sebelum <- c(50, 55, 48, 60, 52, 58, 45, 53, 56, 59)
sesudah <- c(48, 50, 47, 55, 53, 54, 40, 52, 56, 56)
mu_hipotesis_selisih <- 0
alpha <- 0.05
hasil_uji <- t.test(sebelum, sesudah,
alternative = "two.sided",
mu = mu_hipotesis_selisih,
paired = TRUE)
df <- hasil_uji$parameter
t_kritis_atas <- qt(p = alpha/2, df = df, lower.tail = FALSE)
t_kritis_bawah <- qt(p = alpha/2, df = df, lower.tail = TRUE)
t_hitung <- hasil_uji$statistic
p_value <- hasil_uji$p.value
cat("--- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap ---\n\n")
## --- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap ---
cat("Data 'Sebelum':", paste(sebelum, collapse = ", "), "\n")
## Data 'Sebelum': 50, 55, 48, 60, 52, 58, 45, 53, 56, 59
cat("Data 'Sesudah':", paste(sesudah, collapse = ", "), "\n")
## Data 'Sesudah': 48, 50, 47, 55, 53, 54, 40, 52, 56, 56
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat("Hipotesis Nol (H0): Rata-rata selisih (penurunan) = 4.5 Kg\n")
## Hipotesis Nol (H0): Rata-rata selisih (penurunan) = 4.5 Kg
cat("Hipotesis Alternatif (H1): Rata-rata selisih (penurunan) ≠ 4.5 Kg\n")
## Hipotesis Alternatif (H1): Rata-rata selisih (penurunan) ≠ 4.5 Kg
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat(sprintf("Tingkat Signifikansi (α): %.2f\n", alpha))
## Tingkat Signifikansi (α): 0.05
cat(sprintf("T-Hitung (t-statistic): %.4f\n", t_hitung))
## T-Hitung (t-statistic): 3.5553
cat(sprintf("T-Kritis (Batas Bawah & Atas): %.4f & %.4f\n", t_kritis_bawah, t_kritis_atas))
## T-Kritis (Batas Bawah & Atas): -2.2622 & 2.2622
cat(sprintf("P-value: %.4f\n", p_value))
## P-value: 0.0062
cat("--------------------------------------------\n\n")
## --------------------------------------------
cat("Keputusan berdasarkan P-Value:\n")
## Keputusan berdasarkan P-Value:
if (p_value <= alpha) {
cat(sprintf("Karena P-value (%.4f) <= alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", p_value, alpha))
} else {
cat(sprintf("Karena P-value (%.4f) > alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", p_value, alpha))
}
## Karena P-value (0.0062) <= alpha (0.05), maka Hipotesis Nol DITOLAK.
cat("\nKeputusan berdasarkan T-Statistik:\n")
##
## Keputusan berdasarkan T-Statistik:
if (t_hitung < t_kritis_bawah || t_hitung > t_kritis_atas) {
cat(sprintf("Karena T-Hitung (%.4f) berada di luar rentang T-Kritis (%.4f sampai %.4f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", t_hitung, t_kritis_bawah, t_kritis_atas))
} else {
cat(sprintf("Karena T-Hitung (%.4f) berada di dalam rentang T-Kritis (%.4f sampai %.4f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", t_hitung, t_kritis_bawah, t_kritis_atas))
}
## Karena T-Hitung (3.5553) berada di luar rentang T-Kritis (-2.2622 sampai 2.2622), maka Hipotesis Nol DITOLAK.
cat("\nKESIMPULAN:\n")
##
## KESIMPULAN:
if (p_value <= alpha) {
cat("Pada taraf nyata 5%, terdapat cukup bukti untuk menyatakan pelumas SynthoLube 9000 memberikan pengaruh signifikan terhadap konsumsi energi mesin tempa.\n")
} else {
cat("Pada taraf nyata 5%, tidak terdapat cukup bukti untuk menyatakan pelumas SynthoLube 9000 memberikan pengaruh signifikan terhadap konsumsi energi mesin tempa
(klaim diterima).\n")
}
## Pada taraf nyata 5%, terdapat cukup bukti untuk menyatakan pelumas SynthoLube 9000 memberikan pengaruh signifikan terhadap konsumsi energi mesin tempa.
Lihat Penjelasan Lengkap Kasus 1 (PDF):
cat(“Klik untuk membuka PDF”)
kelompok1 <- c(4.0, 5.5, 4.2, 5.3, 4.5, 5.0, 4.6, 5.1)
# pupuk BioSubur
kelompok2 <- c(5.2, 4.5, 5.5, 4.8, 5.0, 5.3, 4.6, 5.4, 4.7, 5.0)
# pupuk NutriPrima
alpha <- 0.10
hasil_uji <- t.test(kelompok1, kelompok2, alternative = "greater", var.equal = FALSE)
df <- hasil_uji$parameter
t_kritis <- qt(p = alpha, df = df, lower.tail= FALSE)
t_hitung <-hasil_uji$statistic
p_value <- hasil_uji$p.value
cat("--- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap ---\n\n")
## --- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap ---
cat("Data Kelompok I (Dalam Negeri):", paste(kelompok1, collapse = ", "), "\n")
## Data Kelompok I (Dalam Negeri): 4, 5.5, 4.2, 5.3, 4.5, 5, 4.6, 5.1
cat(sprintf(" Rata-rata Kelompok I: %.2f\n", mean(kelompok1)))
## Rata-rata Kelompok I: 4.78
cat("Data Kelompok II (Impor): ", paste(kelompok2, collapse = ", "), "\n")
## Data Kelompok II (Impor): 5.2, 4.5, 5.5, 4.8, 5, 5.3, 4.6, 5.4, 4.7, 5
cat(sprintf(" Rata-rata Kelompok II: %.2f\n", mean(kelompok2)))
## Rata-rata Kelompok II: 5.00
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat("Hipotesis Nol (H0): μ1 ≥ μ2\n")
## Hipotesis Nol (H0): μ1 ≥ μ2
cat("Hipotesis Alternatif (H1): μ1 > μ2\n")
## Hipotesis Alternatif (H1): μ1 > μ2
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat(sprintf("Tingkat Signifikansi (α): %.2f\n", alpha))
## Tingkat Signifikansi (α): 0.10
cat(sprintf("T-Hitung (t-statistic): %.4f\n", t_hitung))
## T-Hitung (t-statistic): -1.0310
cat(sprintf("T-Kritis (t-critical): %.4f\n", t_kritis))
## T-Kritis (t-critical): 1.3597
cat(sprintf("P-value: %.4f\n", p_value))
## P-value: 0.8381
cat("--------------------------------------------\n\n")
## --------------------------------------------
cat(" Keputusan berdasarkan P-Value:\n")
## Keputusan berdasarkan P-Value:
if (p_value <= alpha) {
cat(sprintf(" Karena P-value (%.4f) <= alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", p_value, alpha))
} else {
cat(sprintf(" Karena P-value (%.4f) > alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", p_value, alpha))
