logo

Pengenalan R

1.1 Apakah R itu?

Di kalangan para statistikawan nama open source software (OSS) R cukup dikenal dan populer sebagai bahasa pemrograman statistika. R selain dimanfaatkan untuk analisis data, juga bisa dimanfaatkan mengimplementasikan metode statistika yang sedang diteliti atau dikembangkan (dalam bentuk paket). R juga sangat dikenal dengan kemampuan visualisasi grafiknya yang bahkan mengalahkan kualitas grafik kebanyakan software-software statistika berbayar.

Bahasa R dapat diperoleh secara gratis. Untuk memilikinya tinggal diunduh (di download) disini:

[Install R] (https://cran.r-project.org/bin/windows/base/)

Selain itu perlu menginstal RStudio yaitu interface yang sangat penting untuk dapat menjalankan program aplikasi R menjadi lebih user friendly:

[Install R Studio] (https://rstudio.com/products/rstudio/)

1.2 Interface R Studio

Layout RStudio terdiri dari 4 jendela

1. Editor adalah jendela yang digunakan untuk membuat script R. Script R adalah suatu code yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah di R. Apabila jendela tersebut tidak muncul saat pertama kali menginstall RStudio, langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Klik tab File -> New File -> R script.

2. Console adalah jendela untuk mengeksekusi perintah dari script R yang dibuat. Jendela ini akan menampilkan output dari setiap satu proses/baris command R yang dijalankan.

3. Environment Jendela ini terdiri dari beberapa tab, yaitu Environment, History, dan Connections. Tab environment akan menampilkan summary dari input.

4.Fitur Lainnya Jendela ini merupakan fitur tambahan yang bermanfaat khususnya dalam manajemen file, menampilkan output command berupa plot, informasi dan bantuan dalam penulisan script.

1.3 Objek

Objek merupakan komponen penting dalam pemrograman, terutama untuk data scientist. Objek dapat menyimpan angka, hasil statistik, vektor, dataset, prediksi model pada dasarnya apa pun keluaran R. Jadi Semua hal yang dikerjakan dalam R dapat disimpan dalam bentuk objek dengan mendefinisikannya.Kita dapat menggunakan objek itu nanti hanya dengan memanggil nama objek.

Untuk mendeklarasikan objek, kita perlu menetapkan nama objek. Nama tidak boleh memiliki ruang/spasi. Kita dapat menggunakan _ untuk terhubung dengan kata-kata.

Untuk menambahkan nilai ke objek, gunakan <- atau =.

Aturanya penamaan objek sebagai berikut:

  1. Menggunakan huruf besar (kapital ) yaitu huruf A-Z atau menggunakan huruf kecil yaitu huruf (a-z)
  2. Menggunakan karakter numerik (0-9), juga titik (.) atau garisbawah (**_**)
  3. Tidak dapat menggunakan spasi, misalnya penulisan variabel:“harga buku” adalah contoh yang salah dalam penamaan variabel, bisa diganti dengan variabel seperti ini: “harga.buku”
  4. Variabel yang dibuat adalah case sensitive artinya pengetikkannya harus persis sama dan membedakan antara huruf besar dan huruf kecil. Misalnya Hargabuku dan hargabuku adalah dua variabel yang berbeda.
  5. Penamaan variabel sebaiknya mulai dengan huruf, meski Anda bisa memberikan nama variabel dengan harga_buku atau harga.buku hanya saja penamaan itu tidak disarankan
  6. Sebaiknya hindari menggunakan kata-kata yang sama dengan perintah-perintah yang dikenal R seperti: if, else, repeat, while, function, for,in, next, break, TRUE, FALSE, NULL, NA, NA_integer dan sebagainya.

