Hai Semuanya. Selamat datang di artikelku! <3

Artikel ini bertujuan untuk memenuhi tugas Learn by Building materi Programming for Data Science yang diberikan oleh Algoritma Data Science School. Artikel ini disusun dengan menggunakan aplikasi RStudio.

Apa itu RStudio?

Sebelum kita mulai membaca artikel ini, aku mau jelasin sedikit nih tentang aplikasi yang aku pakai untuk bisa membuat artikel serta mengolah data ini nih!

Menurut Wikipedia yang telah diterjemahkan, RStudio adalah lingkungan pengembangan terintegrasi (IDE) untuk R , bahasa pemrograman untuk komputasi statistik dan grafik. Ini tersedia dalam dua format: RStudio Desktop adalah aplikasi desktop biasa sedangkan RStudio Server berjalan pada server jarak jauh dan memungkinkan mengakses RStudio menggunakan browser web.

Tak kenal maka tak sayang <3

Nah, sebelum mulai pembahasan utama artikel ini, aku mau kenalan dulu ah.

Kalo kata orang tuh ya, kalo tak kenal maka tak sayang. Makanya, aku mau kenalin diriku dulu biar readers jadi sayang sama aku eaa..

Siapa Namanya?

Nama lengkap aku bisa diliat tuh diatas, tapi nama panggilanku Vae.

Beda jauh ya sama nama lengkap ku? hahaha..

Kalo tanya kenapa, cerita nya panjang, nanti malah jadi cerita tentang hidupku deh.. hahaha…

Umur berapa?

Aku kelahiran 2002, jadi masih 18 tahun.

Sekarang sih baru lulus SMA, dan sambil nungguin kedutaan Jerman buat buka, langsung deh ikutan bootcamp di Algoritma buat ngisi waktu dan nambah ilmu hihihi

Hobi?

Hobi ku mah kalo dijabarin bisa jadi 1 novel hahaha.. Tapi ya, biar singkat, liat aja nih dibawah sini!

Berkuda

Iya aku suka banget berkuda semenjak aku sekolah di sekolah berkuda dari umur 15 tahun..

Nyanyi

Dari kecil tuh aku udah les vocal karena disuruh sama mami, tapi jadi cinta deh sama musik.

Public Speaking

Temen-temen public speaking di Dream Achiever Academy tuh seru-seru banget! Apalagi pas aku diminta jadi group coach nya. Wah, makin semangat lagi buat ikutan workshops-workshops nya!

Watching

Aku tuh dari kecil suka banget nonton. Dan aku juga suka banget acting maupun nulis script. Makanya itu kalo aku nyari inspirasi atau lagi bosen aja ya aku nonton.

Kalo punya banyak waktu, ya aku nonton Netflix, kalo lagi butuh nyari video-video spesifik ya aku nonton YouTube.

Aku pun suka banget sama hal-hal berbau teknologi masa depan, eco-friendly living dan juga nomadic living. Makanya itu aku suka banget buat nontonin hal-hal tersebut di YouTube maupun Netflix.

Cita-cita?

Cita-cita ku sih mau jadi Data Scientist, makanya itu aku pengen banget kuliah ke Jerman. Karena Jerman tuh merupakan negara dengan salah satu dari kualitas studi terbaik di dunia dengan biaya kuliah yang sangat amat minim.

Karena aku suka matematika dan teknologi entah masa kini maupun masa depan, makanya itu aku pengen banget berkecimpung di dunia data science sebagai karir ku di masa depan.

Masih kepo?

Young Outstanding Rich

Latar belakang dan kisah hidupku yang lengkap bisa dibaca di buku ini nih!

YouTube?

Kalo lagi bosen, nonton aja YouTube videos aku di channel Vae Tiolamon. promosi dikit gapapa lah ya.. Nih link nya: https://www.youtube.com/channel/UCaXAAh6iuyDZbol9HNpeu6Q

Instagram?

Ya, kenalan nya segitu aja ya, kalo masih kepo, kepoin aja instagram-ku @vae_tiolamon siapa tahu bisa jadi temen hehehe..

Colic itu…

biasa terjadi pada usia apa?

Colic itu tidak memandang usia pada kuda. Bisa saja usia muda maupun dewasa. Maka dari itu, untuk mengetahui kalau penyakit colic didalam dataset yang kita pakai cenderung lebih terjadi pada kuda muda atau dewasa, kita memerlukan bantuan dari RStudio.

graphics::pie(xtabs(~ horse.colic$age, data = horse.colic))

Dari data diatas, dapat kita lihat bahwa penyakit colic lebih cenderung terjadi pada kuda-kuda yang telah dewasa. Kita pun dapat melihat kalau adanya perbedaan jumlah kasus yang sangat signifikan yang terjadi antara kuda muda dan dewasa.

dapat merenggut nyawa kuda?

hasil.kasus <- xtabs(~ horse.colic$outcome, data = horse.colic)
hasil.kasus
## horse.colic$outcome
##       died euthanized      lived 
##         77         44        178

Dari data yang diperoleh, dapat kita lihat kalau kemungkinan untuk kuda yang terkena colic dapat selamat masih cukup tinggi.

Sekarang, kita mau lihat hasil kasus dari kuda yang dewasa saja.

hasil.kasus.dewasa <- xtabs(~ horse.colic.adult$outcome, data = horse.colic.adult)
hasil.kasus.dewasa
## horse.colic.adult$outcome
##       died euthanized      lived 
##         66         43        166

Dari hasil diatas, kita dapat melihat kalau jumlah yang selamat lebih banyak dibanyak dibandingkan jumlah kuda dewasa yang tewas dengan sendirinya ataupun yang disuntik mati.

