UAS TPG
Analisis Biplot
Menyiapkan data
Data yang digunakan merupakan data rata-rata tiap sekolah tiap kabupaten/kota di DI Yogyakarta. Data hanya terdiri dari 5 baris (5 kab/kota) dengan 8 peubah yang digunakan.
data <- readxl::read_excel("C:\\Users\\ACER\\Documents\\Kuliah\\Semester 5\\Teknik Peubah Ganda\\TPG UAS\\data UAS_APG_2023.xlsx", sheet=4)
data <- data.frame(data)
rownames(data) <- data$`Kab/Kota`
univs_new <- data[,-1] #hapus kolom nama universitas
head(univs_new)
## SI SP SKL SPT SSP SPL SB SPN
## 1 89.06904 85.56761 82.67606 83.22359 83.71256 88.96655 87.50587 87.77127
## 2 87.87385 84.11055 80.86239 82.10092 81.64850 87.38073 85.68005 86.73707
## 3 89.08987 85.57765 82.59091 83.20265 84.16427 89.10606 87.41572 87.89524
## 4 88.91983 85.33485 82.54015 83.12226 83.67771 88.81022 87.38352 87.82400
## 5 89.14782 85.59370 82.45669 83.08268 84.01323 88.96260 87.20997 88.01658
Melakukan eksplorasi data
Diperoleh ringkasan/deskripsi data sebagai berikut.
## SI SP SKL SPT
## Min. :87.87 Min. :84.11 Min. :80.86 Min. :82.10
## 1st Qu.:88.92 1st Qu.:85.33 1st Qu.:82.46 1st Qu.:83.08
## Median :89.07 Median :85.57 Median :82.54 Median :83.12
## Mean :88.82 Mean :85.24 Mean :82.23 Mean :82.95
## 3rd Qu.:89.09 3rd Qu.:85.58 3rd Qu.:82.59 3rd Qu.:83.20
## Max. :89.15 Max. :85.59 Max. :82.68 Max. :83.22
## SSP SPL SB SPN
## Min. :81.65 Min. :87.38 Min. :85.68 Min. :86.74
## 1st Qu.:83.68 1st Qu.:88.81 1st Qu.:87.21 1st Qu.:87.77
## Median :83.71 Median :88.96 Median :87.38 Median :87.82
## Mean :83.44 Mean :88.65 Mean :87.04 Mean :87.65
## 3rd Qu.:84.01 3rd Qu.:88.97 3rd Qu.:87.42 3rd Qu.:87.90
## Max. :84.16 Max. :89.11 Max. :87.51 Max. :88.02
oxplot digunakan untuk memeriksa keberadaan pencilan dalam suatu peubah.
Terlihat dari plot di atas, bahwa semua peubah memiliki pencilan bawah.
Selanjutnya, dilakukan eksplorasi mengenai korelasi antar peubah dengan
fungsi
corrplot()
.
## Warning: package 'corrplot' was built under R version 4.4.3
## corrplot 0.95 loaded
Diperoleh bahwa antar peubah memiliki korelasi positif yang sangat kuat, yaitu mendekati 100%.
Analisis biplot
Analisis ini menggunakan beberapa package antara lain:
FactoMineR
untuk membentuk fungsi komponen utamafactoextra
untuk membentuk grafik biplot
## Loading required package: ggplot2
## Welcome! Want to learn more? See two factoextra-related books at https://goo.gl/ve3WBa
- Penskalaan/pengoreksian data
Sebelum melakukan analisis biplot, dilakukan pengoreksian data
(matriks X) terhadap rataannya menggunakan fungsi
scale()
.
## SI SP SKL SPT SSP SPL
## [1,] 0.24895442 0.33073315 0.4508184 0.2771715 0.2693049 0.3213170
## [2,] -0.94622993 -1.12632202 -1.3628526 -0.8455027 -1.7947523 -1.2644983
## [3,] 0.26979059 0.34077903 0.3656712 0.2562314 0.7210139 0.4608284
## [4,] 0.09974654 0.09798153 0.3149081 0.1758427 0.2344591 0.1649867
## [5,] 0.32773838 0.35682831 0.2314550 0.1362571 0.5699745 0.3173662
## SB SPN
## [1,] 0.4668438 0.1224402
## [2,] -1.3589789 -0.9117606
## [3,] 0.3766950 0.2464048
## [4,] 0.3444911 0.1751676
## [5,] 0.1709490 0.3677480
- Pembentukan fungsi komponen utama dan grafik biplot
Pembentukan fungsi komponen utama dilakukan dengan menggunakan fungsi
PCA()
Kemudian dilakukan pembentukan grafik biplot dengan fungsi
fviz_pca_biplot()
yang membutuhkan argumen berupa fungsi
komponen utama yang telah dibentuk.
Dari grafik di atas, diperoleh informasi sebagai berikut:
- Keragaman peubah
- Peubah
SSP
memiliki keragaman yang lebih besar/paling besar dibandingkan peubah lainnya. - Peubah
SI
memiliki keragaman terkecil.
- Peubah
- Keeratan hubungan antar peubah
- Antar semua peubah memiliki korelasi yang positif terlihat dari sudut yang terbentuk membentuk sudut < 90 derajat.
- Beberapa peubah memiliki korelasi 1 terlihat dari sudut yang sangat
kecil bahkan sudut 0 derata. Contohnya peubah
SI
danSPN
- Kemiripan antar objek dan Posisi relatif
objek dengan peubah penciri
- Kabupaten Bantul (1) dan Kabupaten Sleman (4) digambarkan dalam posisi yang berdekatan, artinya keduanya memiliki karakteristik yang mirip.
- Kabupaten Gunung Kidul (2)memiliki
SI
,SP
,SKL
,SPT
,SSP
,SPL
,SB
,SPN
dibawah rata-rata - Kabupaten Kulon Progo (3) digambarkan memiliki
SSP
yang tinggi dibanding kab/kota lainnya. - Kota Yogyakarta (5) digambarkan memiliki nilai peubah yang tinggi
pada peubah
SI
,SPN
, danSSP
Selanjutnya untuk mengevaluasi kebaikan dari biplot yang terbentuk, dilakukan dengan melihat persentase kumulatif keragaman yang diperoleh dari dua nilai eigen teratas (karena biplot yang terbentuk dua dimensi).
Kebaikan biplot dilihat berdasarkan
cumulative.variance.percent
dari nilai eigen kedua.
(Informasi keragaman yang mampu dijelaskan oleh biplot adalah sebesar
98.41 %. Artinya biplot mampu memberikan informasi dari 8 peubah untuk
menilai posisi relatif 5 Kab/Kota di DI Yogyakarta)
## eigenvalue variance.percent cumulative.variance.percent
## Dim.1 3.089316175 98.4122632 98.41226
## Dim.2 0.039084986 1.2450788 99.65734
## Dim.3 0.006304366 0.2008299 99.85817
## Dim.4 0.004452210 0.1418282 100.00000
Selain itu, dapat melihat presentase keragaman biplot dengan grafik
plot scree dengan menggunakan fviz_eig()
berikut.