Tugas Week 10 ~ Essential of Probability
1 Fundamental Concept: Probability, Sample Spaces, and the Complement Rule
Ringkasan: Bagian ini memperkenalkan fondasi berpikir probabilistik. Kita belajar bahwa probabilitas adalah kuantifikasi dari ketidakpastian. Kunci utamanya adalah mendefinisikan Ruang Sampel (\(S\)) dengan tepat sebelum menghitung peluang kejadian tertentu.
1.1 Definisi & Rumus Penting
Ruang Sampel & Komplemen
- Ruang Sampel (\(S\)): Himpunan semua hasil yang mungkin terjadi dalam suatu eksperimen.
-
Aturan Komplemen: Peluang suatu kejadian \(A\) tidak terjadi (\(A^c\) atau \(A'\)).
\[P(A^c) = 1 - P(A)\]
1.2 Contoh Permasalahan: Pelemparan Dadu
Kasus: Anda melempar satu dadu yang adil (6 sisi). Berapa peluang munculnya angka bukan 6?
Definisikan Ruang Sampel:
\[S = \{1, 2, 3, 4, 5, 6\}\]
Kejadian \(A\) (muncul 6) adalah \(\{6\}\), maka
\[P(A) = \frac{1}{6}\]
Menggunakan aturan komplemen:
\[P(\text{Bukan } 6) = 1 - P(6) = 1 - \frac{1}{6} = \frac{5}{6} \approx 0.833\]
1.3 Visualisasi Interaktif
Grafik di bawah ini membandingkan peluang mendapatkan angka 6 vs angka lainnya. Arahkan kursor untuk melihat detailnya.
dice_data <- data.frame(
Sisi = factor(1:6),
Probabilitas = rep(1/6, 6),
Kategori = c(rep("Bukan 6", 5), "Angka 6")
)
fig1 <- plot_ly(dice_data, x = ~Sisi, y = ~Probabilitas, type = 'bar',
color = ~Kategori, colors = c(col_blue, col_red),
hoverinfo = 'text',
text = ~paste("Sisi:", Sisi, "<br>Peluang:", round(Probabilitas, 3),
"<br>Kategori:", Kategori)) %>%
layout(title = "Distribusi Probabilitas Dadu Adil",
yaxis = list(title = "Probabilitas", range = c(0, 0.25)),
xaxis = list(title = "Mata Dadu"),
legend = list(title = list(text = "Kategori")),
paper_bgcolor='rgba(0,0,0,0)',
plot_bgcolor='rgba(0,0,0,0)',
font = list(color = '#bdc3c7'),
# *** PENGATURAN UKURAN SPESIFIK ***
width = 750,
height = 500
)
fig12 Probability of Independent and Dependent Events
- Jika objek dikembalikan, kejadian kedua tidak terpengaruh (Independen).
- Jika tidak dikembalikan, komposisi ruang sampel berubah, memengaruhi peluang berikutnya (Dependen).
2.1 Perbandingan Rumus
Aturan Perkalian (Intersection / AND)
-
Independen (Saling Bebas): Kejadian A tidak mengubah B.
\[P(A \cap B) = P(A) \cdot P(B)\]
-
Dependen (Bersyarat): Kejadian A mengubah peluang B.
Di mana \(P(B|A)\) adalah peluang B terjadi setelah A terjadi.
\[P(A \cap B) = P(A) \cdot P(B|A)\]
2.2 Contoh Permasalahan: Toples Kelereng
Sebuah toples berisi 3 Kelereng Biru dan 2 Kelereng Merah (Total 5). Kita mengambil 2 kelereng berturut-turut. Berapa peluang mendapatkan Dua Kelereng Biru?
- Skenario Independen (Dengan Pengembalian):
\[P(\text{Biru}_1 \cap \text{Biru}_2) = \frac{3}{5} \times \frac{3}{5} = \frac{9}{25} = 0.36\]
- Skenario Dependen (Tanpa Pengembalian): Pada pengambilan kedua, sisa kelereng biru tinggal 2, dan total kelereng tinggal 4.
\[P(\text{Biru}_1 \cap \text{Biru}_2) = \frac{3}{5} \times \frac{2}{4} = \frac{6}{20} = 0.30\]
2.3 Visualisasi Perbandingan
Lihat bagaimana metode pengambilan mengubah probabilitas akhir secara signifikan.
marble_data <- data.frame(
Skenario = c("Independen (Dikembalikan)", "Dependen (Tidak Dikembalikan)"),
Peluang = c(0.36, 0.30)
)
fig2 <- plot_ly(marble_data, x = ~Skenario, y = ~Peluang, type = 'bar',
marker = list(color = c(col_blue, col_red)),
hoverinfo = "text",
text = ~paste("Skenario:", Skenario, "<br>Peluang Akhir:", Peluang)) %>%
layout(title = "Dampak Dependensi pada Peluang (2 Kelereng Biru)",
yaxis = list(title = "Probabilitas", range = c(0, 0.5)),
paper_bgcolor='rgba(0,0,0,0)',
plot_bgcolor='rgba(0,0,0,0)',
font = list(color = '#bdc3c7'),
# *** PENGATURAN UKURAN SPESIFIK ***
width = 750,
height = 500
)
fig23 Union of Events
Konsep ini menangani kata kunci “ATAU” (\(\cup\)). Tantangan utamanya adalah menghindari double counting (menghitung irisan dua kali).
