pengambilan undian berhadiah untuk setiap bulan Pak Yus adalah nasabah bank tersebut Jika peluang keberhasilan Pak Yus memperoleh hadiah undian tersebut ialah 0.45.
Jawaban:
• Misalkan X= Banyaknya bulan yang dilalui sampai Pak Yus menang undian
• Maka X ~ Geometrik (\(p=0.45\))
diff (pgeom(c(2,3),prob=0.45))
## [1] 0.07486875
pgeom(4,prob=0.45,lower.tail = FALSE)
## [1] 0.05032844
par(mfrow=c(1,2))
x <- rhyper(1000,50,50,10)
barplot(table(x), main="Hypergeometrik (1000,50,10)")
y <- rhyper(1000,20,80,10)
barplot(table(y),main="Hypergeometrik (1000,20,10)")
Misalkan terdapat 100 orang nasabah pada suatu bank dengan 2 kategori yaitu kategori A dan B dengan masing masing berisi 60 dan 40 orang nasabah.Pada bank tersebut akan dilakukan pemilihan 20 nasabah secara acak untuk dijadikan responden suatu survei evaluasi.
Berapakah peluang bahwa terpilih 10 orang nasabah kategori A dan 10 orang nasabah kategori B?
Jawaban:
• Misalkan X= Banyaknya nasabah kategori A yang terpilih
• Maka X ~ Hypergeometrik (\(N=100, K=60, n=20\))
P(\(X=10\))
dhyper(10,m=60,n=40,k=20)
## [1] 0.1192361