Example:

# Pertama menggunakan `=`
a1 = 1
a1
## [1] 1
# kedua bisa menggunakan `<-`
a1 <- 1
a1
## [1] 1

a1 merupakan nama objek yang dibuat untuk memanggil nilai 1 . Cara memangggil hasil dari a1 maka letakan kursor di command R lalu klik run di R nya, maka hasil dari a1 akan keluar yaitu 1

1.4. Basic Tipe Data Dalam R

Pemrograman R bekerja dengan berbagai tipe data, meliputi:

1. Scalars

  • Numeric : 4.5 adalah nilai desimal yang disebut numeric. 4 adalah nilai asli yang disebut bilangan bulat/integer. Integer juga berupa angka.
  • Logical : TRUE atau FALSE adalah nilai Boolean yang disebut logical.
  • characters : Nilai di dalam "" atau ’’ adalah teks (string). Mereka disebut **characters*

2. Vectors

Vektor adalah array satu dimensi. Kita dapat membuat vektor dengan semua tipe data dasar yang kita pelajari sebelumnya. Cara paling sederhana untuk membangun vektor dalam R, adalah dengan menggunakan perintah c.

Example 1

      # Numerical
      vec_num = c(100, 200, 300)
      # Print output  
      vec_num
## [1] 100 200 300

Example 2

      # Character 
      vec_chr <- c("aku", "belajar", "R Programming")
      # Print output
      vec_chr
## [1] "aku"           "belajar"       "R Programming"

Example 3

      # Boolean 
      vec_bool <-  c(TRUE, FALSE, TRUE)
      # Print output
      vec_bool
## [1]  TRUE FALSE  TRUE

Kita bisa melakukan perhitungan aritmatika pada vektor.

Example 4

    # membuat vektor
    vect_1 = c(1, 2, 3)
    vect_2 = c(4, 5, 6)
    # Penjumlahan dari A_vector and B_vector
    sum_vect = vect_1 + vect_2
    # Print output
    sum_vect
## [1] 5 7 9

Example 5

Dalam R, dimungkinkan untuk memotong vektor. Dalam beberapa kesempatan, kita hanya tertarik pada lima baris pertama vektor. Kita dapat menggunakan perintah [1: 5] untuk mengekstraksi nilai 1 hingga 5.

slice_vector = c(1,2,3,4,5,6,7,8,9,10)
# Print output
slice_vector[1:5]
## [1] 1 2 3 4 5

Example 6

Cara terpendek untuk membuat rentang nilai adalah dengan menggunakan : antara dua angka. Misalnya, dari contoh di atas, kita dapat menulis c (1:10) untuk membuat vektor nilai dari satu hingga sepuluh.

c(1:10)
##  [1]  1  2  3  4  5  6  7  8  9 10

Arithmetic Operators

Operator Description
+ Penjumlahan
- Pengurangan
* Perkalian
/ Pembagian
^or ** Ekponensial

Example:

penjumlahan = 2+4
penjumlahan
## [1] 6
perkalian = 4*5
perkalian
## [1] 20

Logical Operators

Operator Description
< less than
<= less than or equal to
> Greater then
>= greater than or equal to
!= Exactly equal to
!x no x
y y
x & y x AND y
isTRUE(x) test if X TRUE

Example

  # Print nilai diatas 5
  logical_vector = c(1:10)
  logical_vector[(logical_vector>5)]
## [1]  6  7  8  9 10

3. Matriks

Matriks adalah array 2 dimensi yang memiliki jumlah baris m dan n jumlah kolom. Dengan kata lain, matriks adalah kombinasi dari dua vektor atau lebih dengan tipe data yang sama.

Example:

Bagaimana R membuat Matrik?

Kita bisa membuat matriks dengan function matrix (). Fungsi ini membutuhkan tiga argumen:

matrix(data, nrow, ncol, byrow = FALSE)

Arugumen:

  • data : Kumpulan elemen yang R akan atur ke dalam baris dan kolom dari matriks
  • nrow : Jumlah baris
  • ncol : Jumlah kolom
  • byrow : Baris diisi dari kiri ke kanan. Kami menggunakan byrow = FALSE (nilai default), jika kami ingin agar matriks diisi oleh kolom yaitu nilai-nilai diisi dari atas ke bawah.

Mari kita buat dua matriks 5X2 dengan urutan angka dari 1 hingga 10, satu dengan byrow = TRUE dan satu dengan byrow = FALSE untuk melihat perbedaannya.