}
## Karena P-value (0.8381) > alpha (0.10), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.
cat("\n Keputusan berdasarkan T-Statistik:\n")
##
## Keputusan berdasarkan T-Statistik:
if (t_hitung < -t_kritis) {
cat(sprintf(" Karena T-Hitung (%.4f) < T-Kritis (%.4f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", t_hitung, -t_kritis))
} else {
cat(sprintf(" Karena T-Hitung (%.4f) >= T-Kritis (%.4f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", t_hitung, -t_kritis))
}
## Karena T-Hitung (-1.0310) >= T-Kritis (-1.3597), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.
cat("\nKESIMPULAN :\n")
##
## KESIMPULAN :
if (p_value <= alpha) {
cat("Pada taraf nyata 10%, terdapat cukup bukti untuk menyatakan rata-rata hasil panen pupuk BioSubur lebih rendah dari NutriPrima secara signifikan.\n")
} else {
cat("Pada taraf nyata 10%, belum terdapat cukup bukti untuk menyatakan rata-rata hasil panen pupuk BioSubur lebih rendah dari NutriPrima secara signifikan.\n")
}
## Pada taraf nyata 10%, belum terdapat cukup bukti untuk menyatakan rata-rata hasil panen pupuk BioSubur lebih rendah dari NutriPrima secara signifikan.
Lihat Penjelasan Lengkap Kasus 2 (PDF):
cat(“Klik untuk membuka PDF”)
x_bar <- 84
mu_0 <- 80
s <- 9
n <- 9
df <- n - 1
alpha <- 0.05
t_hitung <- (x_bar - mu_0) / (s / sqrt(n))
t_kritis <- qt(1 - alpha, df)
p_value <- 1 - pt(t_hitung, df)
cat("--- Hasil Uji Hipotesis Satu Arah (Ekor Kanan) ---\n\n")
## --- Hasil Uji Hipotesis Satu Arah (Ekor Kanan) ---
cat(sprintf("Rata-rata Sampel (x̄): %.2f\n", x_bar))
## Rata-rata Sampel (x̄): 84.00
cat(sprintf("Hipotesis Nol (H₀): μ ≤ %.2f\n", mu_0))
## Hipotesis Nol (H₀): μ ≤ 80.00
cat(sprintf("Hipotesis Alternatif (H₁): μ > %.2f\n", mu_0))
## Hipotesis Alternatif (H₁): μ > 80.00
cat(sprintf("Ukuran Sampel (n): %d\n", n))
## Ukuran Sampel (n): 9
cat(sprintf("Simpangan Baku Sampel (s): %.2f\n", s))
## Simpangan Baku Sampel (s): 9.00
cat(sprintf("Derajat Bebas (df): %d\n", df))
## Derajat Bebas (df): 8
cat(sprintf("Tingkat Signifikansi (α): %.2f\n", alpha))
## Tingkat Signifikansi (α): 0.05
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat(sprintf("t-Hitung: %.4f\n", t_hitung))
## t-Hitung: 1.3333
cat(sprintf("t-Kritis: %.4f\n", t_kritis))
## t-Kritis: 1.8595
cat(sprintf("P-value : %.6f\n", p_value))
## P-value : 0.109569
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
Lihat Penjelasan Lengkap Kasus 3 (PDF):
cat(“Klik untuk membuka PDF”)
data_skor <- c(35, 40, 48, 55, 60, 65, 70, 75, 82, 88, 95, 100 )
n <- length(data_skor)
alpha <- 0.10
s2 <- var(data_skor)
sigma0_2 <- 150
df <- n - 1
chi2_hitung <- (df * s2) / sigma0_2
chi2_kritis <- qchisq(1 - alpha, df)
p_value <- 1 - pchisq(chi2_hitung, df)
cat(sprintf("Ragam Sampel (s²): %.2f\n", s2)) # Akan tercetak: 446.93
## Ragam Sampel (s²): 446.93
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat("Hipotesis Nol (H0): Ragam populasi (σ²) ≤ 150\n")
## Hipotesis Nol (H0): Ragam populasi (σ²) ≤ 150
cat("Hipotesis Alternatif (H1): Ragam populasi (σ²) > 150\n")
## Hipotesis Alternatif (H1): Ragam populasi (σ²) > 150
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat(sprintf("Tingkat Signifikansi (α): %.2f\n", alpha))
## Tingkat Signifikansi (α): 0.10
cat(sprintf("Chi-Square Hitung (χ²-statistic): %.2f\n", chi2_hitung)) # Akan tercetak: 32.77
## Chi-Square Hitung (χ²-statistic): 32.77
cat(sprintf("Chi-Square Kritis (χ²-kritis): %.2f\n", chi2_kritis)) # Akan tercetak: 19.68
## Chi-Square Kritis (χ²-kritis): 17.28
cat(sprintf("P-value: %.4f\n", p_value)) # Sekitar 0.0008
## P-value: 0.0006
cat("--------------------------------------------\n\n")
## --------------------------------------------
cat("Keputusan berdasarkan P-Value:\n")
## Keputusan berdasarkan P-Value:
if (p_value <= alpha) {
cat(sprintf("Karena P-value (%.4f) <= alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", p_value, alpha))
} else {
cat(sprintf("Karena P-value (%.4f) > alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", p_value, alpha))
