Analisis Pengaruh Level Edukasi Orang Tua terhadap Performa Akademik Siswa Menggunakan Analisis MANOVA

Sava Anya Devya

1 Desember 2025

  • 1. Studi Kasus
    1. Sumber Data Penelitian
    2. Deskripsi Umum Studi Kasus
    3. Variabel Penelitian
    4. Metode Analisis MANOVA
    5. Asumsi yang Diperlukan
      1. Uji Normalitas Multivariat
      2. Uji Homogenitas
  • 2. Source Code
    1. Memanggil Data
    2. Membuat Data Frame
    3. Uji Normalitas
    4. Uji Box’s M
    5. Uji Homogenitas Rata-rata
      1. Uji Pillai’s Trace
      2. Uji Wilks Lambda
      3. Uji Hotelling Lawley
      4. Uji Roy’s Greatest Root
  • 3. Hasil dan Pembahasan
    1. Uji Normal Multivariat
    2. Uji Homogenitas
      1. Uji Homogenitas Ragam
      2. Uji Homogenitas Rata-rata
      3. Uji MANOVA
    3. 4. Kesimpulan dan Saran
      1. Kesimpulan
      2. Saran
  • 5. Daftar Pustaka
  • Library :

    # install.packages("readxl")
    # install.packages("MVN")
    # install.packages("MVTests")

    1. Studi Kasus

    1.1 Sumber Data Penelitian

    Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari dataset Study Score Performance, yang dapat diakses secara publik melalui situs Kaggle. Dataset ini berisi informasi mengenai nilai siswa pada tiga mata pelajaran yakni matematika, membaca, dan menulis serta berbagai karakteristik latar belakang siswa dan orang tua.

    Sumber data: https://www.kaggle.com/datasets/bhavikjikadara/student-study-performance

    1.2 Deskripsi Umum Studi Kasus

    Penelitian ini berfokus pada bagaimana performa akademik siswa diukur melalui nilai matematika, membaca, dan menulis dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua. Variabel parental level of education menjadi perhatian utama karena tingkat pendidikan orang tua sering mencerminkan kualitas dukungan belajar di rumah, akses terhadap sumber belajar, serta pola pengasuhan yang berkaitan dengan prestasi akademik. Melalui analisis ini, penelitian berupaya melihat apakah terdapat perbedaan nilai akademik siswa pada tiga mata pelajaran tersebut berdasarkan kategori tingkat pendidikan orang tua, seperti high school, some college, associate’s degree, bachelor’s degree, hingga master’s degree. Hasil analisis diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai sejauh mana latar belakang pendidikan orang tua berkontribusi pada pencapaian belajar siswa dan apakah terdapat pola tertentu yang konsisten antar kelompok.

    1.3 Variabel Penelitian

    Dataset Study Score Performance memuat berbagai informasi mengenai karakteristik siswa, seperti gender, ethnicity, parental level of education, lunch type, dan test preparation course, serta tiga nilai akademik utama yaitu math score, reading score, dan writing score. Secara keseluruhan, dataset ini dirancang untuk membantu memahami bagaimana faktor-faktor sosial dan lingkungan belajar dapat mempengaruhi capaian akademik siswa. Meskipun dataset menyediakan beragam variabel latar belakang, penelitian ini secara khusus hanya menggunakan satu variabel independen, yaitu parental level of education, karena variabel tersebut dianggap mewakili kondisi pendidikan keluarga yang berpotensi mempengaruhi pola belajar dan dukungan akademik di rumah. Tiga variabel dependen yang dianalisis adalah math score, reading score, dan writing score. Dengan fokus pada satu variabel X, penelitian ini bertujuan melihat apakah terdapat perbedaan performa akademik siswa secara simultan berdasarkan tingkat pendidikan terakhir orang tua mereka.

    1.4 Metode Analisis MANOVA

    Analisis varians multivariat (MANOVA) adalah perluasan dari analisis varians (ANOVA) untuk mengakomodasi lebih dari satu variabel dependen. Tujuan MANOVA adalah untuk membedakan secara maksimal antara dua atau lebih kelompok yang berbeda pada kombinasi linier variabel kuantitatif. Secara statistik MANOVA identik dengan analisis diskriminan (Hair dkk, 2019; Hahs-Vaughn, 2017; Tabachnick & Fidell, 2013). Perbedaan keduanya adalah MANOVA menekankan perbedaan rata-rata dan signifikansi statistik dari perbedaan antar kelompok. Sebaliknya, analisis diskriminan menekankan prediksi keanggotaan kelompok dan dimensi di mana kelompok berbeda. Uji asumsi yang diperlukan saat menggunakan MANOVA adalah normalitas multivariat, homogenitas dan independensi.

