ada tiga tipe data yang paling dasar pada program R, yaitu: String (Character), Numeric, dan Boolean (Logical)
# String (Character)
x <- "Selamat Pagi"
class(x)
## [1] "character"
# Numeric
x <- 28
class(x)
## [1] "numeric"
# Boolean (logical)
x <- TRUE
class(x)
## [1] "logical"
Untuk membuat variable, Nama variable TIDAK BOLEH menggunakan SPASI, lebih baik gunakan penghubung _ dan definisikan isi Variable menggunakan <- atau =
nama_variable <- 'tipe<-data'
nama_variable = 'tipe=data'
# Print variable
Variable_x <- "Selamat Pagi"
Variable_x
## [1] "Selamat Pagi"
Variable_y <- -2
Variable_y
## [1] -2
+ untuk Penjumlahan,- untuk Pengurangan, * untuk Perkalian, / untuk Pembagian, ^ untuk Perpangkatan, sqrt() untuk Akar Kuadrat, dan %% untuk Modulo
x <- 17
y <- -2
x + y # Penjumlahan
## [1] 15
x - y # Pengurangan
## [1] 19
x * y # Perkalian
## [1] -34
x / y # Pembagian
## [1] -8.5
y^4 # Perpangkatan
## [1] 16
sqrt(4*x-4) # Akar Kuadrat
## [1] 8
x%%(-y) # Modulo
## [1] 1
((2*y - x)^2)/(x - (-5)*y)
## [1] 63
Vektor merupakan array berdimensi satu. Untuk membentuk suatu vektor gunakan c()
# Numeric
vec_num <- c(17, -2, 5)
vec_num
## [1] 17 -2 5
class(vec_num)
## [1] "numeric"
# String (Character)
vec_chr <- c('nama', 'kelas')
vec_chr
## [1] "nama" "kelas"
class(vec_chr)
## [1] "character"
# Boolean (Logical)
vec_log <- c(TRUE, TRUE, FALSE)
vec_log
## [1] TRUE TRUE FALSE
class(vec_log)
## [1] "logical"
# Integer juga merupakan Numeric
vec1 <- c(1:10)
vec1
## [1] 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
class(vec1)
## [1] "integer"
is.numeric(vec1)
## [1] TRUE
# Memisah Vektor
sli_vec <- vec1[3:5]
sli_vec
## [1] 3 4 5
+ untuk Penjumlahan,- untuk Pengurangan, * untuk Perkalian tiap anggota, %*% untuk perkalian vektor
vec_num + sli_vec # Penjumlahan
## [1] 20 2 10
vec_num - sli_vec # Pengurangan
## [1] 14 -6 0
vec_num * sli_vec # Perkalian tiap Anggota
## [1] 51 -8 25
vec_num %*% sli_vec # Perkalian Vector
## [,1]
## [1,] 68
> untuk Lebih dari,>= untuk Lebih dari sama dengan, < Kurang dari, <= untuk Kurang dari dama dengan, == untuk Sama dengan,!= untuk Tidak sama dengan, dan & untuk mengetahui Apakah ada irisan antar dua vecktor
vec_num
## [1] 17 -2 5
vec_num > 5
## [1] TRUE FALSE FALSE
vec_num >= 5
## [1] TRUE FALSE TRUE
vec_num < 5
## [1] FALSE TRUE FALSE
vec_num <= 5
## [1] FALSE TRUE TRUE
vec_num == 5
## [1] FALSE FALSE TRUE
vec_num != 5
## [1] TRUE TRUE FALSE
vec1[(vec1 > 5) & (vec1 < 8)] # Irisan
## [1] 6 7
vec1[(vec1 >= 8) & (vec1 <= 5)] # Tidak ada Irisan
## integer(0)
berikut ini akan menampilkan cara untuk mengetahui bilang apa yang memenuhi logika diatas
vec_num[(vec_num > 5)]
## [1] 17
vec_num[(vec_num >= 5)]
## [1] 17 5
vec_num[(vec_num < 5)]
## [1] -2
vec_num[(vec_num <= 5)]
## [1] -2 5
vec_num[(vec_num == 5)]
## [1] 5
vec_num[(vec_num != 5)]
## [1] 17 -2
Factor merupakan tipe data dimana vektor string akan di kelompokan menjadi sebuah grup
jenis_kelamin <- c('Pria', 'Pria', 'Wanita', 'Pria', 'Wanita', 'Wanita')
class(jenis_kelamin)
## [1] "character"
factor_jk <- factor(jenis_kelamin)
class(factor_jk)
## [1] "factor"
factor_jk
## [1] Pria Pria Wanita Pria Wanita Wanita
## Levels: Pria Wanita
summary(factor_jk) # Untuk Melihat banyaknya anggota grup
## Pria Wanita
## 3 3
# Tingkatan Level
kualitas <- c('Cukup', 'Buruk', 'Sangat Baik', 'Sangat Buruk',
'Baik', 'Buruk', 'Baik', 'Baik', 'Sangat Baik')
factor_kw <- factor(kualitas)
factor_kw
## [1] Cukup Buruk Sangat Baik Sangat Buruk Baik
## [6] Buruk Baik Baik Sangat Baik
## Levels: Baik Buruk Cukup Sangat Baik Sangat Buruk
# Urut berdasarkan Level yang diinginkan
fac_kw_ord <- factor(kualitas, order = TRUE,
levels = c('Sangat Buruk', 'Buruk', 'Cukup', 'Baik',
'Sangat Baik'))
fac_kw_ord
## [1] Cukup Buruk Sangat Baik Sangat Buruk Baik
## [6] Buruk Baik Baik Sangat Baik
## Levels: Sangat Buruk < Buruk < Cukup < Baik < Sangat Baik
summary(fac_kw_ord)
## Sangat Buruk Buruk Cukup Baik Sangat Baik
## 1 2 1 3 2
Dari sini Kita telah mempelajari beberapa TIPE DATA dan OPERSI MATEMATIKA dengan menggunakan bahasa pemrograman R, Semoga materi ini bermanfaat. TERIMAKASIH