General Addition Rule
\[P(A \cup B) = P(A) + P(B) - P(A \cap B)\]
Catatan: Jika kejadian saling lepas (Mutually Exclusive), maka \(P(A \cap B) = 0\), sehingga rumusnya menjadi \(P(A) + P(B)\).
3.1 Contoh Permasalahan: Kartu Remi
Dari 52 kartu standar, berapa peluang mengambil Kartu Hati (\(\heartsuit\)) ATAU Kartu Wajah (J, Q, K)?
\(P(\text{Hati}) = \frac{13}{52}\)
\(P(\text{Wajah}) = \frac{12}{52}\)(J, Q, K di 4 jenis kartu)
Irisan: Ada kartu yang merupakan Hati DAN Wajah (J\(\heartsuit\), Q\(\heartsuit\), K\(\heartsuit\)).
\[P(\text{Hati} \cap \text{Wajah}) = \frac{3}{52}\]
Perhitungan Total:
\[P(\text{Hati} \cup \text{Wajah}) = \frac{13}{52} + \frac{12}{52} - \frac{3}{52} = \frac{22}{52} \approx 0.423\] ## Visualisasi Komponen
Grafik ini memecah komponen untuk menunjukkan area yang unik dan area irisan.
# Asumsikan col_red, col_blue telah didefinisikan sebelumnya
col_red <- "#ff6b6b"
col_blue <- "#1e90ff"
card_data <- data.frame(
Komponen = c("Hati Saja (Non-Wajah)", "Wajah Saja (Non-Hati)", "Irisan (Wajah Hati)", "Kartu Lainnya"),
Jumlah = c(10, 9, 3, 30) # 13-3, 12-3, 3, 52-22
)
fig3 <- plot_ly(card_data, labels = ~Komponen, values = ~Jumlah, type = 'pie', hole = 0.5,
textinfo = 'label+value',
marker = list(colors = c(col_red, col_blue, "#8e44ad", "#34495e"))) %>%
layout(title = "Komposisi Kartu (Total 52)",
showlegend = FALSE,
paper_bgcolor='rgba(0,0,0,0)',
plot_bgcolor='rgba(0,0,0,0)',
font = list(color = '#bdc3c7'),
# *** PENGATURAN UKURAN SPESIFIK ***
width = 750,
height = 500
)
fig34 Exclusive and Exhaustive
-
Mutually Exclusive (Saling Lepas): Dua kejadian tidak
bisa terjadi bersamaan.
\[A \cap B = \emptyset \Rightarrow P(A \cap B) = 0\]
-
Exhaustive (Menyeluruh): Gabungan kejadian mencakup
seluruh kemungkinan.
\[P(A \cup B \cup ...) = S \Rightarrow \sum P(A_i) = 1\]
4.1 Contoh Visual: Survei Kepuasan
Bayangkan survei dengan tiga opsi: Tidak Puas, Netral, Puas.
Exclusive: Responden hanya boleh memilih satu opsi (tidak bisa Puas sekaligus Tidak Puas).
Exhaustive: Tidak ada opsi lain (seperti “Sangat Marah” atau “Sangat Bahagia”) di luar tiga pilihan ini dalam kuesioner tersebut.
survey_data <- data.frame(
Kategori = c("Tidak Puas", "Netral", "Puas"),
Count = c(15, 25, 60)
)
fig4 <- plot_ly(survey_data, labels = ~Kategori, values = ~Count, type = 'pie',
textinfo = 'percent',
marker = list(colors = c(col_red, "#95a5a6", col_blue))) %>%
layout(title = "Contoh Mutually Exclusive & Exhaustive (Total = 100%)",
paper_bgcolor='rgba(0,0,0,0)',
plot_bgcolor='rgba(0,0,0,0)',
font = list(color = '#bdc3c7'),
# *** PENGATURAN UKURAN SPESIFIK ***
width = 750,
height = 500
)
fig45 Binomial Experiment
Video ini memperkenalkan jenis eksperimen probabilistik diskrit yang sangat spesifik, yaitu Eksperimen Binomial. Tidak semua eksperimen dapat dihitung menggunakan rumus Binomial; harus memenuhi kriteria ketat.
5.1 Kriteria Eksperimen Binomial
Suatu eksperimen harus memenuhi empat kriteria ketat untuk dianggap Binomial:
- Fixed Number of Trials (\(n\)): Jumlah percobaan harus tetap.
- Two Possible Outcomes: Setiap percobaan hanya memiliki dua hasil (Sukses/\(p\) atau Gagal/\(q\)).