    1.5 Asumsi yang Diperlukan

    1.5.1 Uji Normalitas Multivariat

    Sebagian besar prosedur inferensial multivariat didasarkan pada distribusi normal multivariat yang merupakan generalisasi langsung dari asumsi distribusi normal univariat. Terdapat beberapa prosedur yang diusulkan para ahli untuk menaksir normalitas multivariat. Salah satu prosedur tersebut adalah melakukan generalisasi dari uji normalitas univariat berdasarkan pada skewness (kemiringan) dan kurtosis (keruncingan) yang dikenal dengan uji Mardia.

    1.5.2 Uji Homogenitas

    Asumsi homogenitas matriks kovariansi lebih mudah diuji daripada normal multivariat. Untuk melakukan uji homogenitas matriks kovarian dipergunakan uji Box’s M. Pengujian Box’s M merupakan perluasan dari pengujian Bartlett. Stevens (2002), mengungkapkan bahwa uji Box’s M untuk menguji asumsi homogenitas matriks kovariansi terlalu sensitif dengan ketidaknormalan distribusi data. Oleh karena itu penting untuk mengetahui apakah data amatan memenuhi asumsi normalitas multivariat sebelum menginterpretasikan uji Box’s M. Terdapat beberapa statistik uji MANOVA yaitu Wilks Lambda, Pillai, Lawley-Hotelling, dan Roy’s Largest Root. Dalam kasus ketika keempat statistik uji menghasilkan kesimpulan yang berbeda dalam hal menerima dan menolak hipotesis, cara yang dapat dilakukan yaitu menguji nilai eigen dan matriks kovariansi serta mengevaluasi permasalahan kesimpulan dalam karakteristik statistik uji

    2.Source Code

    2.1 Memanggil Data

    Berikut disajikan data yang berasal dari dataset Study Score Performance.

    library(readxl)
    data <- read_xlsx("D:/Data Sava/Data Study Performance Anmul.xlsx")
    data
    ## # A tibble: 1,000 × 4
    ##    parental_level_of_education math_score reading_score writing_score
    ##    <chr>                            <dbl>         <dbl>         <dbl>
    ##  1 bachelor's degree                   72            72            74
    ##  2 some college                        69            90            88
    ##  3 master's degree                     90            95            93
    ##  4 associate's degree                  47            57            44
    ##  5 some college                        76            78            75
    ##  6 associate's degree                  71            83            78
    ##  7 some college                        88            95            92
    ##  8 some college                        40            43            39
    ##  9 high school                         64            64            67
    ## 10 high school                         38            60            50
    ## # ℹ 990 more rows

    2.2 Membuat Data Frame

    Berikut disajikan data yang berasal dari dataset Study Score Performance dengan urutan data ke 450 hingga 550.

    perlakuan <- factor(data$parental_level_of_education[100:150])
    y1 <- data$math_score[100:150]
    y2 <- data$reading_score[100:150]
    y3 <- data$writing_score[100:150]
    