Example

# Buat sebuah matriks dengan 5 baris yang berisi angka 1 hingga 10 dan byrow = TRUE
matrix_1 <-matrix(1:10, byrow = TRUE, nrow = 5)
matrix_1
##      [,1] [,2]
## [1,]    1    2
## [2,]    3    4
## [3,]    5    6
## [4,]    7    8
## [5,]    9   10
# Buat sebuah matriks dengan 5 baris yang berisi angka 1 hingga 10 dan byrow = FLSE
matrix_2 <-matrix(1:10, byrow = FALSE, nrow = 5)
matrix_2
##      [,1] [,2]
## [1,]    1    6
## [2,]    2    7
## [3,]    3    8
## [4,]    4    9
## [5,]    5   10

Kita juga dapat membuat matriks 4x3 menggunakan ncol. R akan membuat 3 kolom dan mengisi baris dari atas ke bawah.

matrix_3 <-matrix(1:12, byrow = FALSE, ncol = 3)
matrix_3
##      [,1] [,2] [,3]
## [1,]    1    5    9
## [2,]    2    6   10
## [3,]    3    7   11
## [4,]    4    8   12

Bagaimana menambahkan Kolom baru ke Matriks yang sudah terbentuk?

Kita bisa menambahkan kolom baru ke matriks dengan perintah cbind (). cbind () berarti pengikatan kolom.cbind () dapat menggabungkan matriks atau kolom sebanyak yang ditentukan. Sebagai contoh, contoh kami sebelumnya membuat matriks 5x2. Kami menggabungkan kolom ketiga dan memverifikasi dimensinya 5x3

Fungsi: matrix=cbind(matrix sebelumnya, data kolom baru)

Example

#gabungkan c(1:5) ke matrix_1 yang tadi 
matrix_4=cbind(matrix_1, c(1:5))
matrix_4
##      [,1] [,2] [,3]
## [1,]    1    2    1
## [2,]    3    4    2
## [3,]    5    6    3
## [4,]    7    8    4
## [5,]    9   10    5

4. Data frames

Data Frame adalah daftar vektor yang panjangnya sama. Matriks hanya berisi satu jenis data, sementara data frame menerima tipe data yang berbeda (numerik, karakter, faktor, dll.).

Bagimana membuat sebuah data frame?

Kita bisa membuat data frame dengan membuat dulu variabel-variabel nya, kemudian varibel-varibel tersebut diterukan ke fungsi data frame.

Function data frame : data.frame(df, stringsAsFactors = TRUE)

Arguments:

df : Ini bisa berupa matriks untuk dikonversi sebagai data frame atau kumpulan variabel untuk digabungkan

stringsAsFactors : Konversi string menjadi faktor secara default

Example:

Kita dapat membuat set data pertama dengan menggabungkan empat variabel dengan panjang yang sama.

#buat 4 variabel
Kota = c('Jogja','Bandung','Surabaya','Jakarta')
Unit_terjual=c(10,20,30,40)
Harga = c(1000, 2000, 3000, 4000)
Target <- c(TRUE,FALSE,TRUE,FALSE)

# gabungkan 4 variabel diatas kedalam data frame
data_penjualan <- data.frame(Kota, Unit_terjual,Harga,Target)
data_penjualan
##       Kota Unit_terjual Harga Target
## 1    Jogja           10  1000   TRUE
## 2  Bandung           20  2000  FALSE
## 3 Surabaya           30  3000   TRUE
## 4  Jakarta           40  4000  FALSE

Bagaimana menambahkan variable baru ke sebuah data frame?

Kita perlu menggunakan simbol $ untuk menambahkan variabel baru.

# buat sebuah vektor baru
Omset = c('1jt', '2jt', '3jt', '4jt')

# tambahkan varibel omset ke dalam data frame tadi (data_penjualan)
data_penjualan$Omset = Omset
data_penjualan
##       Kota Unit_terjual Harga Target Omset
## 1    Jogja           10  1000   TRUE   1jt
## 2  Bandung           20  2000  FALSE   2jt
## 3 Surabaya           30  3000   TRUE   3jt
## 4  Jakarta           40  4000  FALSE   4jt

Bagaimana memilih (select) sebuah kolom dalam data frame?

Terkadang, kita perlu menyimpan kolom data fame untuk digunakan di masa mendatang atau melakukan operasi pada kolom. Kita dapat menggunakan tanda $ untuk memilih kolom dari data frame.