- Independent Trials: Hasil dari setiap percobaan tidak memengaruhi yang lain.
- Constant Probability (\(p\)): Probabilitas sukses (\(p\)) harus sama untuk setiap percobaan.
5.2 Rumus Probabilitas Binomial
Fungsi Probabilitas Massa (PMF) Binomial
Digunakan untuk menghitung probabilitas mendapatkan tepat \(x\) sukses dari \(n\) percobaan:
\[P(X=x) = \binom{n}{x} p^x q^{n-x}\]
Di mana\(\binom{n}{x} = \frac{n!}{x!(n-x)!}\) adalah koefisien binomial.
5.3 Contoh Permasalahan: Uji Coba Vaksin & Kriteria
Sebuah perusahaan menguji vaksin dengan tingkat efektivitas \(90\%\) (\(p=0.90\)) pada 5 orang (\(n=5\)). Karena memenuhi kriteria BINS (Binary, Independent, Number Fixed, Same Probability), kita dapat menghitung peluang \(x\) sukses.
6 Binomial Distribution
Syarat & Rumus Binomial
Digunakan untuk eksperimen dengan jumlah percobaan tetap (\(n\)) dan hasil biner (Sukses/Gagal). Setiap percobaan harus independen.
\[P(X=x) = \binom{n}{x} p^x q^{n-x}\]
- \(n\): Jumlah percobaan
- \(x\): Jumlah sukses yang diinginkan
- \(p\): Peluang sukses per percobaan
- \(q\): Peluang gagal (\(1-p\))
6.1 Contoh Permasalahan: Ujian Pilihan Ganda (Hoki-hokian)
Seorang siswa menjawab acak 10 soal pilihan ganda. Setiap soal punya 4 pilihan (A, B, C, D), sehingga hanya 1 yang benar.
\(n = 10\)
(1 dari $p = 0.25$4)
Berapa peluang siswa tersebut menjawab tepat 5 soal dengan benar hanya dengan menebak?
\[P(X=5) = \binom{10}{5} (0.25)^5 (0.75)^{5}\]
6.2 Visualisasi Distribusi Probabilitas
Grafik ini menunjukkan seberapa sulit mendapatkan nilai bagus hanya dengan menebak.
n <- 10
p <- 0.25
x_vals <- 0:10
# Menghitung probabilitas binomial
probs <- dbinom(x_vals, size = n, prob = p)
binom_data <- data.frame(
Jumlah_Benar = factor(x_vals),
Probabilitas = probs
)
# Menentukan warna: Highlight x=5
colors_bar <- rep(col_blue, 11)
colors_bar[6] <- col_red # Index ke-6 adalah x=5 (karena mulai dari 0)
fig6 <- plot_ly(binom_data, x = ~Jumlah_Benar, y = ~Probabilitas, type = 'bar',
marker = list(color = colors_bar),
hoverinfo = 'text',
text = ~paste("Benar:", Jumlah_Benar, "<br>Peluang:", round(Probabilitas, 4)*100, "%")) %>%
layout(title = paste("Distribusi Menebak 10 Soal (p=0.25)"),
xaxis = list(title = "Jumlah Jawaban Benar (x)"),
yaxis = list(title = "Probabilitas P(X=x)"),
paper_bgcolor='rgba(0,0,0,0)',
plot_bgcolor='rgba(0,0,0,0)',
font = list(color = '#bdc3c7'),
annotations = list(
list(x = 5, y = probs[6], text = "Target (x=5)", showarrow = T, arrowhead = 2, ax = 0, ay = -40)
),
# *** PENGATURAN UKURAN SPESIFIK ***
width = 750,
height = 500
)
fig6Daftar Pustaka
Untuk pendalaman materi, berikut adalah beberapa sumber yang mendukung konsep-konsep di atas :
- Probabilitas Fundamental & Ruang Sampel
- Buku Teks: A First Course in Probability (Sheldon Ross). Klasik untuk memahami dasar-dasar hitungan (kombinasi, permutasi) dan teorema fundamental.
- Sumber Online: Khan Academy: Modul Basic Theoretical Probability (Menjelaskan Aturan Komplemen dan Ruang Sampel dengan visual yang mudah).
- Independent, Dependent, & Union of Events
- Buku Teks: Elementary Statistics (Mario F. Triola). Menyediakan banyak contoh visual mengenai kelereng/kartu untuk membedakan kejadian dengan/tanpa pengembalian.
- Sumber Online: Introductory Statistics (OpenStax). Sumber daya gratis yang mencakup aturan penjumlahan umum dan probabilitas bersyarat.
- Distribusi Binomial
- Buku Teks: Probability and Statistics for Engineering and the Sciences (Jay L. Devore). Ideal untuk pemahaman mendalam tentang kriteria BINS (\(n\), \(p\), \(q\)).
- Sumber Online: StatTrek - Binomial Distribution (Situs yang menyediakan kalkulator dan penjelasan langkah demi langkah mengenai rumus PMF Binomial).