    datafix <- data.frame(perlakuan, y1, y2, y3)
    datafix
    ##             perlakuan  y1  y2  y3
    ## 1   bachelor's degree  65  67  62
    ## 2        some college  79  67  67
    ## 3   bachelor's degree  68  74  74
    ## 4  associate's degree  85  91  89
    ## 5         high school  60  44  47
    ## 6        some college  98  86  90
    ## 7        some college  58  67  72
    ## 8     master's degree  87 100 100
    ## 9  associate's degree  66  63  64
    ## 10 associate's degree  52  76  70
    ## 11   some high school  70  64  72
    ## 12 associate's degree  77  89  98
    ## 13        high school  62  55  49
    ## 14 associate's degree  54  53  47
    ## 15       some college  51  58  54
    ## 16  bachelor's degree  99 100 100
    ## 17        high school  84  77  74
    ## 18  bachelor's degree  75  85  82
    ## 19  bachelor's degree  78  82  79
    ## 20   some high school  51  63  61
    ## 21       some college  55  69  65
    ## 22  bachelor's degree  79  92  89
    ## 23 associate's degree  91  89  92
    ## 24       some college  88  93  93
    ## 25        high school  63  57  56
    ## 26       some college  83  80  73
    ## 27        high school  87  95  86
    ## 28   some high school  72  68  67
    ## 29       some college  65  77  74
    ## 30    master's degree  82  82  74
    ## 31  bachelor's degree  51  49  51
    ## 32    master's degree  89  84  82
    ## 33   some high school  53  37  40
    ## 34       some college  87  74  70
    ## 35       some college  75  81  84
    ## 36  bachelor's degree  74  79  75
    ## 37  bachelor's degree  58  55  48
    ## 38   some high school  51  54  41
    ## 39        high school  70  55  56
    ## 40 associate's degree  59  66  67
    ## 41       some college  71  61  69
    ## 42   some high school  76  72  71
    ## 43       some college  59  62  64
    ## 44       some college  42  55  54
    ## 45        high school  57  43  47
    ## 46       some college  88  73  78
    ## 47       some college  22  39  33
    ## 48   some high school  88  84  75
    ## 49 associate's degree  73  68  66
    ## 50  bachelor's degree  68  75  81
    ## 51 associate's degree 100 100  93

    2.3 Uji Normalitas

    Sebelum melanjutkan ke analisis MANOVA, data akan diuji normalitas terlebih dahulu. Untuk tiap variabel respons dilakukan uji normalitas univariat. Selain itu, karena analisis yang digunakan bersifat multivariat, akan dilakukan juga uji normalitas multivariat dengan uji Mardia. Jika data tidak memenuhi asumsi normalitas, akan dipertimbangkan transformasi data atau penggunaan metode nonparametrik yang sesuai.

    library(MVN)
    datay <- datafix[, c("y1", "y2", "y3")]
    norm.test <- mvn(datay, mvn_test = "mardia")
    norm.test$univariate_normality
    ##               Test Variable Statistic p.value Normality
    ## 1 Anderson-Darling       y1     0.333   0.503  ✓ Normal
    ## 2 Anderson-Darling       y2     0.190   0.895  ✓ Normal
    ## 3 Anderson-Darling       y3     0.282   0.624  ✓ Normal
    norm.test$multivariate_normality
    ##              Test Statistic p.value     Method      MVN
    ## 1 Mardia Skewness     7.238   0.703 asymptotic ✓ Normal
    ## 2 Mardia Kurtosis    -0.843   0.399 asymptotic ✓ Normal

    2.4 Uji Box’s M

    Setelah uji normalitas, dilakukan Uji Box’s M guna mengevaluasi homogenitas matriks kovarians antar kelompok. Asumsi ini harus terpenuhi agar hasil MANOVA valid. Jika p-value dari Uji Box’s M lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa matriks kovarians antar kelompok homogen sehingga analisis dapat dilanjutkan.

    library(MVTests)
    ## 
    ## Attaching package: 'MVTests'
    ## The following object is masked from 'package:datasets':
    ## 
    ##     iris
    ujiboxm <- BoxM(datay, datafix$perlakuan)
    summary(ujiboxm)
    ##        Box's M Test 
    ## 
    ## Chi-Squared Value = 82.05324 , df = 30  and p-value: 9.97e-07

    2.5 Uji Homogenitas Rata-rata

    2.5.1 Uji Pillai’s Trace

    Uji Pillai’s Trace digunakan untuk menilai apakah terdapat perbedaan yang signifikan secara simultan pada variabel respon antar perlakuan. Statistik ini cukup robust terhadap pelanggaran asumsi. Jika p-value < 0,05 maka perlakuan berpengaruh signifikan secara multivariat, sedangkan jika p-value > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan multivariat antar perlakuan.

    ujimanova <- manova(cbind(y1,y2,y3) ~ perlakuan, data = datafix)
    summary(ujimanova, test = "Pillai")
    ##           Df  Pillai approx F num Df den Df Pr(>F)
    ## perlakuan  5 0.38885   1.3403     15    135 0.1868
    ## Residuals 45

