Persiapan Data & Konversi

# IMPOR DATA 
ihk.statis.2 <- read.csv("C:/Users/User/Downloads/ihk statis 2.csv", sep=";")

# DEFINISI & KONVERSI data_ihk
data_ihk <- ihk.statis.2
data_ihk$NILAI <- as.numeric(gsub(",", ".", data_ihk$NILAI))
data_ihk$KOTA <- as.factor(data_ihk$KOTA)
data_ihk$BULAN <- as.factor(data_ihk$BULAN)
data_ihk$KATEGORI <- as.factor(data_ihk$KATEGORI)

Analisis Deskriptif IHK (5 Kategori)

1. Analisis Deskriptif IHK

# Tampilkan Statistik Deskriptif
summary(data_ihk$NILAI)
##    Min. 1st Qu.  Median    Mean 3rd Qu.    Max. 
##   100.0   104.4   115.0   114.8   120.8   155.8

Interpretasi:

  • Rentang Data: Nilai IHK tersebar dari yang terendah 100.0 (Min.) hingga yang tertinggi 155.8 (Max.).
  • Nilai Tengah: Nilai rata-rata (Mean) IHK adalah 114.8, yang sangat dekat dengan nilai median (nilai tengah) yaitu 115.0. Ini mengindikasikan bahwa sebaran data IHK secara keseluruhan cukup simetris.
  • Sebaran: 50% dari data (Interquartile Range) berada di antara 104.4 (Kuartil 1) dan 120.8 (Kuartil 3).

2. Perbandingan Antar Kota

# Hitung rata-rata IHK tahunan untuk setiap kota
rata_rata_kota <- aggregate(NILAI ~ KOTA, data = data_ihk, FUN = mean)
rata_rata_kota <- rata_rata_kota[order(rata_rata_kota$NILAI, decreasing = TRUE), ]

# Tampilkan data terurut
print(rata_rata_kota)
##         KOTA    NILAI
## 7   SURABAYA 122.4803
## 8  TANGERANG 121.8238
## 9 YOGYAKARTA 116.7532
## 6   SEMARANG 116.6390
## 5    JAKARTA 112.9215
## 4      DEPOK 112.6440
## 3      BOGOR 111.9278
## 2     BEKASI 110.5642
## 1    BANDUNG 107.7007
# BAR CHART DAN LABEL
posisi_bar <- barplot(rata_rata_kota$NILAI,
                      names.arg = rata_rata_kota$KOTA,
                      main = "Perbandingan Rata-Rata IHK Antar Kota Tahun 2023",
                      ylab = "Rata-Rata IHK (NILAI)",
                      col = "coral",
                      las = 2,
                      ylim = c(0, max(rata_rata_kota$NILAI) * 1.1))

# Label Angka
text(x = posisi_bar, 
     y = rata_rata_kota$NILAI,
     labels = round(rata_rata_kota$NILAI, 2), 
     pos = 3,
     cex = 0.8)

Interpretasi:

  • IHK Tertinggi: Kota Surabaya mencatat rata-rata IHK tertinggi dengan nilai 122.48, diikuti tipis oleh Tangerang (121.82).
  • IHK Terendah: Kota Bandung memiliki rata-rata IHK terendah secara signifikan dibandingkan kota-kota lain, dengan nilai 107.70.
  • Terdapat variasi IHK yang cukup terlihat antar kota, yang menunjukkan perbedaan tingkat inflasi atau biaya hidup regional.

3. Tren Bulanan

# Agar urutan bulan benar
bulan_terurut <- c("JANUARI", "FEBRUARI", "MARET", "APRIL", "MEI", "JUNI", "JULI", "AGUSTUS", "SEPTEMBER", "OKTOBER", "NOVEMBER", "DESEMBER")
data_ihk$BULAN <- factor(data_ihk$BULAN, levels = bulan_terurut)