#Select variable harga
data_penjualan$Harga
## [1] 1000 2000 3000 4000

Subset sebuah Data Frame

Di bagian sebelumnya, kita memilih seluruh kolom tanpa syarat. Dimungkinkan untuk dikelompokkan berdasarkan apakah kondisi tertentu itu benar atau tidak.

Kita menggunakan function subset : subset(x, condition)

Argumen:

  • x : data frame yang akan digunakan untuk melakukan subset

  • condition : mendefinisikan sebuah kondisinya

Example:

Kita akan memilih harga diatas 2000

#harga diatas 3000
subset(data_penjualan, subset = Harga > 2000)
##       Kota Unit_terjual Harga Target Omset
## 3 Surabaya           30  3000   TRUE   3jt
## 4  Jakarta           40  4000  FALSE   4jt

5. Lists

List adalah alat yang hebat untuk menyimpan berbagai jenis objek sesuai urutan yang diharapkan. Kami dapat menyertakan matriks, data freme atau daftar data vektor.

Bagaimana membuat List?

kita menggunakan function list() : list(element_1, ...)

Argumen:

  • Element_1 : menyimpan segala jenis objek R
  • … : objek lainnya

Example:

Contoh di bawah ini, kita membuat tiga objek berbeda, satu vektor, satu matriks dan satu data frame.

Step 1) Buat sebuah vektor

#vektor dengan numeric dari 1 sampai 5
vect = 1:5

Step 2) Buat sebuah matrik

#sebuah matrik 2x5
mat= matrix(1:9,ncol=5)
## Warning in matrix(1:9, ncol = 5): data length [9] is not a sub-multiple or
## multiple of the number of rows [2]

Step 3) Buat sebuah data frame

#menggunakan data frame yang tadi (data penjualan)
df = data.frame(data_penjualan)

Step 4) Buat sebuah list

my_list <- list(vect, mat, df)
my_list
## [[1]]
## [1] 1 2 3 4 5
## 
## [[2]]
##      [,1] [,2] [,3] [,4] [,5]
## [1,]    1    3    5    7    9
## [2,]    2    4    6    8    1
## 
## [[3]]
##       Kota Unit_terjual Harga Target Omset
## 1    Jogja           10  1000   TRUE   1jt
## 2  Bandung           20  2000  FALSE   2jt
## 3 Surabaya           30  3000   TRUE   3jt
## 4  Jakarta           40  4000  FALSE   4jt

Input Data External ke R

Ada 3 langkah yang harus dilakukan:

  1. Menyiapkan data dalam format CSV atau Untuk mengunduh file simulasi dapat klik tautan berikut (klik kanan new tab untuk mengunduh file): https://bit.ly/2UA0kYO

  2. Menyimpan data ke dalam R

regresi = read.csv("F:/2020/Sharing Session/Sharing R/regresi.csv")

Perintah read.csv() untuk memanggil data kedalam direktori kerja R. Perintah diatas mempunyai arti, Anda ingin mengakses data yang berada dilokasi D folder Pelatihan dan nama file yang ingin diakses adalah regresi.csv

