Akses Data di sini:
https://docs.google.com/spreadsheets/d/1Vy3fnvyHrovL_0IK2r17H9hOX232P7a2G8GA-0-3iA0/edit?usp=sharing
Rancangan split blok atau strip plot RAKL hampir mirip dengan rancangan split plot. Pada rancangan split blok, percobaan mengutamakan pada ketepatan pengaruh interaksi antara faktor yang dicobakan dibandingkan dengan pengaruh utama kedua faktor. Rancangan ini juga tersusun atas petak utama dan anak petak. Split blok hanya dapat diaplikasikan pada RAKL.
Pengacakan dan Layout Percobaan
Penempatan taraf faktor yang dicobakan dilakukan saling bersilangan,
dengan langkah pengacakan:
1. Memilih blok atau kelompok pada percobaan secara acak.
2. Menempatkan taraf faktor pertama secara acak pada setiap blok
mengikuti plot lajur atau kolom.
3. Menempatkan taraf faktor kedua secara acak pada setiap blok mengikuti
plot baris.
Contoh Kasus
Diketahui suatu percobaan dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh kombinasi pemupukan NPK dan genotip padi terhadap hasil padi (kg/petak). Pengaruh kombinasi pemupukan NPK(A) terdiri dari 6 taraf ditempatkan sebagai faktor A (Vertikal) dan genotip padi terdiri dari 2 taraf yang ditempatkan sebagai faktor B (Horizontal). Rancangan Dasar yang digunakan adalah RAK. Percobaan diulang 4 kali.
Cara 1
Pupuk<-c("Kontrol", "PK", "N", "NP", "NK","NPK")
Genotipe<-c("IR-64","S-969")
library(agricolae)
LayoutSB<-design.strip(Pupuk,Genotipe,r=4,serie=1,seed=020)
LayoutSB$book
## plots block Pupuk Genotipe
## 1 11 1 NPK S-969
## 2 12 1 NPK IR-64
## 3 13 1 NK S-969
## 4 14 1 NK IR-64
## 5 15 1 Kontrol S-969
## 6 16 1 Kontrol IR-64
## 7 17 1 N S-969
## 8 18 1 N IR-64
## 9 19 1 PK S-969
## 10 20 1 PK IR-64
## 11 21 1 NP S-969
## 12 22 1 NP IR-64
## 13 21 2 NPK S-969
## 14 22 2 NPK IR-64
## 15 23 2 Kontrol S-969
## 16 24 2 Kontrol IR-64
## 17 25 2 NP S-969
## 18 26 2 NP IR-64
## 19 27 2 PK S-969
## 20 28 2 PK IR-64
## 21 29 2 N S-969
## 22 30 2 N IR-64
## 23 31 2 NK S-969
## 24 32 2 NK IR-64
## 25 31 3 N IR-64
## 26 32 3 N S-969
## 27 33 3 PK IR-64
## 28 34 3 PK S-969
## 29 35 3 NP IR-64
## 30 36 3 NP S-969
## 31 37 3 NPK IR-64
## 32 38 3 NPK S-969
## 33 39 3 NK IR-64
## 34 40 3 NK S-969
## 35 41 3 Kontrol IR-64
## 36 42 3 Kontrol S-969
## 37 41 4 NK S-969
## 38 42 4 NK IR-64
## 39 43 4 N S-969
## 40 44 4 N IR-64
## 41 45 4 PK S-969
## 42 46 4 PK IR-64
## 43 47 4 Kontrol S-969
## 44 48 4 Kontrol IR-64
## 45 49 4 NPK S-969
## 46 50 4 NPK IR-64
## 47 51 4 NP S-969
## 48 52 4 NP IR-64
Cara 2
library(edibble)
DesignSB<-design(name="Bagan Split Blok") %>%
set_units(Blok=4,
Baris=nested_in(Blok,2),
Kolom=nested_in(Blok,6),
Petak=nested_in(Blok,crossed_by(Baris,Kolom))) %>%
set_trts(genotipe=Genotipe,
pupuk=Pupuk) %>%
allot_trts(genotipe~Baris,
pupuk~Kolom) %>%
assign_trts("random", seed=020) %>% serve_table
DesignSB
## # An edibble: 48 x 6
## Blok Baris Kolom Petak genotipe pupuk
## <U(4)> <U(8)> <U(24)> <U(48)> <T(2)> <T(6)>
## <chr> <chr> <chr> <chr> <chr> <chr>
## 1 Blok1 Baris1 Kolom01 Petak01 IR-64 NPK
## 2 Blok1 Baris2 Kolom01 Petak02 S-969 NPK
## 3 Blok1 Baris1 Kolom02 Petak03 IR-64 N
## 4 Blok1 Baris2 Kolom02 Petak04 S-969 N
## 5 Blok1 Baris1 Kolom03 Petak05 IR-64 NK
## 6 Blok1 Baris2 Kolom03 Petak06 S-969 NK
## 7 Blok1 Baris1 Kolom04 Petak07 IR-64 NP
## 8 Blok1 Baris2 Kolom04 Petak08 S-969 NP
## 9 Blok1 Baris1 Kolom05 Petak09 IR-64 PK
## 10 Blok1 Baris2 Kolom05 Petak10 S-969 PK
## # ℹ 38 more rows
library(deggust)
autoplot(DesignSB)
Model Linear
\[ Y_{ijk}=\mu+\alpha_i+K_k+\delta_{ik}+\beta_j+\gamma_{jk}+(\alpha\beta)_{ij}+ε_{ijk} \]
Keterangan:
\(Y_{ijk}\) = nilai pengamatan pada
faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j, dan kelompok ke-k.
