Uji t satu sampel adalah metode pengujian hipotesis apakah mean dari suatu sampel sama dengan, lebih dari atau kurang dari suatu nilai tertentu. Uji t satu sampel merupakan metode statistika parametrik sehingga data yang diuji harus berdistribusi normal.
Contoh uji t satu sampel menggunakan software R.
Kasus :
Sebuah sekolah ingin mengetahui apakah mengetahui apakah IQ siswa-siswa mereka sama dengan 130, diambil sebanyak 20 sampel dengan data sebagai berikut:
###Menginput Data ke R <br>
IQ = c(120, 135, 145, 132, 111, 109, 149, 134, 145, 124, 134, 132, 128, 127, 131, 135, 134, 145, 134, 123)
###Menampilkan Data
IQ
## [1] 120 135 145 132 111 109 149 134 145 124 134 132 128 127 131 135 134 145 134
## [20] 123
Menguji kenormalan data dengan uji shapiro.test.
shapiro.test(IQ)
##
## Shapiro-Wilk normality test
##
## data: IQ
## W = 0.94167, p-value = 0.2578
Hipotesis
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Tolak Ho jika p-value kurang dari alpha=0.05.
karena p_value = 0.2578 > alpha = 0.05 sehingga diputuskan terima Ho, data IQ berdistribus normal.
selanjutnya melakukan uji t satu sampel, sebagai berikut:
t.test(IQ,mu = 130, alternative = "two.sided")
##
## One Sample t-test
##
## data: IQ
## t = 0.57121, df = 19, p-value = 0.5746
## alternative hypothesis: true mean is not equal to 130
## 95 percent confidence interval:
## 126.4033 136.2967
## sample estimates:
## mean of x
## 131.35
Hipotesis
Ho: IQ siswa sama dengan 130
H1: IQ siswa tidak sama dengan 130
tolak Ho jika p-value < alpha =0.05
karena p-value = 0.5746 > alpha = 0.05 maka diputuskan terima Ho, IQ siswa sama dengan 130.
Keterangan kode t.test
t.test(x,mu,alternative) x: data vektor dengan tipe numerik.
mu: konstanta pembanding.
alternative: two.sided (dua sisi), less(kurang dari), greater(lebih dari.)