Langkah 1: Masukkan data sampel ke dalam sebuah vector
# Data dan parameter
x_bar <- 84
mu_0 <- 80
s <- 9
n <- 9
alpha <- 0.05
Langkah 2: Hitung t-hitung
t_hitung <- (x_bar - mu_0) / (s / sqrt(n))
Langkah 3: Hitung nilai t-kritis
df <- n - 1
t_kritis <- qt(alpha, df, lower.tail = FALSE)
Langkah 5: Hitung p value
p_value <- pt(t_hitung, df, lower.tail = FALSE)
Langkah 6:
cat("--- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap ---\n\n")
## --- Hasil Uji & Interpretasi Lengkap ---
cat(sprintf("Rata-rata Sampel: %.2f mg/L\n", x_bar))
## Rata-rata Sampel: 84.00 mg/L
cat("Hipotesis Nol (H0): μ ≤ 80\n")
## Hipotesis Nol (H0): μ ≤ 80
cat("Hipotesis Alternatif (H1): μ > 80\n")
## Hipotesis Alternatif (H1): μ > 80
cat("--------------------------------------------\n")
## --------------------------------------------
cat(sprintf("T-Hitung: %.4f\n", t_hitung))
## T-Hitung: 1.3333
cat(sprintf("T-Kritis: %.4f\n", t_kritis))
## T-Kritis: 1.8595
cat(sprintf("P-value: %.4f\n", p_value))
## P-value: 0.1096
cat("--------------------------------------------\n\n")
## --------------------------------------------
Langkah 7
# --- Keputusan berdasarkan P-Value ---
cat("Keputusan berdasarkan P-Value:\n")
## Keputusan berdasarkan P-Value:
if (p_value <= alpha) {
cat(sprintf(" Karena P-value (%.4f) <= alpha (%.3f), maka Hipotesis Nol DITOLAK.\n", p_value, alpha))
} else {
cat(sprintf("
Karena P-value (%.4f) > alpha (%.3f), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.\n", p_value, alpha))
}
##
## Karena P-value (0.1096) > alpha (0.050), maka Hipotesis Nol GAGAL DITOLAK.
Langkah 8
# --- Keputusan berdasarkan T-Statistik ---
cat("\nKeputusan berdasarkan t-Statistik:\n")
##
## Keputusan berdasarkan t-Statistik:
if (t_hitung > t_kritis) {
cat(sprintf("Karena t-hitung (%.4f) > t-kritis (%.4f), maka H0 DITOLAK.\n", t_hitung, t_kritis))
} else {
cat(sprintf("Karena t-hitung (%.4f) <= t-kritis (%.4f), maka H0 GAGAL DITOLAK.\n", t_hitung, t_kritis))
}
## Karena t-hitung (1.3333) <= t-kritis (1.8595), maka H0 GAGAL DITOLAK.
Langkah 9
— Kesimpulan Akhir —
cat("\nKESIMPULAN :\n")
##
## KESIMPULAN :
if (p_value <= alpha) {
cat("Pada taraf signifikansi 5%, terdapat cukup bukti statistik untuk menyatakan bahwa rata-rata kadar COD air limbah PT. Tirta Jernih telah melebihi ambang batas 80mg/L. Dengan demikian, tidak dapat disimpulkan bahwa teknologi baru menyebabkan pelanggaran terhadap standar lingkungan. Disarankan untuk pengambilan sampel tambahan guna memperoleh kepastian yang lebih kuat sebelum mengambil tindakan
hukum..\n")
} else {
cat("Pada taraf signifikansi 5%, TIDAK terdapat cukup bukti statistik untuk menyatakan bahwa rata-rata kadar COD air limbah PT. Tirta Jernih telah melebihi ambang batas 80mg/L. Dengan demikian, tidak dapat disimpulkan bahwa teknologi baru menyebabkan pelanggaran terhadap standar lingkungan. Disarankan untuk pengambilan sampel tambahan guna memperoleh kepastian yang lebih kuat sebelum mengambil tindakan hukum.\n")
}
## Pada taraf signifikansi 5%, TIDAK terdapat cukup bukti statistik untuk menyatakan bahwa rata-rata kadar COD air limbah PT. Tirta Jernih telah melebihi ambang batas 80mg/L. Dengan demikian, tidak dapat disimpulkan bahwa teknologi baru menyebabkan pelanggaran terhadap standar lingkungan. Disarankan untuk pengambilan sampel tambahan guna memperoleh kepastian yang lebih kuat sebelum mengambil tindakan hukum.