Nama: Farah Nadira
NPM: 140610230015
Mata Kuliah: Epidemiologi 2025
Dosen Pengampu: Bpk. I Gede Nyoman Mindra Jaya
: Jumlah kasus baru suatu penyakit dalam periode tertentu dibagi dengan total waktu pemajanan (person-time) dari populasi berisiko. Ukuran ini menggambarkan kecepatan munculnya kasus baru.
Dalam sebuah studi, ditemukan 8 kasus baru penyakit X dalam 1 tahun
pada populasi 1200 orang. Karena ada migrasi dan kematian, total
person-time yang berhasil dicatat adalah 1050
person-years.
Hitung Incidence Rate penyakit X dan nyatakan hasil dalam bentuk
per 1000 person-years.
Rumus:\[ IR = \frac{\text{Kasus Baru}}{\text{Total Person-Time}} \]
Dengan Perhitungan Manual
Diketahui
- Kasus baru = 8 kasus
- Total Person-Time = 1050 person-years\[
IR = \frac{8}{1050} = \text{0.007619
per person-year}
\]
atau 7.619 per 1000 person-years.
Dengan Menggunakan R
kasus_baru <- 8
person_time <- 1050
IR <- kasus_baru / person_time
IR_1000 <- IR * 1000
IR
## [1] 0.007619048
IR_1000 #hasil dalam bentuk per 1.000 person-years
## [1] 7.619048
Interpretasi
Angka insidensi penyakit X adalah 7.619 per 1000
person-years, artinya dari 1000 orang yang diikuti selama 1
tahun, rata-rata terdapat sebanyak 7–8 orang mengalami kasus baru
penyakit X.
: Proporsi individu yang mengalami penyakit baru dalam suatu
periode tertentu di antara populasi berisiko pada awal periode.
Menggambarkan risiko rata-rata terkena penyakit dalam periode
tersebut.
Dalam sebuah penelitian kohort terhadap 500 orang sehat di awal
periode, setelah 2 tahun pengamatan ditemukan 25 kasus baru
hipertensi.
Hitung Cumulative Incidence dan bagaimana interpretasinya dalam
konteks risiko?
Rumus:\[ CI = \frac{\text{Kasus Baru dalam Periode}}{\text{Populasi Berisiko Awal}} \]
Dengan Perhitungan Manual
Diketahui
- Populasi berisiko awal = 500 orang
- Kasus baru = 25 kasus
- Lama pengamatan = 2 tahun
\[ CI = \frac{25}{500} = 0.05 = \text{5%}
\]
Dengan Menggunakan R
kasus_baru <- 25
populasi_berisiko <- 500
CI <- kasus_baru / populasi_berisiko
CI
## [1] 0.05
Interpretasi
Selama 2 tahun, risiko seseorang mengalami hipertensi
adalah 5%, artinya dari setiap 100 orang sehat di awal, sekitar
5 orang akan terkena hipertensi.
: Proporsi individu yang memiliki penyakit tertentu (kasus lama + baru) pada suatu titik waktu (point prevalence) atau periode tertentu (period prevalence). Menggambarkan beban penyakit pada populasi.
Pada survei kesehatan di kota berpenduduk 20000 orang, ditemukan 400
orang menderita diabetes pada saat survei dilakukan.
Hitung Prevalensi diabetes di kota tersebut dan apa makna angka
tersebut dalam konteks kesehatan masyarakat?
Rumus:\[ P = \frac{\text{Kasus (Baru + Lama)}}{\text{Total Populasi}} \]
Dengan Perhitungan Manual
Diketahui
- Populasi = 20000 orang
- Total kasus = 400 orang
\[ P = \frac{400}{20000} = 0.02 = \text{2%}
\]
Dengan Menggunakan R
total_kasus <- 400
populasi <- 20000
P <- total_kasus / populasi
P
## [1] 0.02
Interpretasi
Prevalensi diabetes di kota tersebut adalah
2%, artinya pada saat survei dilakukan terdapat 2 orang
penderita diabetes dari setiap 100 penduduk.
Perbandingan risiko penyakit antara kelompok yang terpapar dan kelompok yang tidak terpapar. RR hanya dapat dihitung pada studi kohort.
Selisih risiko penyakit antara kelompok terpapar dan tidak terpapar. Menggambarkan beban absolut risiko yang diatribusikan pada paparan.
Data kohort:
- Dari 200 perokok, 40 orang menderita penyakit paru kronis.
- Dari 300 bukan perokok, 15 orang menderita penyakit paru kronis.
Tentukan cumulative incidence pada kelompok perokok dan bukan perokok,
relative risk (RR), attributable risk (AR), dan interpretasikan
hasilnya.
