Dalam sebuah studi, ditemukan 8 kasus baru penyakit X dalam 1 tahun pada populasi 1.200 orang. Karena ada migrasi dan kematian, total person-time yang berhasil dicatat adalah 1.050 person-years.
• Hitung Incidence Rate penyakit X.
• Nyatakan hasil dalam bentuk per 1.000 person-years
\[ IR = \frac{\text{Kasus Baru}}{\text{Total Person-Time}} \] Diketahui pada soal terdapat 8 kasus baru dengan total person-time adalah 1050 person-years, maka :
\[ IR = \frac{8}{1050} = 0.00762 \] Dalam bentuk fungsi R :
library(glue)
## Warning: package 'glue' was built under R version 4.3.3
incidence_rate <- function(kasus_baru, person_time, per = 1000) {
ir_per1 <- kasus_baru / person_time
ir_per1000 <- ir_per1 * per
glue("Incidence Rate = {round(ir_per1, 5)} per person-year,
atau {round(ir_per1000, 2)} per {per} person-years.")
}
incidence_rate(8, 1050, per = 1000)
## Incidence Rate = 0.00762 per person-year,
## atau 7.62 per 1000 person-years.
Dalam sebuah penelitian kohort terhadap 500 orang sehat di awal periode, setelah 2 tahun pengamatan ditemukan 25 kasus baru hipertensi.
• Hitung Cumulative Incidence.
• Bagaimana interpretasinya dalam konteks risiko?
\[ CI = \frac{\text{Kasus Baru dalam Periode}}{\text{Populasi Berisiko Awal}} \]
Pada soal diketahui dari 500 orang sehat di awal periode, ditemukan 25 kasus baru setelah 2 tahun, maka :
\[ CI = \frac{25}{500} = 0.05 = 5\% \]
Dalam bentuk fungsi R :
cumulative_incidence <- function(kasus_baru_dlm_periode, populasi_berisiko_awal, persen = 100) {
ci <- kasus_baru_dlm_periode / populasi_berisiko_awal
ci_persen <- ci * persen
glue("Cumulative Incidence = {round(ci, 5)},
atau artinya risiko terkena diabetes dalam setahun adalah {round(ci_persen, 2)}%.")
}
cumulative_incidence(25, 500, persen = 100)
## Cumulative Incidence = 0.05,
## atau artinya risiko terkena diabetes dalam setahun adalah 5%.
Pada survei kesehatan di kota berpenduduk 20.000 orang, ditemukan 400 orang menderita diabetes pada saat survei dilakukan.
• Hitung prevalensi diabetes di kota tersebut.
• Apa makna angka tersebut dalam konteks kesehatan masyarakat?
\[ P = \frac{\text{Kasus (baru + lama)}}{\text{Total Populasi}} \]
Pada soal, diketahui total populasi adalah 20.000 dengan 400 kasus, maka :
\[ P = \frac{400}{20000}=0.02=2\% \] Dalam fungsi R :
Prevalensi <- function(kasus, populasi, persen = 100) {
P <- kasus/populasi
P_persen <- P * persen
glue("Prevalensi = {round(P, 5)},
atau artinya proporsi individu yang memiliki diabetes di suatu periode tertentu adalah {round(P_persen, 2)}%.")
}
Prevalensi(400, 20000, persen = 100)
## Prevalensi = 0.02,
## atau artinya proporsi individu yang memiliki diabetes di suatu periode tertentu adalah 2%.
Data kohort:
• Dari 200 perokok, 40 orang menderita penyakit paru kronis.
• Dari 300 bukan perokok, 15 orang menderita penyakit paru kronis. Tentukan :
Cumulative Incidence pada kelompok perokok dan bukan perokok.
Relative Risk (RR).
Attributable Risk (AR).
Interpretasikan hasilnya
Cumulative Incidence : \[ CI = \frac{\text{Kasus Baru dalam Periode}}{\text{Populasi Berisiko Awal}} \] Berdasarkan soal, nilai Cumulative Incidence untuk kelompok perokok adalah
\[ CI_{exposed} = \frac{40}{200} = 0.2 = 20\% \] \[ CI_{unexposed}=\frac{15}{300}=0.05 = 5\% \]
Relative Risk :
\[ RR = \frac{CI_{exposed}}{CI_{unexposed}} \] Maka nilai Relative Risk adalah
\[ RR = \frac{0.2}{0.05}=4 \]
Dalam fungsi R :
Relative_Risk <- function(CIexp, CIunexp) {
RR <- CIexp/CIunexp
glue("Relative Risk = {round(RR, 5)},
atau artinya risiko penyakit paru kronis pada perokok {round(RR, 2)} kali lebih tinggi dibanding bukan perokok.")