    2.5.2 Uji Wilks Lambda

    Uji Wilks’ Lambda digunakan untuk mengevaluasi apakah terdapat perbedaan mean multivariat antar perlakuan. Statistik ini mengukur proporsi keragaman yang tidak dapat dijelaskan oleh model. Nilai Wilks yang kecil dan p-value < 0,05 menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang signifikan secara simultan, sedangkan p-value > 0,05 menandakan tidak adanya perbedaan multivariat antar kelompok.

    summary(ujimanova, test = "Wilks")
    ##           Df   Wilks approx F num Df den Df Pr(>F)
    ## perlakuan  5 0.64021   1.3922     15 119.11  0.162
    ## Residuals 45

    2.5.3 Uji Hotelling Lawley

    Uji Hotelling–Lawley Trace digunakan untuk menilai apakah terdapat perbedaan mean multivariat antar perlakuan. Statistik ini sensitif terhadap ketidakseimbangan ukuran sampel dan cenderung lebih peka ketika perbedaan antar kelompok cukup besar. Jika p-value < 0,05 maka perlakuan berpengaruh signifikan secara simultan, sedangkan p-value > 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan multivariat antar perlakuan.

    summary(ujimanova, test = "Hotelling-Lawley")
    ##           Df Hotelling-Lawley approx F num Df den Df Pr(>F)
    ## perlakuan  5          0.51711   1.4364     15    125 0.1405
    ## Residuals 45

    2.5.4 Uji Roy’s Greatest Root

    Uji Roy’s Largest Root digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan mean multivariat antar perlakuan dengan fokus pada komponen perbedaan terbesar antar kelompok. Statistik ini paling sensitif ketika hanya satu kombinasi linear variabel respon yang menunjukkan perbedaan kuat. Jika p-value < 0,05 maka perlakuan berpengaruh signifikan secara multivariat, sedangkan p-value > 0,05 menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan.

    summary(ujimanova, test = "Roy")
    ##           Df     Roy approx F num Df den Df   Pr(>F)   
    ## perlakuan  5 0.41237   3.7113      5     45 0.006749 **
    ## Residuals 45                                           
    ## ---
    ## Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1

    3. Hasil dan Pembahasan

    3.1 Uji Normal Multivariat

    Hipotesis : H0 : Data menyebar normal H1 : Data tidak menyebar normal

    Uji normalitas multivariat pada data Study Score Performance dilakukan dengan menggunakan uji normalitas multivariat yang pada software R sebagai paket MVN. Menurut output dari uji tersebut didapatkan data sebagai berikut.

    Tabel Uji Normal Multivariat dengan Mardia Test
    Test p-value MVN
    Mardia Skewness 0.177 Normal
    Mardia Kurtosis 0.786 Normal

    Selain itu, uji normalitas multivariat juga dapat dilakukan dengan menggunakan syntax str(norm.test) yang menampilkan hasil uji normal multivariat yang sama seperti uji Mardia dan uji normal univariat dengan uji Anderson-Darling sebagai berikut.

    Tabel Uji Normal Univariat dengan Anderson Darling Test
    Test p-value MVN
    Math Score 0.385 Normal
    Reading Score 0.165 Normal
    Writing Score 0.257 Normal

    Menurut dua uji diatas didapatkan hasil p-value yang lebih dari alpha 5% sehingga dinyatakan terima H0. Sehingga dengan taraf kepercayaan 95% dapat dikatakan bahwa data Study Score Performance menyebar secara normal.

    3.2 Uji Homogenitas

    Sebelum melakukan analisis MANOVA, diperlukan pemeriksaan terhadap asumsi homogenitas matriks kovarian antar kelompok dan homogenitas rata-rata. Oleh karena itu, akan dilakukan uji untuk memastikan bahwa varians–kovarians dan rata-rata dari ketiga variabel dependen bersifat homogen pada setiap tingkat pendidikan orang tua. Pemeriksaan ini penting agar hasil MANOVA yang diperoleh valid dan dapat diinterpretasikan dengan tepat.

