Email : Instagram : https://www.instagram.com/putriangelinaw RPubs : https://rpubs.com/putriangelinaw/

1 Sejarah Perkembangan Sistem Basis Data

Ukuran, kemampuan, dan kinerja pada sistem basis data telah berkembang cukup pesat. Peningkatan kinerja ini dikarenakan adanya kemajuan teknologi, memori komputer, penyimpanan komputer, dan jaringan komputer. Konsep basis data ini muncul pada awalnya karena terdapat media penyimpanan akses langsung seperti magnetic disks, yang diedarkan pada tahun 1960-an. Sistem sebelumnya mengandalkan penyimpanan data berurutan pada magnetic tape. Perkembangan teknologi basis data selanjutnya dapat dibagi menjadi tiga era berdasarkan model atau struktur data:

  • model navigational
  • model SQL/relational
  • model post-relational

1.1 1960-an

Pengenalan istilah basis data bertepatan dengan ketersediaan penyimpanan akses langsung (direct access) dari pertengahan 1960-an dan seterusnya. Oxford English Dictionary mengutip laporan ditahun 1962 oleh System Development Corporation of California sebagai yang pertama menggunakan istilah “basis data” dalam pengertian teknis tertentu. Seiring perkembangan komputer dalam kecepatan dan kemampuan, pada pertengahan 1960-an sejumlah sistem basis data mulai muncul dam digunakan secara komersial. Minat akan standar hal tersebut mulai bertumbuh, dan Charles Bachman (penulis salah satu produk tersebut, Integrated Data Store (IDS)) mendirikan Database Task Group dalam CODASYL, kelompok yang bertanggung jawab atas pembuatan dan standarisasi COBOL. Pada tahun 1971, Database Task Group menyampaikan standar mereka, yang umumnya dikenal sebagai pendekatan CODASYL, dan selanjutnya sejumlah produk komersial berdasarkan pendekatan ini dipasarkan.

Pendekatan CODASYL menawarkan aplikasi kemampuan untuk bernavigasi disekitar kumpulan data di dalam jaringan luas. Aplikasi dapat menemukan catatan dengan metode berikut:

  1. Menggunakan primary key.
  2. Menavigasi hubungan/relationshipa dari satu catatan ke yang lainnya.
  3. Memindai semua data/catatan secara berurutan.

Sistem selanjutnya menambahkan B-trees untuk menyediakan jalur akses alternatif. Banyak basis data CODASYL juga menambahkan query language untuk pengguna akhir (yang berbeda dari navigational API). Namun, basis data CODASYL sangat kompleks dan membutuhkan pelatihan dan upaya yang signifikan untuk menghasilkan aplikasi yang berguna.

International Business Machines Corporation (IDM) juga memiliki sistem basis data sendiri di tahun 1966, dikenal sebagai Information Management System. IMS adalah pengembangan software yang ditulis untuk program Apollo di System/360. IMS secara umum memiliki konsep yang mirip dengan CODASYL, tetapi menggunakan hierarki yang ketat untuk model navigasi. Istilah ini dipopulerkan oleh presentasi Turing Warad 1973 dari Bachman. IMS diklasifikasikan oleh IBM sebagai basis data hierarkis. IMS tetap digunakan mulai 2014.

1.2 1970-an

Ada seorang bernama Edgar F. Codd atau biasa dikenal dengan Ted Codd yang bekerja di salah satu kantor cabang IBM. Dia tidak begitu suka dengan model navigasi pada pendekatan CODASYL, terutama kurangnya fasilitas pencarian. Pada tahun 1970, ia menulis beberapa paper tentang pendekatan baru untuk konstruksi sistem basis data yang berjudul “A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks”. Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa ini adalah ide revolusi.

Pada papernya, ia menjelaskan sistem baru untuk menyimpan dan bekerja dengan basis data yang besar. Daripada menyimpan data pada semacam daftar seperti pada CODASYL, ide Ted Codd yaitu mengatur data sebagai sejumlah tabel, setiap tabel akan berisi beberapa kolom tetap dengan beberapa atribut. Salah satu atau lebih kolom dari setiap tabel ditetapkan sebagai primary key dimana baris tabel diidentifikasi secara unik. Hubungan antara tabel selalu menggunakan primary key ini, bukan alamat disk, dan query akan menggabungkan tabel berdasarkan hubungan kunci ini, menggunakan beberapa operasi berdasarkan sistem kalkulus relasional. Split data menjadi satu set tabel atau hubungan yang dinormalisasi bertujuan untuk memastikan bahwa setiap fakta hanya disimpan sekali, sehingga menyederhanakan operasi pembaruan. Tabel virtual yang disebut tampilan dapat menyajikan data dengan cara berbeda untuk pengguna yang berbeda, tetapi tampilan tidak bisa langsung diperbarui. Ted Codd menggunakan istilah matematika untuk mendefinisikan modelnya.