Cumulative Incidence
Rumus:\[ CI = \frac{\text{Kasus Baru dalam
Periode}}{\text{Populasi Berisiko Awal}} \]
Dengan Perhitungan Manual
\[ CI_{perokok} = \frac{40}{200} = 0.20 =
\text{20%} \]
\[ CI_{nonperokok} = \frac{15}{300} = 0.05 =
\text{5%} \]
Dengan Menggunakan R
cases_perokok <- 40
N_perokok <- 200
cases_non <- 15
N_non <- 300
CI_perokok <- cases_perokok / N_perokok; CI_perokok
## [1] 0.2
CI_non <- cases_non / N_non; CI_non
## [1] 0.05
Relative Risk
Rumus:
\[ RR = \frac{CI_{exposed}}{CI_{unexposed}}
\]
Dengan Perhitungan Manual
Diketahui sebelumnya nilai \(CI_{exposed} = CI_{perokok} = 0.2\) dan
nilai \(CI_{unexposed} = CI_{nonperokok} =
0.05\).
\[ RR = \frac{0.2}{0.05} = 4 \]
Dengan Menggunakan R
RR <- CI_perokok / CI_non; RR
## [1] 4
Attributable Risk (AR)/Risk Difference (RD)
Rumus:
\[ AR = {CI_{exposed} -}{CI_{unexposed}}
\]
Dengan Perhitungan Manual
Diketahui sebelumnya nilai \(CI_{exposed} = CI_{perokok} = 0.2\) dan
nilai \(CI_{unexposed} = CI_{nonperokok} =
0.05\).
\[ AR = {0.2}-{0.05} = 0.15 \]
Dengan Menggunakan R
AR <- CI_perokok - CI_non; AR
## [1] 0.15
Interpretasi
Risiko penyakit paru kronis pada bukan perokok = 5%
RR = 4 → perokok memiliki risiko 4 kali lebih tinggi terkena penyakit paru kronis dibanding bukan perokok.
AR = 15% → dari 100 perokok, terdapat tambahan 15 kasus penyakit paru kronis yang dapat diatribusikan akibat kebiasaan merokok.
: Perbandingan odds (peluang) terjadinya penyakit pada kelompok terpapar dibanding kelompok tidak terpapar. OR biasanya digunakan pada studi kasus-kontrol.
Penelitian kasus-kontrol memberikan data sebagai tertera di tabel 2x2
di bawah.
Hitung Odds Ratio (OR) dan apa makna hasil tersebut terkait
hubungan paparan dengan penyakit?
Rumus:\[ OR = \frac{\frac{a}{b}}{{\frac{c}{d}}}=\frac{ad}{bc} \]
Dengan Perhitungan Manual
Diketahui
- Populasi berisiko awal = 500 orang
- Kasus baru = 25 kasus
- Lama pengamatan = 2 tahun
\[ OR =
\frac{\frac{45}{30}}{{\frac{20}{55}}}=\frac{2475}{600}=4125
\]
Dengan Menggunakan R
a <- 45
b <- 30
c <- 20
d <- 55
OR <- (a * d) / (b * c)
OR
## [1] 4.125
Interpretasi
OR ≈ 4.125 → pada studi kasus-kontrol ini,
subjek yang terpapar memiliki odds sekitar 4.125 kali
lebih tinggi mengalami penyakit dibanding yang tidak terpapar. (Catatan:
OR pada kasus-kontrol merupakan estimasi asosiasi; untuk penyakit yang
jarang, OR ≈ RR.)
: Proporsi kasus suatu penyakit yang berakhir dengan kematian. Menggambarkan tingkat keparahan penyakit.
Pada suatu wabah, ditemukan 250 kasus dengan 10 di antaranya
meninggal.
Hitung Case Fatality Rate (CFR) dan bagaimana interpretasi tingkat
keparahan penyakit berdasarkan CFR tersebut?
Rumus:\[ CFR = \frac{\text{Jumlah kematian akibat penyakit)}}{\text{Jumlah kasus penyakit}}\text{x 100%} \]
Dengan Perhitungan Manual
Diketahui
- Jumlah kasus = 250 kasus
- Jumlah kematian = 10 orang
\[
CFR = \frac{10}{250}\text{x 100%}=\text{0.04 x 100% = 4%}
\]
Dengan Menggunakan R
kematian <- 10
jumlah_kasus <- 250
CFR <- kematian / jumlah_kasus
CFR_percent <- CFR * 100
CFR; CFR_percent #dalam persen
## [1] 0.04
## [1] 4
Interpretasi
CFR = 4% → artinya dari 100 orang yang sakit, rata-rata 4 orang
meninggal, angka ini menunjukkan bahwa penyakit tersebut
memiliki tingkat keparahan yang relatif rendah sampai
sedang.
CFR < 5% → biasanya dianggap rendah, penyakit mayoritas bisa sembuh/bertahan.
CFR 5–20% → dianggap cukup berat.
CFR > 20% → penyakit tergolong sangat berat / mematikan.
Jadi, CFR 4% menunjukkan bahwa sebagian besar penderita dapat sembuh, tetapi tetap ada risiko kematian yang tidak bisa diabaikan. Dengan kata lain, penyakit ini tidak seberat Ebola (CFR bisa >50%) atau SARS (CFR ~10%), tapi lebih serius dibanding penyakit ringan dengan CFR <1%. (Sumber: Centres for Disease Control and Prevention)