# Hitung rata-rata IHK per Bulan
rata_rata_bulanan <- aggregate(NILAI ~ BULAN, data = data_ihk, FUN = mean)

# Tampilkan data terurut
print(rata_rata_bulanan)
##        BULAN    NILAI
## 1    JANUARI 113.3722
## 2   FEBRUARI 113.8149
## 3      MARET 113.9209
## 4      APRIL 114.3864
## 5        MEI 114.4762
## 6       JUNI 114.8413
## 7       JULI 115.1020
## 8    AGUSTUS 115.2622
## 9  SEPTEMBER 115.4453
## 10   OKTOBER 115.6482
## 11  NOVEMBER 115.7689
## 12  DESEMBER 115.9007
# Buat Line Chart (Grafik Garis)
plot(rata_rata_bulanan$NILAI, 
     type = "o",
     main = "Tren Rata-Rata IHK Bulanan Tahun 2023",
     xlab = "Bulan",
     ylab = "Rata-Rata IHK (NILAI)",
     xaxt = "n",
     col = "blue",
     lwd = 2)

# Tambahkan Label Bulan di Sumbu X
axis(side = 1,
     at = 1:nrow(rata_rata_bulanan), 
     labels = rata_rata_bulanan$BULAN,
     las = 2,
     cex.axis = 0.8)

# Tambahkan Nilai Angka pada setiap Titik
text(x = 1:nrow(rata_rata_bulanan),
     y = rata_rata_bulanan$NILAI,
     labels = round(rata_rata_bulanan$NILAI, 2),
     pos = 3,
     cex = 0.7,
     col = "black")

Interpretasi:

  • Tren Utama: Grafik garis menunjukkan tren kenaikan yang konsisten dari awal hingga akhir tahun.
  • Pergerakan: Rata-rata IHK dimulai dari titik terendah pada bulan Januari (113.37) dan terus meningkat secara bertahap, mencapai titik tertingginya pada bulan Desember (115.90).
  • Data ini mengindikasikan terjadinya inflasi secara stabil sepanjang tahun 2023.

4. Perbandingan Antar Kategori

rata_rata_kategori <- aggregate(NILAI ~ KATEGORI, data = data_ihk, FUN = mean)
rata_rata_kategori <- rata_rata_kategori[order(rata_rata_kategori$NILAI, decreasing = TRUE), ]

# Tampilkan data terurut
print(rata_rata_kategori)
##       KATEGORI    NILAI
## 3       PRODUK 119.4965
## 5  RAWAT JALAN 119.0609
## 1 JASA LAINNYA 115.5220
## 2    KESEHATAN 114.8223
## 4   RAWAT INAP 105.2396
# Bar Chart Perbandingan Kategori
posisi_bar_kategori <- barplot(rata_rata_kategori$NILAI,
                               names.arg = rata_rata_kategori$KATEGORI,
                               main = "Perbandingan Rata-Rata IHK Antar 5 Kategori Tahun 2023",
                               ylab = "Rata-Rata IHK (NILAI)",
                               col = "coral",
                               las = 2,
                               ylim = c(0, max(rata_rata_kategori$NILAI) * 1.1))

# Label Angka
text(x = posisi_bar_kategori,
     y = rata_rata_kategori$NILAI,
     labels = round(rata_rata_kategori$NILAI, 2),
     pos = 3,
     cex = 0.8)

Interpretasi:

Kategori Tertinggi : Kategori “PRODUK” memiliki rata-rata IHK tertinggi (119.50), diikuti sangat dekat oleh “RAWAT JALAN” (119.06).

Kategori Terendah : Kategori “RAWAT INAP” memiliki rata-rata IHK terendah dengan perbedaan yang cukup jauh dari kategori lainnya, yaitu 105.24.

Kenaikan harga (IHK) tidak merata di semua sektor. Kategori “PRODUK” dan “RAWAT JALAN” mengalami rata-rata IHK yang paling tinggi, sementara “RAWAT INAP” secara rata-rata jauh lebih rendah.

  • Kategori Tertinggi: Kategori “PRODUK” memiliki rata-rata IHK tertinggi (119.50), diikuti sangat dekat oleh “RAWAT JALAN” (119.06).
  • Kategori Terendah: Kategori “RAWAT INAP” memiliki rata-rata IHK terendah dengan perbedaan yang cukup jauh dari kategori lainnya, yaitu 105.24.
  • Kenaikan harga (IHK) tidak merata di semua sektor.