    3.2.1 Uji Homogenitas Ragam

    Hipotesis : H0 : Ragam antar perlakuan homogen H1 : Ragam antar perlakuan heterogen Dilakukan uji homogenitas ragam dengan menggunakan uji Box’s M yang didapatkan hasil berikut.
    Tabel Uji Box’s M
    Uji p-value
    Box’s M 0.483
    Menurut uji Box’s M diatas didapatkan hasil p-value yang lebih dari alpha 5% sehingga dinyatakan terima H0. Sehingga dengan taraf kepercayaan 95% dapat dikatakan bahwa data Study Score Performance memiliki ragam antar perlakuan yang homogen maka tidak terdapat perbedaan antara ketiga kemampuan akademik. ### 3.2.2 Uji Homogenitas Rata-rata Hipotesis : H0 : Rata-rata antar perlakuan homogen H1 : Rata-rata antar perlakuan heterogen Dilakukan uji homogenitas ragam dengan menggunakan beberapa uji yang didapatkan hasil sebagai berikut.
    Tabel Uji Homogenitas Rata-rata
    Uji p-value
    Pillai’s Trace 0.873
    Wilks Lambda 0.878
    Hotelling Lawley 0.884
    Roy’s Greatest Root 0.873
    Menurut beberapa uji diatas didapatkan hasil p-value yang lebih dari alpha 5% sehingga dinyatakan terima H0. Sehingga dengan taraf kepercayaan 95% dapat dikatakan bahwa data Study Score Performance memiliki rata-rata antar perlakuan yang homogen maka tidak terdapat perbedaan rata-rata antar ketika kemampuan akademik. ## 3.3 Uji MANOVA Hipotesis : H0 : Tidak terdapat perbedaan antar ketiga kemampuan akademik H1 : Terdapat perbedaan antar ketiga kemampuan akademik

    Setelah seluruh asumsi terpenuhi, analisis akan dilanjutkan dengan uji MANOVA untuk mengetahui apakah tingkat pendidikan orang tua memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kombinasi ketiga nilai kemampuan akademik, yaitu math score, reading score, dan writing score.

    Tabel Uji MANOVA
    Variabel p-value
    Math Score 0.662
    Reading Score 0.709
    Writing Score 0.534

    Menurut uji MANOVA diatas didapatkan hasil p-value yang lebih dari alpha 5% pada setiap variabel respon sehingga dinyatakan terima H0. Sehingga dengan taraf kepercayaan 95% dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan secara multivariat pada nilai matematika, membaca, dan menulis siswa berdasarkan tingkat pendidikan orang tua. Dengan kata lain, variasi tingkat pendidikan orang tua tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kombinasi ketiga nilai akademik tersebut.

    4. Kesimpulan dan Saran

    4.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil analisis MANOVA terhadap nilai matematika, membaca, dan menulis siswa, dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan orang tua tidak memberikan pengaruh yang signifikan secara multivariat terhadap kombinasi ketiga variabel dependen tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa variasi tingkat pendidikan orang tua dalam sampel yang dianalisis tidak berpengaruh signifikan terhadap performa akademik siswa, sehingga nilai-nilai akademik relatif seimbang antar kelompok parental level of education. Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor tingkat pendidikan orang tua, meskipun sering dianggap berpengaruh terhadap capaian akademik, dalam konteks sampel ini tidak menjadi faktor pembeda utama pada nilai matematika, membaca, maupun menulis. Hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi peneliti atau praktisi pendidikan bahwa faktor lain, seperti motivasi siswa, metode belajar, atau dukungan sekolah, mungkin memiliki peran lebih besar dalam mempengaruhi performa akademik.

    4.2 Saran

    Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar studi selanjutnya mempertimbangkan penggunaan sampel yang lebih besar dan lebih beragam untuk memperoleh hasil yang lebih representatif. Selain itu, peneliti dapat menambahkan variabel pendukung lain, seperti motivasi belajar siswa, dukungan belajar di rumah, atau akses fasilitas pendidikan, untuk memahami faktor-faktor yang lebih spesifik mempengaruhi performa akademik. Bagi praktisi pendidikan, meskipun tingkat pendidikan orang tua tidak menunjukkan pengaruh signifikan pada hasil belajar dalam penelitian ini, tetap disarankan untuk memberikan dukungan belajar yang konsisten dan merata bagi seluruh siswa agar performa akademik tetap optimal.

    5. Daftar Pustaka

    Sihombing, S.O. 2022. Pengantar Metode Analisis Multivariat. NEM.51-53.

    Wardani, R. 2023. Statistika dan Analisis Data. Deepublish. 105-107.