Akses Data di sini:
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1Vy3fnvyHrovL_0IK2r17H9hOX232P7a2G8GA-0-3iA0/edit?usp=sharing
Analisis peragam (ANCOVA) merupakan gabungan analisis regresi dan analisis ragam (ANOVA). Analisis peragam digunakan ketika dalam percobaan terdapat peubah konkomitan/penyerta/kovariat yang diduga berpengaruh terhadap peubah respon selain dari perlakuan yang dicobakan. Analisis peragam digunakan untuk mengendalikan galat percobaan, meningkatkan ketepatan, dan menyesuaikan atau mengoreksi rata-rata perlakuan dari peubah konkomitannya.
Model Linear
RAL
\[ y_{ij}=\mu+\tau_i+\beta(x_{ij}-\bar{x}_{..})+ε_{ij} \]
\(Y_{ij}\) = Pengamatan dari peubah
respon pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j.
\(x_{ij}\) = Pengukuran peubah
konkomitan yang bersesuaiaan dengan \(y_{ij}\).
\(\mu\) = rataan umum
\(\tau_i\) = pengaruh perlakuan
ke-i.
\(\beta\) = koefisien regresi yang
mengindikasikan ketergantugan \(y_{ij}\) terhadap \(x_{ij}\).
\(ε_{ij}\) = komponen acak.
RAKL
\[ y_{ij}=\mu+\tau_i+\rho_j+\beta(x_{ij}-\bar{x}_{..})+ε_{ij} \]
\(y_{ij}\) = Pengamatan dari peubah
respon pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j.
\(x_{ij}\) = Pengukuran peubah
konkomitan yang bersesuaiaan dengan \(y_{ij}\).
\(\mu\) = rataan umum.
\(\tau_i\) = pengaruh perlakuan
ke-i.
\(\rho_j\) = pengaruh kelompok
ke-j.
\(\beta\) = koefisien regresi yang
mengindikasikan ketergantugan \(y_{ij}\) terhadap \(x_{ij}\).
\(ε_{ij}\) = komponen acak.
RBSL
\[ y_{ijk}=\mu+\tau_i+\rho_j+\gamma_k+\beta(x_{ijk}-\bar{x}_{..})+ε_{ijk} \]
\(y_{ijk}\) = Pengamatan dari peubah
respon pada perlakuan ke-i, baris ke-j, dan kolom ke-k.
\(x_{ijk}\) = Pengukuran peubah
konkomitan yang bersesuaiaan dengan \(y_{ijk}\).
\(\mu\) = rataan umum.
\(\tau_i\) = pengaruh perlakuan
ke-i.
\(\rho_j\) = pengaruh baris ke-j.
\(\gamma_k\) = pengaruh kolom
ke-k.
\(\beta\) = koefisien regresi yang
mengindikasikan ketergantugan \(y_{ijk}\) terhadap \(x_{ijk}\).
\(ε_{ijk}\) = komponen acak.
Hipotesis
Pengaruh faktor:
\(H_0\) : \(\tau_1=\tau_2=...=\tau_i=0\) (Faktor tidak berpengaruh terhadap respon).
\(H_1\) : Minimal ada satu i dimana \(\tau_i≠0\).
Pengaruh peubah penyerta:
\(H_0\) : \(\beta=0\) (Peubah penyerta tidak berpengaruh terhadap respon).
\(H_1\) : \(\beta≠0\) (Peubah penyerta berpengaruh terhadap respon).
Asumsi
- Peubah X bersifat tetap, diukur tanpa kesalahan, dan bebas dari
perlakuan.
- Hubungan antara X dan Y harus linier dan bebas dari perlakuan dan
kelompok percobaan.
- Koefesien regresi untuk setiap perlakuan adalah sama, dan tidak sama
dengan nol.
- Galat percobaan harus bersifat acak, menyebar secara bebas dan
normal dengan nilai tengah = 0 dan ragam = \(\sigma^2\).
- \(\sum{\tau_i}=0\) (untuk \(H_0\) estimable).