Pada model hierarki dan jaringan, datanya memiliki struktur internal yang kompleks. Misalnya, riwayat gaji karyawan mungkin ditampilkan sebagai “grup berulang”" dalam catatan karyawan itu. Sedangkan pada model relasional, proses normalisasi menyebabkan struktur internal digantikan oleh data yang disimpan dalam beberapa tabel, yang hanya dihubungkan dengan primary key.

Untuk lebih jelasnya, misal ada beberapa data umum pada sistem basis data untuk mendapatkan informasi seperti user, nama mereka, alamat, nomor telepon, dan sebagainya. Pada pendekatan navigasi, semua data diatas akan ditampilkan pada catatan variabel tunggal. Tetapi pada pendekatan relasional, data akan dinormalisasi menjadi beberapa tabel yaitu tabel user, tabel alamat, dan tabel nomor telepon, dan dihubungkan dengan primary key.

Selanjutnya, paper milik Ted Codd diambil oleh Eugene Wong dan Michael Stonebraker. Mereka memulai sebuat proyek yang dikenal sebagai INGRES menggunakan dana yang telah dialokasikan untuk proyek basis data geografis dan programer mahasiswa untuk menghasilkan kode. Pada tahun 1973, INGRES mengirimkan produk uji pertamanya yang siap digunakan secara luas di tahun 1979. INGRES mirip dengan IBM System R dalam beberapa hal, termasuk penggunaan bahasa untuk data akses, dikenal sebagai QUEL. Seiring berjalannya waktu, INGRES pindah ke standar SQL.

Ditahun 1970, Universitas Michigan memulai pengembangan IMS MICRO berdasarkan D.L Model Data Teori set Childs. MICRO digunakan untuk mengelola kumpulan data yang sangat besar oleh Departemen Tenaga Kerja AS, Badan Perlindungan Lingkungan AS, dan peneliti dari Universitas Alberta, Universitas Michigan, dan Universitas Negeri Wayne. Hal ini berjalan pada komputer mainframe IBM menggunakan Sistem Terminal Michigan. Sistem tersebut tetap diproduksi hingga 1998.

1.3 1980-an

Tahun 1980-an mengantarkan era komputasi desktop atau juga dikenal dengan PC. Komputer baru memberdayakan pengguna dengan spreadsheet seperti Lotus 1-2-3 dan software basis data seperti dBASE. Produk dBASE ini ringan dan mudah dipahami semua pengguna komputer. C. Wayne Ratliff, pencipta dBASE, menyatakan bahwa dBASE berbeda dengan program lain seperti BASIC, C, FORTRAN, dan COBOL karena banyak pekerjaan kotor telah dilakukan. Manipulasi data dilakukan oleh dBASE, bukan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat berkonsentrasi pada apa yang ia lakukan. dBASE merupakan salah satu software terlaris pada tahun 1980-an hingga awal 1990-an.

1.4 1990-an

Seiring dengan peningkatan pemrograman berorientasi objek, melihat perkembangan dalam cara penanganan data di berbagai basis data. Tahun 1990-an, programmer mulai memperlakukan data dalam basis data sebagai objek. Artinya, jika data seseorang ada pada basis data, seperti nama, alamat, usia, nomor telepon, dan gender, sekarang dianggap sebagai milik orang tersebut, bukan sebagai data asing. Hal ini memungkinkan relasi antara data menjadi relasi dengan objek dan atributnya. Istilah ketidaksesuaian impedansi objek-relasional menggambarkan ketidaknyamanan dalam menerjemahkan antara objek yang diprogram dan tabel basis data. Basis data objek dan objek relasional mencoba untuk memecahkan masalah ini dengan menyediakan bahasa berorientasi objek yang dapat digunakan programmer sebagai alternatif untuk SQL relasional murni.