\(\mu\) = komponen aditif dari rataan
umum.
\(\alpha_i\) = pengaruh utama faktor
A.
\(K_k\) = pengaruh utama
kelompok.
\(\beta_j\) = pengaruh utama faktor
B.
\((\alpha\beta)_{ij}\) = komponen
interaksi dari faktor A dan faktor B.
\(\gamma_{jk}\) = komponen acak dari
faktor B ke-j kelompok ke-k yang menyebar Normal.
\(\delta_{ik}\) = komponen acak dari
faktor A ke-i kelompok ke-k yang menyebar Normal.
\(ε_{ijk}\) = pengaruh acak satuan
percobaan ke-k yang memperoleh interaksi faktor A ke-i dan faktor B ke-j
yang menyebar Normal.
Hipotesis
Pengaruh utama faktor A:
\(H_0\) : \(\alpha_1=\alpha_2=...=\alpha_a=0\) (Faktor A tidak berpengaruh terhadap respon).
\(H_1\) : Minimal ada satu i dimana \(\alpha_i≠0\).
Pengaruh utama faktor B:
\(H_0\) : \(\beta_1=\beta_2=...=\beta_b=0\) (faktor B tidak berpengaruh terhadap respon).
\(H_1\) : Minimal ada satu j dimana \(\beta_j≠0\).
Pengaruh interaksi faktor A dengan faktor B:
\(H_0\) : \((\alpha\beta)_{11}=(\alpha\beta)_{12}=...=(\alpha\beta)_{ab}=0\) (Interaksi dari faktor A dengan faktor B tidak berpengaruh terhadap respon).
\(H_1\) : Minimal ada sepasang (i,j) dimana \((\alpha\beta)_{ij}≠0\).
Pengaruh kelompok:
\(H_0\) : \(K_1=K_2=...=K_k=0\) (Kelompok tidak berpengaruh terhadap respon).
\(H_1\) : Minimal ada satu k dimana \(K_k≠0\).
Import Data
library(readxl)
DataSB<-read_xlsx("D:/Rancob/DataFull.xlsx",sheet="SplitBlok-RAKL")
DataSB
## # A tibble: 48 × 4
## Pupuk Genotipe Blok Hasil
## <chr> <chr> <chr> <dbl>
## 1 Kontrol IR-64 B1 20.7
## 2 Kontrol S-969 B1 27.7
## 3 PK IR-64 B1 30
## 4 PK S-969 B1 36.6
## 5 N IR-64 B1 39.9
## 6 N S-969 B1 37.4
## 7 NP IR-64 B1 40.8
## 8 NP S-969 B1 42.2
## 9 NK IR-64 B1 42.4
## 10 NK S-969 B1 39.8
## # ℹ 38 more rows
ANOVA
DataSB$Pupuk<-as.factor(DataSB$Pupuk)
DataSB$Genotipe<-as.factor(DataSB$Genotipe)
DataSB$Blok<-as.factor(DataSB$Blok)
ANOVASB<-aov(Hasil~Pupuk*Genotipe+Blok+Error(Blok:(Pupuk*Genotipe)),data=DataSB)
summary(ANOVASB)
##
## Error: Blok:Pupuk
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## Pupuk 5 1674.8 335.0 18.767 5.62e-06 ***
## Blok 3 197.1 65.7 3.681 0.0362 *
## Residuals 15 267.7 17.8
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
##
## Error: Blok:Genotipe
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## Genotipe 1 0.035 0.0352 0.032 0.87
## Residuals 3 3.329 1.1097
##
## Error: Blok:Pupuk:Genotipe
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## Pupuk:Genotipe 5 78.59 15.72 4.504 0.0105 *
## Residuals 15 52.35 3.49
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
qf(0.05,5,15,lower.tail = FALSE)
## [1] 2.901295
qf(0.05,3,15,lower.tail = FALSE)
## [1] 3.287382
qf(0.05,1,3,lower.tail = FALSE)
## [1] 10.12796
Pengaruh faktor A (Pupuk) Fhit = 18.767 > Ftabel(0.05,5,15) = 2.901 , maka tolak H0, artinya cukup bukti untuk menyatakan bahwa pupuk berpengaruh terhadap hasil padi(kg/petak) pada taraf nyata 5%.
Pengaruh faktor B (Genotipe Padi) Fhit = 0.032 < Ftabel(0.05,1,3) = 10.128, maka tak tolak H0, artinya tidak cukup bukti untuk menyatakan bahwa genotip padi berpengaruh terhadap hasil padi(kg/petak) pada taraf nyata 5%.
Pengaruh Interaksi pupuk dan genotip padi Fhit = 4.504 > Ftabel(0.05,5,15) = 2.901, maka tolak H0, artinya cukup bukti untuk menyatakan bahwa interaksi antara pupuk dan genotip padi berpengaruh terhadap hasil padi(kg/petak) pada taraf nyata 5%.
Pengaruh pengelompokan (Blok) Fhit = 3.681 > Ftabel(0.05,3,15) = 3.287, maka Tolak H0, artinya cukup bukti untuk menyatakan bahwa pengelompokan berpengaruh terhadap hasil padi(kg/petak) pada taraf nyata 5%.