Studi Kasus RAL
Suatu percobaan di bidang industri ingin memperlajari pengaruh mesin terhadap respons kekuatan serat yang dihasilkan yang dipergunakan dalam industri tekstil. Terdapat tiga perlakuan mesin yang dirancang dengan RAL, masing-masing diulang 5 kali. Telah diketahui bahwa kekuatan serat yang dihasilkan juga tergantung pada diameter serat tersebut. Untuk itu, dalam percobaan ini digunakan peubah penyerta (X) yaitu diameter serat yang dihasilkan. Respon kekuatan serat yang dihasilkan (Y) diukur dalam satuan tertentu. Diameter serat (X) diukur dalam \(10^{-3}\) cm.
Import Data
library(readxl)
DataANCOVA<-read_xlsx("D:/Rancob/DataFull.xlsx",sheet="Ancova")
DataANCOVA
## # A tibble: 15 × 3
## Mesin Kekuatan Diameter
## <dbl> <dbl> <dbl>
## 1 1 36 20
## 2 1 41 25
## 3 1 39 24
## 4 1 42 25
## 5 1 49 32
## 6 2 40 22
## 7 2 48 28
## 8 2 39 22
## 9 2 45 30
## 10 2 44 28
## 11 3 35 21
## 12 3 37 23
## 13 3 42 26
## 14 3 34 21
## 15 3 32 15
ANCOVA
DataANCOVA$Mesin<-as.factor(DataANCOVA$Mesin)
DataANCOVA$Mesin<-relevel(DataANCOVA$Mesin,3)
Modelawal<-aov(Kekuatan~Mesin+Diameter,data=DataANCOVA)
library(car)
ModelAncova<-Anova(Modelawal,type="III")
ModelAncova
## Anova Table (Type III tests)
##
## Response: Kekuatan
## Sum Sq Df F value Pr(>F)
## (Intercept) 99.636 1 39.1623 6.191e-05 ***
## Mesin 13.284 2 2.6106 0.1181
## Diameter 178.014 1 69.9694 4.264e-06 ***
## Residuals 27.986 11
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
Asumsi Koefesien Regresi Kovariat Tidak Sama dengan Nol
Modellm<-lm(Kekuatan~Mesin+Diameter,data=DataANCOVA)
summary(Modellm)
##
## Call:
## lm(formula = Kekuatan ~ Mesin + Diameter, data = DataANCOVA)
##
## Residuals:
## Min 1Q Median 3Q Max
## -2.0160 -0.9586 -0.3841 0.9518 2.8920
##
## Coefficients:
## Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
## (Intercept) 15.775 2.521 6.258 6.19e-05 ***
## Mesin1 1.584 1.107 1.431 0.1803
## Mesin2 2.621 1.148 2.283 0.0433 *
## Diameter 0.954 0.114 8.365 4.26e-06 ***
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Residual standard error: 1.595 on 11 degrees of freedom
## Multiple R-squared: 0.9192, Adjusted R-squared: 0.8972
## F-statistic: 41.72 on 3 and 11 DF, p-value: 2.665e-06
Modellm$coefficients[4]
## Diameter
## 0.9539877
Pada hasil analisis regresi dapat dilihat bahwa peubah penyerta (diameter) berpengaruh signifikan terhadap kekuatan serat pada taraf nyata 5%, sehingga asumsi ini terpenuhi.
Asumsi Hubungan Linear X dan Y
plot(y=DataANCOVA$Kekuatan,x=DataANCOVA$Diameter,xlab = "Diameter Serat",ylab="Kekuatan Serat")
cor(DataANCOVA$Kekuatan,DataANCOVA$Diameter)
## [1] 0.938542
library(ggplot2)
ggplot(DataANCOVA, aes(x=Diameter, y=Kekuatan, colour = Mesin)) + geom_point(size = 3) + geom_smooth(method = "lm", aes(fill = Mesin), alpha = 0.1) + theme(legend.position="top")
Dapat dilihat pada plot bahwa peubah penyerta dan respon memiliki hubungan linear yang kuat, dengan nilai korelasi \(0.938542\). Selain itu peubah penyerta dan respon memiliki hubungan linear di tiap perlakuan.