}
Relative_Risk(0.2, 0.05)
## Relative Risk = 4,
## atau artinya risiko penyakit paru kronis pada perokok 4 kali lebih tinggi dibanding bukan perokok.
Attributable Risk :
\[ AR = CI_{exposed}-{CI_{unexposed}} \] Maka nilai Attributable Risk atau Risk Difference adalah
\[ AR = 0.2 - 0.05 = 0.15 \]
Dalam fungsi R :
Attributable_Risk <- function(CIexp, CIunexp, persen=100) {
AR <- CIexp-CIunexp
ARper100 = AR*persen
glue("Attributable Risk = {round(AR, 5)},
atau artinya ada {round(ARper100, 2)} kasus tambahan per 100 orang pada kelompok terpapar (perokok).")
}
Attributable_Risk(0.2, 0.05, 100)
## Attributable Risk = 0.15,
## atau artinya ada 15 kasus tambahan per 100 orang pada kelompok terpapar (perokok).
Penelitian kasus-kontrol memberikan data berikut:
tabel <- matrix(c(45, 30,
20, 55),
nrow = 2, byrow = TRUE)
rownames(tabel) <- c("Terpapar (+)", "Tidak Terpapar (-)")
colnames(tabel) <- c("Penyakit (+)", "Tidak Penyakit (-)")
knitr::kable(tabel, caption = "Paparan / Penyakit")
Penyakit (+) | Tidak Penyakit (-) | |
---|---|---|
Terpapar (+) | 45 | 30 |
Tidak Terpapar (-) | 20 | 55 |
• Hitung Odds Ratio (OR).
• Apa makna hasil tersebut terkait hubungan paparan dengan penyakit?
Rumus (dari tabel 2x2) : \[ OR = \frac{a/b}{c/d}=\frac{ad}{bc} \]
Odds ratio pada kasus tersebut adalah
\[ OR = \frac{45 \times 55}{30 \times 20} = \frac{2475}{600}=4.125 \]
Dalam fungsi R :
Odds_Ratio <- function(a, b, c, d) {
OR <- (a*d)/(b*c)
glue("Odds Ratio = {round(OR, 5)},
atau artinya kelompok terpapar memiliki {round(OR, 2)} kali odds lebih tinggi terkena penyakit dibanding yang tidak terpapar.")
}
Odds_Ratio(45, 30, 20, 55)
## Odds Ratio = 4.125,
## atau artinya kelompok terpapar memiliki 4.12 kali odds lebih tinggi terkena penyakit dibanding yang tidak terpapar.
Pada suatu wabah, ditemukan 250 kasus dengan 10 di antaranya meninggal.
• Hitung CFR.
• Bagaimana interpretasi tingkat keparahan penyakit berdasarkan CFR tersebut?
\[ CFR = \frac{\text{Jumlah kematian akibat penyakit}}{\text{Jumlah kasus penyakit}} \times 100\% \]
Dari kasus yang diberikan, maka nilai CFR adalah
\[ CFR = \frac{10}{250} \times 100\% = 4\% \]
Dalam fungsi R :
Case_Fatality_Rate <- function(jumlah_kematian, jumlah_kasus, persen = 100) {
CFR <- (jumlah_kematian/jumlah_kasus)*persen
glue("Case Fatality Rate = {round(CFR, 5)},
atau artinya proporsi kasus wabah tersebut yang berakhir dengan kematian adalah sebesar {round(CFR, 2)}%, dengan kata lain ini adalah tingkat keparahan wabah tersebut.")
}
Case_Fatality_Rate(10, 250, 100)
## Case Fatality Rate = 4,
## atau artinya proporsi kasus wabah tersebut yang berakhir dengan kematian adalah sebesar 4%, dengan kata lain ini adalah tingkat keparahan wabah tersebut.
• Incidence Rate = laju kasus baru per person-time.
• Cumulative Incidence = risiko kasus baru dalam periode tertentu.
• Prevalensi = proporsi total kasus (baru + lama).
• Relative Risk = perbandingan risiko antara terpapar vs tidak terpapar.
• Odds Ratio = perbandingan odds penyakit antara terpapar vs tidak terpapar.
• Attributable Risk = selisih risiko antara terpapar dan tidak terpapar.
• Population Attributable Risk = proporsi insidensi populasi yang dapat dicegah bila paparan dihilangkan.
• Case Fatality Rate = proporsi kasus yang berakhir dengan kematian.