  1. Memanggil data di R.
regresi
##    Penjualan.Produk      AVA1      AVA2      AVA3     EPA1     EPA2     EPA3
## 1          73733474  82.63889  25.25000  70.83333 155.8333 155.8333 155.7692
## 2          79373001  70.00000  19.00000 100.00000 180.0000 165.0000       NA
## 3         100201250  60.75000  34.50000  87.50000 165.0000 180.0000 180.0000
## 4         109651912  78.72727  30.36364  77.27273 160.9091 156.0000 165.0000
## 5         160834158  86.21212  19.24242  75.75758 150.0000 143.0769 148.3333
## 6         277128250  83.25000  21.00000  87.50000 160.0000 145.0000 144.0000
## 7         334009660  72.00000  31.00000 100.00000 174.0000 174.0000 180.0000
## 8         200183114  85.75556  19.06667  70.00000 149.3617 139.3333 138.6486
## 9          95434433  94.64286  22.71429  64.28571 128.5714 132.8571 125.0000
## 10        137109753  68.00000  13.50000  68.75000 135.0000 157.5000 165.0000
## 11        122380843  83.43243  20.59459  63.51351 144.6154 143.8462 147.4286
## 12        238294709  86.76471  30.41176  72.05882 155.2941 162.3529 158.8235
## 13        278291127 100.00000  53.37500 100.00000 174.5455 174.5455 177.2727
## 14        239273781  89.66667  23.88889  80.55556 176.0000 164.0000 168.0000
## 15         52890252  75.46875  20.03125  39.84375 129.0909 127.2727 135.0000
## 16        149448002  78.00000  23.00000  41.66667 138.0000 144.0000 146.6667
## 17        465019017  60.00000 100.00000 100.00000 180.0000 180.0000 180.0000
## 18        116642716  70.00000  37.00000  67.85714 150.0000 156.0000 153.3333
## 19         71493639  85.41667  46.26923  74.03846 170.4000 162.0000 165.0000
## 20        150725659  74.39583  54.97917  89.58333 170.5882 168.2353 169.3333
## 21        105515623  96.00000  68.80000 100.00000 180.0000 180.0000 180.0000
## 22        144727868  86.69231  31.38462  76.92308 168.4615 163.8462 147.6923
## 23        241502306  62.50000  19.30000  42.50000 140.0000 122.5000 117.5000
## 24         51848671  63.33333  20.33333  66.66667 150.0000 150.0000 150.0000
## 25         48563502  87.50000  26.50000  62.50000 105.0000 150.0000 150.0000
## 26        269102927  88.22222  28.11111  87.96296 154.6875 155.6250 153.1034
## 27        515459992 100.00000  56.00000 100.00000 180.0000 150.0000 180.0000
## 28        357142003 100.00000  25.00000 100.00000 150.0000 120.0000       NA
## 29         98577271  96.66667  19.20000  50.00000 140.0000 138.0000 133.6364
## 30                0  88.00000 100.00000  50.00000 180.0000 180.0000 180.0000
## 31        206392505  83.19231  24.26923  71.15385 153.4615 150.0000 137.1429
## 32        112865288  70.52632  21.14286  63.09524 151.5789 146.8421 164.0000
## 33        328338334  87.66667  66.66667 100.00000 168.0000 168.0000 168.0000
## 34        146737545  74.79167  25.70833  56.25000 147.5000 145.0000 155.4545
## 35         95632431  94.28571  33.28571  71.42857 171.4286 171.4286 171.4286
## 36        313906756  76.75000  30.50000  87.50000 180.0000 150.0000 180.0000
## 37         88004754  79.75000  50.50000  84.37500 176.2500 180.0000 162.8571
## 38        244087358  33.33333  34.00000  41.66667 165.0000 165.0000 170.0000
## 39        247425028  89.00000  73.00000 100.00000 180.0000 180.0000 180.0000
## 40        359660290  68.75000  39.00000  75.00000 176.2500 180.0000 180.0000

Deskriptif Statistik

3.1. Cek Data

Kita dapat memeriksa data Kita menggunakan fungsi head () dan tails (), yang masing-masing akan menampilkan bagian data pertama dan terakhir function :head(dataset, jumlah baris yang ingin dilihat) atau tail(dataset, jumlah baris yang ingin dilihat)

dataset yang kita gunakan adalah dataset regresi yang dipembelajaran sebelumnya sudah kita inputkan ke R

#melihat data 6 teratas
head(regresi, 6)
##   Penjualan.Produk     AVA1     AVA2      AVA3     EPA1     EPA2     EPA3
## 1         73733474 82.63889 25.25000  70.83333 155.8333 155.8333 155.7692
## 2         79373001 70.00000 19.00000 100.00000 180.0000 165.0000       NA
## 3        100201250 60.75000 34.50000  87.50000 165.0000 180.0000 180.0000
## 4        109651912 78.72727 30.36364  77.27273 160.9091 156.0000 165.0000
## 5        160834158 86.21212 19.24242  75.75758 150.0000 143.0769 148.3333
## 6        277128250 83.25000 21.00000  87.50000 160.0000 145.0000 144.0000
#melihat data 6 teratas
tail(regresi, 6)
##    Penjualan.Produk     AVA1     AVA2      AVA3     EPA1     EPA2     EPA3
## 35         95632431 94.28571 33.28571  71.42857 171.4286 171.4286 171.4286
## 36        313906756 76.75000 30.50000  87.50000 180.0000 150.0000 180.0000
## 37         88004754 79.75000 50.50000  84.37500 176.2500 180.0000 162.8571
## 38        244087358 33.33333 34.00000  41.66667 165.0000 165.0000 170.0000
## 39        247425028 89.00000 73.00000 100.00000 180.0000 180.0000 180.0000
## 40        359660290 68.75000 39.00000  75.00000 176.2500 180.0000 180.0000

