Matriks adalah suatu susunan bilangan real yang disusun dalam baris dan kolom yang dibatasi oleh kurung siku atau kurung biasa sehingga berbentuk persegi. Setiap bilangan pada matriks disebut elemen (unsur) matriks. Kumpulan elemen yang tersusun secara horizontal disebut baris, sedangkan kumpulan elemen yang tersusun secara vertikal disebut kolom.

Membuat Matriks A dan B

Matrix A :

cara membuat matrix dengan membuat fungsi matrix(), didalamnya kita isi dengan data sebanyak 25, terdiri dari angka 1-25 yang mana terdapat baris yang ditunjukkan nrow=5 dan kolom ditunjukkan dengan ncol=5.

A <- matrix(data = 1:25, nrow = 5, ncol = 5, byrow = TRUE)
A
##      [,1] [,2] [,3] [,4] [,5]
## [1,]    1    2    3    4    5
## [2,]    6    7    8    9   10
## [3,]   11   12   13   14   15
## [4,]   16   17   18   19   20
## [5,]   21   22   23   24   25

Matrix B:

cara membuat matrix dengan membuat fungsi matrix(), didalamnya kita isi dengan data sebanyak 25, terdiri dari angka 25-49 yang mana terdapat baris yang ditunjukkan nrow=5 dan kolom ditunjukkan dengan ncol=5.

B <- matrix(data = 25:49, nrow = 5, ncol = 5, byrow = FALSE)
B
##      [,1] [,2] [,3] [,4] [,5]
## [1,]   25   30   35   40   45
## [2,]   26   31   36   41   46
## [3,]   27   32   37   42   47
## [4,]   28   33   38   43   48
## [5,]   29   34   39   44   49

Operasi Berdasarkan Elemen

  1. Penjumlahan :

Dua buah matriks dapat dijumlahkan apabila keduanya memiliki ordo yang sama, seperti Matrix A dan B jika dijumlahkan.

A + B
##      [,1] [,2] [,3] [,4] [,5]
## [1,]   26   32   38   44   50
## [2,]   32   38   44   50   56
## [3,]   38   44   50   56   62
## [4,]   44   50   56   62   68
## [5,]   50   56   62   68   74
  1. Pengurangan :

Begitupun dengan pengurangan, dua buah matriks dapat dikurangkan apabila keduanya memiliki ordo yang sama, seperti Matrix A dan B jika dikurangkan.

A - B
##      [,1] [,2] [,3] [,4] [,5]
## [1,]  -24  -28  -32  -36  -40
## [2,]  -20  -24  -28  -32  -36
## [3,]  -16  -20  -24  -28  -32
## [4,]  -12  -16  -20  -24  -28
## [5,]   -8  -12  -16  -20  -24
  1. Perkalian :

perkalian matriks dengan matriks, sebagai matrix A dan matrix B memiliki syarat, yaitu kolom matrix A harus sama dengan baris matrix B. Sedangkan ordo dari hasil perkalian matriks tersebut adalah banyaknya baris matrix A dikali dengan banyaknya kolom matrix B.

A * B
##      [,1] [,2] [,3] [,4] [,5]
## [1,]   25   60  105  160  225
## [2,]  156  217  288  369  460
## [3,]  297  384  481  588  705
## [4,]  448  561  684  817  960
## [5,]  609  748  897 1056 1225
  1. Pembagian :

Secara teknis, matriks tidak bisa dibagi. Cara yang paling mendekati adalah mengalikan dengan invers lainnya. Pastikan matriks tersebut harus bujur sangkar, yang jumlah baris sama dengan jumlah kolomnya. Untuk mengalikan dua matriks, jumlah kolom matriks pertama harus sama dengan jumlah baris matriks kedua. Sebelum mencari invers, determinan dari matriks tersebut tidak boleh sama dengan nol.

A / B
##           [,1]       [,2]       [,3]      [,4]      [,5]
## [1,] 0.0400000 0.06666667 0.08571429 0.1000000 0.1111111
## [2,] 0.2307692 0.22580645 0.22222222 0.2195122 0.2173913
## [3,] 0.4074074 0.37500000 0.35135135 0.3333333 0.3191489
## [4,] 0.5714286 0.51515152 0.47368421 0.4418605 0.4166667
## [5,] 0.7241379 0.64705882 0.58974359 0.5454545 0.5102041
  1. Eksponensial :

Perpangkatan Matrix, seperti Matrix A dipangkatkan dengan Matrix B.

A ^ B
##              [,1]         [,2]         [,3]         [,4]         [,5]
## [1,] 1.000000e+00 1.073742e+09 5.003155e+16 1.208926e+24 2.842171e+31
## [2,] 1.705817e+20 1.577754e+26 3.245186e+32 1.330279e+39 1.000000e+46
## [3,] 1.310999e+28 3.418219e+34 1.644008e+41 1.372074e+48 1.889249e+55
## [4,] 5.192297e+33 4.025450e+40 5.015973e+47 9.691809e+54 2.814750e+62
## [5,] 2.209833e+38 4.389056e+45 1.280518e+53 5.361603e+60 3.155444e+68

Daftar Pustaka

  1. https://rstudio-pubs-static.s3.amazonaws.com/99415_2b07b7f8b93d4d4ca79ade8bacc4f89d.html#element-wise-operations