}
## Karena P-value (0.0006) <= alpha (0.10), maka Hipotesis Nol DITOLAK.
cat("\nKeputusan berdasarkan Chi-Square Statistik:\n")
##
## Keputusan berdasarkan Chi-Square Statistik:
if (chi2_hitung > chi2_kritis) {
cat(sprintf("Karena χ²-Hitung (%.2f) > χ²-Kritis (%.2f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", chi2_hitung, chi2_kritis))
} else {
cat(sprintf("Karena χ²-Hitung (%.2f) <= χ²-Kritis (%.2f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", chi2_hitung, chi2_kritis))
}
## Karena χ²-Hitung (32.77) > χ²-Kritis (17.28), maka Hipotesis Nol DITOLAK.
cat("\nKESIMPULAN:\n")
##
## KESIMPULAN:
if (p_value <= alpha) {
cat("Dengan tingkat kesalahan 10%, terdapat cukup bukti statistik untuk menyatakan bahwa ragam sikap masyarakat terhadap kebijakan AI lebih besar dari 150.\n")
} else {
cat("Dengan tingkat kesalahan 10%, belum terdapat cukup bukti statistik untuk menyatakan bahwa ragam sikap masyarakat terhadap kebijakan AI lebih besar dari 150.\n")
}
## Dengan tingkat kesalahan 10%, terdapat cukup bukti statistik untuk menyatakan bahwa ragam sikap masyarakat terhadap kebijakan AI lebih besar dari 150.
Lihat Penjelasan Lengkap Kasus 4 (PDF):
cat(“Klik untuk membuka PDF”)
mu0 <- 40
n <- 36
x_bar <- 41.2
sigma <- 3
alpha <- 0.05
# Hitung Z-Hitung
z_hitung <- (x_bar - mu0) / (sigma / sqrt(n))
# Hitung Z-Kritis dua arah
z_kritis <- qnorm(1 - alpha/2)
# Hitung p-value
p_value <- 2 * (1 - pnorm(abs(z_hitung)))
cat("--- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap Hipotesis Dua Arah ---\n")
## --- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap Hipotesis Dua Arah ---
cat(sprintf("Z-Hitung= %.4f\n", z_hitung))
## Z-Hitung= 2.4000
cat(sprintf("Z-Kritis= %.4f (pada alpha/2 = %.3f)\n", z_kritis, alpha/2))
## Z-Kritis= 1.9600 (pada alpha/2 = 0.025)
cat(sprintf("P-value= %.4f\n", p_value))
## P-value= 0.0164
cat(sprintf("Taraf Nyata= %.2f\n", alpha))
## Taraf Nyata= 0.05
cat("\n--- Keputusan Berdasarkan Z-Statistik ---\n")
##
## --- Keputusan Berdasarkan Z-Statistik ---
if (abs(z_hitung) > z_kritis) {
cat(sprintf("Karena |Z-Hitung| (%.4f) > Z-Kritis (%.4f), maka H0 DITOLAK.\n", abs(z_hitung), z_kritis))
} else {
cat(sprintf("Karena |Z-Hitung| (%.4f) <= Z-Kritis (%.4f), maka H0 GAGAL DITOLAK.\n", abs(z_hitung), z_kritis))
}
## Karena |Z-Hitung| (2.4000) > Z-Kritis (1.9600), maka H0 DITOLAK.
cat("\n--- KESIMPULAN ---\n")
##
## --- KESIMPULAN ---
if (p_value <= alpha) {
cat("Pada taraf nyata 5%, terdapat cukup bukti bahwa aditif polimer baru berpengaruh\n")
cat("terhadap kekuatan tekan beton. Rata-rata kekuatan meningkat secara signifikan\n")
cat("dari 40 menjadi 41,2 MPa.\n")
} else {
cat("Pada taraf nyata 5%, tidak terdapat cukup bukti bahwa aditif polimer berpengaruh\n")
cat("secara signifikan terhadap kekuatan tekan beton.\n")