3.2 Fungsi R untuk menghitung statistik deskriptif

Deskripsi Fungsi R
Mean mean()
Standard deviation sd()
Variance var()
Minimum min()
Maximum maximum()
Median median()
Range of values (minimum and maximum) range()
Sample quantiles quantile()
Generic function summary()
Interquartile range IQR()

Example

Kita akan mengeluarkan semua statistik Deskriptif nya maka fungsi yang digunakan adalah summary

summary(regresi)
##  Penjualan.Produk         AVA1             AVA2             AVA3       
##  Min.   :        0   Min.   : 33.33   Min.   : 13.50   Min.   : 39.84  
##  1st Qu.: 97841061   1st Qu.: 71.63   1st Qu.: 21.11   1st Qu.: 64.09  
##  Median :148092774   Median : 83.22   Median : 29.24   Median : 74.52  
##  Mean   :185690230   Mean   : 80.30   Mean   : 35.95   Mean   : 75.45  
##  3rd Qu.:252844503   3rd Qu.: 88.06   3rd Qu.: 40.82   3rd Qu.: 88.37  
##  Max.   :515459992   Max.   :100.00   Max.   :100.00   Max.   :100.00  
##                                                                        
##       EPA1            EPA2            EPA3      
##  Min.   :105.0   Min.   :120.0   Min.   :117.5  
##  1st Qu.:149.8   1st Qu.:145.0   1st Qu.:147.9  
##  Median :160.5   Median :156.0   Median :163.4  
##  Mean   :159.1   Mean   :156.9   Mean   :159.6  
##  3rd Qu.:174.9   3rd Qu.:169.0   3rd Qu.:175.8  
##  Max.   :180.0   Max.   :180.0   Max.   :180.0  
##                                  NA's   :2

Jika kita hanya ingin menampilkan summary deskriptif tapi untuk variabel Ava1 dan EPA1 maka : summary(dataset$nama_variabel)

summary(regresi$AVA1)
##    Min. 1st Qu.  Median    Mean 3rd Qu.    Max. 
##   33.33   71.63   83.22   80.30   88.06  100.00
summary(regresi$EPA1)
##    Min. 1st Qu.  Median    Mean 3rd Qu.    Max. 
##   105.0   149.8   160.5   159.1   174.9   180.0

Penerapan R untuk Regresi

2.1 Background

Regression Model merupakan salah satu metode statistik yang dapat digunakan untuk melakukan prediksi. Dalam hal ini ingin melakukan prediksi penjualan produk dengan mempertimbangkan pengaruh dari AVA1, AVA2, AVA3, EPA1, EPA2 dan EPA3

Pada tutorial kali ini, akan membahas Multiple Linear Regression.

  • Variabel yang akan diprediksi (Dependent) : Penjualan produk

  • Variabel yang mempengaruhi prediksi (Indepedent) : AVA1, AVA2, AVA3, EPA1, EPA2, EPA3

2.2. Build Model

Untuk membangun sebuah model regresi linear, maka fungsi yang digunakan adalah lm. lm singkatan dari Linear Models

fungsi : lm(variabel Dependen ~ Varibel indepndent, data=dataset)