Sekarang kita lihat perbandingan hasil kasus dari kuda muda.

hasil.kasus.muda <- hasil.kasus - hasil.kasus.dewasa
hasil.kasus.muda
## horse.colic$outcome
##       died euthanized      lived 
##         11          1         12

Dapat kita lihat ternyata perbandingan antara kuda muda yang pada akhirnya tewas dengan kuda muda yang selamat adalah sama. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kemungkinan untuk kuda muda dapat selamat hanya 50%.

memiliki tanda-tanda seperti…

perubahan suhu?

Mari kita lihat temperatur yang dimiliki pada kasus-kasus colic.

Karena kuda yang dewasa memiliki suhu yang lebih stabil dibandingkan kuda muda, dan juga kasus colic yang lebih banyak terjadi adalah pada kuda dewasa, maka data yang kita akan ambil hanyalah data dari kuda dewasa.

Suhu normal pada kuda dewasa adalah 37.5-38.5°C atau setara dengan 99-101°F.

Mari kita bandingkan suhu yang bagaimanakah yang cenderung terjadi pada kasus colic!

Dari luar

library(sunburstR)
#sunburst(xtabs(~ horse.colic.adult$temp_of_extremities, data = horse.colic.adult),
graphics::pie(xtabs(~ horse.colic.adult$temp_of_extremities, data = horse.colic.adult))

Dari data yang kita peroleh, kita dapat melihat kalau kita hanya memegang tubuh kuda dari luar, kebanyakan dari kasus yang terjadi memiliki suhu yang cukup dingin dan juga normal.

Dari dalam

hist(horse.colic.adult$rectal_temp, breaks = 100)

Namun ternyata dari suhu yang di tes menggunakan alat, dan kita bandingkan dengan suhu normal pada kuda dewasa, ternyata kuda dewasa yang terkena colic cenderung memiliki suhu normal hingga sedikit hangat.

Kesimpulan

Maka dari kedua data yang kita peroleh tersebut, dapat kita simpulkan bahwa kuda dewasa yang terkena colic cenderung memiliki suhu tubuh yang normal hingga hangat dengan kulit yang terbilang cukup dingin jika dipegang.

perubahan denyut jantung?

Mari kita lihat denyut jantung yang dimiliki pada kasus-kasus colic.

Karena kuda yang dewasa memiliki denyut jantung yang lebih stabil dibandingkan kuda muda, dan juga kasus colic yang lebih banyak terjadi adalah pada kuda dewasa, maka data yang kita akan ambil hanyalah data dari kuda dewasa.

Denyut jantung normal pada kuda dewasa adalah 32-36 denyutan per menit.

hist(horse.colic.adult$pulse, breaks = 100)

Dari data diatas, kita dapat menyimpulkan dengan mudah bahwa kuda dewasa yang terkena colic memiliki denyut jantung yang diatas rata-rata, bahkan pada beberapa kasus sampai berkali-kali lipat dari denyut jantung kuda dewasa yang normal.

membutuhkan operasi?

graphics::pie(xtabs(~ horse.colic$surgery, data = horse.colic))

Dari data diatas dapat kita lihat bahwa sebagian besar dari kuda yang terkena penyakit colic melakukan tindakan operasi.

Selanjutnya kita mau mencari tahu apakah tindakan operasi pada kuda itu efektif untuk menyembuhkan penyakit colic pada kuda atau malah justru akan mematikan kuda tersebut?

 graphics::barplot(table(horse.colic$surgery, horse.colic$outcome))

Hasil data diatas menunjukkan korelasi antara kuda yang telah melakukan tindakan operasi atau belum dengan apa yang terjadi pada akhirnya pada kuda tersebut.

Bagian yang diarsir lebih gelap menunjukkan data kuda yang belum melakukan tindakan operasi. Sedangkan bagian yang diarsir lebih muda menunjukkan data kuda yang telah melakukan tindakan operasi.

Dari hasil yang diatas, kita dapat melihat bahwa masih ada kuda yang disuntik mati walaupun telah dilakukan operasi.

Namun dapat kita lihat pula bahwa jumlah kasus kuda yang tewas setelah melakukan tindakan operasi jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang belum.

Dari data yang hidup, kita dapat lihat tidak ada perbedaan yang signifikan antara kuda yang telah dioperasi maupun tidak, namun tetap masih lebih banyak yang hidup setelah tindakan operasi dibandingkan tidak.

Jadi dapat kita simpulkan akan jauh lebih baik jika kuda yang terkena penyakit colic melakukan tindakan operasi karena kemungkinan untuk selamat nya lebih tinggi dibandingkan yang tidak.

Kesimpulan

  1. Colic cenderung terjadi pada kuda dewasa dibandingkan yang muda. Namun masih memungkinkan untuk terjadi pada kuda muda.

  2. Kuda muda yang terkena colic cenderung tidak akan selamat dibandingkan dengan kuda dewasa.

  3. Kuda dewasa yang terkena colic cenderung memiliki suhu tubuh yang normal hingga hangat dengan kulit yang terbilang cukup dingin jika dipegang.

  4. Kuda dewasa yang terkena colic memiliki denyut jantung yang diatas rata-rata.

  5. Akan jauh lebih baik jika kuda yang terkena penyakit colic melakukan tindakan operasi karena kemungkinan untuk selamat nya lebih tinggi dibandingkan yang tidak.