}
## Pada taraf nyata 5%, terdapat cukup bukti bahwa aditif polimer baru berpengaruh
## terhadap kekuatan tekan beton. Rata-rata kekuatan meningkat secara signifikan
## dari 40 menjadi 41,2 MPa.
Lihat Penjelasan Lengkap Kasus 5 (PDF):
cat(“Klik untuk membuka PDF”)
p0 <- 0.35
n <- 300
x_bar <- 87
q0 <- 0.65
alpha <- 0.10
p_hat <- x_bar / n
#Proporsi sampel
Zp_hat <-x_bar / n
#Rumus Z-Hitung untuk proporsi
z_hitung<-(p_hat-p0) / sqrt (p0*(1-p0)/n)
p_value <- pnorm(z_hitung, lower.tail = TRUE)
z_kritis <- qnorm(p=alpha, lower.tail= TRUE)
cat("--- Hasil Uji & INterprestasi Lengkap ---\n\n")
## --- Hasil Uji & INterprestasi Lengkap ---
cat("Parameter Diketahui: \n")
## Parameter Diketahui:
cat(sprintf(" Jumlah Sampel (n): %d\n", n))
## Jumlah Sampel (n): 300
cat(sprintf(" Jumlah Puas (x_bar): %d\n", x_bar))
## Jumlah Puas (x_bar): 87
cat(sprintf(" Proporsi Sampel (p̂): %.3f\n", p_hat))
## Proporsi Sampel (p̂): 0.290
cat("Hipotesis Nol (H0): p ≥ 0.35\n")
## Hipotesis Nol (H0): p ≥ 0.35
cat("Hipotesis Alternatif (H1): p < 0.35\n")
## Hipotesis Alternatif (H1): p < 0.35
cat(sprintf("Tingkat Signifikansi (α): %.2f\n", alpha))
## Tingkat Signifikansi (α): 0.10
cat(sprintf("Z-Hitung (z-statistic): %.4f\n", z_hitung))
## Z-Hitung (z-statistic): -2.1788
cat(sprintf("Z-Kritis (z-critical): %.4f\n", z_kritis))
## Z-Kritis (z-critical): -1.2816
cat(sprintf("P-value: %.4f\n", p_value))
## P-value: 0.0147
cat("\nKeputusan berdasarkan Z-Statistik:\n")
##
## Keputusan berdasarkan Z-Statistik:
if (z_hitung <= z_kritis) {
cat(sprintf(" Karena Z-Hitung (%.4f) <= Z-Kritis (%.4f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n",
z_hitung, z_kritis))
} else {
cat(sprintf(" Karena Z-Hitung (%.4f) > Z-Kritis (%.4f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n",
z_hitung, z_kritis))
}
## Karena Z-Hitung (-2.1788) <= Z-Kritis (-1.2816), maka Hipotesis Nol DITOLAK.
cat("\nKESIMPULAN:\n")
##
## KESIMPULAN:
if (p_value <= alpha) {
cat("Pada taraf nyata 10%, terdapat cukup bukti bahwa kampanye tersebut berhasil menekan ",
"angka ketidaksengajaan dalam penyebaran hoaks dan proporsi warga yang melakukan hal ",
"tersebut sudah lebih rendah dari angka benchmark.\n", sep = "")
} else {
cat("Pada taraf nyata 10%, tidak terdapat cukup bukti bahwa kampanye tersebut berhasil menekan ",
"angka ketidaksengajaan dalam penyebaran hoaks dan proporsi warga yang melakukan hal ",
"tersebut sudah lebih rendah dari angka benchmark.\n", sep = "")
}
## Pada taraf nyata 10%, terdapat cukup bukti bahwa kampanye tersebut berhasil menekan angka ketidaksengajaan dalam penyebaran hoaks dan proporsi warga yang melakukan hal tersebut sudah lebih rendah dari angka benchmark.
Lihat Penjelasan Lengkap Kasus 6 (PDF):
cat(“Klik untuk membuka PDF”)
n_a <- 10
x_bar_a <- 75.004
sigma_a <- sqrt(0.0025)
n_b <- 12
x_bar_b <- 75.02
sigma_b <- sqrt(0.0036)
alpha <- 0.05
selisih_rata_rata <- x_bar_a - x_bar_b
se_selisih <- sqrt((sigma_a^2 / n_a) + (sigma_b^2 / n_b))
z_hitung <- selisih_rata_rata / se_selisih
p_value <- 2 * pnorm(abs(z_hitung), lower.tail = FALSE)
z_kritis_atas <- qnorm(p = alpha/2, lower.tail = FALSE)
z_kritis_bawah <- qnorm(p = alpha/2, lower.tail = TRUE)
cat("--- Hasil Uji & interpretasi Lengkap ---\n\n")
## --- Hasil Uji & interpretasi Lengkap ---
cat("Parameter Diketahui:\n")
## Parameter Diketahui:
cat(sprintf("sampel A: n=%.0f, Rata-Rata=%.3f, Standar deviasi =%.4f\n", n_a, x_bar_a, sigma_a))
## sampel A: n=10, Rata-Rata=75.004, Standar deviasi =0.0500
cat(sprintf("sampel B: n=%.0f, Rata-Rata=%.3f, Standar Deviasi =%.4f\n", n_b, x_bar_b, sigma_b))
## sampel B: n=12, Rata-Rata=75.020, Standar Deviasi =0.0600
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat("Hipotesis Nol (H0): μA = μB (Tidak ada perbedaan kekuatan)\n")
## Hipotesis Nol (H0): μA = μB (Tidak ada perbedaan kekuatan)
cat("Hipotesis Alternatif (H1): μA ≠ μB (Ada perbedaan kekuatan)\n")
## Hipotesis Alternatif (H1): μA ≠ μB (Ada perbedaan kekuatan)
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat(sprintf("Tingkat Signifikansi (α): %.2f\n", alpha))
## Tingkat Signifikansi (α): 0.05
cat(sprintf("Z-Hitung (z-statistic): %.4f\n", z_hitung))
## Z-Hitung (z-statistic): -0.6822
cat(sprintf("Z-Kritis (Batas Bawah & Atas): %.4f & %.4f\n", z_kritis_bawah, z_kritis_atas))
## Z-Kritis (Batas Bawah & Atas): -1.9600 & 1.9600
cat(sprintf("P-value: %.4f\n", p_value))
## P-value: 0.4951
cat("--------------------------------------------\n\n")
## --------------------------------------------
cat("Keputusan berdasarkan P-Value:\n")
## Keputusan berdasarkan P-Value:
if (p_value <= alpha) {cat(sprintf(" Karena P-value (%.4f) <= alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", p_value, alpha))} else { cat(sprintf("Karena P-value (%.4f) > alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", p_value, alpha))}