model = lm(Penjualan.Produk ~ AVA1 + AVA2 + AVA3 + EPA1 + EPA2 + EPA3, data=regresi)
summary(model)
## 
## Call:
## lm(formula = Penjualan.Produk ~ AVA1 + AVA2 + AVA3 + EPA1 + EPA2 + 
##     EPA3, data = regresi)
## 
## Residuals:
##        Min         1Q     Median         3Q        Max 
## -140664861  -65272541     717262   54346917  199594741 
## 
## Coefficients:
##              Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)   
## (Intercept) 376256334  246335667   1.527  0.13680   
## AVA1         -2745417    1248155  -2.200  0.03542 * 
## AVA2           996273    1000545   0.996  0.32709   
## AVA3          4295840    1199676   3.581  0.00115 **
## EPA1          2312022    1422246   1.626  0.11416   
## EPA2         -5763123    1896978  -3.038  0.00480 **
## EPA3          1341013    1749987   0.766  0.44929   
## ---
## Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
## 
## Residual standard error: 89090000 on 31 degrees of freedom
##   (2 observations deleted due to missingness)
## Multiple R-squared:  0.5141, Adjusted R-squared:   0.42 
## F-statistic: 5.466 on 6 and 31 DF,  p-value: 0.0005931
  • AVA1 = p-value < alpha 5%, maka AVA1 berpengaruh signifikan dalam model

  • AVA2 = p-value > alpha 5%, maka AVA2 tidak berpengaruh signifikan dalam model

  • AVA3 = p-value < alpha 5%, maka AVA3 berpengaruh signifikan dalam model

  • EPA1 = p-value > alpha 5%, maka EPA1 tidak berpengaruh signifikan dalam model

  • EPA2 = p-value < alpha 5%, maka EPA2 berpengaruh signifikan dalam model

  • EPA3 = p-value > alpha 5%, maka EPA3 tidak berpengaruh signifikan dalam model

Dengan Multiple R-squared: 0.5141

sehingga berdasarkan nilai diatas, maka model regresi untuk Penjualan Produk adalah :

Penjualan Produk = 376.256.334 - 2.745.417 AVA1 + 996.273 AVA2 + 4.295.840 AVA3 + 2.312.022 EPA1 - 5.763.123 EPA2 + 1.341.013 EPA3

yang artinya keragaman Penjualan Produk yang dapat dijelaskan oleh AVA1, AVA2, AVA3, EPA1, EPA2 dan EPA3 sebesar 51.41% sedangkan 48.59% dijelaskan oleh faktor lain diluar model ini.

2.3. Visualisasi

2.3.1 Scatterplot

Selanjutnya kita akan menampilkan scatterplot dan korelasi secara keseluruhan untuk semua variabel, maka Install package ggplot2 dan GGally

#install.packages("ggplot2") dan ("GGally") 
#memanggil package yang berhasil di install
library ("ggplot2")
library ("GGally") 
## Registered S3 method overwritten by 'GGally':
##   method from   
##   +.gg   ggplot2

Kita menggunakan sebuah fungsi ggpairs. ggpairs : A ggplot2 generalized pairs plot

fungsi : ggpairs (dataset)

Example

ggpairs(regresi)
## Warning in ggally_statistic(data = data, mapping = mapping, na.rm = na.rm, :
## Removed 2 rows containing missing values

## Warning in ggally_statistic(data = data, mapping = mapping, na.rm = na.rm, :
## Removed 2 rows containing missing values

## Warning in ggally_statistic(data = data, mapping = mapping, na.rm = na.rm, :
## Removed 2 rows containing missing values

## Warning in ggally_statistic(data = data, mapping = mapping, na.rm = na.rm, :
## Removed 2 rows containing missing values

## Warning in ggally_statistic(data = data, mapping = mapping, na.rm = na.rm, :
## Removed 2 rows containing missing values

## Warning in ggally_statistic(data = data, mapping = mapping, na.rm = na.rm, :
## Removed 2 rows containing missing values
## Warning: Removed 2 rows containing missing values (geom_point).

## Warning: Removed 2 rows containing missing values (geom_point).

## Warning: Removed 2 rows containing missing values (geom_point).

## Warning: Removed 2 rows containing missing values (geom_point).

## Warning: Removed 2 rows containing missing values (geom_point).

## Warning: Removed 2 rows containing missing values (geom_point).
## Warning: Removed 2 rows containing non-finite values (stat_density).

2.3.2 Plot residuals

Menampilkan plot residuals dari model regresi:

Kita akan mengatur layout 4 plot residual menjadi 1 plot dengan layout dibuat seperti matrix ukuran 2x2

fungsi : layout(matrix(c(plot1,plot2,plot3,plot4),ukuran matrix,byrow=T ))

layout(matrix(c(1,2,3,4),2,2,byrow=T))
plot(model)