Asumsi Koefisien Regresi untuk Setiap Perlakuan adalah Sama dan Peubah X Bebas dari Perlakuan
Anova(aov(Kekuatan~Mesin*Diameter,data=DataANCOVA),type="III")
## Anova Table (Type III tests)
##
## Response: Kekuatan
## Sum Sq Df F value Pr(>F)
## (Intercept) 43.800 1 15.6126 0.003348 **
## Mesin 2.664 2 0.4748 0.636731
## Diameter 48.395 1 17.2506 0.002472 **
## Mesin:Diameter 2.737 2 0.4878 0.629290
## Residuals 25.249 9
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
Pada hasil dapat terlihat bahwa interaksi antara peubah penyerta dan faktor yang dicobakan tidak signifikan, sehingga asumsi koefisien regresi untuk setiap perlakuan adalah sama terpenuhi serta peubah X penyerta bebas dari perlakuan.
Uji Asumsi Sisaan
Normalitas Sisaan
shapiro.test(Modelawal$residuals)
##
## Shapiro-Wilk normality test
##
## data: Modelawal$residuals
## W = 0.96159, p-value = 0.7201
Berdasarkan uji Shapiro-Wilk, didapatkan \(p-value = 0.7201 > \alpha = 0.05\), maka tidak tolak \(H_0\), sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan menyebar normal pada taraf nyata 5%.
Ragam Sisaan Homogen
bartlett.test(Kekuatan~Mesin,data=DataANCOVA)
##
## Bartlett test of homogeneity of variances
##
## data: Kekuatan by Mesin
## Bartlett's K-squared = 0.32008, df = 2, p-value = 0.8521
Berdasarkan uji Bartlett, didapatkan \(p-value = 0.8521 > \alpha = 0.05\), maka tidak tolak \(H_0\), sehingga dapat disimpulkan bahwa ragam sisaan perlakuan homogen pada taraf nyata 5%.
Sisaan saling bebas
library(snpar)
runs.test(Modelawal$residuals,exact=T,alternative ="two.sided")
##
## Exact runs test
##
## data: Modelawal$residuals
## Runs = 8, p-value = 0.9728
## alternative hypothesis: two.sided
Berdasarkan Run-test pada library snpar, didapatkan \(p-value = 0.9728 > \alpha = 0.05\), maka tidak tolak \(H_0\), sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan saling bebas atau pada taraf nyata 5%.
Adjusted Mean
Rata-rata dari masing-masing perlakuan kemudian dikoreksi menggunakan peubah penyerta (diameter):
library(rstatix)
adj_means <- emmeans_test(data = DataANCOVA, formula = Kekuatan ~ Mesin, covariate = Diameter)
Adj<-get_emmeans(adj_means)
Adj
## # A tibble: 3 × 8
## Diameter Mesin emmean se df conf.low conf.high method
## <dbl> <fct> <dbl> <dbl> <dbl> <dbl> <dbl> <chr>
## 1 24.1 3 38.8 0.788 11 37.1 40.5 Emmeans test
## 2 24.1 1 40.4 0.724 11 38.8 42.0 Emmeans test
## 3 24.1 2 41.4 0.744 11 39.8 43.1 Emmeans test
Uji Lanjut Nilai Tengah Perlakuan Terkoreksi (Adjusted Mean)
library(dplyr)
library(emmeans)
pwc <- DataANCOVA %>%
emmeans_test(
Kekuatan ~ Mesin, covariate = Diameter,
p.adjust.method = "bonferroni"
)
pwc
## # A tibble: 3 × 9
## term .y. group1 group2 df statistic p p.adj p.adj.signif
## * <chr> <chr> <chr> <chr> <dbl> <dbl> <dbl> <dbl> <chr>
## 1 Diameter*Mesin Kekuat… 3 1 11 -1.43 0.180 0.541 ns
## 2 Diameter*Mesin Kekuat… 3 2 11 -2.28 0.0433 0.130 ns
## 3 Diameter*Mesin Kekuat… 1 2 11 -1.02 0.328 0.984 ns
Dari hasil uji lanjut bonferroni, \(p-value_{adj} > \alpha = 0.05\) sehingga tidak ada nilai tengah perlakuan yang berbeda nyata, hasil ini sesuai dengan hasil uji ancova dimana tidak ada perbedaan pengaruh perlakuan mesin terhadap kekuatan serat yang dihasilkan.