## Karena P-value (0.4951) > alpha (0.05), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.
cat("\n Keputusan berdasarkan Z-Statistik:\n")
##
## Keputusan berdasarkan Z-Statistik:
if (z_hitung < z_kritis_bawah || z_hitung > z_kritis_atas) { cat(sprintf(" Karena Z-Hitung (%.4f) berada di luar rentang Z-Kritis (%.4f sampai %.4f),maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", z_hitung, z_kritis_bawah, z_kritis_atas)) } else { cat(sprintf(" Karena Z-Hitung (%.4f) berada di dalam rentang ZKritis(%.4f sampai %.4f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", z_hitung, z_kritis_bawah, z_kritis_atas))}
## Karena Z-Hitung (-0.6822) berada di dalam rentang ZKritis(-1.9600 sampai 1.9600), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.
cat("\nKESIMPULAN:\n")
##
## KESIMPULAN:
if (p_value <= alpha) { cat("Dengan taraf nyata 5%, terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa rata-rata diameter luar bearing yang dihasilkan oleh Lini Alfa dan Lini Beta berbeda secara signifikan.\n") } else { cat("Dengan taraf nyata 5%, tidak terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa rata-rata diameter luar bearing yang dihasilkan oleh Lini Alfa dan Lini Beta berbeda secara signifikan.\n") }
## Dengan taraf nyata 5%, tidak terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa rata-rata diameter luar bearing yang dihasilkan oleh Lini Alfa dan Lini Beta berbeda secara signifikan.
Lihat Penjelasan Lengkap Kasus 7 (PDF):
cat(“Klik untuk membuka PDF”)
x <- c(48, 45) # x1 = Obat Baru , x2 = Obat Standar
n <- c(400, 500) # n1 = Obat Baru , n2 = Obat Standar
alpha <- 0.01
hasil_uji <- prop.test(x = x, n = n, alternative = "greater", correct = FALSE)
z_hitung <- sqrt(hasil_uji$statistic)
z_kritis <- qnorm(p = alpha, lower.tail = FALSE)
p_value <- hasil_uji$p.value
proporsi_sampel <- hasil_uji$estimate
cat("--- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap ---\n\n")
## --- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap ---
cat("Parameter Diketahui:\n")
## Parameter Diketahui:
cat(sprintf(" Obat Baru: x1=%d, n1=%d, p1=%.2f\n", x[1], n[1], proporsi_sampel[1]))
## Obat Baru: x1=48, n1=400, p1=0.12
cat(sprintf(" Obat Standar: x2=%d, n2=%d, p2=%.2f\n", x[2], n[2], proporsi_sampel[2]))
## Obat Standar: x2=45, n2=500, p2=0.09
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat("Hipotesis Nol (H0): p1 ≤ p2\n")
## Hipotesis Nol (H0): p1 ≤ p2
cat("Hipotesis Alternatif (H1): p1 > p2\n")
## Hipotesis Alternatif (H1): p1 > p2
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat(sprintf("Tingkat Signifikansi (α): %.2f\n", alpha))
## Tingkat Signifikansi (α): 0.01
cat(sprintf("Z-Hitung (z-statistic): %.4f\n", z_hitung))
## Z-Hitung (z-statistic): 1.4692
cat(sprintf("Z-Kritis (z-critical): %.4f\n", z_kritis))
## Z-Kritis (z-critical): 2.3263
cat(sprintf("P-value: %.4f\n", p_value))
## P-value: 0.0709
cat("--------------------------------------------\n\n")
## --------------------------------------------
cat(" Keputusan berdasarkan P-Value:\n")
## Keputusan berdasarkan P-Value:
if (p_value <= alpha) { cat(sprintf(" Karena P-value (%.4f) <= alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", p_value, alpha)) } else { cat(sprintf(" Karena P-value (%.4f) > alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", p_value, alpha)) }
## Karena P-value (0.0709) > alpha (0.01), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.
cat("\n Keputusan berdasarkan Z-Statistik:\n")
##
## Keputusan berdasarkan Z-Statistik:
if (z_hitung > z_kritis) { cat(sprintf(" Karena Z-Hitung (%.4f) > Z-Kritis (%.4f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", z_hitung, z_kritis)) } else {
cat(sprintf(" Karena Z-Hitung (%.4f) <= Z-Kritis (%.4f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", z_hitung, z_kritis)) }
## Karena Z-Hitung (1.4692) <= Z-Kritis (2.3263), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.
cat("\nKESIMPULAN :\n")
##
## KESIMPULAN :
if (p_value <= alpha) { cat("Pada taraf nyata 1%, terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa proporsi pasien yang mengalami batuk kering pada penggunaan Tenso понижена lebih tinggi dibandingkan dengan Normopress.\n") } else { cat("Pada taraf nyata 1%, belum terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa proporsi pasien yang mengalami batuk kering pada penggunaan Tenso понижена lebih tinggi dibandingkan dengan Normopress.\n") }
## Pada taraf nyata 1%, belum terdapat cukup bukti untuk menyatakan bahwa proporsi pasien yang mengalami batuk kering pada penggunaan Tenso понижена lebih tinggi dibandingkan dengan Normopress.
