Perancangan Percobaan Faktor Tunggal

Author

Muhammad Syafiq

Tujuan

  • Memahami konsep dasar perancangan percobaan (DoE).
  • Menerapkan rancangan acak lengkap (RAL) dan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL).
  • Melakukan analisis sidik ragam (ANOVA) pada percobaan faktor tunggal.
  • Melakukan uji lanjut: LSD, Tukey, Duncan, serta kontras polinomial ortogonal.
  • Mengimplementasikan analisis menggunakan R.

1. Definisi Perancangan Percobaan

  • Perancangan Percobaan (Design of Experiments/DoE): metode untuk merencanakan, melaksanakan, dan menganalisis percobaan sehingga informasi yang diperoleh efisien dan valid.
  • Tujuan: meminimalkan error, meningkatkan efisiensi, dan menghasilkan kesimpulan yang sahih.
  • Komponen utama:
    • Faktor → variabel yang mempengaruhi respons.
    • Taraf → level atau nilai faktor.
    • Ulangan → jumlah pengulangan tiap perlakuan.
    • Error → variasi yang tidak dapat dikontrol.

2. Percobaan Faktor Tunggal

2.1 Rancangan Acak Lengkap (RAL)

  • Semua perlakuan ditempatkan secara acak pada seluruh unit percobaan.
  • Cocok untuk kondisi homogen (tidak ada perbedaan antar unit percobaan).

Model RAL: \[ Y_{ij} = \mu + \tau_i + \epsilon_{ij} \] dengan: - \(Y_{ij}\) : pengamatan ke-j pada perlakuan ke-i
- \(\mu\) : rataan umum
- \(\tau_i\) : pengaruh perlakuan ke-i
- \(\epsilon_{ij}\) : galat acak (iid, \(N(0, \sigma^2)\))

Contoh di R:

# Data contoh: pengaruh 4 jenis pupuk terhadap hasil tanaman 
pupuk <- factor(rep(c("A", "B", "C", "D"), each = 5)) 
hasil <- c(20, 21, 19, 22, 20, 25, 26, 24, 27, 25, 23, 22, 24, 23, 22, 28, 27, 29, 28, 30)
data_ral <- data.frame(pupuk, hasil)
# Analisis ANOVA
model_ral <- aov(hasil ~ pupuk, data = data_ral)
summary(model_ral)
            Df Sum Sq Mean Sq F value   Pr(>F)    
pupuk        3  177.3   59.12   51.41 1.95e-08 ***
Residuals   16   18.4    1.15                     
---
Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1

2.2 Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)

  • Digunakan jika terdapat variasi antar kelompok (blok).

  • Setiap blok berisi semua perlakuan.

Model RAKL:

\[ Y_{ij} = \mu + \tau_i + \beta_j + \epsilon_{ij} \]

dengan tambahan:
- \(\beta_j\) = pengaruh blok ke-j

# Data contoh: 3 blok, 4 jenis pupuk
blok <- factor(rep(1:3, each = 4))
pupuk <- factor(rep(c("A", "B", "C", "D"), times = 3))
hasil <- c(20, 25, 23, 28,
           21, 24, 22, 27,
           19, 26, 24, 29)

data_rakl <- data.frame(blok, pupuk, hasil)

# Analisis ANOVA
model_rakl <- aov(hasil ~ pupuk + blok, data = data_rakl)
summary(model_rakl)
            Df Sum Sq Mean Sq F value   Pr(>F)    
pupuk        3    102      34      34 0.000367 ***
blok         2      2       1       1 0.421875    
Residuals    6      6       1                     
---
Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1

3. Uji Lanjut

Jika ANOVA signifikan, dilanjutkan dengan uji perbandingan rata-rata:

3.1 LSD (Least Significant Difference)

library(agricolae)
Warning: package 'agricolae' was built under R version 4.4.2
LSD.test(model_ral, "pupuk", p.adj = "none")

3.2 Tukey HSD

TukeyHSD(model_ral)
  Tukey multiple comparisons of means
    95% family-wise confidence level

Fit: aov(formula = hasil ~ pupuk, data = data_ral)

$pupuk
    diff        lwr        upr     p adj
B-A  5.0  3.0595619  6.9404381 0.0000086
C-A  2.4  0.4595619  4.3404381 0.0130816
D-A  8.0  6.0595619  9.9404381 0.0000000
C-B -2.6 -4.5404381 -0.6595619 0.0071906
D-B  3.0  1.0595619  4.9404381 0.0021673
D-C  5.6  3.6595619  7.5404381 0.0000020

3.3 Duncan Test

duncan.test(model_ral, "pupuk", group = TRUE)

3.4 Kontras Polinomial Ortogonal

  • Cocok untuk perlakuan dengan taraf kuantitatif (misalnya dosis).

  • Bentuk umum: linear, kuadratik, kubik, dst.

# Misal perlakuan adalah dosis (kuantitatif)
dosis <- factor(c(0, 1, 2, 3, 4))
hasil <- c(15, 20, 25, 28, 30)
data_poly <- data.frame(dosis, hasil)

model_poly <- aov(hasil ~ as.numeric(as.character(dosis)), data = data_poly)
summary(model_poly)
                                Df Sum Sq Mean Sq F value  Pr(>F)   
as.numeric(as.character(dosis))  1  144.4   144.4   90.25 0.00247 **
Residuals                        3    4.8     1.6                   
---
Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
# Uji kontras polinomial
model_poly2 <- aov(hasil ~ poly(as.numeric(as.character(dosis)), 2), data = data_poly)
summary(model_poly2)
                                         Df Sum Sq Mean Sq F value  Pr(>F)   
poly(as.numeric(as.character(dosis)), 2)  2 148.97   74.49   651.8 0.00153 **
Residuals                                 2   0.23    0.11                   
---
Signif. codes:  0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1

4. Latihan Mandiri

  1. Buat data simulasi dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan, kemudian lakukan ANOVA (RAL).

  2. Lakukan analisis RAKL dengan 4 perlakuan dan 3 blok.

  3. Lakukan uji lanjut dengan LSD dan Tukey.

  4. Jika perlakuan berupa dosis, lakukan kontras polinomial ortogonal.

Referensi

  • Montgomery, D. C. (2017). Design and Analysis of Experiments. Wiley.

  • Gomez, K. A., & Gomez, A. A. (1984). Statistical Procedures for Agricultural Research. Wiley.

  • Dokumentasi R: ?aov, ?TukeyHSD, ?poly, dan package agricolae.