Moh. Syaefudin Fikri 19090101
Disini saya akan membandingkan data kelembaban udara yang saya ambil dari data iklim kabupaten tegal yang tersedia selama 3 tahun yaitu tahun 2017 , 2018 dan tahun 2019 yang dijabarkan setiap bulannya.
Data iklim tersebut saya dapatkan dari publikasi website resmi BPS Kabupaten Tegal https://tegalkab.bps.go.id/ yang diterbitkan dalam format PDF yang kemudian saya pindahkan kedalam dokumen excel.
Pengujian perbandingan dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata data kelembaban udara setiap tahun dari ketiga tahun tersebut setara atau sama.
Pengujian dilakukan menggunakan Anova karena jumlah kelompok uji data melebihi 2 kelompok data.
Memasukan data kelembaban udara
library(readxl)
## Warning: package 'readxl' was built under R version 4.0.3
data_perbandingan = read_excel("F:/msfikri/semester3/Statistika/perbandingan kelembaban udara.xlsx")
head(data_perbandingan)
## # A tibble: 6 x 3
## `kelembaban.udara 2017` `kelembaban.udara 2018` `kelembaban.udara 2019`
## <dbl> <dbl> <dbl>
## 1 85 80 82
## 2 84 86 81
## 3 81 80 81
## 4 79 79 79
## 5 78 76 75
## 6 79 76 73
Menggabungkan data menjadi vektor
Menggabungkan baris data menjadi vektor menggunakan fungsi t (matrix transpose) untuk mengurutkan nilai agar sesuai data kelembaban udara.
r = c(t(as.matrix(data_perbandingan)))
r
## [1] 85 80 82 84 86 81 81 80 81 79 79 79 78 76 75 79 76 73 75 71 72 71 68 70 72
## [26] 69 70 74 69 69 79 74 71 80 76 78
Membuat variabel baru untuk menentukan kategori (kelompok) uji, Jumlah kelompok uji, jumlah data yang tersedia pada setiap kelompok uji.
f = c("kelembaban.udara 2017", "kelembaban.udara 2018", "kelembaban.udara 2019")
k = 3 #jumlah kelompok uji
n = 12 #jumlah data yang tersedia pada setiap kelompok uji
Membuat Factor Level
Membuat factor level sesuai anggota variabel r yang merupakan varibel yang menampung data_perbandingan yang telah diurutkan menjadi data vektor dengan menggunakan fungsi gl().
tm = gl(k, 1, n*k, factor(f))
tm
## [1] kelembaban.udara 2017 kelembaban.udara 2018 kelembaban.udara 2019
## [4] kelembaban.udara 2017 kelembaban.udara 2018 kelembaban.udara 2019
## [7] kelembaban.udara 2017 kelembaban.udara 2018 kelembaban.udara 2019
## [10] kelembaban.udara 2017 kelembaban.udara 2018 kelembaban.udara 2019
## [13] kelembaban.udara 2017 kelembaban.udara 2018 kelembaban.udara 2019
## [16] kelembaban.udara 2017 kelembaban.udara 2018 kelembaban.udara 2019
## [19] kelembaban.udara 2017 kelembaban.udara 2018 kelembaban.udara 2019
## [22] kelembaban.udara 2017 kelembaban.udara 2018 kelembaban.udara 2019
## [25] kelembaban.udara 2017 kelembaban.udara 2018 kelembaban.udara 2019
## [28] kelembaban.udara 2017 kelembaban.udara 2018 kelembaban.udara 2019
## [31] kelembaban.udara 2017 kelembaban.udara 2018 kelembaban.udara 2019
## [34] kelembaban.udara 2017 kelembaban.udara 2018 kelembaban.udara 2019
## 3 Levels: kelembaban.udara 2017 ... kelembaban.udara 2019
Melakukan Pengujian Anova
Menggunakan fungsi aov() untuk uji Anova pada data vektor dengan factor level kemudian menampilkan hasilnya dengan fungsi summary().
av = aov(r~tm)
summary(av)
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## tm 2 66.5 33.25 1.374 0.267
## Residuals 33 798.5 24.20
jadi, dari hasil pengujian Anova yang ditampilkan diatas, dapat dinyatakan bahwa rata-rata kelembaban udara dari data tiga tahun tersebut sama Karena p-value (0,267) lebih besar dari level signikan (0,05) dan hipotesis diterima.