Lihat Penjelasan Lengkap Kasus 8 (PDF):
cat(“Klik untuk membuka PDF”)
inovatif <- c(2650, 2750, 2500, 2800, 2670, 2730, 2530, 2770, 2700)
klasik <- c(2600, 2700, 2450, 2730, 2530, 2670, 2550)
alpha <- 0.01
mu_hipotesis_selisih <- 0
hasil_uji <- t.test(inovatif, klasik, alternative = "greater", var.equal = TRUE)
df <- hasil_uji$parameter
t_kritis <- qt(p = alpha, df = df, lower.tail = FALSE)
t_hitung <- hasil_uji$statistic
p_value <- hasil_uji$p.value
cat("--- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap ---\n\n")
## --- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap ---
cat("Data Metode Inovatif:", paste(inovatif, collapse = ", "), "\n")
## Data Metode Inovatif: 2650, 2750, 2500, 2800, 2670, 2730, 2530, 2770, 2700
cat(sprintf(" Rata-rata Inovatif: %.2f\n", mean(inovatif)))
## Rata-rata Inovatif: 2677.78
cat("Data Metode Klasik: ", paste(klasik, collapse = ", "), "\n")
## Data Metode Klasik: 2600, 2700, 2450, 2730, 2530, 2670, 2550
cat(sprintf(" Rata-rata Klasik: %.2f\n", mean(klasik)))
## Rata-rata Klasik: 2604.29
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat("Hipotesis Nol (H0): μ_inovatif ≤ μ_klasik\n")
## Hipotesis Nol (H0): μ_inovatif ≤ μ_klasik
cat("Hipotesis Alternatif (H1): μ_inovatif > μ_klasik\n")
## Hipotesis Alternatif (H1): μ_inovatif > μ_klasik
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat(sprintf("Tingkat Signifikansi (α): %.2f\n", alpha))
## Tingkat Signifikansi (α): 0.01
cat(sprintf("T-Hitung (t-statistic): %.4f\n", t_hitung))
## T-Hitung (t-statistic): 1.4197
cat(sprintf("T-Kritis (t-critical): %.4f\n", t_kritis))
## T-Kritis (t-critical): 2.6245
cat(sprintf("P-value: %.4f\n", p_value))
## P-value: 0.0888
cat("--------------------------------------------\n\n")
## --------------------------------------------
cat(" Keputusan berdasarkan P-Value:\n")
## Keputusan berdasarkan P-Value:
if (p_value <= alpha) {
cat(sprintf(" Karena P-value (%.4f) <= alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", p_value, alpha))
} else {
cat(sprintf(" Karena P-value (%.4f) > alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", p_value, alpha))
}
## Karena P-value (0.0888) > alpha (0.01), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.
cat("\n Keputusan berdasarkan T-Statistik:\n")
##
## Keputusan berdasarkan T-Statistik:
if (t_hitung > t_kritis) {
cat(sprintf(" Karena T-Hitung (%.4f) > T-Kritis (%.4f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", t_hitung, t_kritis))
} else {
cat(sprintf(" Karena T-Hitung (%.4f) <= T-Kritis (%.4f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", t_hitung, t_kritis))
}
## Karena T-Hitung (1.4197) <= T-Kritis (2.6245), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.
cat("\nKESIMPULAN :\n")
##
## KESIMPULAN :
if (p_value <= alpha) {
cat("Dengan taraf nyata 1%, terdapat cukup bukti statistik untuk mendukung klaim bahwa Metode Inovatif menghasilkan ketahanan abrasi yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan Metode Klasik.\n")
} else {
cat("Dengan taraf nyata 1%, tidak terdapat cukup bukti statistik untuk mendukung klaim bahwa Metode Inovatif lebih unggul secara signifikan dalam ketahanan abrasi dibandingkan Metode Klasik.\n")
}
## Dengan taraf nyata 1%, tidak terdapat cukup bukti statistik untuk mendukung klaim bahwa Metode Inovatif lebih unggul secara signifikan dalam ketahanan abrasi dibandingkan Metode Klasik.
Lihat Penjelasan Lengkap Kasus 9 (PDF):
cat(“Klik untuk membuka PDF”)
Uji apakah rata-rata suhu < 1100°C. Data dari 40 sampel dengan σ diketahui.
n <- 40
x_bar <- 1091
mu_0 <- 1100
sigma <- 25
alpha <- 0.05
z_hitung <- (x_bar - mu_0) / (sigma / sqrt(n))
z_kritis <- qnorm(alpha)
p_value <- pnorm(z_hitung)
cat("--- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap ---\n\n")
## --- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap ---
cat("Parameter Diketahui:\n")
## Parameter Diketahui:
cat(sprintf(" Rata-rata Sampel (x̄): %.2f°C\n", x_bar))
## Rata-rata Sampel (x̄): 1091.00°C
cat(sprintf(" Ukuran Sampel (n): %d\n", n))
## Ukuran Sampel (n): 40
cat(sprintf(" Simpangan Baku Populasi (σ): %.1f°C\n", sigma))
## Simpangan Baku Populasi (σ): 25.0°C
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat("Hipotesis Nol (H0): Suhu rata-rata = 1100°C\n")
## Hipotesis Nol (H0): Suhu rata-rata = 1100°C
cat("Hipotesis Alternatif (H1): Suhu rata-rata < 1100°C\n")
## Hipotesis Alternatif (H1): Suhu rata-rata < 1100°C
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat(sprintf("Tingkat Signifikansi (α): %.2f\n", alpha))
## Tingkat Signifikansi (α): 0.05
cat(sprintf("Z-Hitung (z-statistic): %.4f\n", z_hitung))
## Z-Hitung (z-statistic): -2.2768
cat(sprintf("Z-Kritis (Batas Kiri): %.4f\n", z_kritis))
## Z-Kritis (Batas Kiri): -1.6449
cat(sprintf("P-value: %e\n", p_value)) # notasi ilmiah
## P-value: 1.139789e-02
cat("--------------------------------------------\n\n")
## --------------------------------------------
cat("Keputusan berdasarkan P-Value:\n")
## Keputusan berdasarkan P-Value:
if (p_value <= alpha) {
cat(sprintf(" Karena P-value (%.4e) <= alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", p_value, alpha))
} else {
cat(sprintf(" Karena P-value (%.4e) > alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", p_value, alpha))