1.5 2000 Hingga Sekarang

Basis data XML adalah jenis basis data berorientasi dokumen terstruktur yang memungkinkan pembuatan query berdasarkan dokumen XML. Basis data XML sebagian besar digunakan pada aplikasi yang datanya mudah dilihat sebagai kumpulan dokumen, dengan struktur yang bervariasi (fleksibel hingga kaku).

Basis data NoSQL seringkali sangat cepat, tidak perlu skema tabel tetap, menghindar dari operasi gabungan dengan menyimpan data yang dinormalisasi, dan dirancang untuk menskalakan secara horizontal. Basis data NoSQL tersedia dalam berbagai jenis berdasarkan model datanya. Jenis utama adalah dokumen, key-value, banyak kolom, dan grafik. Mereka menyediakan skema yang fleksibel dan dengan mudah mengukur data dalam jumlah besar dan pengguna yang tinggi.

Dalam beberapa tahun terakhir, ada permintaan yang kuat untuk basis data terdistribusi secara masif dengan toleransi partisi yang tinggi, tetapi menurut teorema CAP tidak mungkin sistem terdistribusi untuk secara bersamaan memberikan jaminan konsistensi, ketersediaan, dan toleransi partisi. Sistem terdistribusi dapat memenuhi dua jaminan ini pada saat yang sama, tetapi tidak ketiganya. Oleh karena itu, banyak basis data NoSQL menggunakan konsistensi akhir untuk memberikan jaminan ketersediaan dan toleransi partisi dengan tingkat konsistensi data yang berkurang.

Selanjutnya, ditahun 2011 muncul istilah NewSQL yang dicetuskan oleh 451 Group, Matthew Aslett. NewSQL adalah kelas basis data relasional modern yang bertujuan untuk memberikan kinerja sistem NoSQL yang dapata diskalakan sama untuk beban kerja pemrosesan transaksi online sambil tetap menggunakan SQL dan mempertahankan jaminan ACID dari sistem basis data tradisional.

2 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Basis Data

  • Kelebihan Penggunaan Sistem Basis Data
    • Pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi juga cepat dan mudah.
    • Pengontrolan terhadap datacukup dilakukan di satu tempat yang artinya memusat. Sebagai contoh saat ingin meng-update semua bagian data mahasiswa, hanya perlu di satu basis data saja.
    • Mengefisiensi ruang penyimpanan sehingga menghemat penyimpanan data apalagi yang dimiliki oleh suatu organisasi besar.
    • Penerapan secara ketat aturan tipe data, domain data, hubungan antar data, keunikan data, dan lainnya dapat menekan keakuratan dalam memasukkan data.
    • Dengan basis data, kita dapat membackup data sehingga dapat memilah data yang masih diperlukan dan data yang perlu dipindahkan/backup.
    • Adanya keamanan yang cukup tinggi didalam basis data, hanya orang-orang tertentu yang memiliki hak akses dalam suatu basis data sehingga diberi password atau sejenisnya untuk membatasi pengakses.
    • Kebebasan data, jika ada program yang telah selesai dibuat, dan ingin mengubah struktur data. Maka dengan basis data, perubahan dapat dilakukan tanpa perlu membongkar programnya.
    • User view, setiap pengguna memiliki interface yang berbeda. Sebagai contoh, interface pembeli akan berbeda dengan penjual/suatu perusahaan barang karena ada data seperti data barang, penjualan, pembelian, dsb. Sehingga ada beberapa jenis pengguna yang memerlukan informasi dari data perusahaan tersebut.
  • Kekurangan Penggunaan Sistem Basis Data
    • Sistem basis data membutuhkan sumber daya yang tinggi dan perawatan secara berkala, sehingga mahal.
    • Proses backup terkadang memakan waktu yang yang cukup banyak apalagi jika kita memiliki data yang sangat besar.
    • Kesalahan mengakses data dapat menyebabkan berbagai masalah apalagi dari sembarang pengguna.
    • Sistem basis data cukup kompleks, tidak sembarang orang dapat menanganinya. Terutama dari berbagai macam risiko, hanya orang ahli yang bisa menanganinya.

3 Akun Shinny Apps

Berikut bukti screenshot bahwa saya telah sign up akun shinny apps.

4 Basis Data Menggunakan XAMPP