1 Pengantar

Berikut ini adalah kumpulan tulisan pendek saya mengenai menulis. Tulisan-tulisan ini berawal dari niat saya untuk menjadi blogger yang (tidak) serius, dilatarbelakangi keinginan agar anak saya sadar, bahwa Bapaknya (yaitu saya) tidak diam. Ia terus merekam perjalanan hidupnya sebagai dosen (yang ingin masih ingin menjadi guru). Perjalanannya sebagai dosen disamping juga sebagai Bapak dan suami.

Dengan menulis kumpulan tulisan ini juga bukan berarti saya orang paling rajin. Jauh dari itu malah cenderung sedikit deadliner. Target untuk menulis minimum satu artikel untuk bisa disubmit di jurnal internasional juga susah sekali tercapai. Tapi setidaknya untuk tingkat konferensi internasional dan nasional target sudah tercapai.

Outline dari halaman ini akan sangat acak awalnya yang pelan-pelan akan saya rapihkan. Namanya juga tulisan acak, maka perlu waktu dan kesabaran untuk mengumpulkannya lagi secara sistematis. Semoga bisa ya. Terimakasih atas banyak semangat dan komentar melalui media sosial, baik Facebook, Twitter, maupun Google Plus.

So here we go.

2 Writing is supposed to be fun

Menulis kok menyenangkan. Bukankah lebih mudah hanya bicara. Memang sebelum kita berada pada level “menulis itu mudah”, kita harus menjalani fase “menulis itu menyenangkan”. Mungkin kita perlu flash back. Masih ingatkah anda saat dulu dapat pelajaran “Menulis Halus”? Saya senang sekali pelajaran itu. Tidak perlu berpikir keras, hanya perlu kesabaran. Ternyata saya salah. Menulis halus perlu koordinasi antara otak, jari, dan pergelangan tangan yang mulus. Kalau tidak yang muncul adalah tulisan cakar ayam bukan.

As time goes by very fast. Saya menemukan bentuk lain dari menulis yang ternyata menyenangkan. Sama menyenangkannya dengan pelajaran Menulis Halus dulu. Menulis apa saja. Termasuk blog post ini kata kerennya blogger. Memang berat sekali saat akan memulai, tapi capeknya akan terbayar saat blog kita mulai dikenal (oleh Google) dan dikunjungi oleh orang dari berbagai negara. Apalagi kalau post-nya dalam Bahasa Inggris.

Menulis halus

Gambar 0.1 Buku menulis halus. Dipinjam dari Situs GoresAn PenA kurnIawan

Tapi inti dari tulisan ini adalah tentang menulis artikel ilmiah. Ternyata menuliskan hasil penelitian adalah saat-saat yang menyenangkan. Capek dan keringat saat menganalisis, mengamati eksperimen di lab, atau hujan-hujanan di lapangan, terbayar sudah. Terutama saat kita meng-klik tombok “Submit paper”.

Silahkan anda meninggalkan komentar mengenai pengalaman anda semua saat menulis artikel ilmiah, apapun bentuknya, bisa skripsi/tesis/disertasi, ataupun artikel kelas “Nature” :-). Atau anda ingin menulis “pengalaman pahit” saat menulis atau saat berbulan-bulan bimbingan ke supervisor (terkadang dimarahi, disuruh tunggu sampai jamuran, janji-janjinya yang “mostly” tidak ditepati). Monggo kerso :-) asal tidak dituliskan dengan kata-kata kasar. Atau anda ingin menuliskan bagaimana menjadi supervisor yang berkualitas jempol. Silahkan, sebagai bahan pembelajaran buat kita semua, khususnya saya…

Dosen yang masih ingin bisa menjadi guru…