}
## Karena P-value (1.1398e-02) <= alpha (0.05), maka Hipotesis Nol DITOLAK.
cat("\nKeputusan berdasarkan Z-Statistik:\n")
##
## Keputusan berdasarkan Z-Statistik:
if (z_hitung <= z_kritis) {
cat(sprintf(" Karena Z-Hitung (%.4f) < Z-Kritis (%.4f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", z_hitung, z_kritis))
} else {
cat(sprintf(" Karena Z-Hitung (%.4f) > Z-Kritis (%.4f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", z_hitung, z_kritis))
}
## Karena Z-Hitung (-2.2768) < Z-Kritis (-1.6449), maka Hipotesis Nol DITOLAK.
cat("\nKESIMPULAN:\n")
##
## KESIMPULAN:
if (p_value <= alpha) {
cat("Dengan taraf nyata 5%, terdapat cukup bukti statistik untuk menyatakan bahwa sistem pendinginan baru secara signifikan menurunkan suhu operasional sudu turbin.\n")
} else {
cat("Dengan taraf nyata 5%, tidak terdapat cukup bukti statistik bahwa sistem pendinginan baru menurunkan suhu operasional secara signifikan.\n")
}
## Dengan taraf nyata 5%, terdapat cukup bukti statistik untuk menyatakan bahwa sistem pendinginan baru secara signifikan menurunkan suhu operasional sudu turbin.
Lihat Penjelasan Lengkap Kasus 10 (PDF):
cat(“Klik untuk membuka PDF”)
M1 <- c(74.97, 75.03, 74.95, 75.05, 75.00, 74.93, 75.07, 74.98, 75.02, 74.96, 75.04, 74.94, 75.06)
M2 <- c(74.98, 75.02, 75.00, 74.97, 75.03, 74.99, 75.01, 74.96, 75.04, 75.00)
alpha <- 0.10
hasil_uji <- var.test(M1, M2, alternative = "greater", conf.level = 1 - alpha)
df1 <- hasil_uji$parameter[1]
# df numerator (M1)
df2 <- hasil_uji$parameter[2]
# df denominator (M2)
f_kritis <- qf(p = 1 - alpha, df1 = df1, df2 = df2)
f_hitung <- hasil_uji$statistic
p_value <- hasil_uji$p.value
cat("--- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap ---\n\n")
## --- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap ---
cat("Data M1 (Mesin 1):", paste(M1, collapse = ", "), "\n")
## Data M1 (Mesin 1): 74.97, 75.03, 74.95, 75.05, 75, 74.93, 75.07, 74.98, 75.02, 74.96, 75.04, 74.94, 75.06
cat(sprintf("Ragam Sampel M1 (s1²): %.4f\n\n", var(M1)))
## Ragam Sampel M1 (s1²): 0.0023
cat("Data M2 (Mesin 2):", paste(M2, collapse = ", "), "\n")
## Data M2 (Mesin 2): 74.98, 75.02, 75, 74.97, 75.03, 74.99, 75.01, 74.96, 75.04, 75
cat(sprintf("Ragam Sampel M2 (s2²): %.4f\n", var(M2)))
## Ragam Sampel M2 (s2²): 0.0007
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat("Hipotesis Nol (H0): σ1² ≤ σ2²\n")
## Hipotesis Nol (H0): σ1² ≤ σ2²
cat("Hipotesis Alternatif (H1): σ1² > σ2²\n")
## Hipotesis Alternatif (H1): σ1² > σ2²
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat(sprintf("Tingkat Signifikansi (α): %.2f\n", alpha))
## Tingkat Signifikansi (α): 0.10
cat(sprintf("F-Hitung (F-statistic): %.4f\n", f_hitung))
## F-Hitung (F-statistic): 3.4750
cat(sprintf("F-Kritis (Right-tail): %.4f\n", f_kritis))
## F-Kritis (Right-tail): 2.3789
cat(sprintf("P-value: %.4f\n", p_value))
## P-value: 0.0348
cat("--------------------------------------------\n\n")
## --------------------------------------------
cat(" Keputusan berdasarkan P-Value:\n")
## Keputusan berdasarkan P-Value:
if (p_value < alpha) {
cat(sprintf(" Karena P-value (%.4f) < alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", p_value, alpha))
} else {
cat(sprintf(" Karena P-value (%.4f) > alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", p_value, alpha))
}
## Karena P-value (0.0348) < alpha (0.10), maka Hipotesis Nol DITOLAK.
cat("\n Keputusan berdasarkan F-Statistik:\n")
##
## Keputusan berdasarkan F-Statistik:
if (f_hitung > f_kritis) {
cat(sprintf(" Karena F-Hitung (%.4f) > F-Kritis (%.4f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", f_hitung, f_kritis))
} else {
cat(sprintf(" Karena F-Hitung (%.4f) <= F-Kritis (%.4f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", f_hitung, f_kritis))
}
## Karena F-Hitung (3.4750) > F-Kritis (2.3789), maka Hipotesis Nol DITOLAK.
cat("\nKESIMPULAN :\n")
##
## KESIMPULAN :
if (p_value < alpha) {
cat("Pada taraf nyata 10%, terdapat cukup bukti untuk menyatakan varians diameter piston dari Mesin M2 lebih kecil dibandingkan Mesin M1.\n")
} else {
cat("Pada taraf nyata 10%, belum terdapat cukup bukti untuk menyatakan varians diameter piston dari Mesin M2 lebih kecil dibandingkan Mesin M1.\n")
}
## Pada taraf nyata 10%, terdapat cukup bukti untuk menyatakan varians diameter piston dari Mesin M2 lebih kecil dibandingkan Mesin M1.
Lihat Penjelasan Lengkap Kasus 11 (PDF):
cat(“Klik untuk membuka PDF”)
metode_a <- c(75, 80, 72, 78, 70)
metode_b <- c(82, 88, 85, 80, 80, 86)
metode_c <- c(88, 92, 95, 85, 90, 87, 93)
metode_d <- c(78, 82, 80, 75, 85, 77)
nilai <- c(metode_a, metode_b, metode_c, metode_d)
metode <- factor(rep(c("A", "B", "C", "D"), times = c(length(metode_a), length(metode_b), length(metode_c), length(metode_d))))
data_adk <- data.frame(nilai, metode)
alpha <-0.05
hasil_aov <- aov(nilai ~ metode, data = data_adk)
summary_aov <- summary(hasil_aov)
cat("--- Tabel ANOVA ---\n")
## --- Tabel ANOVA ---
print(summary_aov)
## Df Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
## metode 3 734.6 244.88 18.48 5.53e-06 ***
## Residuals 20 265.0 13.25
## ---
## Signif. codes: 0 '***' 0.001 '**' 0.01 '*' 0.05 '.' 0.1 ' ' 1
cat("-------------------\n\n")
## -------------------
f_hitung <- summary_aov[[1]]["metode", "F value"]
p_value <- summary_aov[[1]]["metode", "Pr(>F)"]
df_between <- summary_aov[[1]]["metode", "Df"]
df_within <- summary_aov[[1]]["Residuals", "Df"]
f_kritis <- qf(p = alpha, df1 = df_between, df2 = df_within, lower.tail = FALSE)
cat("--- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap (ANOVA) ---\n\n")
## --- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap (ANOVA) ---
cat("Rata-rata tiap metode pengajaran:\n")
## Rata-rata tiap metode pengajaran:
cat(sprintf(" Metode A: %.2f\n", mean(metode_a)))
## Metode A: 75.00
cat(sprintf(" Metode B: %.2f\n", mean(metode_b)))
## Metode B: 83.50
cat(sprintf(" Metode C: %.2f\n", mean(metode_c)))
## Metode C: 90.00
cat(sprintf(" Metode D: %.2f\n", mean(metode_d)))
## Metode D: 79.50
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat("Hipotesis Nol (H₀): Semua metode menghasilkan rata-rata nilai yang sama\n")
## Hipotesis Nol (H₀): Semua metode menghasilkan rata-rata nilai yang sama
cat("Hipotesis Alternatif (H₁): Paling tidak satu metode berbeda secara signifikan\n")
## Hipotesis Alternatif (H₁): Paling tidak satu metode berbeda secara signifikan
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat(sprintf("Tingkat Signifikansi (α): %.2f\n", alpha))
## Tingkat Signifikansi (α): 0.05
cat(sprintf("F-Hitung (F-statistic): %.4f\n", f_hitung))
## F-Hitung (F-statistic): 18.4811
cat(sprintf("F-Kritis (F-critical): %.4f\n", f_kritis))
## F-Kritis (F-critical): 3.0984
cat(sprintf("P-value: %.4f\n", p_value))
## P-value: 0.0000
cat("--------------------------------------------\n\n")
## --------------------------------------------
cat("Keputusan berdasarkan P-Value:\n")
## Keputusan berdasarkan P-Value:
if (p_value <= alpha) {
cat(sprintf(" Karena P-value (%.4f) <= alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", p_value, alpha))
} else {
cat(sprintf(" Karena P-value (%.4f) > alpha (%.2f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", p_value, alpha))
}
## Karena P-value (0.0000) <= alpha (0.05), maka Hipotesis Nol DITOLAK.
cat("\nKeputusan berdasarkan F-Statistik:\n")
##
## Keputusan berdasarkan F-Statistik:
if (f_hitung > f_kritis) {
cat(sprintf(" Karena F-Hitung (%.4f) > F-Kritis (%.4f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", f_hitung, f_kritis))
} else {
cat(sprintf(" Karena F-Hitung (%.4f) <= F-Kritis (%.4f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", f_hitung, f_kritis))
}
## Karena F-Hitung (18.4811) > F-Kritis (3.0984), maka Hipotesis Nol DITOLAK.
cat("\nKESIMPULAN:\n")
##
## KESIMPULAN:
if (p_value <= alpha) {
cat("Dengan tingkat signifikansi 5%, terdapat cukup bukti statistik untuk menyatakan bahwa paling tidak satu metode pengajaran menghasilkan rata-rata nilai yang berbeda secara signifikan.\n")
} else {
cat("Dengan tingkat signifikansi 5%, tidak terdapat cukup bukti statistik untuk menyatakan adanya perbedaan rata-rata nilai proyek akhir di antara keempat metode pengajaran.\n")
}
## Dengan tingkat signifikansi 5%, terdapat cukup bukti statistik untuk menyatakan bahwa paling tidak satu metode pengajaran menghasilkan rata-rata nilai yang berbeda secara signifikan.
Lihat Penjelasan Lengkap Kasus 12 (PDF):
cat(“Klik untuk membuka PDF”)